COWASJP.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menerima lima penghargaan sekaligus dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Lima penghargaan tersebut yaitu:
1/ Predikat A untuk Indeks Reformasi Birokrasi.
2/ Hasil Evaluasi SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) tahun 2022 dengan predikat A.
3/ Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi untuk 1 (satu) unit kerja.
4/ TOP 45 inovasi pelayanan publik terpuji pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik.
5/ TOP 3 Pemda Provinsi Penghargaan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kategori Samsat/ Bapenda.
Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas pada acara Penghargaan Bersama Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu pagi 11/12/2022.
“Alhamdulillah kali ini Pemprov Jatim menerima lima penghargaan sekaligus dari KemenPAN-RB. Saya harap prestasi dan capaian ini bisa dipertahankan. Bahkan konsisten ditingkatkan dan dimaksimalkan dari tahun ke tahun, dan menjadi pendorong untuk seluruh sistem, program, fungsi dan layanan di Jawa Timur yang lebih baik,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai menerima penghargaan.
Jatim pertama kali ini mengantongi predikat A (sangat baik) Indeks Reformasi Birokrasi Gubernur Khofifah mengatakan, perolehan ini sangat membanggakan karena kali pertama diperoleh Pemprov Jatim.
“Tahun ini Jatim mendapatkan pengakuan atas upaya percepatan reformasi birokrasi. Ini adalah bukti bahwasannya seluruh jajaran Pemprov Jatim konsisten dalam bekerja di segala lini pemerintahan, dan masyarakat pun merasakan hasilnya,” kata mantan Mensos RI itu.
Dalam indeks reformasi birokrasi kali ini, Pemprov Jatim mendapatkan nilai di atas 80,00. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, 76,71 dengan predikat BB.
Capaian Indeks RB ini juga tercatat melebihi target yang ditetapkan pada RPJMD dan RKPD yaitu berkisar pada angka 77,76 – 78,71 atau predikat BB.
Indeks RB ini merupakan salah satu dari 11 Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Provinsi Jatim tahun 2019-2024.
Penilaian reformasi birokrasi ini dilihat dari beberapa aspek. Mulai manajemen perubahan, deregulasi kebijakan, penataan organisasi, penataan tatalaksana, penataan manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, peningkatan kualitas pelayanan publik.
Komponen hasil menitikberatkan pada Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan (Opini BPK dan nilai SAKIP), Kualitas Pelayanan Publik (Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan), Pemerintah yang bersih dari KKN (Indeks Persepsi Anti Korupsi), Kinerja Organisasi (capaian kinerja, kinerja lainnya, survei internal organisasi).
“Kami memang berkomitmen kuat dalam melaksanakan good governance yang salah satunya diwujudkan dengan reformasi birokrasi. Seluruh instansi di Jawa Timur berkomitmen menghasilkan inovasi pelayanan publik yang bermanfaat dan memberikan pelayanan yang penuh integritas,” tegas Khofifah yang juga Ketum PP Muslimat NU itu.
Sementara Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat berbasis Pesantren (EKO-TREN) dengan Konsep One Pesantren One Product (OPOP) yang digagasnya meraih Top Terpuji 45 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik KIPP 2022.
Gubernur Khofifah mengatakan EKO-TREN OPOP dibentuk untuk memberdayakan pesantren dengan menciptakan lapangan kerja, peningkatan usaha pesantren yang melibatkan santri dan alumni. Dirinya menyakini bahwa dengan semakin banyaknya pesantren yang terlibat dalam program ini, maka semakin banyak masyarakat yang perekonomian dan kesejahteraannya meningkat.
“Jawa Timur ini gudangnya pesantren, jumlahnya yang sangat besar tentu akan berpengaruh terhadap masyarakat. Saya optimis dengan menggerakkan dan melibatkan pesantren dalam kemandirian ekonominya, akan memberikan pengaruh besar pada percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Gubernur Khofifah yang kini namanya juga masuk dijajaran Pengurus Wanita PBNU ini.
Ia menjelaskan dalam pengembangan EKO-TREN OPOP ada 3 pilar utama yang dibangun. Yaitu Pesantrenpreneur, Santripreneur, dan Sosiopreneur. Sampai saat ini telah bergabung 750 pesantren dalam pesantrenpreneur dan lebih dari 100 ribu santri yang terlibat dalam santripreneur.
DESAIN: Humas Provinsi Jatim.
Gubernur Khofifah berharap EKO-TREN mampu mewujudkan kemandirian ekonomi pondok pesantren dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Adanya peningkatan omset usaha dan aset ponpes serta kontribusi kepada pesantren meningkat.
“Penurunan angka kemiskinan Jawa Timur pada Susenas Maret 2021 - Maret 2022 sebesar 392 ribu jiwa adalah yang tertinggi se-Indonesia.
Mungkin ini juga akibat dari adanya program EKO-TREN yang telah mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dalam mewujudkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, melalui penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat dan penurunan jumlah penduduk miskin,” pungkasnya.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Pendapatan Daerah Jatim di Trenggalek menjadi lembaga yang mendapat penghargaan berupa predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara – Reformasi Birokrasi.
Di tahun 2022 ini, Pemprov Jatim merupakan satu-satunya pemerintah provinsi yang menerima penghargaan predikat WBK. Dan untuk tingkat Kab/kota, Penerima penghargaan WBK/ WBBM mayoritas berasal dari Pemerintah Kabupaten/ Kota di Jawa Timur, yaitu 20 unit kerja dari total keseluruhan 30 penerima unit kerja yang berasal dari Kabupaten/ Kota se-Indonesia dengan persentase sebesar 66,67%.
“Transparansi dan akuntabilitas merupakan kata kunci kita untuk menjalankan fungsi pelayanan publik. Sehingga ketika keduanya diintegrasikan, akan berdampak positif bagi pelayanan terhadap masyarakat luas. Kalau transparansi dan akuntabilitas terintegrasi secara baik juga akan menghasilkan WBK,” tutur Gubernur Khofifah yang juga mantan aktivis PMII itu
Lebih dari itu, Gubernur Khofifah juga mengatakan bahwa perolehan predikat WBK juga diharapkan menjadi pengungkit semangat anti korupsi bagi semua pihak di Jawa Timur.
Tak hanya kepada instansi pemerintah, orang nomor satu di Jatim ini juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk bisa menjaga nilai-nilai kejujuran dan kebenaran. Karena menurutnya, jati diri bangsa bermula dari setiap masing-masing individu.
“Unsur terkecil ada di diri masing-masing, kalau dalam diri setiap individu telah tertanam kejujuran maka akan terefleksi dalam setiap sendi kehidupannya, baik dalam di lingkungan kerja maupun di kehidupan sosialnya,” pesannya.
Semangat anti korupsi juga selalu dan konsisten digelorakan oleh Mantan Kepala BKKBN RI ini, salah satunya adalah dengan menciptakan Mars Anti Korupsi yang sempat dinyanyikan oleh paduan suara saat upacara peringatan Hari Guru, HUT ke-77 PGRI dan HUT ke-51 KORPRI di halaman Gedung Negara Grahadi.(*)