COWASJP.COM – Kreativitas Deni Junaedi layak diacungi jempol. Dosen ISI Jogja ini terus berkreasi selama pandemi. Pria kelahiran Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah ini melahirkan kampus baru. Kampus tempat belajar melukis bagi orang-orang yang ingin belajar. Namanya Kampus Seni Lukis Painting Explorer.
Menggunakan platform YouTube dengan fitur YouTube Membership. Cara untuk menjadi mahasiswa kampus ini cukup mudah. Tinggal klik tombol Gabung atau Join di Painting Explorer Channel. Karena sistem itu, Kampus Seni Lukis Painting Explorer dapat diikuti oleh seniman dari berbagai kota Indonesia. Bahkan termasuk peserta dari luar negeri.
Kampus Seni Lukis PAINTING EXPLORER adalah perkuliahan yang mempelajari sketsa, drawing, maupun lukisan. Dengan semangat disrupsi seni, sistem perkuliahan di kampus yang diluncurkan tanggal 15 Maret 2022 ini dibuat beda dibanding kampus konvensional. Kelulusan tidak tergantung pada lama studi, tetapi kemampuan mencipta karya seni. Mahasiswa PAINTING EXPLORER akan diwisuda jika dapat berpameran tunggal dengan 25 lukisan.
Selain itu, kampus ini juga mendisrupsi umur mahasiswa. Tidak ada batasan untuk mengikuti perkuliahan. Selama ini, mahasiswa tertua berusia 63 tahun dan termuda 10 tahun.
Dalam proses perkuliahan, tatap layar menggunakan platform YouTube, tugasnya dikumpulkan di Google Classroom, koordinasi harian melalui WA Grup, dan rapat persiapan pameran via Google Meet.
”Calon mahasiswa yang sudah bergabung bisa memilih kelas yang ditawarkan. Terdapat 5 kelas dalam edukasi seni ini, yaitu: Kuliah Seni Lukis Sit in, Kuliah Seni Lukis Placement, Kuliah Sketsa & Still Life, Seni Lukis Elementer, dan Seni Lukis Advance,” urai Deni Junaedi.
Dalam kelas Kuliah Seni Lukis Sit In, mahasiswa dapat mengamati proses perkuliahan yang ada di level atasnya, di kelas ini mahasiswa belum mendapatkan tugas tertentu.
Di kelas Kuliah Seni Lukis Placement, mahasiswa mengumpulkan satu tugas seni lukis dalam satu bulan; sebagaimana placement test, kelas ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjajaki kelas di level atasnya yang sesuai dengan minat maupun kebutuhan dirinya.
”Pada kelas Kuliah Sketsa & Still Life, mahasiswa memperoleh 2 materi dasar yang sangat penting untuk pelukis. Materi pertama tentang keberanian atau spontanitas goresan yang diasah lewat sketsa. Dan materi kedua tentang ketepatan bentuk yang dibangun lewat still life atau gambar bentuk. Perkuliahan kelas ini diselenggarakan tiap pekan,” tambahnya.
Di kelas selanjutnya, Kuliah Seni Lukis Elementer menggunakan strategi meluas. Artinya, mahasiswa diperkenalkan berbagai bentuk seni lukis, dari realistik, deformasi, hingga abstrak. Selain itu, mahasiswa diperkenalkan beragam material seni lukis, baik yang bersifat kering maupun basah, baik yang berbasis air maupun minyak. Kelas ini juga dibuka tiap pekan.
Level tertinggi dalam kampus ini adalah Kuliah Seni Lukis Advance. Jika tingkat sebelumnya menggunakan strategi meluas, kelas ini bersifat mendalam. Mahasiswa diminta mencari konsep karya pribadinya dan mengeksplorasi konsep tersebut dengan bentuk dan material seni lukis yang paling cocok untuknya.
“Di kelas ini juga dibahas cara menyelenggarakan pameran tunggal. Tugas akhir kelulusan juga berasal dari lukisan yang dibahas dalam kelas ini, “ jelas penulis buku Estetika: Jalinan Subjek, Objek dan Nilai ini.
Mahasiswa yang mengambil level atas otomatis dapat mengikuti kelas yang ada di bawahnya. Misalnya, mahasiswa yang memilih Kuliah Seni Lukis Advance otomatis dapat masuk kelas Placement hingga Elementer.
Metode yang digunakan dalam pengajaran adalah kritik seni. Kritik bukan berarti mencari-cari kesalahan karya apalagi mencaci-maki lukisan mahasiswa. Kritik seni bermakna melihat secara seksama baik kelebihan maupun kekurangan karya agar mahasiswa ke depan dapat membuat karya seni yang lebih kuat.
Pameran perdana yang telah digelar oleh Kampus Seni Lukis PAINTING EXPLORER adalah Pameran Seni Lukis “Lumbung Padi Lumbung Konten”. Dilangsungkan pada tanggal 22 Oktober hingga 22 Desember 2022 di Grand Rohan Hotel Jogja. Diikuti 15 peserta.
Sedang pameran kedua mengambil tema "Disrupsi Membumi" digelar 24 Juni hingga 22 Juli 2023. Bertempat di Koat Kopi, Tamantirto, Jogja. Buka tiap hari dari pukul 10:00 – 00:00 WIB. Terdapat 41 karya dari 18 mahasiswa Kampus Seni ini.
Di antaranya Adi Riadi (Jakarta Selatan), Agillient (Palembang), Ahmad Fauzi (Garut), Bari Rusmi (Jepara), Cong Phood (Malaysia), D. Koestrita (Jakarta Timur), Edi Soe (Bengkulu), Egis LR. (Ciamis), Ibrahim Kariba (Makassar), Khuria Khusna (Wonosobo), Kiki Ayam (Tegal), Maelan/Mbah Wo (Nganjuk), Maria Noemi (Filipina), Miftah (Korea Selatan), Nia (Jogja), Reno Iskajaya (Ogan Komering Ilir), Sugeng Pribadi (Wonosobo), William Marvel (Surabaya).
Selain itu, pameran yang dibuka oleh akademisi seni Dr. Moh. Rusnoto Susanto, S.Pd., M.Sn. ini juga menghadirkan Seniman Bintang Tamu, yaitu: Agus Baqul Purnomo, Surajiya, dan Teguh Wiyatno. (*)