COWASJP.COM – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah PWM) Jawa Timur bekerja cepat. Begitu menerima SK pada 31 Januari 2023, enam divisi langsung bergerak.
Masing-masing segera mengadakan rapat. Tujuannya merumuskan program kerja hingga lima tahun ke depan. Rancangan program kerja itu lantas disinkronisasikan dalam rapat kerja pada 24-25 Februari 2023 di BPSDM, Jl. Kawi No.41, Malang.
Pada kepengurusan tahun 2022-2027 Majelis Dikdamen PWM Jatim terdiri atas ketua, beberapa wakil ketua, dan enam divisi. Keenam divisi tersebut meliputi:
Divisi Ismuba (Islam Muhammadiyah Bahasa Arab)
Divisi Akademik
Divisi Pengembangan SDM
Divisi Kepegawaian
Divisi Kelembagaan
Divisi Kerja Sama Humas, dan Data Base.
Hadir dalam raker perdana itu Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi PWM Dr. Hidayatulloh, M.Si., Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Dr. Khozin, Msi., beberapa wakil ketua, dan seluruh anggota. Hadir pula Dr. Arba’iyah Yusuf, M.A., mantan ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim periode 2015-2022.
Dr. Khozin, M.Si. mengatakan bahwa raker perlu disegerakan. Pasalnya, pengembangan, pengawalan, dan pengawasan ribuan sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur tidak dapat diabaikan. “Muhammadiyah punya ribuan sekolah di Jatim. Semuanya perlu perhatian. Baik dari PCM, PDM, dan PWM,” ujar Khozin.
Selain itu, Majelis Dikdasmen PWM Jatim harus berbagi tugas dengan Majelis Dikdasmen daerah dan cabang. “Di Jatim ada 1.032 sekolah madarasah Muhammadiyah. Semuanya harus didorong untuk terus berkembang. Apalagi di era digital saat ini,” tambahnya.
Dalam sambutan pembukaan, Dr. Hidayatulloh, M.Si. menyatakan bahwa Majelis Dikdasmen PWM memiliki posisi strategis untuk menguatkan dan meningkatkan potensi sekolah/madarasah dasar, menengah, atas, dan kejuruan di bawah naungan Muhammadiyah.
Agar semua program kerja berjalan lancar, seluruh anggota Majelis Dikdasmen diharuskan berkolaborasi dan bekerja secara optimal. “Kuncinya, ingat 4K. Kompak, kokoh, komitmen, dan kontribusi,” ujarnya.
Hidayatulloh lantas menjelaskan konsep 4K itu. Pertama, kompak. Anggota majelis dikdasmen harus membangun kekompakan dalam bekerja. “Jangan ada perselisihan. Kompak bekerja untuk mencapai target,” tambahnya.
Kedua, kokoh. Artinya, kuat dan tidak lembek. Hidayatulloh pun mengutip salah satu hadis yang berbunyi “mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.”
Dengan kekompakan dan kekuatan diyakini Majelis Dikdasmen PWM Jatim mampu membawa sekolah/madarasah Muhammadiyah di Jatim lebih berkembang dan berkemajuan.
Dari kiri: Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Dr. Khozin, M.Si., Wakil Ketua PWM Jatim Dr. Hidayatulloh, M.Si, dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jatim Dr. Eko Hardi Ansyah, M.Psi, saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah. (FOTO: Bahrul Huda)
Ketiga, komitmen. Diharapkan komitmen dan tanggung jawab untuk mengurus dan menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah di Jatim. “Majelis ini kumpulan para pakar. Expert di bidang masing-masing. Ini modal besar untuk membawa perubahan,” jelasnya.
Keempat adalah kontribusi. Dengan kekompakan, kekokohan, dan komitmen itu tentu dapat memberikan kontribusi secara maksimal untuk memajukan seluruh sekolah madarasah Muhammadiyah di Jatim.
Raker berlangsung lancar. Banyak isu pendidikan di Jatim yang dikaji. Semuanya sangat perlu dicarikan solusi. Karena itu, Majelis Dikdasmen PWM Jatim bertekad mengakselerasikan program kegiatan.
Setiap divisi mengusulkan program kegiatan hingga lima tahun mendatang. Setelah mendapatkan berbagai saran, hasilnya akan ditetapkan sebagai program kerja Majelis Dikdasmen PWM Jatim periode 2022-2027. (*)