COWASJP.COM – "Erika kecelakaan bunda," teriak anak perempuan seraya menggedor-gedor pintu kamar. Saat itu jam menunjukkan pukul 22.30 hari Selasa, 1 Agustus 2023.
Saya (penulis) sangat kaget dan langsung melompat dari tempat tidur. "Ada apa, Rika kenapa?" tanya saya
"Rika kecelakaan kena begal pulang dari kerja", jelasnya lagi. Blaarr... rasanya bagai tersambar petir saking kaget dan syok. Tak pelak seluruh badan ini gemetar , beberapa saat tidak bisa berpikir apapun tidak bisa berbuat apa-apa juga selain menangis dan menangis.
Biasanya saya baca berita tentang begal/ jambret di media sosial, media online maupun di media cetak. Terkadang juga berita di televisi
tentang sadisnya, kebrutalannya dan segala aksi arogannya .
Kini kejadian itu nyata terjadi pada menantu saya sendiri, Erika Laylia, 31 tahun. Masya Allah rasanya tidak percaya tapi nyata. Pantas saja di media sosial banyak diceritakan kalau begal ketangkap pasti babak belur dihajar massa.
Kalau tidak dibakar, digebukin hingga tidak berdaya sebelum diserahkan ke kantor polisi. Mereka memang sadis sih.
Selasa malam itu sekitar pukul 22.00 seperti biasa menantu saya pulang kerja dari Tunjungan Plaza (TP) Surabaya, Erika bekerja sebagai SPG (Sales Promotion Girl) pada salah satu gerai pakaian muslim.
Malam itu dia pulang bersama dengan kakak iparnya Desty Ariani, 35 tahun, yang juga bekerja di Tunjungan Plaza juga dan anak Desty: Almira Nabila Zalfa yang berumur 3 tahun.
Ketika melewati flyover Kupang Pasar Kembang, Surabaya, dia dibuntuti 2 motor tanpa plat nomor. Masing-masing motor berboncengan. Di situlah pembegalan terjadi. Erika diapit 2 motor tersebut, yang sebelah kanan menendang motor Rika, sehingga sepeda motornya oleng. Saat oleng pembegal yang di sebelah kirinya langsung menarik tasnya Desty yang diselempangkan menyilang di pundak, dan tas Rika yang dijepit di ketiak kiri.
Menyadari dirinya dalam bahaya begal, Rika tancap gas sekalian pas jalan menurun flyover.
Ternyata begal yang bonceng di motor sebelah kiri mengeluarkan sajam langsung ditebaskan di bagian lengan kiri Erika agar tasnya terlepas. Sajam mengenai tulang selangka kiri sedangkan lengan atas terkena imbas dari gagang Sajamnya dan ujung Sajam menyayat leher bagian bawah telinga kiri. Darah mengucur deras sekali sehingga Rika ambruk ke kiri, pingsan!
Desty dan Zalfa terpental dari motornya. Zalfa si kecil ini menangis keras karena kesakitan, Desty tak henti-henti teriak teriak meminta tolong.
Tak lama ada motor mendekat karena mendengar tangis anak kecil. Rupanya yang mendekat dan yang menolong ini teman mereka di TP, dia di jemput suaminya dan melewati flyover yang sama.
Lantas Desty minta tolong mereka untuk menjaga Rika yang tergeletak bersimbah darah dengan mengempit tasnya. Belakangan baru tahu kalau Rika mati-matian mempertahankan tasnya karena dia membawa uang penjualan toko hari itu yang lumayan besar jumlahnya. Masya Allah.
Akhirnya Desty menemukan dewa penolong seorang bapak yang melintas. Bapak itulah yang menelpon ambulans, langsung Erika dibawa ke RS dr Soetomo. Dengan didampingi Desty dan Zalfa, mereka sampai di RS pukul 23.00 malam lebih. Kondisi Desty juga penuh dengan luka memar dan jalan agak susah karena kaki kirinya terkilir.
Sedangkan teman yang sama-sama kerja di TP masih menjaga motor Rika sampai keluarga datang dan polisi juga sampai di TKP. (Bersambung)