COWASJP.COM – Merah dan hijau, salah satu warna favorit di Bulan Desember. Bukan… bukan jersey bola dari pesepak bola Portugal, melainkan dress code untuk menghadiri acara Natal.
Christmas memang identik dengan warna merah dan hijau. Merah melambangkan darah Yesus ketika disalib. Sedangkan hijau melambangkan kehidupan kekal Yesus seperti pohon cemara. Pohon cemara sudah pasti menjadi dekorasi utama untuk umat Kristen dan Katolik di Bulan Desember ini.
Bagaimana dekorasi Natal di Portugal?
Apabila di Surabaya terlihat gemerlap Christmas Wonderland di Pakuwon City Mall. Dan menarik minat para pengunjung. Dekorasi Christmas Wonderland dibuat semeriah mungkin selayaknya di luar negeri. Beberapa teman-teman online sudah mulai update di instagram mereka.
Di Portugal pun sangat semarak. Dekorasi di sepanjang jalan dan pohon sangat cantik. Kota yang biasanya remang-remang jadi terang dan indah bukan main.
Tidak hanya umat Kristen dan Katolik yang menanti, kami juga menanti dan ikut menikmati. Di area tempat tinggal kami, Cascais, sudah dipersiapkan pasar malam. Hahaha. Banyak stand penjual makanan, souvenir, wine, dan jajanan. Juga ada wahana permainan anak, yaitu komedi putar kuda atau merry-go-round dan ferris wheel.
Selain itu ada satu taman besar di Cascais yang didedikasikan full menjadi tempat wisata berbayar, Cascais Christmas Village.
Christmas lights di pusat daerah Cascais. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Per orang membayar 10 Euro (Rp. 167.000). Di dalam sudah ada wahana permainan anak-anak, pujasera, bertemu dengan santa claus, dan mini ice-skating. Namun untuk mini ice-skating harus membayar lagi. Tidak termasuk tiket di awal. Pujasera juga sama. Harus bayar lagi.
Di setiap kawasan pasti sudah tersebar berbagai macam dekorasi. Namun tidak dengan festival Natal ini. Yang terbesar ada di Lisbon. Namanya Wonderland Lisboa. Terletak di pusat kota di Taman Eduardo VII (Parque Eduardo VII). Tersedia 52 stand yang bisa dikunjungi. Tidak ada biaya tiket masuk.
Namun untuk naik wahana harus beli karcis. Wonderland Lisboa sudah dibuka sejak 30 November 2023 – 1 Januari 2024. Menjadi destinasi wajib apabila turis datang ke Lisbon.
Tahun lalu DoubleZ (dua anak penulis: Zirco dan Zygmund) datang ke sana. Tahun ini berencana akan datang lagi. Masih mencari waktu dan cuaca yang tepat karena Zygmund baru saja melewati fase demam hingga 3x sejak akhir bulan November.
Cuaca di Portugal saat ini bisa mendadak dingin secara ekstrim. Anak kecil rentan terkena demam, batuk, pilek. Ditambah lagi bertemu banyak teman di sekolah yang juga sakit serupa.
Naik merry-go-round di pasar malam Cascais. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Tidak ikut merayakan Christmas, tapi ikutan dapat banyak kado. DoubleZ dapat banyak rezeki. Alhamdulillah. Pertama dari kantor Papi Fariz, disusul dari tetangga depan rumah, KBRI, dan beberapa teman dekat saya. Ada mainan dan juga coklat tentunya. Christmas identik dengan pemberian kado. Ini tradisi internasional.
Jadi pasti anak-anak sudah menanti mendapat banyak kado. Beda dengan Hari Raya Idul Fitri, hanya Indonesia sajalah satu-satunya yang punya tradisi unjung-unjung. Negara islam lainnya tidak ada tradisi ini.
KBRI juga mengadakan acara Misa Natal. Seluruh warga Indonesia yang tinggal di Lisbon juga diundang. Yang tidak ikut Misa bisa langsung datang saat jam makan siang.
Awalnya kami tidak berniat untuk datang, karena tahun lalu juga tidak datang. Tapi berubah pikiran untuk mencoba datang. Lumayan nunut makan siang gratis di KBRI. Alhamdulillah DoubleZ dapat kecipratan kado Natal. Hihihi.
Gemerlap malam Cascais. (FOTO: official instagram Cascais)
Tak hanya DoubleZ yang dapat kado, saya pun juga turut meramaikan acara tukar kado. Buat seneng-senengan sambil kumpul dan makan bersama. Tidak spesifik merayakan Hari Natal. Tuan rumah kali ini yaitu Gita, pelukis cantik asal Sunda yang sudah lumayan lama tinggal di Lisbon. Ada Ririn, perempuan asli Sidoarjo – Jawa Timur yang hobi memasak dan penikmat tanaman hias. Ada Novita dan Shara, dan seorang Ibu yang sama-sama memiliki dua anak. Sama denganku juga, para mama perantauan dengan dua anak cukup.
Dengan dress code merah atau hijau kami berkumpul di rumah Gita. Makan siang bersama ala makanan Indonesia pastinya. Sudah siap membawa kado dengan budget minimal 15 Euro (Rp.250.000). Budaya tukar kado di sini sudah ditentukan berapa range harganya. Supaya enak ada gambaran saat membeli kado.
Mie ayam bakso, lontong opor, ayam goreng kriuk, keripik, dan bubur candil menjadi makanan spesial siang itu.
Teruntuk kawan pembaca setia yang sedang merayakan Hari Natal: Jalan-jalan ke Portugal beli bantal. Pulang ke Indonesia naik kapal layar. Selamat Merayakan Hari Natal. Merry Christmas and Happy New Year.
Semoga momen Natal ini memberikan kebahagiaan dan keberkahan. Happy holiday all.(*)