COWASJP.COM – INILAH Natal gelap bagi Sahat Tua Simanjuntak: jadi tahanan KPK di Jakarta. Tahun baru nanti juga gelap bagi wakil ketua DPRD Jatim dari Golkar ini.
Yang menarik: kok peristiwa seperti ini terjadi lagi. Padahal dua periode lalu sudah ada yang kena tangkap. Di kasus-kasus yang sama. Yang ditangkap waktu itu: Ketua DPRD Jatim KH Fathorrasjid. Dari PKB.
Periode lalu, juga ada yang ditangkap. Di Sumut. Di perkara yang sama. Bahkan, yang ditangkap itu hampir semua anggota DPRD Sumut. Mulai ketua sampai anggota.
Pun di DPRD Kota Surabaya. Enam orang terdiri dari pimpinan dan anggota DPRD ditangkap. Diadili. Masuk penjara. Hanya satu yang dinyatakan bebas: Ratih Retnowati, dari Partai Demokrat.
Pokok pangkalnya sama: dana jaring aspirasi masyarakat. Akronimnya Jasmas. Nama bisa beda. Tergantung daerah dan tahun berapa. Pada zaman Fathorrasjid dulu namanya panjang: Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat. Disingkat P2SEM.
Anggota DPRD itu, di mana-mana, ternyata terbelit masyarakat. Atau membelit masyarakat. Mereka merasa harus memberi sesuatu kepada masyarakat yang memilih. Bisa uang, bisa proyek.
Mereka juga tahu. Mirip iri: pejabat di eksekutif itu punya proyek. Mereka bisa dapat uang dari proyek. Padahal kedudukan mereka sama: sama-sama bagian dari Pemda. Mengapa hanya eksekutif yang bisa dapat uang dari proyek. Berarti anggota DPRD juga harus dapat proyek. Dan bisa dapat uang dari proyek.
Dulu soal iri itu diselesaikan lewat sogokan. Eksekutif menyogok legislatif. Tapi nyogok anggota DPRD itu sudah dianggap kuno. Juga gampang ketahuan. Maka dicarikanlah jalan memutar. Yang penting tujuannya sama: dapat uang.
Mungkin ada sahabat Disway yang tahu sejarah: siapa penemu Jasmas ini. Ia kreatif sekali –dalam menciptakan peluang. Saya juga ingin tahu: tahun berapa Jasmas didirikan. Pernah ganti nama apa saja. Eksistensi Jasmas ini begitu kuat. Kukuh. Seperti bangunan yang menggunakan Semen Padang.
Nama Jasmas pun keren: jaring aspirasi masyarakat. Di bulan tertentu DPRD memang istirahat sidang. Anggota dewan memasuki masa reses. Teorinya, masa reses dipergunakan untuk mengunjungi daerah yang memilihnya. Anggota dewan menemui rakyat yang diwakili. Yakni, teorinya, untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Anggota dewan dapat anggaran perjalanan untuk berkunjung ke daerah pemilihannya itu. Tidak harus ada laporan pertanggungjawaban: apakah ia/dia benar-benar melakukan perjalanan atau tidak.
Aspirasi masyarakat tersebut dicatat oleh anggota dewan. Lalu dibuatlah proposal proyek. Yang membuat bisa masyarakat sendiri. Bisa juga anggota dewan. Bahkan sering juga proposal itu dibikinkan pihak ketiga.
Proposal itulah yang diajukan ke Pemda. Lalu dimasukkan ke rencana anggaran (RAPBD). Rencana anggaran itu dibahas bersama antara Pemda dan DPRD.
Kalau proposal hasil serap aspirasi itu tidak dimasukkan bisa jadi RAPBD tidak disahkan. Pengesahan APBD itu biasanya terjadi di bulan November. Berarti, untuk APBD tahun 2023 sudah disahkan bulan lalu.
Karena sudah disahkan, maka anggota DPRD sudah tahu bahwa usulannya sudah masuk APBD. Berarti sudah pasti sudah disediakan anggarannya. Tinggal tunggu pelaksanaan proyek di tahun 2023.
Sahat Simanjuntak itu misalnya, ia sudah tahu: berapa puluh miliar nilai proyek usulannya yang sudah masuk APBD. Ia bisa dapat uang dari situ. Untuk modal ikut Pemilu yang keempat kalinya 2024 nanti.
Uang tahun 2023 itulah yang diincar, agar bisa didapat lebih awal. Maka dicarilah siapa yang bisa membayar lebih dulu: 20 persen dari nilai proyek.
Sahat sendiri sebenarnya dipilih oleh rakyat Ngawi-Magetan-Ponorogo, Pacitan-Trenggalek. Tapi karena ia wakil ketua, wilayah proyeknya lebih luas dari dapilnya. Maka jangan heran kalau proyek wakil rakyat Ngawi ini ada di Sampang, Madura. Proyek di Sampang inilah yang membuat Sahat ditangkap.
Fathorrasjid dulu sebenarnya lebih halus. Ia dapat uang Jasmas dari selisih harga barang. Tidak sampai ijon seperti Sahat. Hebatnya, Fathorrasjid tidak "menggigit" pimpinan atau anggota DPRD yang lain. Semua ia akui sendiri. Anggota yang lain pun selamat. Atau mereka bisa cari selamat dengan cara masing-masing. Atau dengan cara terkoordinasi.
Fathorrasjid menjalani hukuman 4 tahun penjara. Begitu keluar penjara ia bisa bebas selama-lamanya: ia meninggal dunia.
Meski bisa menyelamatkan semua anggota DPRD Jatim, Fathorrasjid tidak bisa menyelamatkan dua orang dokter: dokter Bagoes Soetjipto dan dokter I Komang Ivan Bernawan. Nama dua dokter terlibat karena ada di proposal proyek.
Mantan Ketua DPRD Jatim Fathorrasjid. (FOTO: istimewa - news.detik.com)
Dokter Bagoes ketakutan. Ia lari ke Malaysia. Di sana bersembunyi. Lama-lama buka praktik. Ketahuan. Ditangkap. Dibawa pulang ke Indonesia. Ia langsung dimasukkan penjara di Porong. Ia dihukum 28 tahun tanpa bisa membela. Hukuman itu dijatuhkan in absentia: saat ia dalam pelarian.
Dokter Bagoes bebas lebih cepat dari hukumannya. Ahli penyakit dalam itu meninggal di penjara. Yakni menjelang wabah Covid-19 lalu.
Tinggal dokter Komang yang masih harus lebih sabar menjalani sisa hukuman Jasmasnya.
Jangan-jangan tinggal di Jatim proyek model Jasmas ini masih eksis.
Di kota Surabaya sendiri sudah dihapus. Sejak terjadi kasus Jasmas APBD 2016 lalu (terbongkar 2018), jenis anggaran itu dihilangkan.
Wali kota (waktu itu) Bu Risma menghentikan Jasmas. Proses jaring aspirasi diganti dengan Musrenbang (musyawarah rencana pembangunan). RT/RW mengusulkan proyek ke lurah. Lurah ke Camat. Camat ke wali kota.
Apakah Jasmas di provinsi Jatim juga akan dihapus? Lalu dari mana anggota DPRD Jatim dapat uang?
Selama ini penghasilan anggota DPRD Jatim sekitar Rp 100 juta/bulan/orang. Kalau unsur pimpinan masih ada tambahannya lagi. Pimpinan apa pun: pimpinan fraksi, komisi, panitia anggaran, pun sampai pimpinan dewan.
Gaji Rp 100 juta itu dianggap tidak cukup. Mereka harus memberi uang ke pemilih. Belum lagi uang saksi di TPS-TPS nanti.
Sahabat Disway yang baru saja bebas dari penjara mengusulkan agar Jasmas dihapus. Itu tidak sehat. Betapa besar anggaran yang menguap. "Katakanlah yang masuk jadi uang komisi anggota DPRD 30 persen dari nilai proyek. Yang 70 persennya pun belum tentu proyeknya ada," ujarnya.
Kalau Jasmas dihapus dari mana dapat tambahan uang?
"Naikkan saja penghasilan anggota DPRD. Jadi Rp 200 juta," katanya. "Besar tapi legal," tambahnya.
Semua anggota DPRD mungkin setuju dengan usul itu. Hanya rakyat yang mungkin akan keberatan. Tapi apalah arti rakyat. Toh sudah mewakilkannya ke mereka. Atau sekali-kali giliran rakyat memikirkan wakilnya: bagaimana agar penghasilan mereka lebih besar lagi. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 28 Desember 2022: Alat Puruhito
AnalisAsalAsalan
@AK Kalau sampean mau makan di luar, ada warung yang laris dan di sebelahnya ada yang sepi. Sampean milih mana? Sebagian besar orang milih yang laris. Dokter juga seperti itu. Di kampung saya dulu -- rumah orang tua -- dua dokter praktik berseberangan jalan, satu ramai, satu sepi. Jadi, pasien juga yang menentukan.
Mbah Mars
Pagi-pagi begini saya dibuat kaget. Tiba-tiba Prof Puruhito menyebut nama saya, MARS.
r4ud0h 1978
Pernah ikut kuliah umum yang disampaikan oleh salah satu bupati di jawa barat. bupati itu menyampaikan dia tidak disukai oleh dokter di RS kabupaten tersebut, padahal kata dia, dia Hanya memberikan masukan. dokter itu kan dapat fee dari Perusahaan farmasi, itu fee jangan semua masuk ke dokter, tapi misal 70% dokter, 10% dibagikan ke tim Kesehatan yang lain, toh tidak mungkin dokter bekerja sendiri, kesuksesan merawat pasien adalah kerja tim, masa tim Kesehatan lain misal perawat, bidan dan profesi lain tidak dapat, dań itu nominalnya kecil yang akan dibagi kepada semla profesi selain dokter di rs tersebut, dań 20% kenntungan sisanya kembali ke rumah sakit tempat dia bekerja, untuk pemeliharaan alat, untuk membeli alat kesehatan dll, tapi masukan (kebijakan) itu ditolak mentah mentah, dia menjadi bupati yang dimusuhi. trus beliau menyampaikan dokter itu profesi yang sejatinya dari awal kuliah sudah dilatih untuk menjadi profesi yang sombong, karena apa lulus langsung dipanggil dokter, ada semacam lgs jumawa dalam hatinya, ada g sarjana yang lain lulus ketemu dimana saja dipanggil, bu sarjana hukum? bu sarjana peternakan, bu apotek engga mereka tetap dipanggil langsung namanya, tidak dengan gelarnya. pak menkes Hebat lanjutkan pak
La Fazza Artha
Baca Disway kemarin dan hari ini beserta komentar2nya, saya baru paham kenapa orang yg mendapat jadwal operasi lammmmaaaaaaa sekali nunggu tindakannya. Dulu, setiap saya mendengar ada orang yg mau operasi tapi jadwalnya lama sampai 3 bulan saya pikir karena orangnya harus 'disiapkan' dulu kondisinya (sering perawat bilang begitu ke pasiennya). Bahkan sampai ada pasiennya jadi jenuh akhirnya pasrah "wis d pundut sing Kuasa ya ora apa apa, drpd nunggu operasi lama. Ikhlas mawon". Ternyata seperti itu toh cerita "dibalik layar" tindakan operasi di bidang kedokteran. Baru tahu sayanya.
Otong Sutisna
Perusuh, sebenarnya pingin sekali ikut Agrinex, tapi izin istri sangat sulit karena Indra ke 6, 7 perusuh lebih tajam kalau liat yang bening - bening. Mungkin ada solusi dari Abah untuk menyakinkan para istri biar mereka percaya bahwa suami mereka pulang dengan selamat tanpa lecet apapun luar dalam.... Mungkin buat istri perusuh yang mau berangkat ke Agrinex, bisa kerja sama dengan KPU setempat untuk di stempel lebih dahulu "anunya" biar pulang kelihatan jujur apa enggak nya.
Pryadi Satriana
(sambungan) , Jabar, dll. ("Prakiraan Cuaca 31 Desember 2022, BMKG Peringatkan Tahun Baru Hampir Seluruh Indonesia Hujan Lebat"). Gimana di Cikeusik, Pandeglang 31 Des '22? Pagi-siang hujan berpetir, suhu 24°-28°C. Tokek di kamar saya pun mengingatkan, "Ojo ... budhal ... ojo ... budhal ...ojo ...". Ada WA mengingatkan, "Stay home, stay safe." Aku pun tertunduk diam ... Salam. Rahayu.
Leong putu
Budal Gak Budal Gak Budal Gak Budal Gak.....lah itungane pas tiban gak... Hmmmm... WARNING : ----------------- AWAS TANAH LONGSOR.
Leong putu
@Otong... Setelah saya nego² dengan istri. Saya dijinkan pergi Agrinex. Uang jajan dikasih cukup, bahkan lebih. Namun syarat dari istri yang membuat saya tidak jadi berangkat. "Hp mu tinggal di rumah": kata istri saya dengan manis senyumnya. Karna senyum itulah saya g jadi berangkat.
bagus aryo sutikno
Apabila ada segudang tomat Bolehkah bawang turut bersanding Bila Kung Pry tidak berangkat Bagai petarung urung bertanding
Pryadi Satriana
Sudah dikonfirmasi: #nginep gratis, kondisi 'sak ada-e', masuk angin urusen dewe# Pipit Disway sdh bilang, "Bawa termos & teko listrik, juga handuk dan peralatan mandi. Ketersediaan daya listrik untuk teko listrik masih dicek (, dan alhamdulillah belum ada jawaban)." Pak Mirza Mirwan bilang, "Jangan lupa bawa payung/jas hujan, spy kalau tiba2 hujan ndhak 'njedidhil' kayak tikus kecebur got." Hujan? Apa kata BMKG? BMKG bilang "Jabodetabek Potensi Badai Dahsyat 30 Desember" (cnbc, 27/12/2022). BMKG juga bilang "Potensi HUJAN LEBAT-SANGAT LEBAT untuk Banten
bagus aryo sutikno
Komentar Prof Puruhito sangat mencerahkan. Terima kasih boss Dahlan, dah kerso memuatnya. Feedback yg luar biasa. . Namun mohon ijin, nawaitu misuh2 ning Alhamdulillah bisa auto healing. Gini lho boss Dahlan, sebelum mengurusi negara, ya kesehatannya ya tambangnya, alangkah lebih baik boss Dahlan mengurusi admin Disway. . Mohon luangkan waktu ya Boss, agar admin CARE dng "authorization error" atau "deleted client". Cobalah diobrolkan boss, bisa login itu prestasi. . Dalam bayangan saya, kalau login mudah, tata ruang " reply' nyaman, orang macam boss Eric Thohir juga siap komen. . Prof Puruhito komen via WA, artinya market Disway itu kian luas dan dalam. Yg mau ber komentar pasti juga blanthongan negero. Jangan biarkan ini muspro mung gara2 sulit login. . Pagi ini sendu Boss, gegara 27x login baru bisa penetrasi. Umpomo manten anyar ngunu, mesti udan tangis. "Nggonmu ki ono bolongan'ne ra tho Dik..? " #Nuwun kawulo nuwun
bagus aryo sutikno
Biasanya dokter ON daily di beberapa tempat. . Taruhlah di klinik A dari 06.00 -08.00 dan di klinik B jam 09.00 - 12.30. . Ndilalah di klinik A ramai. Lha opo iyo moro2 jam 08.00 langsung OFF. Khan kudu "ngabisin" pasiennya. . Automatis di klinik B akan delay. Klinik A biasanya plat hitam dan klinik B biasanya plat merah.
Otong Sutisna
Kadang dengan istri nya juga jarang ketemu, ketemu di tempat tidur sang istri sudah tidur pulas.... begitu bangun Pasien sudah nunggu depan rumah.... selesai di rumah langsung cus ke RS, atau klinik 1,2 bahkan 3...makanya jangan heran istri dokter kinclong 2, mobil, hp, tas, baju dll keluaran terbaru, sang dokter mungkin anda sudah tahu....
AnalisAsalAsalan
@PS Persis seperti anak saya ketika kemah pertama kali saat kelas 5. Dia bertanya terus, "Nanti tidurnya bagaimana?" "Mandinya antri atau tidak?" "Makanannya kesukaanku? Kalau ga, bagaimana?" Pak Pry, Wong sampean sendiri yang menulis tidak takut apa pun. Lha, kemah gitu aja gupuh setengah mati. Jauh panggang dari sate. Kalau sampean memang harus hati-hati, ya ga usah ikut. Menurut analisis saya -- yang asal-asalan ini -- nanti bakalan capek saat pulang. Bisa jadi camp-nya juga sama pegawai Disway. Satu tenda empat orang. Namun, kalau sampean ikhlas... Ya, anggap saja pengalaman baru, meski pahit, ikut aja... So, gitu saja kok repot. Hahahahaha.
Cah Kene ae
Saya membayangkan, Pak Pry berangkat ke Agrinex nyangklong tas ransel. Kompor, termos dan cangkir seng diikat di tas. Biyuuhhh.....pating grandhul. Kaya tukang kredit panci.
Jimmy Marta
Sangat wajar jk sekelas kita2 perusuh "cemburu" dg life pak bos. Kuat perjalanan jauh. Kurang tidur tp pagi2 tetap berdansa. Dan terlatih serta adaptif dg kondisi yg ada... Coba lihat selevel prof Puruhito aja juga cemburu. Usia beliau hanya bbrp langkah didepan pak bos. Tp beliau pasti dah menjaga sekali kondisinya. Membatasi jalan2 jauh. Mengurangi konsumsi yg berpotensi hipertensi, gula darah , kolesterol dsb nya. Dan bahkan mungkin gk berani menyentuh durian. Salam sehat prof.. Nah bagi yg terpilih ikut camp cikeusik, anda harus sekuat dan seadaptif sohibul bait. Camping itu bukan mondok, bukan nginap. Ini pasti dialam terbuka. Segala kemungkinan cuaca bisa saja terjadi. Bekali saja diri anda dg segala sesuatunya. Pemanas air, jaket, balsem dan parasetamol sekalipun.... Tapi jangan ragu, semua agenda dah dibuat rundown rinci. Ikuti sj acara dg lapang pikiran dan senang hati. Semoga semua lancar dan sehat. Titip salam tuk pak bos DI. Dan jgn lupa tuk mba Pipit juga...haha..
Juve Zhang
Lihat pengalaman berobat 1994 di Tiongkok memang Dokter semua full time di 1 RS. Dan tak buka praktek sore, dan beaya dulu itu very cheap lah .mondok 2 Minggu plus segala makan, obat dll. Setara nginap di hotel bintang 3 selama 2 Minggu. Entah zaman now. Satu hal mereka mengunjungi pasien secara kelompok jadi pasien di bahas oleh beberapa dokter, walaupun di pegang satu dokter tapi dokter lain bisa beri masukan. Gotong royong. Makanya ilmu kedokteran maju pesat di sana. Tapi yg utama jangan sakit berat, merepotkan para dokter. Di kota kecil ada juga dokter top seorang profesor praktek pribadi pake ramuan tradisional herbal, tarifnya suka suka pasien.wkwkwkw. mau ngasih 50,000, 100,000 berapa pun ok. Ilmunya jangan tanya kelas suhu top. Bahkan di panggil ke Amerika buat ngobatin pasien parah. Semakin tinggi ilmunya semakin sosial jiwanya.wwkkw
Munif Arifin
Jadi ingat saat berjuang bersama dengan nyonya, dulu. Untuk menentukan jenis dan regimen kemo, harus menunggu berbulan antri alat mahal itu. Berburu, berjibaku dengan waktu. Celakanya sel kanker itu tak akan mau tahu. Bermanuver tiada menentu. Untung ada fasilitas rawat inap VIP yang segera memangkas waktu tunggu alat mahal itu. Dan beruntung pula setelah itu bertemu dokter berhati malaikat (saya mutlak setuju dengan sebutan para PPDS pada ibu dokter berhati mulia ini). Kami berinteraksi dengan beliau hampir 6 tahun setelah itu. Terima kasih bu. Mugi tulus hati ibu menjadikan lapang Husnul khotimah nyonya.
Theodorus Trianto
Saat Prof Purohito memperdalam pengetahuannya di Univ. Erlangen Jerman , Nib Soehendra juga bekerja di Univ..Eppendorf Hamburg.Nib Soehendra lahir di Jakarta Th 1943. Prof Soehendra kariernya sebagai pelopor dibidang therapie ERCP bukan hanya di Europa tetapi.di dunia. (Wikipedia)
AnalisAsalAsalan
Urun rembug sedikit tentang pendidikan dokter spesialis. Menurut saya tak perlu dipermasalahkan university based atau hospital based. Yang penting kompetensinya. Biarlah dua-duanya jalan, yang penting ada yang menguji kompetensi. Begitu pun gelar, mau sama atau beda juga ga masalah, yang penting kompetensinya. Masalah utama adalah kalau hospital based, apakah setiap dokter spesialis atau spesialis konsultan bisa jadi pembimbing? Belum tentu. Di dunia IT saja, seorang programmer boleh jago, tetapi disuruh ngajar bisa ampun-ampun.
Leong putu
Mbah kliwon saya sarankan datang ke tempat terapi yang menggunakan ikan kecil² itu sebagai "terapisnya". Tapi, yang dicelupin jangan cuma kakinya saya. Coba Mbah Kliwon nyebur bugil saja. Ntar lihat reaksinya. Ikan2 pada antri atau malah mati semua. #selamat mencob.
Er Gham
Kalo musim hujan, atau cuaca dingin, ular selalu mencari tempat yang hangat. Hati hati para perusuh di csmp agrinex yang tidur di tenda. Taburi garam sekeliling tenda. Sepatu tetap dipakai saat tidur. Xixixi... #edisinakutnakutin
Leong putu
"Le...kamu kok kelihatan lemes gak bergairah begitu ?". ."istri ku sudah gak bisa memuaskan lagi Om". ."tambah istri doong..cari yang baru". ".kalau belum puas lagi, gimana Om?". ." ya....tambah lagi". "Kalau gak berani bilang nambah, gimana Om ?". ."ijin nyusul aja, alias minta maaf". ".kalau modalnya belum ada ?". ."baiknya kamu kerja, cairi duit, rawat istrimu sekarang, antarkan pergi salon, pedicure, menicure. Mandi sauna, mandi lulur. Istri kok cuma disuruh masak dan di wik wik saja. Hedeeeeeeh. Ra modal blasss..!". "#&@%#".
agus rudi Purnomo
Alat Cath Lab cuma 14 miliar kecil. Bellin dong pake duit gambar Gareng cap konsorsium 303 dan setoran tambang ilegal, atau pake duitnya Sitorus dari BBM ilegal yang disita triliunan, atau duitnya investasi bodong yang disita negara', gitu aja kok repot, maaf prof, ini komentar khas perusuh disway....kabuuur gitu aja kok repot HHHH...jangan lupa bahagia
Jokosp Sp
Saya ketawa terbahak - bahak, sampai tiga kali. Karena sampai baca komennya Pak Pry tiga kali. Menarik sekali. Terima kasih Pak Pry tulisannya membuat saya bahagia, bisa tertawa. Saya memang termasuk golongan orang yang sulit tertawa, kecuali ada lawakan yang berkualitas tinggi. Sering mamanya anak - anak feedback, orang kok serius amat. Ini sudah di rumah, tidak lagi kerja, tidak lagi ikut perusahaan, tidak lagi ikut bos. Terbawa sampai rumah dan sampai saat ini, kerja yang alhamdullillah membawa pendidikan kedisiplinan dan kejujuran yang dijunjung sangat tinggi. Semua amanah dikerjakan dengan serius. Jadinya membaca tulisan Abah kemarin dan hari ini kok sangat - sangat miris lihat kondisi di internal Rumah Sakit. Dulu 100% dibackup sepenuhnya kesehatan oleh perusahaan, dan pilih rumah sakitpun bisa sesuai sakitnya. Sekarang setelah dihandle BPJS dan harus ke rumah sakit umum : daftar antrian harus pagi - pagi, tunggu buka praktek s/d jam 10.00 itupun antri dengan pasien lain yang begitu banyak, lanjud periksa dokter, janjud antri lagi obat......begitu dicek dapatnya sak umprit dipakai 3 hari habis. Badan belum terasa sehat. Nasibbu nak, nasib wong cilik.
Pryadi Satriana
Kutipan dialog dg Pipit 'Disway': "Tidur di mana?" "Tidur di tenda." "Sungguhan tidur di tenda?" "Iya pak kan camping .. Tapi ada kamar kok pak. Biar yg muda saja tidur di tenda." "Maaf, apa di sana nanti bisa mandi air panas?" "Tidak ada water hater (sic) pak Villa perkebunan biasa Villa hanya terisi tempat tidur." "Kalau mau minum hangat harus bawa sendiri?" "Kampung Agrinex ini kan camping pak ... Jd semua serba terbatas Utk keperluan mandi bawa sendiri." Dialog di atas diiring alunan lagu 'Que sera,sera' yg disenandungkan Nat King Cole. Tiba2 saja lagu yg tadinya 'merdu mendayu-dayu' seperti terdengar 'cemplang gemlondhang', liriknya pun terdengar seperti 'cek soro, soro' ... Tokek di kamar pun nimbrung, "Disway ... bokek ... Disway ... bokek ... bokek ...". #kamp Disway atau kamp Nazi?#
Amat Kasela
Tepian Musi tempat berenang/ Dermaga tua sampan bersandar/ Punya tuli umurnya panjang/ Dipanggil Tuhan tak akan dengar
Udin Salemo
Enak nian buah semongko/ Buah diberi sama Bang Arif/ Perlu belajar sama Prof Purhito/ Di usia tua masih produktif/ Kalau tuan hendak ke kota Padang/ Singgah sebentar di Sawahlunto/ Kalau tuan mau berusia panjang/ Tirulah gaya hidup Prof Puruhito/
Leong putu
BR :" Jakarta tgl 28 akan ada badai". BM :"bukan badai, tapi hanya hujan ektrim". GB :" WFH saja". Hujan :" saya bukan teroris". Rara :" udan wae kok bingung, aku diudani malah happy".
EVMF
Tukang Cukur Rambut. Sebelum Ilmu Kedokteran berkembang ; Bagaimana penanganan bedah yang disebabkan oleh luka tertentu ?? Siapa yang melakukannya ?? Ternyata dilakukan oleh Tukang Cukur Rambut !! Karena pada Abad Pertengahan tindakan operasi lebih dipandang sebagai seni kerajinan tangan, dengan ketrampilan menggunakan pisau tajam. Tukang Cukur Rambut juga melakukan sejumlah hal lainnya seperti pencabutan gigi, amputasi dan penjualan obat-obatan. Kedua profesi tersebut, Tukang Cukur Rambut dan Tukang Bedah, akhirnya digabungkan pada tahun 1540 oleh King George II menjadi United Barber-Surgeons Company. Pada tahun 1745 sebuah Sekolah Khusus Bedah dibuka di kota London, Inggris. Ini menandakan sebuah keharusan untuk mengemban Ilmu Bedah terlebih dahulu sebelum menjadi Ahli Bedah dan menjalankan operasi. Warna "Merah dan Putih" pada tiang di setiap tempat cukur menyimbolkan kain serbet putih yang ternodai oleh darah. Hingga kini, tiang dengan warna yang penuh makna tersebut masih digunakan tukang cukur rambut di seluruh dunia. barbersurgeonsguild.com history-barber-surgeon rsudkertosono.nganjukkab.go.id 10-fakta-mengejutkan-yang-mengubah-dunia-medis-untuk-selamanya
Leong putu
18.58 wib 181 komentar masuk. ----------- 24 komentar sesuai topik 9 pantun 148 komen di luar topik.
Mahmud Al Mustasyar
Sepertinya Prof. Puruhito ini termasuk aktivis disway juga. Sampai² tahu istilah "sahabat" dan "perusuh" disway.
Ahmad Zuhri
Jadi inget doktrin yg pernah saya dapat.. "Orang pintar cenderung sombong, sombong cenderung tidak loyal, tidak loyal sama dengan pengkhianat" Apakah tidak boleh pintar? Boleh dan harus kl bisa.. tapi jika posisinya sebagai 'bawahan' , pintar2 lah menempatkan diri..
*) Dari komentar pembaca http://disway.id