COWASJP.COM – Di dalam pesawat saat pulang ke Surabaya, Mas Taufiq tanya. Kok mendadak ajaknya ke Jakarta?
Katanya kalau ada niat ya jangan ditunda-tunda. Ya berangkat saja. Go show, kata saya. Karena tak ada bagasi ya enteng saja saat check-in di Bandara.
Sampai di rumah istri tanya ke Jakarta ada urusan apa ? Ada panggilan Allah. Saat ke Jakarta saya memang tidak memberi tahu istri kalau mau ketemu Jenderal Untung Rajab. Ya, karena nama Jendral Untung pun ada saat di dalam pesawat.
Maksudnya pa? Tanya Istri. Kita cari cara agar bisa ke Mekkah pada musim ini.
Tiga hari berselang, ada telepon dari anak buah Jendral Untung Rajab. Isinya surat sudah diterima Dubes Arab di Jakarta. Juga, diberitahu kalau jawaban bisa atau tidak saya dan istri pergi haji ditunggu seminggu. Surat Jenderal Untung pun dikirim ke saya via BBM (blackberry messenger).
Sekitar 5 hari kemudian, saya dapat telepon dari anak buah Pak Untung lagi. Isinya, Alhamdulillah saya dan istri bisa pergi haji. Esoknya, saya diminta ketemu dengan anak buah Jenderal Untung di Mapolda Metro.
Esoknya, pagi pagi penerbangan pertama, saya ke Jakarta. Saya tidak ngajak Mas Taufiq hanya memberi tahu kalau keinginan saya dan istri pergi Haji dikabulkan Allah atas bantuan Jenderal Untung Rajab. Alhamdulillah bos... Ya, Alhamdulillah...
Tiba di Polda Metro saya diajak ke ruang Ditpamobvit (Direktorat Pengamanan Objek Vital). Saat ngobrol, datang seorang laki-laki yang namanya masih diingat istri saya : Zaini. Orang Madura beristri dua, satu Sunda satu Jawa. Orangnya suka ngebut meski tak punya SIM. Katanya, semua masalah di jalan, apa tabrakan atau ditilang polisi, selalu diselesaikan di jalan. Selama saya diajak ke beberapa tempat di Jakarta selalu pakai mobil Patwal.
Oleh Zaini, saya diajak ke biro perjalanan haji Aqsha. Saya diminta menyerahkan porsi haji atau bukti sudah daftar di Kemenag ke biro haji Aqsha. Setelah ada kepastian pergi haji, saya pun mengadakan syukuran dengan mengundang tetangga, saudara dan teman-teman. Hari itu Zaini datang bareng istri membawa koper haji dari biro perjalanan. Penceramahnya KH Syukron Jazilan dengan MC Mas Helmi El Victor.
Beberapa hari berikutnya, ada telepon dari Zaini agar meluncur ke Hotel Sheraton Bandara. Malam itu juga pesawat Aljazair Airways membawa rombongan calon haji menuju Madinah. Dari Madinah, naik bus menuju Mekkah.
Terima kasih (alm) Jenderal Untung Rajab, terima kasih (alm) Mas Taufiq, dan terima kasih juga untuk (alm) Cak Hermanto atas pertemanan dan kebaikannya. Kalian semua adalah orang orang baik. Semoga Allah mengampuni semua dosa, menerima amal kebaikan, dan menempatkan di surga-Nya.
Kelak, saya pasti menyusul dipanggil Allah SWT. Semoga kematian saya bisa husnul khatimah. Entah kapan jadwalnya. Wallahu'alam. (Habis)
OLEH: Sukoto, Ketua Perkumpulan Cowas JP