COWASJP.COM – Dua hari yang penuh duka, Kamis dan Jumat (30 dan 31 Maret 2023) kemarin. Dua sahabat mendahului dipanggil Allah SWT. Insya Allah mereka husnul khatimah: HM Taufiq dan Cak Hermanto.
Mas Taufiq meninggal pada Jum'at pagi di RS Soewandi, setelah tiga hari tak sadarkan diri. Dirawat di ruang ICU. Usia sekitar 70 tahun.
Cak Her (begitu saya biasa memanggil) meninggal pada Kamis karena kecelakaan tunggal di Malang. Pada usia 57 tahun.
Cak Hermanto aku kenal saat di (Koran Harian) Memorandum. Dia adalah staf kantor yang biasa mengurus koran. Karena itu dia masuk kantor pukul 5 pagi. Koran sudah ada di kantor. Hermanto bagi bagi jatah koran: untuk bagian iklan, pemasaran, dan saya.
Setelah saya mundur dari Memorandum tahun 2015, pertemanan tetap nyambung. Cak Her sering saya ajak diskusi atau curhat berbagai hal, termasuk rencana saya terjun ke politik.
Sedang Mas Taufiq adalah wartawan senior yang biasa ngepos di Polwiltabes dan Polda Jatim. Saya kenal Mas Taufiq jauh tahun sebelum di Memorandum. Sama-sama pos kepolisian. Tahun 1990-an. Saya wartawan Jawa Pos dan Mas Taufiq wartawan Memorandum. Kemampuan lobinya luar biasa. Wajar sewaktu Mas Taufiq mantu, Kapolri Jenderal Pol Sutanto hadir menjadi saksi nikah.
Ada kenangan khusus yang tidak mungkin aku lupakan. Tahun 2012. Waktu itu saya dan istri sudah daftar haji lewat ONH Plus. Kami, calon peserta haji biro haji, dikumpulkan di kantornya di Malang. Satu per satu terima koper haji. Eh, saya dan istri tidak dapat koper alias hajinya ditunda.
Insting saya (wallahu'alam) ada panggilan haji untuk aku dan istri. Lantas, saya minta bantuan Pakde Karwo untuk melobi Kemenag atau siapa saja yang bisa bantu ke Mekah. Gagal. Biasanya yang bisa bantu adalah petinggi TNI-POLRI.
Saya mengajak Mas Taufiq ke Jakarta. Di dalam pesawat, dia tanya: ke mana bos?
Ke Jakarta.
Iya, ke mana ?
**
Di dalam pesawat, Mas Taufiq tanya ke saya apa tujuan diajak ke Jakarta. Saya bilang saya berniat pergi haji. Ketemu siapa ya? Kami diskusikan kepada siapa bisa minta tolong bantu ngurus Haji.
Akhirnya diputuskan kami akan menemui Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S. Rajab. Mas Taufiq lantas telepon Jenderal Untung Rajab kalau ingin bertemu. Ternyata sambutannya positif. Beliau siap menerima kami di Mapolda.
Jendral Untung S Rajab sebelumnya adalah Kapolda Jawa Timur dengan masa jabatan terpendek yakni 3,5 bulan. Jendral Untung S Rajab masuk Jakarta menggantikan Irjen Pol Sutarman yang naik menjadi Kabareskrim Polri. (Jendral Sutarman akhirnya dilantik Presiden SBY menjadi Kapolri).
Turun dari pesawat, kami langsung ke Polda Metro. Hari mulai senja. Mas Taufiq kontak Jenderal Untung yang ternyata masih di Tangerang. Kami disuruh menunggu di ruang tunggu Kapolda Metro.
Setelah menunggu sekitar dua jam, Jendral Untung tiba di Mapolda Metro. Jendral perokok berat itu pun menyapa kami. Saya bareng bosku, kata Mas Taufiq. Kami salaman, lalu masuk ke ruang tunggu dalam Kapolda.
Saya sampaikan ke Jendral Untung niat saya ketemu. Jendral bisa bantu saya pergi haji ya, kata saya. Jendral Untung agak bingung sepertinya. Bantu orang pergi haji?
Sukoto dan isteri. (FOTO: Dok. Sukoto)
Wah, saya tidak kenal baik menteri agama. Saya juga tak kenal Dirjen Urusan Haji, katanya. Lewat siapa ya?
Tidak perlu lewat Kemenag Jendral, kata saya.
Lewat siapa?
Lewat Kedubes Arab Saudi di Jakarta, kata saya.
Lantas saya sampaikan kalau Jendral Untung bisa berkirim surat kepada Dubes Arab Saudi melalui anak buahnya yang menjadi pengawal. Sebab, kirim surat lewat jalur normal bisa lama. Padahal, jadwal haji tinggal sekitar satu bulan.
Dimintai tolong apa pun saya bisa menolak, tapi kalau dimintai tolong orang berniat haji tidak bisa menolak, katanya.
Alhamdulillah, Jendral Untung berniat membantu memenuhi panggilan Allah. Ia pun memanggil anak buahnya yang bertanggung jawab pengawalan keluarga Dubes Arab Saudi di Indonesia.
Gayung bersambut, anak buahnya pun siap melaksanakan.
Drs H Sukoto, MM, MPd (berdiri no 3 dari kiri), pengusaha media yang juga Ketua SPS (Serikat Perusahaan Pers) Jawa Timur, melakukan silaturahmi dengan beberapa tokoh di wilayah Perumahan Pondok Benowo Indah (PBI), Surabaya, Minggu malam (8/5/2022). (FOTO: petisinews.com)
Saat itu Dubes Arab masih liburan di Jogjakarta. Ditunggu sampai beliau balik ke Jakarta. Belakangan saya tahu surat diserahkan saat keluarga Dubes berada di Blok M Mall. Apa isi suratnya? Jendral Untung minta tolong ke Dubes kalau dua saudaranya di Surabaya, Sukoto dan istrinya (Mustikasari) berniat pergi Haji.
Alhamdulillah. Saya dan Mas Taufiq kembali ke Surabaya. Sebelum meninggalkan Mapolda Metro, Mas Taufiq dibisiki Jenderal Untung.
Bosmu aku kasih sangu berapa?
Mas Taufiq menjawab, tidak usah. Dibantu mengupayakan pergi Haji sudah sangat senang.
Kami pun diantar anak buah Jenderal Untung menuju Bandara untuk kembali ke Surabaya. Bersambung ya? (*)
OLEH: Sukoto, Ketua Perkumpulan Cowas JP