COWASJP.COM – Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Yusron B Ambary mengingatkan mahasiswa Indonesia agar mematuhi ketentuan yang berlaku di Arab Saudi, fokus belajar, dan membantu sesama WNI yang tengah mengalami kesusahan.
Hal itu disampaikan Konjen RI di sela Welcoming Session, yaitu acara penyambutan mahasiswa baru yang berlangsung Jumat malam, 8 September 2023. Kegiatan dihadiri sekitar 300 orang yang berasal dari mahasiswa baru, pengurus Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Madinah dan pengurus PPMI Arab Saudi. Tercatat tahun ini sebanyak 213 mahasiswa baru asal Indonesia diterima di Universitas Islam Madinah (UIM) dan Universitas Taibah dengan beasiswa penuh dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
“Tugas kalian ini adalah belajar. Maka tuntutlah ilmu yang setinggi-tingginya, setelah itu pulang. Jangan stay (tinggal) di sini menjadi mutawif (pemandu ibadah haji atau umrah). Negara membutuhkan kalian. Ilmu kalian akan sangat bermanfaat untuk Indonesia,” pesan Konjen Yusron yang memulai tugasnya sebagai Konjen RI di Jeddah sejak dua pekan silam.
Mahasiswa juga diimbau agar berpikiran terbuka mengikuti perkembangan, baik di tanah air maupun di Arab Saudi yang beberapa tahun belakangan ini gencar mengampanyekan visi 2030 dan berbagai isu-isu lainnya.
“Sebagai mahasiswa harus open-minded, terbuka pikirannya. Ikuti perkembangannya dunia. Jangan sampai kita jadi katak dalam tempurung, hanya pintar di ilmu kita saja, tapi yang lain-lain tidak ngerti,” imbuhnya.
Konjen Yusron juga mengingatkan agar mahasiswa pandai membawa diri selama belajar di Arab Saudi dan menjaga nama baik bangsa dan negara. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kata dia, sudah seharusnya mematuhi ketentuan negara setempat.
“Jadi jangan pernah merasa semua yang kita lakukan di Indonesia bisa dilakukan di sini. Negara ini punya ketentuan sendiri, dan setiap negara punya ketentuan sendiri. Berlaku pribahasa lama di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ucap Konjen mengingatkan.
Konjen menambahkan, dalam dunia diplomasi, mahasiswa Indonesia di luar negeri merupakan non-state actor. Sebagai warga negara Indonesia, kata dia, mahasiswa punya peran untuk mempromosikan negaranya.
“Kalianlah duta-dutanya. Dan hebatnya lagi kalian ini tidak digaji untuk melakukan itu. Kalau orang Saudi melihat pada diri kalian menunjukkan sebagai orang-orang baik, otomatis orang Saudi melihat orang Indonesia sebagai orang baik,” tegas Konjen.
Selain penyampaian pesan Konjen RI Jeddah, Welcoming Session juga diisi dengan sosialisasi layanan, antara lain, kekonsuleran, keimigrasian serta sosialisasi oleh PPLN dan Panwaslu Jeddah.
Welcoming Session merupakan rangkaian dari kegiatan Pelayanan Terpadu (Yandu) KJRI Jeddah yang berlangsung selama tiga hari, 7 hingga 9 September. Kegiatan Yandu di Kota Suci Madinah berhasil memberikan pelayanan terhadap sebanyak 280 pemohon.(*)