COWASJP.COM – Terus…terus…kanan.. kiri… mundur… yak… stop. 5000 Bu. Kira-kira lantunan syair apakah itu? Sesuatu yang kadang-kadang buat para Ibu geregetan. Betull sekali! Ucapan para tukang parkir. Saat datang parkir kendaraan kita sendirian. Namun saat kita akan lanjut perjalanan tiba-tiba si tukang parkir muncul. Minta duit parkir.
Rasanya tak Ikhlas membayar parkir karena si tukang parkir meminta haknya tanpa melakukan kewajiban. Tidak melayani pengendara sejak awal parkir hingga akhir saat kendaraan akan lanjutkan perjalanan.
Belum lagi kalau ada tulisan BEBAS PARKIR tapi ada si penjaga parkir.
Apakah ada petugas parkir juga di Portugal? Bagaimana cara parkir mobil di Portugal? Yuk, ikuti cerita selengkapnya!
Kota Lisbon, Portugal, adalah kota macet dan ruwet. Sama halnya di Surabaya atau Jakarta. Ibukota Portugal (read: Lisbon) tak pernah sepi turis. Bahkan selama 4 musim (panas, gugur, dingin, dan semi) turis dari seluruh benua pun singgah ke Portugal.
Tentunya membuat semua tempat wisata ramai pengunjung. Bukan hanya dari mancanegara namun juga penduduk Portugal sendiri. Yaah, seperti orang Surabaya / Jakarta liburan ke Bali.
Saat kami masih tinggal di Swiss, pendorong utama saat memilih tempat hotel menginap atau tempat wisata yang dikunjungi adalah keberadaan halte bus atau stasiun kereta. Berapa jarak kedua transportasi umum tersebut ke tempat yang akan dituju. Hotel bagus, budget oke, tetapi akses ke halte/stasiun jauh maka tidak menjadi pilihan kami.
Begitu pula dengan pertimbangan untuk memilih restoran dan tempat wisata. Membawa 2 toddler liburan harus banyak pertimbangannya. Supaya liburan terasa santai dan nyaman.
Setelah kami tinggal di Cascais - Lisbon, pertimbangan tersebut sudah tidak berlaku lagi. Mengapa? Alhamdulillah kami mendapatkan fasilitas mobil pinjaman dari kantor. Dibelikan mobil gress tanpa ikut menyicil dan tanpa bayar rental mobil. Masya Allah. Tapi kalau keluar dari perusahaan (Philip Morris International), maka mobil tersebut harus dikembalikan.
Sekarang yang terpenting saat berpergian atau berwisata adalah “Di mana lokasi parkirnya?”
Adakah tempat parkir yang aman? Apakah hotelnya menyediakan tempat parkir?
Seluruh area di Portugal memiliki zona parkir yang jelas. Tapi ada juga sih yang ngawur dan gak jelas. Hahaha. Mari fokus mengupas yang jelas-jelas saja!
Zona area parkir di Portugal dibagi dalam beberapa warna. Merah, Orange, Kuning, Biru, dan Hijau. (Terlampir di foto). Masing-masing kota punya kebijakan sendiri. Bagaimana area parkir di Cascais, tempat tinggal kami. Cascais ini seperti Bali-nya Lisbon. Jadi kalau turis ingin mengunjungi ibukota yang macet, maka datanglah ke pusat kota Lisbon. Sedangkan kalau ingin menikmati area pantai, angin semilir pantai, dan tidak begitu padat penduduk bisa ke Cascais.
Tarif parkir di area Cascais, tarif sesuai zona warna. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Zona merah adalah zona bayar parkir termahal. Mengapa? Karena dekat dengan pusat kota. Banyak tempat wisata.
Kemudian zona lebih murah yaitu orange, kuning, hijau, dan biru. Tarif parkir selama 1 jam di zona merah 1,5 Euro (Rp. 25.000) dan sesuai kelipatannya. Wowww! Tapi kalau dibandingkan tarif Valet Parkir di Tunjungan Plaza (TP) Surabaya masih lebih murah. Terakhir kalau tidak salah Valet di TP sekitar Rp.50.000. Tidak ada batasan waktu berapa jamnya.
Kawan pembaca bisa koreksi ke DM IG saya (@okkyputri) kalau ternyata ada perubahan harga. Hehe.
Sedangkan kalau di area sekolah Zygmund (masih area Cascais) termasuk di zona kuning. Setiap hari perlu membayar parkir 2 – 2,5 Euro (Rp. 34.000 – 42.000) untuk 2 – 2,5 jam. Karena Zygmund sekolah seminggu 3x maka tinggal dikalikan 3 saja biaya parkirnya.
Saat Zygmund sekolah kadang-kadang saya menikmati waktu sendiri. Bisa jalan pagi, olahraga, bertemu teman, pergi ke perpustakaan atau beli kopi di café.
Cara bayar parkir di Cascais atau Lisbon cukup mudah. Di area parkir pasti ada box tempat bayar parkir. Masukkan uang koin sejumlah tarif berapa jam untuk parkir. Setiap koin dimasukkan ada nada petunjuk berapa lama valid waktu parkir, kalau dirasa kurang ya tinggal menambahkan koin lagi. Saat sudah cukup maka tekan OK. Kertas parkir akan keluar otomatis dari mesin.
Letakkan kertas parkir tersebut di dashboard mobil supaya bisa terlihat oleh petugas parkir. (Video step by step ada di Reel IG @okkyputri).
Apa yang terjadi saat ketahuan tidak ada kertas bayar parkir di mobil? Petugas keliling akan mencatat plat nomor mobil di gadget yang mereka bawa. Tidak ada kartu atau surat tilang yang diselipkan di mobil. Tapi tunggu dengan sabar tagihan denda yang dikirimkan ke rumah ya, hihihihhi. Siap-siap sedekah denda parkir.
Kotak mesin bayar parkir di Zona merah (Vermelho) Cascais. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Apakah kami pernah kena denda parkir? Pernah doongsss. Hihihihihhii. Terjadi saat di Lisbon. Sudah membayar parkir sesuai instruksi namun ternyata tempat yang diparkiri hanya khusus untuk residen yang tinggal di situ. Tidak teliti membaca rambu-rambu di sekitar karena ketutupan pohon.
Nasibb…nasiiib.. harus sedekah 60 Euro (Rp. 1.000.000) ke negara. Surat denda dikirim ke rumah, dan pembayaran dilakukan melalui transfer.
Selain zona parkir berwarna yang tersebar di pinggir jalan. Juga ada tempat parkir bawah tanah atau basement dan lahan parkir terbuka. Mereka memiliki tarif sendiri. Tersedia palang pintu masuk dan keluar. Karcis perlu di scan terlebih dahulu. Mesin pembayar parkir otomatis. Satpam tersedia hanya untuk emergency karcis hilang atau kejadian lainnya.
Tempat ini menurut kami lebih safe. Tidak memarkir mobil di pinggir jalan. Meskipun semua area Cascais dan Lisbon terkenal aman. Kekurangannya lahan parkir basement biasanya tempatnya minimalis alias sempit-sempit. Jadi dibutuhkan keahlian menyetir yang handal.
Ada juga parkiran yang gratis lhoooo… yaitu di Mall. Seluruh mall di Cascais gratiiisssss, tempat perbelanjaan seperti IKEA, Leroy Merlin, Supermarket, Decathlon, dkk. Mau berapa jam pun di mall tidak ditarik bayar sepeser pun. Tapi kalau weekend siap-siap susah cari parkir saja. Karena warga Portugal itu suka pergi ke mall juga kok.
Menikmati indahnya pagi Cascais bersama teman dari Jakarta saat DoubleZ sedang sekolah.(FOTO: Dok. Okky Putri Prastuti)
Tidak semua gratis. Parkir di mall di pusat kota Lisbon supeeeer mahal. Pernah kami 4 jam di mall harus membayar 11 Euro (Rp. 190.000). Saat di mesin bayar parkir langsung tercengang.
Nah kalau bayar di mall atau tempat private yang ada palang pintu otomatisnya bisa bayar pakai kartu atau uang kertas. Kalau uang kertas pun ada kembaliannya juga. Sedangkan kalau di zona berwarna tadi tidak menerima kembalian. Jadi bayarlah pakai uang pas sesuai kebutuhan jam.
Beberapa tempat parkir bahkan kalau weekend gratis. Biasanya di area perkantoran. Karena asumsi tidak ada kegiatan di hari weekend sepertinya ya. Sooo,, di Portugal berasa tenang tidak ada oknum dadakan yang menjadi petugas parkir. Mau belanja sebentar ke supermarket tak perlu bayar parkir. Tapi kudu siap parkir sendiri tanpa bantuan, mandiri bayar parkir, dan jangan lupa bayar parkirnya pun mahal. Hahaha. (*)