COWASJP.COM – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Hj.Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Khofifah) mengajak seluruh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Plus untuk meningkatkan intervensi pada keluarga yang rentan secara ekonomi di Jatim secara komperehensif.
Gubernur Jatim telah menyiapkan sejumlah program untuk memenuhi berbagai kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) .
Di antaranya berupa bantuan 250 kursi roda bagi lansia yang tidak mampu di Jatim. Alat bantu mobilitas tersebut diberikan oleh Khofifah secara simbolis kepada 10 perwakilan keluarga yang hadir dalam forum Peningkatan Capacity Building SDM PKH Plus di Bumi Surabaya City Resort.
"Ini bentuk perhatian kita kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH Plus. Secara reguler kita memang melakukan evaluasi monitoring apa ada KPM yang membutuhkan tambahan intervensi. Misalnya rumah tinggal layak huni. Termasuk alat bantu mobilitas seperti yang diserahterimakan saat ini," ujar Khofifah, Sabtu (11/2/2023).
Khofifah mengatakan, kursi roda ini bukan satu-satunya bantuan yang diberikan pemerintah. Sebab, ada pula bantuan perbaikan rumah tinggal layak huni yang disalurkan melalui Dinas Sosial Provinsi Jatim.
"Selain alat bantu mobilitas ini, kalau rumah mereka tidak layak huni, akan ada intervensi berupa rumah tinggal layak huni. Kami berharap ini akan menjadi bagian dari proses pendekatan kepada para lansia kurang mampu secara komprehensif," jelas Khofifah yang juga Ketum PP Muslimat NU itu.
Gubernur Khofifah juga mengapresiasi pendamping PKH Plus yang telah mengiringi empat tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Mengingat, pengabdian mereka kepada masyarakat rentan tak pernah berhenti.
"Hubungan saya dan pendamping PKH Plus ini terasa begitu dekat. Baik di dalam hati, di dalam rasa bahkan saat saya masih menjadi Mensos hingga sekarang. Februari ini juga menandai empat tahun kepemimpinan kami di Jatim dan pendamping PKH Plus masih setia menemani untuk menjangkau layanan sosial khususnya bagi lansia kurang mampu," imbuh Khofifah.
Lebih jauh, mantan Menteri Sosial RI itu menerangkan, relasi dengan SDM PKH Plus dan paguyuban sejenis seperti TKSK menjadi penting untuk menjangkau masyarakat hingga ke satuan terkecil sekalipun.
"Ini menjadi bagian dari upaya kita membangun layanan sosial masyarakat yang lebih merata. Sangat merata belum, tapi setidaknya kita sudah berikhtiar. Maka saya berterima kasih sekali kepada pendamping PKH Plus ini karena bisa menjangkau mereka yang tidak bisa Pemprov atau kabupaten/kota jangkau," ucap Khofifah.
Khofifah meminta sinergitas dari semua pihak untuk menjaga agar para lansia tetap terlindungi dan sejahtera. Gubernur Khofifah juga berharap, pengabdian pendamping PKH akan menjadi ladang amal jariyah.
DARI 50.000 DITAMBAH JADI 55.000
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Dr Alwi mengatakan, program PKH Plus merupakan program orisinal yang berasal dari Pemprov Jatim. Yang telah banyak mengintervensi permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Sehingga, peningkatan kualitas pendampingnya harus diutamakan.
"Ini adalah program spesial Ibu Gubernur Khofifah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat bawah. Yakni para kaum lansia kurang mampu. Tanpa adanya dedikasi dari para relawan dan dari para pendamping, mustahil program ini bisa tepat sasaran," katanya.
"Oleh karena itu, kegiatan Capacity Building ini diharapkan bisa lebih meningkatkan dedikasi dan semangat mereka dalam melaksanakan program yang telah dicanangkan oleh Gubernur," tambah Alwi.
Dia juga menjelaskan, awalnya program Gubernur Khofifah ini menargetkan 50.000 orang. Hanya saja, pada 2023, kuota telah ditambahkan menjadi 55.000.
Per-KPM nantinya akan diberikan tunjangan Rp2 juta untuk satu tahun. Yang mana, penyerahannya dilakukan sebanyak empat kali dengan angka Rp500.000 per triwulan.(*)