COWASJP.COM – Lift di Apartemen Kalibata City, Kalibata, Jakarta Selatan, meluncur keras dari lantai dua menuju lantai G (Ground), Rabu (25/10). Penumpang lift ada dua, Manda (25) dan Didik (32) luka memar dan trauma, sempat dirawat di RS.
Ketua RT 03 RW 011 Kalibata City, Iskandar menceritakan kronologi itu kepada Caleg DPRD Jakarta dari PSI Dapil 8, Danang Wikanto saat Danang mengunjungi warga Kalibata City yang menjadi daerah pemilihan dia.
Danang Wikanto kepada Monitor Nusantara mengatakan: "Saya beberapa kali mengunjungi warga Apartemen Kalibata City, selain karena itu Dapil saya, juga ada banyak kawan saya di situ. Saat saya ke sana kemarin, Pak Iskandar menderitakan itu."
Kronologinya, siang itu Manda dan Didik berada di Tower Jasmine. Mereka dari lantai G akan naik ke lantai 11. Menekan tombol, memanggil lift. pintu lift terbuka, mereka masuk.
Danang mengatakan, berdasarkan keterangan Iskandar, semula tidak ada masalah dengan lift. Manda menekan tombol nomor 11. Lalu lift bergerak naik. Lampu penanda nomor di dinding bagian dalam lift menyala menunjuk angka satu. lift terus bergerak naik.
Ketika lampu nomor dua menyala, lift berhenti. Lantas ada bunyi seperti gesekan besi di luar lift. Tiba-tiba lift jatuh, meluncur keras ke bawah. Berhenti di lantai G, dengan suara ledakan keras.
"Pak Iskandar melaporkan, bahwa Manda dan Didik berteriak histeris. Mereka bagai dikocok dalam kotak besi. Lalu terhempas ke bawah," kata Danang.
Kontan, warga di Tower Jasmine panik. Beberapa warga membuka pintu lift yang sudah sedikit terbuka akibat rusak. Akhirnya Manda dan Didik bisa dievakuasi. Mereka dilarikan ke RSPP Pertamina, Jakarta Selatan.
Manda dan Didik sempat dirawat di RSPP. Mereka mengalami luka yang sama, luka dan memar pada kaki dan tangan. Dokter RSPP Pertamina menyatakan, luka para korban tidak parah, tapi secara psikologis korban trauma.
Manda sudah melapor ke SPKT Polres Metro Jakarta Selatan No.LP/B/3240/X/2023/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Sedangkan Didik, masih akan melapor. "Saya juga akan lapor polisi,"ujar Didik kepada Iskandar.
Menurut Iskandar, pengelola Apartemen Kalibata City kurang perhatian pada keselamatan penghuni apartemen. Padahal, di Apartemen Kalibata Citu ada 18 tower. Masing-masing tower dihuni sekitar 1.000 orang.
"Polisi sewajarnya memberikan sanksi buat pengelola apartemen. Biar belasan ribu warga Apartemen Kalibata City merasa aman," katanya. (*)