Gebyar 1 Abad NU

Porseni NU Dibuka di Stadion Sriwedari Solo 15 Januari 2023

H Nusron Wahid, Ketua Panitia Porseni NU 2023. (FOTO: istimewa)

COWASJP.COM –  

Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama (NU) sebagai salah satu rangkaian acara Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU akan dibuka di Stadion Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah, pada 15 Januari 2023.

Ketua Panitia Porseni NU 2023 H Nusron Wahid menuturkan, seluruh kontingen dari PWNU se-Indonesia mulai tiba di Solo pada 13 Januari 2023. Mereka adalah mahasiswa, pelajar, dan santri NU.

 Sehari setelahnya, 14 Januari 2023, akan dilakukan technical meeting atau rapat teknis sekaligus drawing (pengundian) setiap pertandingan. Di hari yang sama, para peserta juga diperkenankan untuk latihan dan menjajal lapangan tempat bertanding.

4 cabang olahraga yang dipertandingkan:

1 sepakbola

2 bulu tangkis

3 bola voli

4 pencak silat.

Kesenian yang  dilombakan: 

1 musabaqah tilawatil Qur'an (MTQ) 

2 musabaqah hifdzil Qur'an (MHQ) 

3 hifdzul alfiyah (menghafal kitab alfiyah).

"Sepakbola dengan kategori pelajar, mahasiswa, dan santri. Lalu bola voli putra-putri kategori pelajar dan mahasiswa, serta santri khusus putra," tutur Nusron Wahid.

Di lomba bulu tangkis akan ada pertandingan tunggal dan ganda putra-putri kategori mahasiswa dan pelajar, serta santri khusus putra. 

Selanjutnya ada pencak silat kelas A, B, C, dan D, serta dua seni.

Nusron yang juga Wakil Ketua Umum PBNU itu mengungkapkan sejumlah pertimbangan Porseni NU 2023 itu digelar di Solo. 

 Salah satu pertimbangannya adalah ingin lebih menggiatkan aktivitas PCNU se-Solo Raya, yakni Surakarta, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.

“Kami ingin NU di Solo Raya lebih giat. Lebih banyak dikasih kesempatan agar lebih sering konsolidasi, sehingga syiar NU di Solo Raya lebih menyebar. Supaya tidak ketinggalan dengan NU di kawasan Pantura,” ungkapnya.

Menurut Nusron, seluruh PCNU di Solo Raya masih kurang terlihat geliat kegiatannya dibandingkan dengan PCNU di wilayah Pantura (pantai utara). Perbedaan latar belakang struktur kebudayaan dan kultur masyarakat menjadi salah satu faktor penyebabnya.

 “Selama ini kegiatan NU lebih banyak di Pantura. Meski begitu, kita harus support (PCNU di Solo Raya),” ucap Nusron.

Selain itu, pertimbangan PBNU menempatkan gelaran Porseni NU 2023 di Solo adalah karena memiliki akses paling mudah di Jawa Tengah. Kemudahan akses itu, menurut Nusron, akan memudahkan para peserta dari Indonesia Timur.

“Traffic (lalu lintas) penerbangan juga lebih bagus di Solo, Medan-Semarang tidak ada, tapi Medan-Solo ada, Lampung-Solo ada. Kita melihat (Kota Solo) nyaman, makanannya enak dan murah. Venue-nya lebih banyak. Di samping memang Solonya ini kota bersejarah,” tutur Nusron.

Solo dipilih sebagai lokasi Porseni NU 2023 juga atas pertimbangan sejarah, yakni pada tahun 1948, Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama digelar di sana.(*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda