COWASJP.COM – Father’s Day atau Hari Ayah, jarang dimeriahkan seperti Hari Ibu yang selalu digaungkan setiap tanggal 22 Desember. Berbagai macam hadiah dipersiapkan untuk seorang Ibu karena sosok Ibu lah yang dianggap sangat penting di rumah. Padahal sosok Ayah pun juga luar biasa pentingnya.
Ayah pada umumnya selalu bekerja dari pagi sampai malam. Pulang rumah sudah capek dan kadang melewatkan waktu bermain dengan anaknya. Bahkan mungkin tidak paham secara detail kegiatan sekolah anaknya. Merasa pekerjaan rumah dan mengurus anak adalah tugas istri.
Terkadang banyak sekali berita seorang istri terkena mental issue karena tidak mendapat support dari suami dalam melakukan pekerjaan rumah dan merawat anak. Namun, semakin banyaknya edukasi pasangan muda sebelum menikah, beberapa Ayah modern mulai paham akan kehidupan berumah tangga sebenarnya. Ayah dan Ibu tetap memegang kewajiban bersama-sama dalam mendidik anak dan mengurus rumah.
Hari Ayah ini diperingati sebagai tanda menghormati seorang Ayah dan tokoh masyarakat yang dipandang sebagai sosok Ayah. Negara Katolik di Eropa memperingati tanggal 19 Maret sebagai Hari St. Joseph sejak Abad Pertengahan. Nyatanya tidak semua negara memiliki tanggal yang sama dalam perayaan ini. Di Inggris Hari Ayah jatuh pada 18 Juni. Sedangkan di Australia dan New Zealand baru di bulan September. Bahkan di Thailand ada di Bulan Desember.
Hari Ayah bukan merupakan hari libur nasional. Tapi umum dirayakan di Portugal. Baik di sekolah anak atau diskon tertentu di gerai café.
Pada tanggal 17 Maret lalu, sekolah Zirco (anak sulung penulis, red) pun juga merayakan Hari Ayah. Ada kegiatan khusus yang mengundang Ayah atau sosok Ayah untuk datang ke sekolah. Acara dimulai dari jam 10.00 – 12.00 WET (Western European Time).
Lokasi acara di lapangan sepakbola yang sungguh besar. Bukan di sekolahan, karena lapangan sekolah tidak memadai untuk menampung seluruh undangan. Dress code pakaian olahraga, karena melihat venue nya di lapangan bola. Meskipun yang diundang Ayah, namun saya dan Zygmund (anak kedua penulis, red) tetap ikut berangkat karena ingin menikmati momen kebersamaan Ayah dan Anak.
Papi Fariz bersama bocah-bocah. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Papi Fariz (suami penulis, red) pun mengambil cuti full day, karena tidak mungkin cuti cuma setengah hari. Bilang kepada bos Philip Morris di Portugal (tempat kerja suami penulis, red) mendadak cuti karena ada agenda di sekolah anak. Dan si bos langsung dengan sigap mengijinkan karena itu acara penting. Padahal saat itu Papi Fariz ada agenda rapat dan langsung si bos yang posisi ada di Brazil meng-handle rapat tersebut.
Sekolah sudah menyiapkan segala permainan seru. Zirco dan Papi Fariz menikmati bermain bersama. Meskipun di awal-awal sempat ada drama Zygmund menangis kencang, karena seakan-akan Papinya tidak mau main dengan dia. Zygmund kalau di luar rumah alem nemplok (manja) sama papinya terus. Makan di restoran mau didulang papi. Berkunjung ke rumah teman maunya digendong papi. Keluar apartemen jalan kaki mau digandeng papi.
Maminya wes gak payu (gak laku). Hahaha. Lumayan lah ya, si mami DoubleZ bisa rileks menikmati me time jalan-jalan. Hehehe.
Papi Fariz tidak hanya bermain bersama Zirco, namun dengan 3 anak cowok yang lainnya. 2 teman Zirco satu kelas, Faisal dan Thomas namanya. Serta 1 adiknya Thomas. Orang tua mereka tidak hadir dalam acara ini. Bagi anak-anak yang orang tuanya tidak hadir, dikumpulkan terpisah bermain bersama gurunya. Sedih sekali melihat mereka bermain dengan wajah murung. Bahkan memilih duduk berdiam diri tidak bermain. Langsung saya menghampiri mereka karena tak tega, dan mengajak mereka bermain bersama Zirco. Dan mereka langsung bilang “Yes, I want to play with Zirco”.
Wajah bahagia mereka langsung terpancar. Hingga suatu ketika Faisal bilang ke Papi Fariz, “I wish My Dad was here”. Saya langsung teringat betapa pentingnya kehadiran kita sebagai orang tua di acara anak sekolah.
Merasa bersalah saat meninggalkan acara Zirco dulu di sekolah sewaktu masih Playgroup di Indonesia. Saat itu posisi Papi Fariz tidak di Indonesia dan saya lebih memilih berangkat bekerja daripada menghadiri 2 jam acara anak.
Sekarang, Alhamdulillah setiap acara Zirco di sekolah kami bisa hadir. “Thank you Papi Mami sudah hadir di sekolah. I am happy sekali. Besok-besok kalau ada pameran dan pentas selalu datang ya”, ucap Zirco.
Yakinlah waktu bersama anak akan terasa sangat cepat. Nikmati selagi bisa, buat kenangan bahagia bersama mereka. Senyum mereka begitu berharga.
Zygmund bermain di taman (foto kiri), Selamat Berpuasa Kawan, dari Chef Zygmund. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Musim semi telah tiba, tepat pada tanggal 21 Maret 2023. Cuaca mulai hangat, matahari bersinar lebih cerah, bunga mulai bermekaran, dan kadang-kadang turun hujan. Momen hangat ini langsung dimanfaatkan untuk pergi ke taman siang hari. Zirco pergi piknik ke taman bersama guru dan teman-temannya. Sedangkan Zygmund jelas pergi ke taman bersama mami.
Menikmati area playground di dekat rumah dengan puas. Bermain perosotan berulang kali. Sudah mandiri tanpa minta dipegangi. Mandi pasir dan kerikil hingga masuk ke sepatu dan rambut. Pulang dari taman wajib langsung mandi dan keramas komplit. 1 jam di taman hingga tidak mau pulang. Malah ingin bermain dengan flower. Secara spontan saat melihat bunga, Zygmund langsung berkata “flower”. Ya, Zygmund paham Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Namun masih kesusahan untuk membuat 1 kalimat komplit. Baru sepatah kata saja. Mungkin akibat menerima 2 bahasa dalam usia dini.
Bergantinya musim semi bertepatan juga diawalinya Bulan Ramadhan. Jadwal dari masjid sudah ditetapkan. Hari pertama Ramadhan jatuh pada hari Kamis 23 Maret 2023. Sama dengan di Indonesia.
PERGANTIAN WAKTU PADA 26 MARET
Subuh jam 05.00 WET, dan maghrib jam 19.00 WET. Waktu lama puasa selama 14 jam. Namun jam ini hanya berlaku pada tanggal 23-25 Maret 2023.
Kenapa?
Karena pada tanggal 26 Maret 2023 terjadi pergantian jam di Eropa. Daylight Saving Time. Karena matahari sudah bersinar lebih lama, maka waktu dimajukan. Orang-orang bisa menikmati matahari jauh lebih lama karena Maghrib baru jam 20.00 WEST (Western European Summer Time).
Pada tanggal 26 Maret 2023 saat jam 1 dinihari langsung lompat ke jam 2 dini hari. Jadi terasa waktu tidur lebih cepat. Bangun jam 7 pagi masih gelap, karena matahari baru terbit jam setengah 8 pagi.
Unik ya?? Jelas, buat pusing juga kok. Anak-anak pasti mengalami jetlag perpindahan waktu. Yang harusnya sudah jam bangun tidur, tapi masih tidur pulas. Karena idealnya badan sudah ada alarm sendiri kapan waktunya bangun atau belum.
Jam di HP langsung otomatis berubah. Tapi jam dinding wajib diubah secara manual. Kalau tidak nanti bisa terlambat ke sekolah. Hehe. Sehingga puasa sekarang terasa lebih berat. Meskipun subuhnya baru jam 6 pagi, tapi perlu melewati siang lebih lama karena matahari baru tenggelam jam 8 malam.
Seiring berjalannya waktu nanti matahari tenggelam jam setengah 9 malam atau 20.30 WEST. Ramadhan tahun lalu kita berbuka puasa jam 9 malam. Sudah tak nafsu makan rasanya karena sudah mengantuk juga. Jadi seringnya hanya berbuka dengan kurma, roti dan teh. Atau hanya berbuka dengan lauk saja tanpa tambahan nasi.
Happy Father's Day. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Suasana Ramadhan di Lisbon sebenarnya juga terasa. Ada beberapa masjid di sini. Namun karena letaknya cukup jauh dari kediaman kamu, jadi kami tidak berangkat ke masjid untuk sholat tarawih. Mau coba berbuka puasa di masjid kok rasanya kasihan anak-anak juga. Jam 20.00 WEST sudah waktunya mereka untuk istirahat dan membaca buku malam hari.
Akhirnya kita putuskan untuk sholat tarawih di rumah sendiri saja. Zirco yang sudah bisa komentar bertanya: “Kok sholatnya panjang sekali gak selesai-selesai, hehe”. Sedangkan Zygmund rewel menangis sesenggukan karena merasa tidak diperhatikan. Hanya muter-muter saja hingga akhirnya menangis kencang. Haha.
Zirco yang masih rutin mengaji setiap minggunya juga belajar tentang Ramadhan dan Puasa. Meskipun belum belajar puasa penuh, tapi nanti katanya kalau liburan akan belajar puasa setengah hari. Bismillah !!!!
Selisih waktu puasa di musim semi tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Namun beda ceritanya kalau puasa di musim panas (Juni – September). Puasa bisa mencapai 18 jam. Enak kalau puasa di musim dingin (Desember – Februari), lebih cepat sekitar 10 jam karena matahari malu-malu bersinar di pagi hari dan jam 4 sore sudah tenggelam. Ya begitulah adaptasi puasa di negara Eropa. Kalau Eropa bagian utara malah lebih ekstrem lagi. Bisa lebih lamaaa lagi rentang waktu puasanya.
Di mana pun puasanya semoga diberikan keberkahan dan kelancaran. Amin Amin Amin. Mohon maaf lahir dan batin semua kawan pembaca. Selamat Merayakan Bulan Suci Penuh Kemenangan. Selamat Ramadhan 1444 H. Marhaban ya Ramadhan!!! (*)