COWASJP.COM – Musyawarah Ranting (Musyran) Muhammadiyah dan Aisyiyah Rewwin, Waru, Sidoarjo berlangsung sukses. Acara yang digelar pada Ahad (22/10/23) itu ibarat musyawarah daerah (musyda).
"Ini kegiatan musyran. Tetapi, terasa musyda," ujar Efrulwan, ketua PRM periode 2015-2022.
Pernyataan Efrulwan benar adanya. Sebab, Musyran ini terasa spesial. Beberapa personal dari pimpinan wilayah Jawa Timur hingga pimpinan cabang Waru menyemarakkan acara. Misalnya, Prof. Dr. Isa Anshori dari PWM Jatim, Arif Hidayat dari PDM Sidoarjo. Beberapa pengurus PCM Waru, seperti Ismono, S.H. (ketua), Suwito, Imron, dan A.W. Rosyidin juga hadir. Tidak ketinggalan Ketua PCA Waru Hj. Ida Wahyuni Nur L.
Bukan hanya itu. Turut hadir beberapa perwakilan dari pimpinan ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah sekitar. Misalnya PRMA Janti, Ngingas, dan Brebek. Kepala Desa Wedoro Abdul Rosyid pun ikut hadir dan memberikan sambutan.
Musyran yang digelar di Gedung Serbaguna Maerokotjo, Rewwin, Waru, Sidoarjo juga disertai dengan bakti sosial. Laboratorium Parahita Diagnostic Center memberikan layanan gratis untuk cek kesehatan. Sebanyak 200 paket yang tersedia betul-betul dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sebelum acara musyran berlangsung, tampil tim Patrol anak-anak muda Rewwin. Mereka menampilkan kreativasnya tentang lagu-lagu populer. Tidak ketinggalan aksi para pendekar tapak suci cilik. Walaupun baru beberapa bulan berlatih, penampilan anak-anak itu sangat memesona.
Tim Patrol anak-anak muda Rewwin. (FOTO: Yarno)
Acara kian meriah dengan penampilan anak-anak TK ABA 3 Rewwin. Tingkah polah lucu dan lugu mereka sangat menarik perhatian para penonton. Tidak sedikit yang mengabadikannya dengan kamera gawai masing-masing. Dengan suara lantang paduan suara para balita itu menggema hingga sekitar Bunderan Rewwin. "Ih, menggemaskan anak-anak ini," ujar salah satu ibu yang menonton aksi mereka.
E-VOTING
Yang juga spesial, pemilihan anggota formatur sudah menggunakan electronic voting (e-voting). Cara ini ditempuh untuk menghemat waktu dan tenaga. Ketika seluruh anggota PRMA selesai menentukan pilihan, saat itu juga hasilnya dapat diketahui. Cara ini juga mengadopsi kegiatan muktamar, musywil, musda, hingga muscab Muhammadiyah Aisyiyah. Praktis.
"Anggota formatur terpilih langsung diketahui. Mereka juga bisa segera menetapkan kepengurusan baru," ujar Yarno, ketua panitia.
Yarno yang juga dosen UM Surabaya itu menambahkan, musyran kali ini mengangkat tema menggelorakan semangat persyarikatan, menuju Islam berkemajuan. Tema ini mengandung harapan dan tujuan. Diharapkan musyran menghasilkan para pemimpin yang dapat meneruskan perjuangan K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Selain itu, seluruh anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah diharapkan dapat menjangkau dan berinteraksi secara langsung dengan warga masyarakat.
Para pendekar cilik Tapak Suci Rewwin. (FOTO: Yarno)
Kedudukan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Rewwin juga termasuk istimewa. Biasanya, ranting adalah jenjang struktural Muhammadiyah setingkat desa. Namun, PRMA Rewwin justru terletak di Desa Kepuhkiriman dan Desa Wedoro. Karena itu, keberadaannya sangat strategis sebagai ujung tombak bagi gerakan dakwah Islamiyah di masyarakat.
Dari Musyran PRM terpilih tujuh anggota formatur. Mereka adalah:
Heru Jihadi (32 suara)
Eddy Soepranoto (32)
Kemas Arif Mahmudi (31)
Efrulwan (28)
Gatot Suharto (24)
Kamil Muktar (21)
Mahfudz (20).
Anggota formatur terpilih segera mengadakan rapat. Hasilnya, Heru ditetapkan sebagai ketua PRM Rewwin periode 2022-2027. Sekretarisnya dijabat Kemas, bendahara diserahkan kepada Mahfudz. Empat anggota formatur lainnya menjadi wakil ketua.
Sementara itu, dari ‘Aisyiyah terpilih 5 anggota formatur. Mereka adalah:
Ellin Pangastuti Wasian (28 suara)
Andy Nurjannah (24)
Nur Rochmi (21)
Kiki Taurista (18)/Endang Setyowati (13)
Ida Ediah (14).
Namun, karena Kiki ada tugas luar, Endang Setyowati (13) dipilih untuk menggenapi susunan formatur.
Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Nur Rochmi ditetapkan sebagai ketua PRA Rewwin periode 2022-2027. Jabatan sekretaris diamanahkan kepada Endang Setyowati.
Ketua PCA Waru Hj. Ida mengingatkan bahwa menjadi pemimpin itu berat. Karena itu, salah satu syarat pemimpin adalah harus bener. "Semoga dari musyran ini terpilih pemimpin yang bener dan pener," pesannya.
Ketua PCM Waru Ismono meneguhkan pendapat itu. “Pemimpin ranting harus mau total dalam mengembangkan persyarikatan. Bahkan, harus menyediakan waktu 24 jam," tambahnya.
Selama ini Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Rewwin telah berkontribusi di dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, sosial, dan kesehatan. Setelah, pemimpin PRMA Rewwin baru terpilih, tugas mereka adalah meneruskan dan mengembangkan peran tersebut.
Mereka diharapkan terus membina dan meningkatkan hubungan kerja sama. Bersama aparat Desa Wedoro dan Kepuhkiriman, PRMA Rewwin bertekad membangun karakter anak-anak bangsa seiring dengan perubahan zaman. (*)