COWASJP.COM – Lebaran ini jika diminta memilih untuk pulang (mudik) atau tidak pulang, Anda pilih mana? Usai pandemi ini, jika disuruh memilih, segera pulih atau tidak, Anda pilih mana?
Jawaban Anda mungkin sama dengan pilihan para alumni SMA N Klaten angkatan 1985 ini.
"Ya pilih mulih dan milih pulih!" Begitu jawaban para alumni yang tergabung dalam Kasmada85. Keluarga Alumni SMA Dua Klaten Angkatan 85.
Kasmada85 pilih mulih atau memilih pulang. Dan mereka pun menggelar Syawalan. Silaturahmi. Halalbihalal. Temu kangen. Reuni. Sambung rasa. Menautkan kembali kekeluargaan. "Kekancan sak teruse, seduluran sak lawase!" teriak mereka bareng-bareng.
Sesanti yang berarti "pertemanan dan persaudaraan serta kekeluargaan selamanya" itu diwujudkan dalam berbagai kegiatan nyata oleh Kasmada85. Tidak hanya dengan sesama alumni angkatan 85 dan keluarga. Tapi, juga dengan almamater SMAN 2 Klaten.
Ketua Kasmada85 Mayjen TNI Dr Agus Winarna SIP, M.Si, M Tr Han menegaskan, Kasmada85 adalah milik alumni. Bukan milik pengurus. "Bisa berjalan karena dukungan dan kepedulian para alumni angkatan 1985. Bukan karena pengurus," tegas jenderal yang juga Dekan FMP Universitas Pertahanan (Unhan RI) Jakarta ini.
Menurutnya, hal kepedulian seperti ini pasti bisa juga dilakukan oleh alumni lain di angkatan lain yang ada di SMAN 2 Klaten. Bahkan bisa pula dilakukan oleh alumni SMA lain. "Tapi, bagaimanapun juga, kami, pengurus menyampaikan terima kasih kepada para alumni 85 sejak 2007 terus mendukung dan peduli dengan kiprah Kasmada85," tegas ayah yg memiliki anak kembar ini.
Aguswin, begitu sapaan akrabnya, kemudian menyebutkan rekan-rekannya yang mengabdi di berbagai bidang. "Alhamdulillah. Kami komplet dan kompak. Yang dari eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI, ASN maupun swasta, wirausaha, semuanya peduli. Bisa dilihat di paparan pengurus," paparnya.
Rincian kegiatan Kasmada85 kemudian disampaikan oleh Ida Moernawati. Bendahara Kasmada85 ini memaparkan kondisi keuangan dan kiprah Kasmada85. Organisasi yang dibentuk 2007 ini, telah beberapa kali memberikan santunan tali asih atau bantuan kepada para siswa SMAN 2 beserta sejumlah guru dan sekolah.
"Bantuan perangkat komputer, kelengkapan studi siswa, tali asih ke guru dan lainnya. Termasuk memberikan bantuan seperangkat gamelan lengkap yang kemudian disebut “Gamelan Ki Kasmada85” saat ulang tahun emas SMAN 2 Klaten," urai Ida. Ida memaparkan dengan bukti dokumentasi foto-foto dan berita di media.
Perihal gamelan, salah satu alumnus 85 yang kini mengabdi di almamater memberikan testimoni. "Alhamdulillah, gamelan kita sangat bermanfaat. Gamelan memunculkan sejumlah kegiatan ekstrakulikuler berbasis seni budaya bagi siswa. Terawat dengan baik oleh sekolah," ungkap Netty Sukatmi yang kini menjadi guru di almamaternya.
Soal milih pulih, Kasmada85 saat Syawalan juga berdoa agar kondisi perekonomian dan kehidupan sosial semakin pulih. Sepertinya, memilih untuk pulih ini, mengamini keinginan seluruh anak bangsa.
"Semua berharap kondisi segera lepas dari pandemi dan ekonomi pulih kembali serta tumbuh dan bangkit melejit," tegas Dr H Sukamta, anggota Kasmada85 yang juga anggota Komisi I DPR RI.
Untuk meneguhkan "pilih mulih milih pulih" acara Syawalan Kasmada85 juga membahas soal apa yang bisa disumbangkan ke depan oleh alumni. Sumbangan agar kondisi segera pulih. Hal tersebut dibahas dalam sesi Sambung Rasa yang dipandu Unggul Cahyaka ( Pengacara ) dan Wara Kustini Wulan (Bappeda Papua).
Syawalan Kasmada85, Senin (24/4) diikuti secara offline dan online. Beberapa anggota di luar daerah yang tidak mulih (mudik), memilih "mulih" lewat zoom. Ada yang dari Medan, Pekanbaru, Bekasi dan lainnya.
Syawalan yang dimulai pukul 16.00 dan berakhir pukul 21.00 tersebut juga diisi doa untuk anggota dan guru yang telah meninggal. Diisi pula dengan menyanyikan Mars Purnawira SMAN 2 Klaten. Serta lagu-lagu kenangan saat sekolah. Dan tentu juga ada kuliner khas kota Klaten. Gudangan, bubur lethok, lontong sate ayam, wedang ronde dan lain-lain. (*)