COWASJP.COM – Satu tahun yang berlalu begitu cepat. Tahun 2022 begitu berkesan dan spesial. Kalau di Indonesia, tahun 2022 adalah kembalinya rutinitas keluar rumah. Berangkat kerja, sekolah, liburan, kumpul-kumpul keluarga besar, hang out di mall, dan diadakan konser.
Lebih spesial lagi untuk mahasiswa. Dari 2 tahun full kuliah serba online sekarang harus beradaptasi dengan kuliah offline. Belajar bersosialisasi, melakukan kegiatan kampus dengan fisik prima, bukan lagi rebahan di depan layar laptop.
Sedangkan bagi kami, tahun 2022 merupakan tantangan baru sebagai keluarga perantauan.
Bergegas marathon liburan di Swiss karena jadwal kepulangan dipercepat 3 bulan. Masih sempat-sempatnya mengunjungi Milan - Italia, seminggu sebelum pindahan. Menginap 3 hari 2 malam di Zurich dan bermain di Kota Luzern – kota termanis di Switzerland. Bukan pulang ke Indonesia, melainkan pindah merantau ke negara yang lebih hangat. Tetap di Eropa, Portugal menjadi negara kedua tempat kami tinggal. Ini merupakan kesempatan dan pengalaman baik untuk anak-anak kelak.
Perasaan campur aduk, adaptasi dimulai dari 0. Perlahan-lahan mulai bertemu dengan teman Indonesia dan bule lokal. Zirco adaptasi dengan lingkungan sekolah dan teman baru. Zygmund yang belum terlalu ngerti, menikmati saja. Yang penting TV aman bisa nyetel Youtube atau Netflix. Papi Fariz harus mulai nyetir mobil lagi ke kantor setelah sekian lama menikmati WFH dan naik bus atau jalan kaki selama di Lausanne - Swiss.
Sedangkan saya memilih untuk off mengajar jarak jauh, fokus untuk mengembangkan bisnis yang mulai dirintis di awal tahun.
Bulan Desember adalah bulan penuh keceriaan. Suasana Christmas dan Happy New Year sudah terlihat di mana-mana. Termasuk diskonan di outlet fashion, perlengkapan rumah tangga, supermarket, toko mainan, hampir semua outlet. SALE 50 - 70%.
Freeport Fashion Outlet Lisboa adalah salah satu jujukan bagi orang yang bener-bener ingin shopping. Semua fashion terkenal lengkap ada di sana. Konsepnya outdoor, bukan masuk ke mall. Sehingga dibutuhkan cuaca cerah untuk menikmati Freeport. Fasilitas di sana cukup lengkap. Ada restaurant, playground anak, foodtruck cemilan, tempat nongkrong Starbucks, dan lokasi strategis depan pemberhentian bus. Rekomendasi tempat shopping kalau berkunjung ke Lisbon. Apalagi harganya yang lebih miring dari outlet di mall besar.
Terlihat belum banyak turis dari Asia. Karena visa kunjungan masuk Portugal sudah ditutup. Portugal membatasi kunjungan liburan maupun imigran masuk. Kalau ingin liburan ke Portugal harus melewati negara di Eropa lainnya dulu. Pakai visa Sengen, baru bisa masuk. Jadi rata-rata masih terlihat turis dari Eropa sendiri.
Naik kereta di Wonderland Lisboa. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Sama halnya dengan mengurus residen permit. Hingga sekarang saya dan DoubleZ masih menunggu kuota dibuka. Karena memang sangat dibatasi oleh Serviço de Estrangeiros e Fronteiras (SEF). SEF adalah layanan imigrasi di Portugal. Apalagi Lisbon kota besar, kuota sangat terbatas. Agak aneh memang birokrasi di Portugal ini. Terlebih lagi untuk proses janjian membuat KTP harus telfon. Belum ada layanan online ataupun informasi berapa kuota tersedia.
Di aspek ini kami bangga dengan Indonesia yang rata-rata sekarang proses pembuatan KTP-nya sudah bisa dilakukan online.
Berangkat pagi hari dari Cascais tujuannya cuma 1. Belikan Zygmund sepatu baru karena sepatunya sudah mulai rusak. Letak tokonya di daerah Alcochete. 51 kilometer dari rumah. Sehingga butuh 1 jam perjalanan untuk ke sana.
Lebih cepat dari perjalanan Surabaya - Gresik. Butuh waktu perjalanan lebih dari 1 jam ya. Saya yang biasa menempuh 22 kilometer perjalanan ke kantor saja dulu butuh 1 jam.
Lalu lintas di Portugal cenderung lancar. Toll tidak macet sama sekali. Kecuali di hari Jumat atau saat jam pulang kantor.
Yang paling disuka Zirco (anak sulung kami) saat menuju ke Freeport adalah melewati jembatan Vasco de Gama yang panjangnya 12 kilometer. Jembatan terpanjang di Eropa. Gratis tanpa macet dan bisa melihat hamparan Sungai Tagus.
Sudah lama sekali ingin melewati jembatan ini. Cuma bingung setelah lewat ada apa di sana. Ternyata ada mall berkonsep outdoor ini. Meskipun tidak ingin beli apa-apa, bermain di playground anak pun sudah sangat menyenangkan dengan menikmati segelas es kopi Starbucks.
Menikmati cerahnya di Freeport Fashion Outlet Lisboa. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Suasana Christmas tak afdol kalau belum ke festival pasar malam. Festival yang ditunggu-tunggu saat akhir tahun. Mengunjungi 3 tempat berbeda. Cascais City Center, Christmas Village Cascais, dan Wonderland Lisboa. Rata-rata seluruh festival buka sejak akhir November 2022 hingga 2 Januari 2023.
Banyak wahana permainan anak, kuliner makanan, dan tentu saja wine. Untuk masuk ke Village Cascais per orang dikenakan tiket sebesar 9 Euro untuk dewasa, 8 Euro untuk anak-anak. Sedangkan usia 2 tahun ke bawah free. 1 Euro : Rp. 16.600. Dengan tiket tersebut pengunjung bisa naik merry-merry go round, ferris wheel mini, dan kereta api secara gratis. Sedangkan wahana ice skating perlu membayar 5 Euro lagi per orang.
Cascais City Center dan Wonderland tanpa tiket masuk. Tapi perlu membeli tiket lagi saat naik wahana. Ada ferris wheel besar di Cascais City Center, per orang bayar 5 Euro untuk naik sekitar 5-10 menit. Ferris wheel di sini melaju cepat, bukan pelan-pelan seperti di Indonesia. Jadi bisa muter 4x kira-kira. Tidak terlalu rame, antrian masih terkendali. Tidak ada wahana anak bermain selain Ferris wheel. Namun dekorasi Natal begitu cantik. Kami hanya sempat melihat keindahan malam hari dari mobil karena cuaca tidak mendukung. Sering hujan dan suhu dingin. Hehe.
Wonderland Lisboa benar-benar pasar malam terbesar. Ruameeeee pengunjung. Semua wahana antri hingga 2 jam. Kira-kira ada 6 wahana yang disediakan. Yang terame adalah ice skating. Dengan kapasitas kurang lebih 50 orang setiap 20 menit. Bisa jadi perlu mengantri selama 3 jam baru bisa main.
Kita pilih mundur saja, tahun depan saja main ice skatingnya. Berbeda dengan di Lausanne yang wahana ice skating-nya berada di lapangan hokky. Bisa muat ratusan pengunjung. Waktu bermain bebas dan tidak perlu mengantri.
Naik Ferris Wheel di Cascais City Center. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Churros adalah jajanan wajib ada selama di festival. Melihat banyaknya kuliner, ingin semua dicoba. Tapi kembali diingatkan dengan kandungan gula di jajanan ini. Rata-rata street food Portugis sangat manis. Kue manis, coklat manis, crepes waffle dan pancake diberikan topping manis. Tapi favorit yang dibeli lagi-lagi selalu churros dan farturas. Mengingatkan nikmatnya makan roti goreng dan cakwe. Bentuk dan rasanya serupa tapi tak sama.
DoubleZ punya ritual tahun baru. Tidak bergadang, tidak menyalakan kembang api, tidak jalan-jalan muteri (keliling) kota. Namun memasak Cheese Fondue.
Desember 2021 silam, malam hari tanggal 31 kami memasak Cheese Fondue berempat di rumah. Membeli seperangkat alat memasak fondue khas Swiss. 31 Desember 2022, pukul 20.00 WET (Western European Time) ritual ini dilakukan lagi namun bersama 11 orang. Sederhana, tapi meriah. Gimana tuh konsep sederhana digabung meriah?
Bersama keluarga Mbak Roya (Amadora - Lisbon) dan Mbak Nina (Cascais – Lisbon), kami memasak bersama-sama. Mulai mempersiapkan daging dan ayam grill, merebus kentang, potong-potong roti, dan mengaduk terus-menerus cheese fondue. Kami mengenalkan makanan khas Swiss kepada mereka. Alhamdulillah rasa cheese fondue cocok di lidah. Saya sudah memodifikasi rasa keju asli fondue yang asiiiin banget menjadi lidah keju Indonesia.
Resep otentik (aslinya) menggunakan wine, tapi saya cukup pakai jus apel saja. Asin gurih creamy sedep wis pokok e. Memuji masakan sendiri boleh lah yaa, hahaha.
Ritual Cheese Fondue sebagai hidangan malam tahun baru. (FOTO; Okky Putri Prastuti)
Teman baru kenal namun rasa seperti saudara. Begitulah yang dirasakan sebagai perantauan. Jauh dari keluarga di Indonesia, digantikan dengan keluarga dekat di Portugal. Keramaian 5 bocah berkumpul sudah seperti taman kanak-kanak. Bahkan si Zygmund, Olivia, dan si bayi mungil Naomi masih bisa bertahan tidak tidur hingga jam 22.00 WET. Zirco dan Alia awet bermain bersama hingga tidak mau pulang. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 WET.
Memori kebersamaan inilah yang akan dikenang sepanjang masa. Meskipun nantinya jarak memisahkan kita lagi, namun sampai kapanpun tetap keluarga.
Merry Christmas and Happy New Year 2023 untuk seluruh kawan pembaca semua. Semoga harapan dan keinginannya bisa terwujud di tahun 2023. Doa kami selalu sama setiap awal tahun. Melakukan hal yang lebih baik dari sebelumnya dari hari ke hari. Menjadi pribadi lebih positif dari masa lalu. Tidak perlu membandingkan dengan orang lain. Fokus terhadap diri sendiri.
Mengawali hari dengan semangat, mengakhiri hari dengan tidur nyenyak. Melewati semua hari dengan penuh syukur, bahagia, tanpa rasa penyesalan. Karena dari situ lah kita bisa menikmati dan menghargai setiap langkah kecil perubahan. Stay Safe and Healthy.(*)