COWASJP.COM – INI PERKARA PERDATA. Tapi hukuman yang dijatuhkan bisa mirip hukuman mati di perkara pidana. Dalam perkara ini yang terancam ''mati'' adalah perusahaan. Perusahaannya Donald Trump.
Sidangnya dimulai Senin ini. Penggugatnya jaksa New York: Letitia Ann James (64).
Yang digugat Donald Trump (78).
Hakimnya: Arthur F. Engoron (74).
Selasa lalu, hakim Engoron sudah bikin putusannya sementara: Trump terbukti melakukan markup di beberapa perusahaannya. Yakni dalam menghitung nilai aset perusahaan.
Itu belum putusan final. Trump boleh melawan putusan itu di sidang-sidang berikutnya. Selama ini Trump dikenal sebagai ''tukang gugat''. Ratusan kali Trump menggugat partner bisnis, kontraktor, dan pemasok. Kali ini ia digugat.
Dulu-dulu ia tidak pernah hadir di pengadilan. Selalu diwakili pengacaranya. Begitulah di perkara perdata. Tergugat tidak harus datang sendiri.
Yang dihadapi Trump kali ini adalah ''hukuman mati''. Mungkin ia akan datang sendiri ke pengadilan.
Engoron dikenal sebagai ''hakim gila''. Engoron bisa menjatuhkan hukuman mati bagi beberapa perusahaan Trump yang di New York. Termasuk perusahaan pencakar langitnya di jantung kota New York: Trump Tower.
Engoron sendiri lahir di Queen, hanya 8 kilometer dari tempat kelahiran Trump. Ia bukan jenis hakim yang bisa diatur-atur. Di Amerika orang percaya: semua hakim seperti itu. Tapi Engoron contoh yang paling nyata.
Apalagi Engoron tidak punya atasan. Ia tidak diangkat oleh atasannya. Ia bukan bawahan menteri kehakiman. Bukan anak buah ketua Mahkamah Agung.
Engoron jadi hakim karena dipilih oleh rakyat New York. Yakni dalam pemilihan umum tahun 2015 lalu. Ia baru akan pensiun tahun 2027. Di Pemilu itu pun Engoron tidak punya pesaing.
Begitu melihat Engoron maju, para ahli hukum yang lain tidak mencalonkan diri.
Engoron lulusan sekolah hukum New York University. Sejak tahun 2012 ia sudah jadi hakim perkara perdata.
Hari-hari ini orang New York terus membicarakannya. Namanya viral. Media di sana –yang jadi sumber tulisan ini– tidak henti-hentinya menulis perkara ini.
Jaksa Letitia sendiri sudah sangat lama mengintai praktik bisnis Trump. Dia juga lahir di New York. Sama dengan Engoron, Letitia juga anggota partai Demokrat. Letitia orang kulit hitam dan wanita pertama yang menduduki jabatan itu di situ. Dia juga tidak punya atasan. Tidak takut dipelototi bos yang mengangkatnyi.
Atasannyi adalah rakyat. Dia terpilih dalam Pemilu yang lalu. Dia juga pernah terpilih sebagai anggota ''DPRD'' kota New York.
Sebenarnya sangat langka ada ''hukuman mati'' seperti yang lagi diperbincangkan ini di pengadilan perdata Amerika. Tapi Engoron mengatakan praktik bisnis curang yang dilakukan Trump sudah berlangsung bertahun-tahun.
Trump yang posisi pencapresannya belum tergoyahkan di kubu partai Republik bersikap seperti yang lalu-lalu: semua ini politisasi. Pelakunya lawan politiknya: Demokrat.
"Penghitungan nilai perusahaan itu relatif, subjektif," kilah Trump. "Lebih bersifat seni daripada murni ilmiah," tambahnya.
Trump sendiri lagi naik banding. Ia tidak bisa menerima putusan sementara yang menyatakan ia telah berlaku curang dalam bisnis. Sambil menunggu putusan itu sidang pengadilan dengan hakim Engoron jalan terus. Tanpa dewan juri.
Toh putusan banding di sana sangat cepat.
Sebagai hakim Engoron dikenal adil. Selagi muda, ia pernah jadi sopir taksi. Sebagai seniman ia menyukai musik. Bahkan pernah mengajar musik. Ia juga pernah punya grup band, katanya merendah, kelas kafe.
Sebagai pemusik jiwanya halus. Sebagai pendekar hukum prinsipnya kuat. Nasib bisnis Trump kini ada di tangannya. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 1 Oktober 2023: Bambu Ijuk
Udin Salemo
Nah, baru sekali ini Abah Dis menulis tentang bambu. Bambu itu bisa dibuat multipleks yang sangat kuat. Seratnya bagus dan kuat. Coba peneliti Brin turun tangan. Buat terobosan penggunaan bambu untuk multipleks. Kalau mau dianggap lembaga yang bermanfaat bagi orang banyak.
Wilwa
Bambu ada yang tumbuh sangat cepat sehingga dianggap tanaman hama karena agresif invasif sehingga dilarang ditanam. Ada yang batangnya besar hingga 40 cm diameternya. Ada yang batangnya hanya beberapa milimeter. Ada yang bisa tumbuh hingga 40 meter tingginya. Ada yang hanya beberapa centimeter
yea aina
Sang bambu didongkel karena tidak punya kekuasaan. Untuk mempertahankan kekuasaan, bambu dibelah. Satu belah diinjak, belah lainnya diangkat tinggi.
Agus Suryono
CIKIDANG..!! "Jatnika orang Cikadang. Kampung itu terletak antara Kampung Cibadak dan Pelabuhan Ratu. Sukabumi Selatan", begitu tulis Abah. Saya yakin Abah salah kutip, salah ketik, atau salah dengar. Yang benar: CIKIDANG. Bukan Cikadang. Tahun 2019, sebelum pagebluk Covid, saya melewati Cikidang, menuju Geopark Cileteuh, yang memiliki 80 obyek wisata alam. Lanjut ke Ujung Genteng, tempat penangkaran Penyu. Saya nginap 2 malam di sana. Cikidang saya ingat, karena jalur itu berbelok-belok, naik turun gak habis-habisnya. Tidak seberat "Kelok Ampek Puluh Ampek" atau "Kelok 44" di Maninjau. Tetapi jumlah kelokannya jumlahnya sekitar 10x44. He he.. Karena trauma, saat pulang, saya ambil jalur lain. Ternyata jalur lain ini, "jauh lebih jauh". Tapi hiburannya, alamnya menentramkan, termasuk melewati perkebunan ex jaman Belanda yang masih eksis. ###Karena sudah diniatkan rekreasi, semua saya nikmati. Semua indah. Alamnya. "Gadis-gadis Sundanya juga.." Dengan catatan, saya berdua ama ibu negara lho ya..
Mirza Mirwan
Sekadar meluruskan. Duta besar RI untuk Ukraina zaman Pak Jatnika membangun rumah bambu di Kyiv adalah (Prof. Dr.) Yuddy Chrisnandi. Bukan Prof. Dr. Yudi Latif yang ahli Pancasila seperti ditulis Pak DI. Kekeliruan itu, dugaan saya, murni kekeliruan Pak DI, karena beberapa hari yang lalu pernah menyebut nama Yudi Latif dalam CHD. Mas Yuddy Chrisnandi menjadi dubes di Kyiv 2017-2021. Sebelumnya pernah di Kabinet Kerja sebagai MenPAN-RB.
heru santoso
Rumah banbu . Empyak pring. Dinding gedek......bambu simbul rumah kemiskinan . Kasta terendah di kampung kami. Berarti belum mampu membangun rumah dari kayu dan tembok (bukan bambu, bukan gedek)
Mirza Mirwan
Ngomongin bambu jadi ingat waktu naik kereta api dari Beijing ke Dengfeng -- saya hendak ke Shaolin Monastery. Saya lihat sepanjang perjalanan sering melewati hutan bambu, bahkan setelah malam juga kelihatan karena terang bulan. Tapi itu bukan kereta cepat, karena saya mengalaminya di pertengahan dekade 1980-an. Lama perjalanan hampir 12 jam untuk jarak sekitar 800km. Sudah hampir 40 tahun. Ketika itulah saya mulai mengerti kenapa Tiongkok disebut negeri Tirai Bambu. Kini Tiongkok memiliki total hutan bambu 6,67 juta hektare. Nilai output-nya US$49,6 miliar per tahun. Hagimana, coba, hampir semua hutan bambu juga menjadi obyek wisata dengan tiket antara CN¥25-100, disamping sebagai tanaman industri. Di bawah Bung Udin ingin agar Brin melakukan ..... yang intinya bambu bisa dijadikan multiplek (maksudnya semacam papan lapis). Sebenarnya tak perlu melibatkan BRIN. Kalau ada pengusaha yang ingin bikin papan bambu (bamboo board) cukup mengirim pegawainya magang di salah satu industri bamboo board yang bertebaran di Tiongkok. Masalahnya, di Indonesia, nanti terlanjur bikin pabrik, suplai bahan bakunya tersendat. Nun dulu hampir semua pedusunan di Jawa pasti diselimuti rumpun bambu, sekarang bambu hanya ditemukan di kaki gunung. Itupun bambu apus saja. Papan bambu idealnya berbahan bambu ori atau petung. Asalkan tersedia cukup tanaman bambu untuk industri, membuat papan bambu tak perlu melibatkan BRIN. Buang-buang duit aja.
eko enriko
syukurlah, akhirnya bisa ikut komen lewat laptop, satu lagi , bambu itu bermanfaat sebagai senjata bambu runcing di jaman perang kemerdekaan melawan sekutu dulu
Agus Suryono
FILOSOFI BAMBU MENURUT ORANG SUNDA.. Nomor SATU. Saat awal mulai ditanam, per tahun, pohon bambu hanya tumbuh dalam hitungan senti. Padahal, saat itu bambu lagi fokus menumbuhkan diri di bagian akarnya. :Itu artinya, bambu sedang fokus ke PONDASI". Nomor DUA. Setelah lima tahun tumbuh, pohon bambu mulai fokus tumbuh ke atas. "Setelah fondasi kuat, bambu berkembang. Dan tidak mudah TUMBANG". Nomor TIGA. Ketika bambu makin tinggi, angin berembus. Kadang pelan, kadang kencang. Tapi akar dan pondasi sudah kuat. "Maka bambu tahan menghadapinya. Kadang bahkan bambu memanfaatkan hembusan angin tuk bernyanyi, melalui suara yang lewat celah bambu. Semua dinikmati". Nomor EMPAT. Batang bambu berdampingan membuat rumpun. Yang saling menguatkan. "Kita tambah kuat dengan saling membantu." ### Kearifan Sunda..
Er Gham
Saat perang kemerdekaan, digunakan bambu runcing karena keterbatasan senjata api. Misal dalam satu laskar pejuang, jika hanya beberapa yang menggunakan senapan sebagai senjata, maka sisanya menggunakan bambu runcing. Bambu runcing efektif jika panjangnya melebihi panjang sebuah senapan ditambah panjang pisau bayonetnya. Plus ditambah panjang uluran lengan tentara musuhnya. Jadi kira kira panjang bambu runcing harus lebih dari 2 meter supaya efektif. Efektif jika musuh mencoba gunakan duel bayonet. Namun jika musuh menggunakan senapan otomatis, ya susah juga, tidak seimbang.
thamrindahlan
Nomor urut 34 dari 41 komentar. Terima kasih atas jerih payah Mas Handoko Luwanto. Bukan pekerjaan gampang membuat data statistik seperti ini. Rekor tertinggi berdasarkan banyak ber komentar (plus reply ?) Juve Zang 28 x. 1590 kata. Lanjutkan kompulasi data 7 hari berturut turut agar terlihat konsistensi si perusuh. Tentu berdasarkan prestasi ini Mas HL berpeluang diangkat Abah menjadi Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi disway.id,... hehehehe
Mahmud Al Mustasyar
Wah ... kalau dijumlah, kata dari para perusuh dan dibandingkan dgn jumlah kata tulisan Abah, sepertinya bisa lebih seru lagi.
Handoko Luwanto
Jurnal Perusuh Disway Edisi "Nilai Rocky" (30-09-2023) No._PerusuhKomentar(Kata)Pilihan✪ 1Agus Suryono6(529)✪✪✪ 2alasroban2(27)_ 3_Amat K.4(72)_ 4_Azza Lutfi1(11)_ 5_bitrik sulaiman2(4)_ 6_didik sudjarwo1(9)_ 7_Er Gham14(375)✪ 8Gito Gati2(146)_ 9_Guslurah2(2)_ 10_imau compo9(546)_ 11_Jimmy Marta13(606)✪✪ 12Jo Neca7(78)✪ 13Johannes Kitono2(392)✪ 14Jokosp Sp1(29)_ 15_Juve Zhang28(1590)✪ 16KawaiChoco _0031(1)_ 17_KEY2(73)_ 18_Komentator Spesialis18(805)_ 19_Lagarenze 13018(463)_ 20_Leong Putu7(122)✪ 21Liam Then19(1780)✪✪✪ 22Liáng - βιολί ζήτα2(96)_ 23_Mahmud Al Mustasyar4(167)✪ 24Maramuda Sagala1(62)✪ 25Mirza Mirwan3(429)✪✪ 26MULIYANTO KRISTA8(88)✪ 27mzarifin umarzain1(1)_ 28_Otong Sutisna1(40)✪ 29p k1(205)_ 30_Pryadi Satriana3(290)_ 31_rid kc1(43)_ 32_Riyono ,SKP1(10)_ 33_Rofi^udin1(11)_ 34_thamrindahlan1(233)_ 35_Udin Salemo10(274)_ 36_Wahyudi Kando1(31)_ 37_Warung Faiz1(14)✪ 38Wilwa22(459)_ 39_Xiaomi A11(20)_ 40_yea aina3(76)_ 41_Yellow Bean4(126)_
Agus Suryono
KADANG ABAH SALAH ATAU LUPA, ATAU TERGESA-GESA.. "Saya menuju sungai "Citarum" yang sedang melewati kota Cibinong. Agak di pinggirnya. Tidak menyangka, sungai yang membelah kota Jakarta itu begitu hijaunya saat melewati Cibinong", begitu tulis Abah. KOREKSI. Sungai yang dilihat Abah di Cibinong itu bukan Citarum. Tetapi sebenarnya adalah Ciliwung. PENJELASAN.. Citarum. Adalah sungai yang hulunya dari Gunung Wayang di selatan kota Bandung. Masuk Situ Cisanti. Kemudian mengalir sepanjang 270an kilometer, melalui Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur. Selanjutnya membelah kota Bekasi, menuju laut Jawa, dan muaranya di Muara Gembong. Ciliwung. Muaranya di Gunung Pangrango dan Telaga Saat. Kemudian mengalir sejauh 120an kilo, melalui: Bogor, Katulampa, Cibinong, Depok dan seterusnya membelah Jakarta. Dan masuk laut Jawa di Teluk Jakarta. ###Begitu pak pesan teman saya pak Trisnu Danisworo dan pak Setyawan, minta disampaikan ke Abah..
Everyday Mandarin
Tahun 1990, paman bangun rumah baru. Di pekarangannya ditanam bambu. Saya ingat, nenek saya mengomelin paman. Kata nenek, "Pekarangan rumah ga boleh ditanam bambu karena ular suka bersarang di bawah pohon bambu". Terus nenek juga cerita kl ular hanya bisa ditundukkan dengan bambu. Ga mempan dipukul gagang sapu? Pipa paralon? Atau besi? Ga mempan, kata nenek. Kalau ada ular, usir aja. Jangan dipukul. Karena ular adalah binatang pendendam. Dia akan bawa teman balik lagi jika dipukul. "Makanya jangan tanam bambu di pekarangan rumah", kata nenek, "Supaya ga memancing ular datang." Apakah ini mitos atau fakta?
Mirza Mirwan
Joe Biden bisa bernapas agak lega. Pemerintahannya terhindari penutupan (shutdown). Itu karena kemarin Kongres meloloskan rancangan "a short-term stopgap measure" yang menjamin pemerintahan tetap buka hingga 45 hari ke depan, sampai 17 November. Rancangan (bill) itu di tingkat DPR lolos dengan suara 335:91, sedang di Senat 88:9. Kalau senator dari Demokrat (3 independen + Kamala Harris) semua memberikan suara, jumlahnya 51 suara. Berarti ada 37 suara senator dari GOP yang jumlahnya 49 senator -- 3 yang absen mungkin dari garis keras. Dalam rancangan itu permintaan Biden untuk bantuan bencana US$16 miliar disetujui DPR. Tetapi permintaan Biden untuk menambah bantuan buat Ukraina dicoret. Padahal dua pekan lalu Biden udah janji ke Zelenskyy untuk menambah bantuan ratusan juta dolar lagi. Gegara meloloskan bill "a short-term stopgap measure" itu kedudukan McCarthy sebagai Ketua DPR digoyang. Ada 21 anggota DPR dari GOP yang menginginkan McCarthy digusur. Salah satunya, Anda mungkin tahu, Marjorie T. Green, yang pendukung Trump garis keras. Ketika meloloskan bill anggaran pertahanan dua hari yang lalu, Green bahkan menyertakan amandemen agar gaji Lloyd Austin, menteri pertahanan, digaji US$1 (satu dolar) saja. Itu gaji tahunan, lho. Itu pun kata Green sudah terlalu banyak. Padahal gaji menteri pertahanan saat ini US$221.000/tahun. Anggaran pertahanan itu disetujui DPR dengan suara 218:210. Tetapi nantinya untuk gaji US$1 itu pasti ditolak Senat.
Xiaomi A1
Memang gampangnya itu disebut daerah Pacet, tp mungkin lbh tepatnya masuk di wilayah Kec Gondang... Di Kesono situ dahulu thn 1900an pernah berdiri pabrik sarung tenun NV Kesono, mungkin salah satu yg terbesar di jaman hindia belanda, karyawannya lbh dari 1000 orang, bahkan ada yg bilang sampe 3000 orang. Selain sarung, konon NV Kesono ini jg memproduksi kain seragam tentara KNIL. Mengapa daerah kesono dipilih sbg pabrik tekstil, konon karena kualitas air daerah gondang-pacet salah satu yg terbaik di Indonesia, daerah dgn sumber air terbaik lainnya adalah sukabumi. Ups saya lupa, bisa saja yg dimaksud Abah memang yg di Pacet, bukan yg di Gondang seperti saya bilang.. Salam :)
mzarifin umarzain
Ada yg sarankan tanam pohon sukun untuk atasi kekurangan pangan.
yea aina
Tanah air lagi kering, hujan belum juga datang. Bukan hanya bonggol bambu yang harus membuktikan bisa tumbuh dalam kekeringan kemarau. Pun tanaman pangan dan kita yang mengkonsumsinya. Setinggi langit harga belinya, tetap harus tahan. Ketahanan pangan rapuh, terbiasa impor tapi negara pengekspor sedang amankan stok mereka sendiri. Inflasi siap meroket tinggi.
Liam Then
Pontianak orang gemar adu layangan, layangan putus "disaok" /disauk pakai jalinan tali modifikasi kawat yang diurai dari tali rem sepeda. Jaringan PLN sering meledak karenanya, kerugiannya tidak tanggung-tangung, sampai kadang merusak trafo PLN. Adu layangan pakai benang gelasan, sisaan benang yang jatuh waktu putus juga membahayakan pengendara motor, sudah sering kejadian, pengendara motor terjatuh karena tersangkut benang gelasan layangan. Sudah pernah ada korban jiwa, karena lehernya tersangkut benang layangan
mzarifin umarzain
Ku ambil buluh sebatang. Ku potong sama panjang. Ku raut dan ku timbang dg benang. Ku jadikan layang2. Bermain, berlari. Bermain layang2. Bermain ku bawa ke tanah lapang. Hati gembira dan senang. Senang dg ongkos murah, karya sendiri.
Beny Arifin
Di depan rumah saya tanami bambu kuning. Awalnya hanya 3 batang. Kini sudah beranak pinak jadi satu rumpun. Suara gesekan daunnya yang khas saat tertiup angin mengingatkan rumah masa kecil saya dikampung.
Lagarenze 1301
Ada Bambu Apus. Bambu Petung. Bambu Ampel. Ada satu bambu yang banyak dicari dan konon katanya harganya bisa miliaran rupiah: Bambu Pethuk. Mitosnya, Bambu Pethuk bisa menjadi jimat kekayaan, kesehatan, bahkan kesaktian. Karena mitos itu, ada kenalan yang tertipu ratusan juta rupiah setelah membeli bambu yang tunasnya saling berhadapan dalam satu ruas. Setelah dicek, tunas yang satu ternyata tempelan alias buatan manusia. Jadilah dia seperti orang gila. Setiap kali melihat kerimbunan bambu, matanya jelalatan memeriksa: jangan-jangan ada yang Bambu Pethuk.
heru santoso
Barongan. Begitu orang desaku menyebut hutan bambu. Di Desa Belotan, dan wilayah kecamatan Bendo, hutan itu sebetulnya sederetan padat pohon bambu yang tumbuh tanpa ditanam. Disepanjang kali gandong. Di sepanjang "batas" kampung. Sepanjang lor omah, batas antara perumahan penduduk dan area sawah. Barongan itu tempat berteduh paling nyaman. Juga tempat berlindung terbaik bagi makhluk liar; bajing, luwak, tikus, ular..... pun demit. Barongan di desaku -tetangga desa Pak DI- itu kini hampir habis. Makhluk liar nya pindah cari perlindungan ke jakarta. Langkah liar nya menginspirasi parpol bermanuver: berebut barongan. Eh berebut votter
Komentator Spesialis
Pring sewu dulu merajai rumah makan pantura. Sekarang sudah pada bangkrut dan sepi. Saat masih jadi raja restoran, saya masih ingat saat musim mudik harganya minta ampun mahalnya. Entah benar harga segitu atau harga getok. Yang jelas, tol dibangun, rumah makan seperti pring sewu pada kesulitan oksigen untuk bernafas hidup. Saya lihat mereka buka di tol juga nggak terlalu laku.
Gregorius Indiarto
Dulu, Pakde jadi pemborong buat taman, pernah dapat borongan buat taman di SPBU, sekalian minta tanaman bambu kuning di pintu masuk sebelah kanan. Saya dapat tugas cari bibitnya. Karena penasaran, saya tanya ke Pakde, "Kenapa bambu kuning?" "Untuk tolak balak." "Kok bambu kuning?" "Tergantung "konsultannya", kalau "konsultannya" wetan deso preng kuning, kalau "konsultannya" kulon deso ringen putih" "Hhhh, klenik?" "Wes gek digolekno, mengko tak nei det". "SIAAP!!"
Johannes Kitono
Sunat kampung pakai sembilu tentu ngeri-ngeri sedap rasanya. Habis sunat pakai sarung cap Gajah. Biasanya tiga hari bahkan seminggu tidak mandi. Takut burungnya basah dan luka tidak bisa kering. Kalau dikota namanya Sirkumsisi. Bisa sama dokter atawa Mantri. Kilas balik waktu liburan sekolah SLA .Naik motor ketemu Mantri kenalan dan minta di sirkumsisi. Burung disuntik dulu biar baal. Dan lima menit kemudian ujung kulit digunting. Terasa sakit sedikit seperti digigit semut merah. Kasih betadine dan langsung diperban lagi. Dengan gagah berani naik motor pulang kerumah. Malamnya masih bisa tidur nyenyak. Masalah timbul di pagi hari. Saat mau pipis si burung tegang hormat bendera. Terpaksa tarik napas panjang, meredakan ketegangan anak muda. Untuk hindari luka basah saat mandi ada kiatnya. Ambil kondom dan gunting mulutnya. Dengan hati-hati masukkan burung yang terluka kekondom. Segel bibir kondom dengan selotip dan silahkan mandi sepuasnya. Dijamin burung terhindar dari basah. Tiga hari setelah disirkumsisi timbul masalah. Entah kenapa kepala burung bengkak dan berwarna merah. "Ada sedikit infeksi karena masih aktif olahraga", kata Pak Mantri. Dikasih antibiotik tiga hari dan kepala burung dioles dengan betadine. Selesai liburan dengan gagah berani masuk sekolah. Ketemu teman cewek sekelas yang suka buly dengan kata-kata Kulup. Langsung datangi dan membisik. " Eh, kalau berani bilang kulup lagi. Ayo kita ke WC dan lihat burung yang now seperti helm." Tentu saja hal itu tidak terjadi.
Rahma Huda Putranto
Monggo Abah DI bisa ndengerin juga lagu rap judulnya "Ngelmu Pring".
Karya Jogja Hip Hop Foundation. Iramanya enak, lirik mendalam tentang filosofi bambu. Ini saya nukilkan sedikit liriknya.
Pring reketeg gunung gamping ambrol
Ati kudu teteg, ja nganti uripmu kagol
Pring reketeg gunung gamping ambrol
Uripa sing jejeg, nek ra eling jebol
Pring reketeg gunung gamping ambrol
Ati kudu teteg, ja nganti uripmu kagol
Pring reketeg gunung gamping ambrol
Uripa sing jejeg, nek ra eling jebol
Pring deling, tegese kendel lan eling (ling)
Kendel marga eling, timbang nggrundel nganti suwing (wing)
Pring kuwi suket (ket), dhuwur tur jejeg (jeg)
Rejeki seret (ret), rasah dha buneg (neg)
Pring ori, urip iku mati (ti)
Kabeh sing urip mesti bakale mati (ti)
Pring apus, urip iku lampus (pus)
Dadi wong urip aja seneng apus-apus (pus)
Pring petung, urip iku suwung (wung)
Sanajan suwung nanging aja padha bingung (ngung)
Pring wuluh (luh), urip iku tuwuh (wuh)
Aja mung embuh, ethok-ethok ora weruh (ruh)
Pring cendani (ni), urip iku wani (ni)
Wani ngadepi aja mlayu marga wedi (di)
Pring kuning (ning), urip iku eling (ling)
Wajib padha eling, eling marang Sing Peparing (ring)
Pring reketeg gunung gamping ambrol
Ati kudu teteg, ja nganti uripmu kagol
Pring reketeg gunung gamping ambrol
Uripa sing jejeg, nek ra eling jebol
Liáng - βιολί ζήτα
CHDI : "Yayasan Jatnikalah yang menanam bambu di sepanjang 11 km pinggiran Ciliwung. Di daerah itu sudah ditanam 161 jenis bambu. Yang 70-an untuk penyelamatan: hampir saja punah." Pak Jatnika Nanggamiharja itu lebih dikenal sebagai "Pelaku" Pelestarian Bambu dan Pemanfaatannya secara umum. Pemanfaatan bambu secara khusus seperti untuk bahan pendukung konstruksi, tentu saja diperlukan adanya riset lanjutan. Lantas siapa "Ahlinya" Taksonomi Bambu di Indonesia ?? Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari identifikasi, tata-nama dan klasifikasi suatu objek. Sejauh ini, DR. Elizabeth Anita Widjaja, kelahiran Kudus - Jawa Tengah, adalah satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu Indonesia. Dari 160-170an spesies bambu di Indonesia, hampir setengahnya, tepatnya 80 jenis merupakan hasil temuan DR. Elizabeth Anita Widjaja. Penelitian yang dilakukan oleh DR. Elizabeth Anita Widjaja didanai oleh International Development Research Center (Canada). Nama ilmiah untuk beberapa spesies bambu hasil temuan DR. Elizabeth Anita Widjaja, menyertakan nama belakangnya, seperti : - Gigantochloa atroviolacea Widjaja. - Gigantochloa pseudoarundinaceae (Steud) Widjaja.
Johannes Kitono
Dokter Sunat. Persis disamping rumah di jalan Bima. Ada plang dokter Sungkowo ( alm ). Dokter umum tapi lebih terkenal sebagai dokter sunat didaerah sekitar Kemanggisan. Dokter yang berjiwa sosial itu tidak pernah memasang tarif. Pasien membayar sesuai kemampuan saja. Ketika kedua anak kembar laki berusia enam tahun. Ibunya mau anaknya disunat supaya tubuh tambah tinggi. Setelah janji dengan Dr Sungkowo bawalah kedua bocil itu ketempat prakteknya. Anak sulung naik kemeja operasi. Belum disuntik langsung turun dan kabur. Giliran anak kedua yang naik kemeja operasi. Matanya ditutup ketika buka celana. Untuk alihkan perhatian dimulai dengan hitungan 1 + 1 = 2, 1 + 2. Ketika sampai hitungan 1 + 9 langsung bocil itu teriak sebelas. Dokter Sungkowo tergelak dan operasi sirkumsisi selesai. Si sulung di panas-panasin, kok kalah berani sama adiknya. Setelah disogok dengan ice cream oleh sepupunya. Demi gengsi kembali lagi ke praktek dr Sungkowo. " Kok kembali lagi apa tidak takut " ledek dr Sungkowo yang sudah tahu cerita ice cream. " Berani saja om dokter ", kata sulung sambil naik meja operasi. Dalam hitungan sepuluh menit operasi sirkumsisi selesai. Operasi pertama dengan matematika ala Kumon dan operasi kedua berkat Ice Cream rasa vanila. Semoga RIP dr Sungkowo, dokter sunat baik hati, berjiwa sosial yang dihormati pasiennya.
Komentator Spesialis
Paling gampang itu nanam bambu sama pisang. Nggak perlu dipelihara, tumbuh sendiri beranak pinak banyak
Agus Suryono
PAPRINGAN.. Pring = Bambu. Papringan = Sudut halaman rumah tempat bambu tumbuh liar.. Di "Papringan" ini selain ada pohon bambu, di sekitarnya juga ada pohon sawo kecik, pohon mangga, dan lain-lain. Kalau siang, suasana dekat papringan ini relatif teduh, sejuk, dengan "angin sumilir" yang meniup kita, sehingga tidak sumuk. Saat itu belum ada, atau "belum punya", dan "belum tau" kalau ada benda di dunia, yang namanya AC. Pas di bawah pohon sawo, ada "lincak", yaitu semacam "kursi sofa" tapi terbuat dari BAMBU. Para perempuan duduk-duduk di sekitar lincak, sambil ngobrol dan "petan", saling bantu "cari kutu". (Jaman dulu banyak yang melakukan ritual cari kutu, mungkin karena belum ada shampo anti ketombe..?!??). Sedangkan anak-anak dan yang lebih besar tidur, tertidur atau "ditidurkan" di lincak. Kalau ibu saya, membatik kain mori, prima atau primissima, untuk nantinya diproses jadi kain batik. Setiap 3-5 hari, ibu saya bisa menyelesaikan 1 kain batik. Batik ini milik bude. Jadi ibu saya hanya "buruh batik", tapi majikannya "uplag-upleg" ya masih keluarga/saudara juga. Dari upah mbatik inilah, ibu saya membesarkan 6 orang anak. Saya anak ketiga. ### Itulah laporan pandangan mata, suasana kampung Nggamelan Yogyakarta, sekitar 65 tahun yang lalu.. Khususnya dari "pojok" Papringan..
*) Dari komentar pembaca http://disway.id