Ada Sekolah yang Minum Air Hujan

Mustaqim, Kepala Sekolah yang menyediakan air minum untuk siswa-siswinya dari air hujan. (Tangkapan layar siniar Starting Point)

COWASJP.COM – Langkah strategis penyelamatan lingkungan terus dilakukan oleh Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) atau Centre for World Trade Studies (CWTS) UGM. Selama tiga hari (18-21 Januari), PSPD menggelar Circular School Program Partnership: Indonesia Green Principal Award (CSPP-IGPA) Batch 3. Ini sebuah program diseminasi mengenai Ekonomi Sirkular dalam dunia Pendidikan.

Pelatihan ini memberikan penguatan kapasitas mengenai upaya penyelamatan lingkungan sekaligus peningkatan ekonomi dan memberikan penghargaan kepada sejumlah sekolah di tingkat SD, SMP maupun SMA di Indonesia. Pelatihan ini merupakan kerjasama PSPD dengan JBI Education Consulting dan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM.

“Melalui program ini, ekosistem sekolah diajak untuk bergeser dari budaya ekonomi linier “buat-pakai-buang” hasil dari pola industrialisasi yang menghasilkan produk serba cepat dan praktis telah mendorong peningkatan jumlah sampah dan eksploitasi sumber daya alam secara massif menjadi budaya ekonomi melingkar,” papar Dr. Riza Noer Arfani Direktur PSPD UGM.

Riza yang juga Ketua UGM-World Trade Organization (WTO) Chairs Programme (WCP) ini menambahkan selama ini sudah ada 33 sekolah yang terlibat dalam CSPP-IGPA melalui penyelenggaran Batch 1 dan Batch 2. Program yang telah memasuki Batch 3 ini mendukung upaya para Kepala Sekolah dan Kepala Madrasah untuk menjadi agent of change dalam mengenalkan nilai-nilai ekonomi sirkular dan menjadi pemicu, inisiator sekaligus eksekutor konsep ekonomi keberlanjutan yang hijau di lingkungan sekolah.

Untuk Angkatan ke-3 ini, selama beberapa hari kedepan, 23 sekolah dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta  menerima sejumlah materi pelatihan. Mulai soal waste management system, water system management dan business development circular economy action plan. Ada pula pendampingan oleh pihak penyelenggara untuk menjadikan rencana aksi ekonomi sirkular para Kepala Sekolah dan Kepala Madrasah menjadi kenyataan. 

Beberapa lulusan dari program ini telah membuktikan pentingnya penerapan Ekonomi Sirkular di sekolah masing-masing. Di antaranya yang telah dilakukan di SD Muhammadiyah 2 Alternatif (MUTUAL) Kota Magelang yang memanfaatkan air hujan untuk pemenuhan kebutuhan warga sekolah berupa air minum. Air hujan pun diolah menjadi produk lain seperti minuman buah dan hand sanitizer. 

Ada juga SD Muhammadiyah Program Khusus Kotabarat Surakarta yang memberikan edukasi kepada warga sekolah untuk mengubah cara berpikir dan perilaku terhadap sampah. Sekolah tersebut melakukan pendataan dan pengumpulan sampah yang dilanjutkan dengan mengolah sampah plastik dan kertas, bahkan melakukan perjanjian pengumpulan sampah kertas dengan para orang tua murid untuk dikumpulkan di sekolah. 

Di akhir pendampingan CSPP, para Kepala Sekolah dan Kepala Madrasah peserta akan diundang dalam “CWTS Circular Week 2023” yang diselenggarakan oleh Center for World Trade Studies UGM bersama dengan WTO. Para Kepala Sekolah dan Kepala Madrasah diberi kesempatan untuk mempresentasikan progres program sekolah sirkular yang dijalankan. *

Pewarta : Erwan Widyarto
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda