COWASJP.COM – SETELAH sering jadi tamu, giliran saya menerima tamu. Saat sebagai tamu saya sering diantar ke mana saja di sana. Kini saya mengantar mereka ke mana pun mereka mau.
"Kenapa mau ekspansi usaha di Indonesia?" tanya saya.
"Tinggal Indonesia dan India yang masih bisa diandalkan sekarang ini," ujar tamu saya itu. Mereka tiga orang. Dari kota Chengdu, provinsi Sichuan.
Maksudnya: Tiongkok sudah penuh. Terutama untuk mengembangkan bisnis yang sedang mereka kembangkan. Yakni bisnis kuliner. Buka restoran.
Negara lain lagi tidak punya perut sebanyak Indonesia. Maka tamu saya itu ingin membuka resto di Indonesia. Dia sudah punya 2.800 resto di berbagai kota di Tiongkok. Sudah pula membuka di enam negara sekitar.
Meski punya resto ribuan saya belum pernah tahu seperti apa resto milik mereka itu di sana. Memang masih tergolong baru: mulai berkembang pesat sejak lima tahun lalu. Jenisnya: hotpot.
Sebenarnya saya berjanji akan mampir ke restonya saat tahun baru lalu ke Beijing, Shanghai, Dongguan, dan Shenzhen. Tapi selalu tidak ada waktu. Atau lupa. Nama restonya pun belum melekat di ingatan saya.
Kalau di Beijing saya selalu saja sudah terobsesi masakan Xinjiang. Atau sate kambing di dekat masjid Niu Jie. Lalu Peking Duck di Qian Men, dekat Tian An Men. Atau jadwal saya sudah penuh dengan jamuan makan oleh relasi di sana.
Haidilao pun sudah tidak masuk daftar obsesi: sudah ada di Jakarta dan Surabaya. Ngapain menyesaki daftar Beijing Obsession. Pun Xiao Fei Yang. Aromanya terasa terlalu kuat. Mungkin bawaan bertambahnya umur.
Saya jadi belajar dari tamu itu: bagaimana memilih lokasi untuk buka resto baru. Ternyata mereka hanya mengincar satu lokasi: di dalam mal.
Maka mereka minta diantar ke mal paling ramai. Lalu mal yang baru. Sama sekali tidak minta diantar ke lokasi selain mal.
Mereka pernah saya ajak makan di resto independen. Di luar mal. Bertetangga dengan perumahan lama, di Dinoyo Surabaya. Larisnya bukan main. Cari tempat parkir pun sulit.
Di situ mereka menyenangi masakannya tapi tidak meminati lokasinya. Padahal sudah saya jelaskan: betapa bagus bisnis teman saya itu. Ia mampu membangun resto dua tingkat di atas tanah sewa 15 tahun. Pakai lift. Atas biaya sendiri. Di luar harga kontrak 15 tahun yang dibayar tiap lima tahun. Bayar di muka.
Mereka tetap pilih buka di mal.
Sebagai orang asing mereka tidak tahu hukum dan adat di Indonesia. Mereka tidak mau ambil risiko yang di luar perkiraan. Dengan membuka resto di mal urusannya tinggal dengan pemilik mal.
Maka saya ajak mereka ke berbagai mal. Saya tinggalkan mereka di situ. Beberapa jam. Biarlah bebas berimajinasi. Saya tidak mau banyak menjelaskan. Mereka lebih tahu dunia mal dan resto.
Pada jam yang dijanjikan mereka saya jemput. Pindah ke mal lainnya.
"Kita makan dulu," kata saya.
"Kami sudah makan. Sudah kenyang. Seluruh resto di mal ini sudah kami coba," tambahnyi.
Tentu tidak mungkin semua. Saya tahu maksudnya: lebih tiga restoran sudah dicoba.
"Ada kesulitan?"
"Tidak ada," jawabnyi.
Saya khawatir. Awalnya. Mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Tapi saya sadar: banyak orang Tionghoa di mal itu. Biarlah mereka belajar mengatasi persoalan dasar di negara asing: komunikasi.
Tinggal saya yang kelaparan. Alhamdulillah. Upaya tetap langsing tidak terganggu oleh sopan santun di depan tamu.
Dua minggu kemudian mereka datang lagi. Kali ini saya tidak perlu repot memilihkan hotel. Mereka sudah pesan sendiri kamar hotel yang mereka mau: hotel di dalam mal.
Mereka ternyata sudah menentukan mal mana yang diincar. Lalu ingin menyelami perilaku mal tersebut siang malam. Dengan cara tinggal di situ. Mungkin juga ingin makan di semua restonya.
"Bagaimana harga makanan di sini? Mana lebih mahal dari di Tiongkok?"
"Sama dengan harga di Beijing. Tapi lebih mahal sekitar 20pCt dari Chengdu," katanyi.
Chengdu adalah kota terbesar di Tiongkok barat daya. Anda sudah tahu Sichuan: ibu kota panda itu. Penduduk kota Chengdu setara dengan Jakarta. Tiga jam terbang dari Beijing. Juga tiga jam dari arah pantai timur, Shanghai. Tiga jam pula dari arah tenggara, Guangzhou.
Chengdu juga satu dari tujuh kota super besar Tiongkok: Beijing, Shanghai, Tianjin, Guangzhou, Wuhan, dan Shenzhen.
Di kunjungan ketiga mereka sudah ambil keputusan: di mal itu. Luasnya 300m2. Lokasinya tidak yang paling strategis, tapi tinggal itu yang tersedia. Mereka ingin lokasi yang lebih depan tapi tidak ada lagi.
Begitu cepat mereka ambil putusan. Kurang dari dua bulan. Tidak perlu tunggu hasil Pilpres. Bagi mereka tiga pasangan capres/cawapres itu sama: pasti sama-sama suka makan. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 2 Februari 2024: Karagenan Alor
Leong Putu
Ada nyamuk ada lalat/ Ada kodok di air dalam/ Admin ngamuk dibilang telat/ Kali ini posting tengah malam/ .... 365_mantun kodok.
Udin Salemo
@ko HL, Saya bikin pantun mungkin diluar kebiasaan orang pada umumnya. Kalau orang umum bikin pantun yang dibuat pertama itu sampirannya (baris pertama dan baris kedua). Baru kemudian isinya (baris ketiga dan baris keempat). Saya bikin pantun yang pertama saya buat isinya dulu (baris ketiga dan baris keempat). Setelah itu baru buat sampiran. Saya berusaha sampiran baris pertama berhubungan dengan baris kedua. Untuk tema pantun saya usahakan sama dengan tema tulisan Abah Dis. Saya tak bisa mendiskripsikan secara lebih jelas dan terperinci bagaimana membuat kisi-kisi pantun. Karena saya bukan sarjana sastra bahasa Indoesia dan bukan ahli linguistik. Jadi tak menguasai fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Mungkin bisa bertanya ke perusuh disway lain yang mumpuni. Mohon maaf. /\
Udin Salemo
bini pergi ke rumah mertua/ membawa satu durian besar/ ini akibat klimaks kedua/ chd terlalu cepat keluar/ #mantun_klimaks kedua
rid kc
Ini kok aneh CHD terbit jam 21...apa ada perubahan atau adminnya lupa kalau masih jam 21.Apa CHD akan terbit 2 kali dalam sehari? Jam pagi dan malam? Kita tunggu apakah nanti jam 4 ada CHD atau tidak? Kalau tidak berarti adminnya nyicil nrrbitin untuk besoknya hahaha
Lagarenze 1301
Dua hari ini, CHD mengingatkan saya soal makanan. Kalau kemarin durian mengingatkan "Sokko Palopo", hari ini membaca rumput laut saya langsung teringat makanan enak: anggur laut atau lawi-lawi. Orang Lombok menyebutnya: latoh. Lawi-lawi juga termasuk rumput laut, kelas alga hijau, nama latinnya: Caulerpa lentillifera. Lawi-lawi yang teksturnya kenyal enak dimakan langsung, lebih enak dengan kuah asam, dan lebih enak lagi dibuat urap dengan menambahkan kelapa dan serutan mangga. Lawi-lawi, selain kaya protein nabati, juga disebutkan memiliki kandungan vitamin B peridoksin (B6) dan asam pantotenat (B5). Ini membuat tubuh punya daya tahan tinggi, tidak cepat lelah, dan mengatasi depresi. Yang jadi masalah, meski ngiler, saya tidak bisa minta orang rumah untuk membuatkan urap lawi-lawi. Saya belum pernah melihatnya dijajakan di Lampung. Rumput laut ada, tapi bukan Caulerpa sp.
djokoLodang
--o-- Membaca kalimat terakhir, saya baru tahu bahwa Clarissa adalah RJ Lino. RJ Lino -- nama lengkapnya Richard Joost Lino -- teman seangkatan saya saat kuliah di ITB. --0--
Handoko Luwanto
Ayahnya legend pada masanya. Anaknya calon legend pada saat usianya masih muda. Sementara banyak anak horangkaya lain yg biasa2 aja atau bahkan gak jadi orang. Jadi pertahankan kekaguman anda padanyi, kawan. Salam Jumat Barokah /\
djokoLodang
Richard Joost Lino atau yang biasa dipanggil RJ Lino (lahir 07 Mei 1953) adalah tokoh kelahiran Ambon. Lino yang semasa kecilnya akrab dipanggil "Manneke" ini adalah insinyur (sipil) dari Institut Teknologi Bandung yang menjadi Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) sejak tahun 2009 hingga tahun 2015. RJ Lino dikenal salah satunya dengan konsep Pendulum Nusantara yang merupakan cikal bakal Tol Laut. Pada Tahun 2012 RJ Lino meraih penghargaan sebagai salah satu CEO Terbaik BUMN versi majalah Tempo. Lino mengawali kariernya di PT Pelindo II (Persero) sebagai staf di Direktorat Jenderal Hubungan Laut, Departemen Perhubungan, pada tahun 1978. Di sini Lino, pada 1978-1979, dipercaya menjadi manajer proyek pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok atas dana Bank Dunia. Sejak itu hingga 1990 Lino membina karier di PT Pelindo II. Prestasi Lino selama berkarier di PT Pelindo II (Persero) dinilai cukup baik. Lino dipilih memimpin PT Pelindo II sejak 2009. Dalam posisi sebagai Direktur Utama, Lino menorehkan kontribusi luar biasa. Dia berhasil menambah keuntungan bersih PT Pelindo sebesar Rp1,26 triliun atau meningkat 32,92 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
djokoLodang
--- (lanjutan) Menurut Lino, proyek-proyek besar bernilai triliun rupiah yang dikerjakan oleh PT Pelindo II (Persero) sangat tergantung pada project human resources. Untuk mewujudkan harapannya itu, pada rentang tahun 2009-2012, ia mengirimkan 100 pegawai Pelindo II untuk mengambil program master degree di luar negeri seperti Belanda, Belgia, Inggris, Swedia, dan Cina. Kebijakan lainnya, yang dianggap berhasil membawa PT Pelindo II (Persero) meraih keuntungan adalah kebijakan pengembangan sistem teknologi komunikasi dan informasi yang terpusat dan terintegrasi, yang dalam penilaian orang telah menyebabkan “the company’s better performance”. Pencapaian panjang Lino tersebut didukung juga oleh latar belakang pendidikannya yang sarat akan ilmu pengetahuan yang beragam. Lino menyelesaikan pendidikan diplomanya di bidang hydraulic, di Delft University Of Technology di Belanda. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke India, Jepang, Amerika Serikat, hingga mendapatkan gelar Master of Business Administration, Institute for Education and Development of Management (IPPM) di Jakarta --0--
Jokosp Sp
Hari ini tak telpone ke Ibu Susi sekalian agar Ibu mau investasi memperbaiki bandaranya. Biar dikelola oleh swasta sekalian, yakin dan pasti bandara akan baik dan jadi rame. Oke jawab Ibu Susi setelah mikir sejenak "kita buat perusahaan bersama Clar Sus Jet di Pulau Rote". "Kita sediakan pesawat jet kecil yang cocok dan efisien di daerah operasional kepulauan". Pak Dahlan bisa inves bangun hotel tanya Cralissa?, atau temen Pak Dahlan kan banyak yang punya bisnis hotel?. "Ohhhhh siappppp, tolong sediakan lahannya yang dekat dengan bandara dan pelabuhan". Ada Pak Dahlan 5 ha tanah masih nganggur. Wuihhhhhh begitu sederhananya sebuah proses membangun bisnis dan sarana penunjangnya jika dikerjakan swasta. Cukup tiga orang. Clarissa menambahkan "untuk perijinan nanti tolong Pak Dahlan dan Ibu Susi bantu ya, kan Bapak dan Ibu kenal dekat sama Pak Men Hub dan Pak LBP". Ohhhhh siappppp kita langsung action dan koordinasi. Satu tahun berikutnya sudah jadi Bandara Rote yang punya landasan sekelas pesawat jet kecil, dan punya standard international sekelas bandara Changi di Singapura. Pebisnis asing dari China, Eropa, Jepang dan Korea pada datang menjalin bisnis eksport tepung rumput laut terbaik di dunia, dan terbaik di Indonesia. Luar biasa. #ini bukan pimpi
ari widodo
Tulisan CHD pagi ini pada bagian awal dan akhir yang bercerita tentang salah satu perempuan muda indonesia yang hebat yaitu clarissa tapi sebenarnya hanya prolog untuk pesan yang lebih sebenarnya yaitu pembaca dibawa untuk mengernyitkan dahi untuk mengingat lagi tentang pak RJ Lino, salah satu mantan CEO perusahan pemerintah yang hebat namun kesandung atau disandung dengan kasus yang sebenarnya agak kontroversial yaitu penyalahgunaan wewenang yaitu menunjuk langsung rekanan dalam pengadaan di PT pelindo. Bagaimanapun pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya kali ini juga terbukti pada sosok clarissa, semoga bisa menginspirasi kita semua. salam sehat dan bahagia selalu.
Yellow Bean
Perusuh memang luar biasa fantasi nya. 69 lebih mendekat ke makna Yin dan Yang . Simbol yang memiliki falsafah baik. Hhhh bapak bapak anggere fantasi ancene serem.
Liáng - βιολί ζήτα
iseng-iseng saja Oom Handoko Luwanto : "Hari ini Tongkat Perkasa Kamasutra (69) menjadi milik kak Afa. Next, menuju perebutan Pedang Keramat Jirolu." Lha koq saya buingung ya..... koq bisa ada ide perebutan "Tongkat Perkasa Kamasutra (69)" ?? Kalau perebutan "Kapak Sakti Naga Geni (212)" dan "Per-udud-an (234)". Ok - lah..... Tapi, untuk "Tongkat Perkasa....." Lha itu kan milik pribadi masing-masing. Emangnya, misalnya, "miliknya Oom Handoko Luwanto" rela gitu dijadiin "piala bergilir" ?? wkwkwkwkwk..... Lagian "69" itu kan "body position to do something" ?? That's very private, right ?? Jadi apanya yang maunya "diperebutkan" ?? Emangnya mau "keroyokan"..... wkwkwkwkwk..... aya aya waé atuh.....
Lagarenze 1301
RJ Lino satu di antara tersangka KPK yang, menurut saya, terzalimi. Entah bagaimana ia menjalani tekanan batin sedemikian lama sejak awal mula kasus diselidiki, divonis pengadilan, sampai putusan MA. Sangat lama. Bayangkan, Lino ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada15 Desember 2015. Namun, baru menjalani penahanan oleh KPK pada 26 Maret 2021. Lima tahun lebih menyandang status tersangka KPK? Bagaimana pergolakan batin Lino. Meski selama lima tahun itu tidak ditahan, di tubuhnya tetap melekat stigma negatif: tersangka korupsi. Andai kasusnya segera diproses setelah jadi tersangka pada 15 Desember 2015 itu, kalaupun ia dijatuhi hukuman bersalah, mungkin tak sampai 2021 sudah selesai menjalani hukuman. Lino ditersangkakan dalam kasus pengadaan dan pemeliharaan 3 unit Quayside Container Crane (QCC) tahun 2010 kala ia menjabat Dirut PT Pelindo II. Berikut ini timeline kasus RJ Lino yang saya sarikan dari berbagai pemberitaan: *15 Desember 2015: ditetapkan oleh KPK sebaga tersangka. *26 Maret 2021: KPK melakukan penahanan. *14 Desember 2021: PN Tipikor Jakarta Pusat menjatuhkan vonis 4 tahun denda 500 juta, dari tuntutan jaksa 6 tahun. *26 April 2022: PT DKI Jakarta menguatkan vonis 4 tahun dari PN Jakpus. *6 September 2022: MA menolak kasasi jaksa KPK. *3 November 2022: Dieksekusi ke LP Cipinang. Kalau menghitung sejak ia ditahan 26 Maret 2021, dengan vonis 4 tahun, setidaknya Lino sudah bisa keluar dari tahanan pada 2024 ini.
Handoko Luwanto
10:50:52am WIB 153Komen=59utama+94REPLY ↕Urutan♢Komen➜Nama (Time
↓153∇u➜Iskandar Modeong (4m
↓151∇u➜Lagarenze 1301 (11m
↓150△u➜Jo Neca (19m
↓145∇u➜Liáng - βιολί ζήτα (1j
↑146∇R→Duwi eko Setiyo gomo (54m
↓144△u➜Duwi eko Setiyo gomo (1j
↓138∇u➜Duwi eko Setiyo gomo (1j
↑139∇R→Duwi eko Setiyo gomo (1j
↑140∇R→Duwi eko Setiyo gomo (1j
↑141∇R→Duwi eko Setiyo gomo (1j
↑142∇R→Jokosp Sp (1j
↑143△R→Duwi eko Setiyo gomo (1j
↓137△u➜Duwi eko Setiyo gomo (1j
↓136△u➜Duwi eko Setiyo gomo (1j
↓131∇u➜Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑132∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑133∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑134∇R→Duwi eko Setiyo gomo (1j
↑135△R→Duwi eko Setiyo gomo (1j
↓124∇u➜Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑125∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑126∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑127∇R→Yellow Bean (1j
↑128∇R→Duwi eko Setiyo gomo (1j
↑129∇R→Yellow Bean (1j
↑130△R→MULIYANTO KRISTA (1j
↓148∇R→Nimas Mumtazah (37m
↓113∇u➜Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑114∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑115∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑116∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑117∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑118∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑119∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑120∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
↑121∇R→Duwi eko Setiyo gomo (2j
Jo Neca
Dokter Ahli tulang pertama Indonesia dari pulau Rote om Muh Nursalim. Prof Dr W Z.Johannes. Namanya di abadikan pada RSU Daerah Prop NTT. Karena kering kami menjadi tahan banting.. hehehe ini bercanda
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
RUMPUT TAPI YANG LAUT.. Dimana-mana, di seluruh dunia ada laut. Tapi apakah seluruh laut punya rumput..? Jawabnya adalah tidak. Mengapa..? Karena rumput laut alami biasanya tumbuh dan banyak "ditemukan" di daerah "interdal" atau perairan payau dengan cahaya matahari yang cukup. Kalau begitu, "harusnya" Indonesia adalah penghasil rumput laut terbesar di dunia kan..? Betul, harusnya begitu. Karena negara kita negara kepulauan, sehingga punya banyak laut dangkal. Kita juga "punya" matahari sepanjang tahun. Bagaimana faktanya..? Faktanya, menurut FAO, pada tahun 2022, produksi rumput laut kita adalah 9,6 juta ton. Sedangkan China memproduksi 20,8 juta ton. Indonesia di urutan kedua. China di urutan pertama. China memproduksi rumput laut tidak hanya secara alami, tetapi juga menggunakan cara-cara rekayasa, atau non alami. Uniknya, meski China adalah produsen utama dunia. Tetapi pembeli rumput laut terbesar kita adalah juga China. ### Ssst.. Bisa untuk alasan studi banding. Tapi yang bener ya studi bandingnya. Demi kejayaan bangsa..
Liáng - βιολί ζήτα
"Karagenan dan Aplikasinya di Bidang Farmasetika" http://jurnal.unpad.ac.id Karagenan merupakan polisakarida linier tersulfasi dari D-galaktosa dan 3, 6-anhidro-D-galaktosa yang diekstraksi secara komersial dari rumput laut merah kelas Rhodophyceae. Nama karagenan sendiri berasal dari spesies rumput laut yaitu Chondrus crispus yang dikenal sebagai Carrageen Moss atau Irish Moss di Inggris, dan Carraigin di Irlandia. Tiga tipe utama karagenan yang dibedakan berdasakan struktur diantaranya, kappa (κ), iota (ι), dan lambda (λ). Secara komersial karagenan digunakan sebagai agen pengental dan penstabil terutama pada produk makanan dan saus. Selain itu karagenan digunakan pada formulasi farmasetik dan kosmetik sebagai penstabil dalam sistem dispersi, pengatur viskositas dan sebagai pembentuk gel. Dalam bidang farmasetik karagenan banyak digunakan dalam sistem penghantaran obat untuk memperoleh kerja obat yang lebih panjang. Karagenan digunakan sebagai matriks tablet, ektruksi dalam pembuatan pelet, agen pembentuk gel, peningkat viskositas, peningkat permiabilitas dan digunakan pula dalam pembuatan mikrokapsul, beads serta nanopartikel. Selain itu karagenan juga digunakan dalam produksi antibiotik semi sintetik, tetrasiklin, klorotetrasiklin dan asam D-aspartat.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
KERAGENAN ITU APA SIH.. Untuk orang "awam", mudahnya, "keragenan" adalah produk turunan dari rumput laut. Fungsi dan manfaatnya adalah sebagai "pengental". Dan bisa digunakan untuk pengental makanan maupun minuman. Jadi keragenan masih belum merupakan produk "terakhir" konsumen. Ia bisa dipakai sebagai bahan di produk akhir. Untuk pangan, misalnya: Bakso. Nugget. Sirop. Es krim. Yoghurt. Jeli. Kalau non pangan, misalnya: Pasta gigi. Cat. Kosmetik: lotion, sabun, sampo. Juga untuk produk farmasi, misal: cangkang kapsul.. ### Biar tidak terlalu cair. Biar tidak "muncrat". Biar enak dan nyaman..
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Di persidangan kasus korupsi, pengacara mencecar saksi. "Benarkah Anda menerima Rp 5 miliar untuk mengkompromikan kasus ini?" Saksi memandang ke luar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan tersebut. "Benarkah Anda menerima Rp 5 miliar untuk mengkompromikan kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menjawab. "Yang Mulia...," pengacara memandang Hakim, meminta bantuan. Akhirnya, hakim mencondongkan tubuh ke arah saksi dan berkata, "Saksi harap jawab pertanyaannya." Saksi terlihat kaget. "Oh, maaf, saya kira dia sedang berbicara dengan Yang Mulia Hakim."
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
NENEK MOYANGKU MEMANG ORANG PELAUT, KALAU SAYA ORANG DARAT.. Meskipun nenek moyangku adalah orang pelaut, tetapi saya murni orang darat. 1). Baru belajar renang akhir Desember lalu tahun lalu, di kolam renang Plasa Festival, di kompleks GOR Sumantri Brojonegoro, di usia 70 tahun. 2). Tapi dulu, di tahun 70an, tiap hari kalau kuliah naik perahu lho. Menyebrang teluk Ambon. Dari Galala ke Poka. Pulang pergi. 3). Pernah nyebrang selat: Selat Sunda, Selat Bali. 4). Pernah naik kapal laut: Dari Makasar ke Surabaya. Dan dari Padang ke Tanjung Priok. 5). Pernah berdua, mendayung perahu: Dari Pulau Bidadari ke Pulau "Benteng Martelo" pp. Dan naik rakit buatan sendiri, dari pulau Onrust ke pulau Bidadari. Tapi ini karena wajib dilakukan, saat ikut SUSPIM (semacam SESKO kalau di TNI). Bukan sukarela. Kalau sukarela, mana berani.. 6). Tapi butir 1 sampai 5, yang saya lakukan murni gaya orang darat. Belum kaya "orang pelaut".. ### Maka: Mbak Clarissa pastilah orang pelaut. Lha Bapaknya pernah jadi "sesuatu" yang terkait laut. Bisa renang. Bisa diving. (Saya baru bisa sepedaan..)
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
@Jo Neca.. Kalau pernah "bangkrut". Kemudian "bangkit". Konon proapeknya akan menjadi "bukit".. Karena udah tau ABC nya..
Jo Neca
Hahaa tidak semua pengepul maju pak Mirza. Mungkin sekarang. Dulu saya juga pengepul.Dan sudahlah. Saya sudah tidak mau ingat kenangan bangkrut. Hahaha
Mirza Mirwan
Gini-gini, saya ini penyuka makanan berbahan rumput laut, lho. Bener. Itu lho yang agar-agar: bikin sendiri dari serbuk sachetan. Saya menyukainya sejak kanak-kanak. Manfaat agar-agar dari rumput laut yang saya rasakan ialah seumur hidup saya belum pernah -- dan tak ingin -- mengalami sembelit (susah BAB). Kalau ke Thailand saya suka memborong snack rumput laut yang pasti ada di setiap gerai Seven Eleven. Karena berupa lembaran tipis, kalau digigit sedikit biasanya pecahannya terhambur berjatuhan. Agar tidak terhambur, biasanya saya remas dulu sebelum dibuka. Biar remuk. Lalu dibuka dan dituang ke mulut. Asyik. Tak usah bikin pabrik karagenan, menjadi pengepul rumput laut saja untungnya gede, lho. Setidaknya itu yang saya lihat dari menantu kenalan saya. Tadinya petambak udang windu. Tambaknya dijual untuk modal jadi pengepul rumput laut. Dalam 5 tahun bisa membangun rumah 10x15m dan beli Pajero. Dan berhembuslah sas-sus: ia memelihara pesugihan gegara si bungsu dari tiga anaknya meninggal karena Dengue. "Tak perlu menanggapi sas-sus itu dengan klarifikasi. Orang yang mengenal siapa kamu tak membutuhkan itu, sedang orang yang iri kepadamu tak akan mempercayai klarifikasimu," kata saya ketika ia mengeluhkan sas-sus itu sekitar dua tahun yang lalu. Dan sas-sus itu menguap dengan sendirinya.
*) Dari komentar pembaca http://disway.id