COWASJP.COM – Toko retail modern Alfamart kini aktif membantu pemasaran jajanan khas Madiun. Untuk itu, Alfamart menggandeng Disperdagkop (Dinas Perdagangan dan Koperasi) Kabupaten Madiun.
Sejak pekan ini, Alfamart di wilayah Madiun sedikitnya menjual 10 camilan produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Tercatat 32 Alfamart yang tersebar di Kabupaten Madiun kini menjual jajanan khas Madiun.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Disperdagkop Kabupaten Madiun, Dyah Kuswardani mengatakan saat ini baru 10 jenis produk UMKM yang masuk di ritail modern Alfamart. Antara lain sambal pecel, kerupuk sermier, makaroni, kue gapit, brem, dan lainnya.
"Untuk saat ini baru 10 jenis produk UMKM yang masuk. Ke depan bisa bertambah. Nanti akan ada evaluasi,” ungkapnya di Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kemarin
Menurut Dyah Kuswardani, produk UMKM yang masuk ke Alfamart sebelumnya memang dikurasi (dipilih yang terbaik) oleh tim.
Syarat produk UMKM yang bisa masuk retail modern:
1. Harus memiliki sertifikat halal dan memenuhi perizinan seperti PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) dan NIB (Nomor Induk Berusaha).
2. Kemasan produk tersebut juga sudah terstandarisasi.
"Kemasannya sudah terstandar. Jadi memang ada proses kurasi,” ujarnya
3. Secara produksi, lanjutnya, UMKM yang dipilih juga sudah berkomitmen untuk memproduksi terus menerus. Sehingga mereka bisa memenuhi permintaan dari retail.
"Para UMKM ini siap bermitra. Artinya, kalau ada permintaan sewaktu-waktu sudah ada stoknya. Selain itu juga harus produksi terus menerus. Jangan sampai kalau ada permintaan, mereka tidak bisa memenuhi,” jelasnya
**
Diharapkan kerjasama dengan Alfamart ini mampu meningkatkan penjualan produk UMKM. Bukan hanya itu, produk khas Madiun akan lebih dikenal masyarakat luas.
Regional Corcom Manager PT Sumber Alfaria Trijaya, Mochammad Faruq Asrori, menyampaikan 10 produk UMKM tersebut akan dipasarkan di 32 toko Alfamart yang ada di Kabupaten Madiun. Produk UMKM itu sudah memenuhi persyaratan yang diajukan perusahaan.
“Produk itu sudah melalui verifikasi yang telah ditentukan. Untuk sementara ini memang baru 10 item. Tapi nanti tentunya bisa bertambah setelah ada evaluasi," katanya. (*)