COWASJP.COM – Jogja sepertinya tetap menjadi magnet bagi siapapun. Termasuk bagi kelompok music jazz asal Surabaya ini. Surabaya Pahlawan Jazz (SPJ). Mereka begitu menikmati tampil di Jogja. ”Ini sudah yang ketiga kalinya kami pentas di Jogja,” urai Indah Kurnia, Kamis sore (30/3).
Indah membawa SPJ tampil di halaman parkir depan Gedung Bank Indonesia Perwakilan DIY. Melalui Surabaya Entertainment Club (SEC) yang dipimpinnya, ia memboyong 18 musisi Safari Ramadhan Jazz Tour 2023. Didukung oleh Bank Indonesia Perwakilan DIY, pentas jazz dengan panggung portable ini menghangatkan suasana menjelang berbuka di kawasan Titik Nol Jogja.
Saat menyampaikan sambutan menjelang pentas, Indah menyampaikan uneg-unegnya. Katanya, ada Perda yang menghambat pentas para musisi. ”Kami, di Surabaya, tidak boleh pentas selama Ramadhan. Kalau di sini (Jogja) boleh kan?” kilah Indah yang juga anggota Komisi XI DPR RI ini.
”Boleh!” Jawab hadirin sore itu. Mereka datang dari kalangan perbankan, keuangan dan pariwisata di DIY. Ada Dirut BPD DIY Santosa Rahmat, Kepala OJK Perwakilan DIY Jimmy Parjiman, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Lana Soelistianingsih, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Erwan Widyarto dan lainnya.
Kawasan Titik Nol Kilometer Jogja pun berubah jadi panggung musik jazz. Satu mobil truk dimodifikasi menjadi panggung. Bak belakang kendaraan tersebut, tampak dipenuhi alat musik mulai gitar, bass, drum, piano, saksofon hingga trambon. Itulah panggung Safari Ramadhan Jazz Tour.
Di panggung ini, Surabaya Pahlawan Jazz (SPJ) berkolaborasi dengan seniman jazz Jogja: Syifa and Friends. Syifa and Friends ini diperkuat oleh Syifa (piano dan vokal), Agus (drum) dan Agung (bass).
Sebenarnya, sebagaimana yang tercantum dalam undangan dan publikasi, mereka tampil sejak pukul 15.30 di panggung ini. Namun karena hujan deras mengguyur, mereka pun berpindah panggung. Main di salah satu ruang di Gedung BI yang disulap menjadi studio. Mereka pun melakukan live streaming Youtube sembari menunggu hujan reda.
Saat hujan reda, para tamu yang awalnya diminta berkumpul di Aula, dipersilakan menuju panggung. Alias halaman parkir yang ada truk sebagai panggung. Para musisi terlihat sudah mempersiapkan diri. Menempati posisi beserta alat musik yang mereka mainkan.
Namun, sebelum mereka bermain, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan DIY Budiharto Setyawan memberikan sambutan. Budi menyampaikan terima kasih kepada Indah Kurnia yang telah membawa SPJ melakukan safari Ramadhan dan mampir di Jogja.
Kehadiran Indah yang ahli QRIS dimanfaatkan untuk bicara seputar QRIS dan kampanye Cinta, Bangga dan Paham Rupiah. Beberapa banner yang ada di sekitar panggung, bertuliskan pesan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah ini.
Surabaya Pahlawan Jazz (SPJ) saat tampil di halaman parkir Bank Indonesia Perwakilan DIY.
Budi menyampaikan, pentas musik seperti ini sangat bermanfaat bagi pariwisata DIY. Makanya, pihaknya sangat mendukung pentas semacam ini. ”Begitu kan Pak Singgih?” ujar Budi sambil menyapa Singgih Raharjo. Singgih pun menanggapi dengan mengacungkan jempolnya. Sebelumnya Budi juga mengenalkan Singgih sebagai bakal calon Sekda DIY.
Budi lantas melanjutkan, temen-temen dari industri pariwisata tentu juga sangat mendukung acara pentas musik seperti ini. ”O iya, ini hadir juga temen dari Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY. Selama ini kita berkolaborasi dengan GIPI, Bu Indah,” lanjut Budiharso. Indah Kurnia pun mengangguk.
Usai Budiharto, Indah Kurnia juga memberi sambutan sekaligus memperkenalkan rombongan yang dibawanya. Termasuk menceritakan lahirnya mobil panggung itu. Dikatakannya, ide mobil panggung muncul karena pandemi. Sebagai tempat para musisi jazz untuk tetap tampil. Dan setelahnya, kami pakai untuk bersafari. Pentas berkeliling.
”Untuk bersilaturahmi dan kolaborasi dengan musisi jazz di sejumlah kota. Kebiasaan jazz itu kan kolaborasi, jam session dengan musisi lain. Maka di Jogja ini pun kami tampil bersama Syifa and Friends dan dedengkot Ngayogjazz, Pak Agung, ” urai mantan bankir ini.
Diuraikannya, usai dari Jogja, SPJ menuju Semarang. Di Kota Atlas ini, SPJ berkolaborasi dengan Kelompok Ngisor Ringin. Kemudian ke Solo. Dan bermain dengan musisi local Show Jazz dan Felipe. ”Semoga tahun depan kami bisa kembali main ke sini lagi, ”harap Indah yang juga ikut tampil menyanyi di panggung.
Indah juga menceritakan, pernah bertemu Kadispar Singgir Raharjo saat tampil di Nglanggeran. ”Karena itulah, PR Pak Singgih yang pertama, kalau jadi Sekda adalah mengundang kami, ” seloroh Indah disambut ”Aamiin” oleh hadirin.
”Ini doa lho Pak,” lanjut Indah. Singgih hanya manggut-manggut.
Selesai sambutan, dua buah lagu hadir dari Syifa and Friends. Lagu pertamanya ”Sajadah Panjang” dalam format jazz third four. Dilanjut satu instrumentalia. Kemudian disambung Surabaya Pahlawan Jazz tampil.
Penyanyi mereka, Desi Agustina, Mira Akbar, Victor dan lainnya, termasuk Indah Kurnia, unjuk kebolehan. Meluncurlah lagu-lagu ”Yang Penting Hepi (MAIA), Yogyakarta (KLA Project), Setahun Kemarin (Kahitna), Kasih (Ermy Kulit), Route 66 (Nat King Cole) dan lainnya. Mereka memainkan sejumlah lagu maupun instrumentalia bernada jazz, dan samba hingga saat berbuka tiba. Bahkan usai berbuka, mereka masih lanjut pentas.
Selain ditonton oleh seratusan orang yang hadir di lokasi, Safari Ramadhan Jazz Tour 2023 ini juga disiarkan lewat streaming di akun Youtube Surabaya Pahlawan Jazz (SPJ). Maka para jazz lover dari seluruh dunia pun bisa menyaksikan. Maka sebelum mulai acara, Cak Boy selaku koordinator acara, menyapa penonton streaming dari Colorado, Las Vegas, Sydney, Queensland dan lainnya.
Musik jazz yang enerjik sore itu pun sepertinya mampu menghangatkan sore yang dingin karena hujan. Satu suguhan yang keren di kawasan Titik Nol Jogja. Jika dirancang dengan lebih baik, dengan waktu yang telah ditentukan jauh hari, bukan tidak mungkin pentas semacam ini bisa menjadi kalender kegiatan yang bisa mendatangkan wisatawan. *