COWASJP.COM – DALAM podcast bocor alus politik (BAP) Tempo temanya sangat seksi. Orang tidak menyangka bahwa Ibu Negara Iriana punya peran sangat siqnifikan dalam menggolkan anaknya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Hal itu terungkap dalam perbincangan tiga wartawan majalah Tempo: Stefanus Pramono biasa disapa Pram, Hussein Abri Dongoran biasa disapa Hussein, dan Fransisca Christy Rosana atau Chica.
Chica yang ditugaskan blusukan ke Solo mengungkap bagaimana peran ibu negara Iriana mengkonsolidasi keluarga Solo dalam menyorongkan Gibran menjadi cawapres.
Begitu menariknya tema kali ini, obrolan yang ditayang 18 November 2023 ini, sampai pertengahan Januari 2024 sudah ditonton 2.853.780 orang. Luar biasa. Mungkin BAP kali ini ratingnya paling tinggi dari tema yang diobrolkan di BAP sebelumnya.
Obrolan santai dibuka Pram sapaan Stefanus Pramono bahwa Chica sapaan Fransisca Chrisy Rosana baru melakukan investigasi di Solo selama seminggu. Menemui berbagai sumber, termasuk keluarga Presiden Jokowi sebagai laporan utama majalah Tempo.
‘Kenapa keluarga Solo, atau Jokowi?’’ tanya Hussein.
Pram katakan, semua kekisruhan bermula di sini (Solo). Kalau dengan bahan dari Chica itu kan semua bermula dari Solo. Nah, apa yang terjadi di Solo? Silakan Chica membukanya. ‘Waktu dan tempat dipersilakan,’’ seloroh Pram.
‘‘Chica apa yang kamu temukan di Solo. Coba ceritakan. Saya sebagai moderator saja lah kali ini,’’ guyon Hussein.
Chica membuka obrolan. Bahwa bercerita soal Solo harus pelan pelan karena sangat.. sangat sensitif…. Ia bercerita bahwa keluarga Jokowi dibagi ring satu dan ring dua. Supaya kita masuk konteks tidak bingung.
Keluarga ring satu adalah adik adiknya Pak Jokowi, saudara saudara dekatnya Bu Iriana (istri Jokowi).
Keluarga ring dua adalah keluarga adik dan kakaknya bapaknya Pak Jokowi. Jadi Mbah Noto (bapaknya Pak Jokowi) punya adik dan kakak. Salah satunya, Mbah Wiyono kakak Mbah Noto, orang yang sangat berpengaruh pada langkah politik Jokowi. Ada juga adik bapaknya
Pak Jokowi yang jadi jubir di acara pernikahan Gibran. Namanya Setiawan.
Semua langkah politik Kaesang dan juga Gibran benar seperti yang kita sebut sebut seperti sebelumnya.
‘Menurut siapa ini?’’ tanya Pram.
Chica menjawab: Menurut keluarga dekat internal ring satu, yakni adik adiknya Jokowi dan keluarga dekat Iriana. Bahwa langkah langkah politik Gibran dan Kaesang atau anak anak Jokowi banyak dipengaruhi Ibu Iriana. Ada satu peristiwa yang diceritakan keluarga dekat atau keluarga inti waktu Idul Adha sekitar Juni 2023. Jauh sebelum Gibran diumumkan jadi cawapres.
Bu Iriana saat itu berbicara pada keluarga dekatnya ring satu. ’Nanti milih ini ya,’ pinta Iriana. Ini yang dimaksud adalah memilih pasangan Prabowo-Gibran. Dan, saat itu keluarga memang sudah mendorong Gibran atau Mas Gibran panggilan dalam keluarga untuk maju menjadi capwapres.
Sebenarnya keinginan awal Gibran menjadi Gubernur. Entah itu Gubernur Jateng atau DKI Jakarta. Di ring satu keluarga ini seolah sepakat. ‘Inggih! (Iya),’ begitu jawaban mereka serempak.
‘Manthuk manthuk aja ya,’’ timpal Pram
‘‘Ya. Karena semua keputusan diserahkan pada keluarga Pak Jokowi dan keluarga Bu Iriana ini. Dan, ternyata dukungan terhadap Gibran oleh Bu Iriana tidak hanya terjadi saat Idul Adha saja. Itu hanya satu peristiwa yang menegaskan bahwa Gibran atau Mas Gibran, Walikota Surakarta ini maju sebagai cawapres.
"Jadi sejak awal tahun 2023 sebenarnya,’’ jelas Chica.
‘Oh..dari awal tahun ya,’’ celethuk Pram.
‘Ya…jadi setelah awal tahun rapat koordinasi (Rakor) PDIP ada pergumulan..’
‘‘Jokowi merasa dikuyo kuyo Megawati ya?’’ potong Hussein.
‘Ya… saat itu Ibu Iriana dalam berbagai peristiwa atau berkumpul keluarga selalu minta restu. Lebih tepatnya meng-infokan pada keluarga nanti minta dukungannya untuk Mas Gibran ya. Untuk maju sebagai cawapres penerus Pak Jokowi. Konteksnya bukan lagi daerah tapi sudah nasional, ’’ pinta Iriana pada keluarga ring satu.
‘’Jadi sudah ada ambisi dari Bu Iriana ya,’’ tegas Hussein.
‘’Betul. Tidak hanya pada keluarga dekatnya. Jadi, Bu Iriana ini juga meminta dukungan kepada orang orang dekatnya di luar ring keluarga. Jadi, ada cerita langsung dari beberapa keluarga dan ring dekatnya bahwa Ibu Iriana ini juga menemui senior pengusaha. Kita sebut saja organisasinya HIPMI untuk minta dukungan atas majunya Gibran sebagai cawapres. Dan, itu terjadi beberapa kali dan senior HIPMI itu juga teman dekatnya Bu Iriana waktu di Solo. Keluarga Jokowi juga dekat sama senior Hipmi tadi. Dan, sekarang terbukti senior Hipmi tadi masuk di tim pemenangan Prabowo- Gibran,’’ papar Chica.
Sebelumnya, lanjut Hussein, senior Hipmi tadi juga membantu saat Gibran maju sebagai walikota Solo.
‘Betul,’ jawab Chaca.
Ternyata, lanjut Chica, ketua Hipmi Solo juga masih ada hubungan keluarga dengan Bu Iriana dan Pak Jokowi, karena ketua Hipmi Solo ini masih satu trah dengan suami pertama Bu Idayati, adik Jokowi.
‘Sekarang (Idayati) menikah dengan Anwar Usman (eks Ketua Mahkamah Konstitusi’ ujar Pram.
‘Ya. Hipmi di Solo memang mendukung langkah Gibran sebagai cawapres,’’ jelas Chica.
‘Ibu Iriana atau ibu suri ini sebenarnya mendapatkan inspirasi (mendorong Gibran jadi cawapres) dari mana? Mengapa dia begitu ngotot ingin mencalonkan Gibran sebagai cawapres?’’ tanya Pram.
‘‘Ini seru! Ini sebenarnya bukan langkah mendadak atau tiba tiba. Jadi ini memang sejak tahun 2022, Bu Iriana sering bercerita kepada keluarga dekat dalam beberapa pertemuan keluarga. Bu Iriana menceritakan kegusarannya terhadap hubungan Ketua Umum PDIP Megawati dengan Pak Jokowi. Bahwa di situ ada hubungan yang tidak harmonis. Ada semacam tidak mendukung lah terhadap langkah langkah politik keluarga Solo. Contoh saat Gibran menjadi Walikota Solo, hampir saja tidak mendapat rekomendasi dari Megawati. Karena PDIP sudah mempunyai calon sendiri. Jadi, itu bentuk kumulatif.
Jadi ada semacam usaha melawan PDIP atau Megawati. Dari sisi Pak Jokowi sendiri ada keinginan melanjutkan beberapa proyek yang mungkin karena tertunda akibat Covid 2019 selama dua tahun. Yaitu, melanjutkan IKN dan proyek proyek lain yang kemungkinan belum selesai sampai akhir masa jabatan Jokowi Oktober 2024.
Jadi, dari alasan alasan itu terkumpul kemudian tercetuslah untuk menaikkan Gibran jadi cawapres. ‘’Ibarat anak tangga, Gibran dari nomor bawah naik ke nomor satu gitu lo,’’ ujar Chica.
‘’Jadi, dari walikota naik langsung dua tangga ke cawapres,’’ tambah Hussein.
Presiden Jokowi bersama keluarganya. (FOTO: Dok Jawa Pos - fajar.co.id)
‘’Yang saya dengar Iriana ini sebenarnya sudah lama tidak suka dengan PDIP. Bahkan pada periode pertama (Presiden Jokowi) sudah punya resistensi yang tinggi. Ada narasumber yang cerita, tadi Chica menyebut ini karena akumulasi, bahwa dia (Iriana ) sudah lama tidak suka atau berseberangan dengan PDIP. Benar itu Chica?’’ tanya Pram.
‘‘Benar. Ada sesuatu yang menekan.. sekali,’’ jelas Chica.
‘’Hussein katanya kamu juga ada informasi yang sama?’’ tanya Pram.
‘Ya. Saya dapat informasi dari beberapa narasumber partai maupun di istana, selama ini melihat hubungan Megawati dan Jokowi seperti saklar lampu: nyala-- mati, nyala—mati. Kadang kadang ada pertikaian antara Megawati dan Jokowi, kadang kadang PDIP secara personal mengkritik Jokowi. Misalnya 4 Januari 2023 lalu ‘tanpa PDIP Jokowi bisa apa? Anaknya (Gibran ) diperiksa PDIP (gegara ketemu Prabowo di Solo) . Waktu itu kita bocorin di sini Hasto Kristiyanto (Sekjen PDIP) punya list atau daftar pelanggaran Jokowi di PDIP. Dan, itu dicatat betul sama PDIP. Salah satunya pernah disampaikan Hasto ke Gibran. Ini memang ibaratnya lu jadi presiden kan punya rasa orang nomor satu lah di Indonesia. Lu parpol yang mengantar presiden lama kelamaan dilupakan, karena lu tidak punya parpol,’’ jelas Hussein.
‘’Juni 2023 Iriana sudah mengumumkan pada keluarga dekatnya siap siap lah mendukung Prabowo Gibran. Setelah itu manuver apalagi yang dilakukan Iriana?’’ tanya Pram.
‘Nah kalau lihat, belakangan ini Bu Iriana sering ke Solo. Dalam seminggu bisa empat hari,’’ jelas Chica.
‘Jarang menemani Jokowi saat kunker ya?’’ tanya Hussein.
Kata Chica, mungkin itu salah satu faktor saja. Konfirm ya dari beberapa keluarga yang kita temui bahwa Bu Iriana ini sekarang lebih banyak di Solo. Pertama, memberi dukungan psikologis kepada Gibran untuk pencawapresannya. Dan, tinggalnya Bu Iriana dalam waktu lama di Solo ini juga untuk memberikan masukan masukan kepada tim inti Gibran. Hampir setiap malam sebelum Gibran diumumkan jadi cawapres, tim inti Gibran ini sering datang ke rumah menemui Iriana untuk ngobrol, diskusi dengan Iriana dan Gibran secara langsung.
‘’Dan banyak keputusan atau langkah langkah Gibran yang langsung di direct Iriana,’’ terang Chica.
‘’Sebelum pencalonan ya?’’ tanya Pram.
‘’Sebelum pencalonan bahkan sampai sekarang,’’ jelas Chica
‘’Termasuk dukungan relawan relawan Gibran-Prabowo di awal awal juga karena faktor Iriana?’ tanya Pram.
Kata Chica, salah satu faktornya karena ada dukungan Ibu Iriana. Karena dukungan Ibu itu adalah dukungan paling besar. Kasih sayang ibu adalah restu paling besar.
‘’Dalam dunia politik ini jangan jangan ini (Iriana) RI 0,’’ celethuk Pram.
‘’Kalau Ibu mendukung berarti Ayah juga ikut mendukung Pram,’’ celetuk Hussein.
‘‘Bukan RI 3 lagi tapi ini RI 0 ya,’’ tegas Chica.
‘’Jadi, urutannya RI 0, RI 1 dan RI 2,’’ jlentreh Hussein.
‘‘Oke kita pindah ke lokasi minggu lalu kita bicara lurah (baca Presiden) di Konoha (baca Indonesia) yang dikunciin pintunya hingga tidak masuk (kamar) dan terpaksa tidur di sofa. Ibu lurahnya mangkel. Pak Lurah ini tidak gesit, tidak sat set mendukung putra mereka jadi pengganti lurah begitu. Dapat cerita nggak dari negeri yang lain. Kira kira seperti apa?’’ tanya Pram.
‘’Ya.. itu menjadi apa ya namanya keluarga di Konoha tadi bercerita bahwa cerita itu tidak dibantah, tapi juga tidak dibenarkan. Dan itu menjadi bahan evaluasi untuk keluarga,’’ kata Hussein.
‘Jadi keluarga di Konoha menonton (BAP (bocor alus politik) Tempo ) ya?’’ tanya Pram.
‘Menonton lah,’’ jawab Hussein.
Dan, adiknya lurah Konoha bercerita memang seperti itu kondisinya. ‘’Dan, itu menggambarkan Istana Konoha ya Hussein. Maksudnya kelurahan Konoha?’’ tanya Chica.
‘‘Banyak orang kaget info itu (lurah dikunci bu lurah hingga terpaksa tidur di sofa) bisa muncul ke publik,’’ ujar Hussein.’
‘Ya namanya bocor alus politik,’’ timpal Pram.
‘’Iriana sendiri atau ada orang orang dekatnya Jokowi yang mendukung ambisinya (Iriana),’’ tanya Pram.
‘’Iya begini, Gibran dan Jokowi dan keluarganya itu kan sudah punya tim cukup lama ya... Ikut Jokowi sejak di Solo. Ada Anggit tangan kanannya (mantan wartawan sekretaris pribadi presiden). Ada David mantan ajudan Jokowi yang kemudian menjadi tim inti Jokowi. Sejak Jokowi jadi Walikota Solo, David ini diminta menempel pada Gibran. Informasinya dan ini sudah firm dari banyak narasumber mengatakan, bahwa Anggit sudah pamit pada keluarga Jokowi termasuk kepada Pak Jokowi sendiri untuk mendukung Ganjar Pranowo. Dan, sebelum konser Ari Lasso (Juni 2023) kan ada pertemuan keluarga di Solo. Bu Iriana bilang pada keluarga di Solo bahwa kalau sekarang ada apa apa jangan ke Mas Anggit. Tapi ke David. Dan, memasrahkan apa pun kepada David. Sedangkan Anggit dianggap sudah tidak satu gerbong lagi.
‘Dan, mulai menyingkirkan orang orang yang tidak mendukung rencana dia (Iriana) ya?’’ tanya Pram.
‘’Ya. Atau sudah tidak diberi tugas tugas politik lagi lah. Hal hal strategis. Termasuk analis analis politik, menghitung data dan segalanya. Sudah tidak dipakai lagi,’’ terang Chica.
Kata Hussein, berdasar ngobrol dengan narasumber sana sini, orang orang politisi yang mengetahui peritiwa itu, David ini juga yang mempersiapkan acara acara relawan. Selalu ada tanda tangan David.
Apa peran David?
Banyak yang mengatakan, David adalah orang yang menyiapkan pendanaan untuk acara acara Gibran. Makanya, kalau kita lihat acara acara Gibran masif sekali. Baik acara Gibran maupun acara Prabowo-Gibran.
KELUARGA JOKOWI RING DUA TAK SETUJU GIBRAN CAWAPRES
‘’Apakah dalam keluarga Solo tidak terjadi pertentangan? Apakah keluarga lain juga mendukung ambisi Iriana ini?’’ tanya Pram
Hussein yang banyak mendapat cerita dari para narasumber mengatakan, ada dua faksi di keluarga Jokowi. Ada yang setuju Gibran jadi cawapres. Tapi, juga ada yang tidak setuju. Nah, kita berbicara yang setuju dulu. Yang setuju di bawah komando Iriana agar Gibran menjadi cawapres. Iriana turun langsung pada keluarga dan mereka setuju.
Sebaliknya, keluarga dari Jokowi berpendapat sebaliknya. Tidak setuju langkah Gibran untuk menjadi cawapres.
‘’Hitung hitungannya alangkah lebih elok, lebih baik kalau Gibran menata karir politiknya. Maksudnya? Dari walikota ke gubernur. Dari sana bisa ke menteri atau cawapres.
Kenapa?
"Pertimbangannya, kalau langkah kuda (dari walikota ke cawapres) akan menghancurkan atau menjelekkan apa saja yang sudah dibangun Jokowi,’’ papar Hussein.
‘’Jadi lebih pada kepantasan politik,’’ sela Chica.
‘’Ya benar. Ibaratnya lu sudah baik dari awal sebelum urusan MK,’’ terang Husein.
‘’Lu yang bilang baik ya?’’ sela Pram.
‘’Bukan saya yang bilang, tapi warganya. Nah, di situ mendapat nila karena kasus MKMK (Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi) Gibran.’’ tukas Hussein.
JOKOWI: SOFT LANDING PIYE TO?
‘’Apakah sudah ada yang berbicara langsung dengan Jokowi untuk mengingatkan bahayanya, dan betapa tidak pantasnya kalau Gibran langsung melesat menjadi cawapres,’? ‘’ tanya Pram.
Kata Hussein, omnya Jokowi (adik bapaknya Jokowi) yang berada di Jogjakarta bernama Setiawan sudah mengingatkan Jokowi. Bahkan ketemu di Istana Bogor. Tapi, lagi lagi Jokowi pada pendiriannya mendukung anaknya jadi cawapres.
Ditambahkan Chica, nah.. ini ada detailnya sedikit soal keluarga yang mengingatkan Jokowi agar tidak memaksakan Gibran menjadi cawapres.
Di keluarga Jokowi ada ring satu dan ring dua. Di ring satu ini ada saudara saudara Bu Iriana dan adik adiknya Pak Jokowi.
Sedangkan ring dua keturunan Mbah Noto atau bapaknya Jokowi. Di sini ada adik dan kakak Mbah Noto. Ada Mbah Minoto kakak Mbah Noto, yang dulu sangat berpengaruh terhadap karir Jokowi. Dan, ada Setiawan adiknya Jokowi. Ini namanya keluarga ring dua.
Mereka ini berupaya menjaga agar Pak Jokowi soft landing saat menyelesaikan tugasnya sebagai presiden. Itu muncul dari keluarga ring dua tadi. Itu datang dari Mbah Minoto kakak dari bapaknya Jokowi.
Tak hanya datang langsung dari Mbah Minoto. Setiawan, adik bapaknya Jokowi juga menitipkan pesan kepada salah satu kerabat untuk datang ke Presiden Jokowi.
‘’Inti pesan alangkah baiknya soal Mas Gibran jika karir politik itu ditata dari anak tangga paling bawah. Sepantasnya. Jadi, tidak langsung naik tadi. Kenapa? Mengatur agar Jokowi soft landing saat mengakhiri tugas sebagai presiden.
Saat itu Jokowi menjawab. ‘’Soft landing piye to (bagaimana to),’’ tanya Jokowi balik.
‘’Jadi dia (Jokowi) sudah tidak peduli apakah hard landing atau soft landing?’’ tanya Pram.
‘’Ya bisa diartikan seperti itu Pram,’’ jawab Hussein.
Belakangan,blanjut Pram, muncul narasi dia (Jokowi) dituduh apa pun untuk kepentingan bangsa dan negara. Sekarang muncul narasi seperti itu.
‘’Itu kan sempat menggoyahkan Jokowi sebelum berangkat ke China dan Riyadh. Jadi, ternyata ada kegusaran dari titipan pesan keluarga itu ketika Jokowi terbang ke China. Jadi, ada pergolakan batin Jokowi, karena itu datangnya dari keluarga.
Tapi, saat di China Jokowi sudah menerima pesan pesan dari lembaga negara ada upaya upaya penyerangan sentimen negatif ke Gibran. Jadi, dari situ Jokowi firm mendorong Gibran maju sebagai cawapres. Tapi, masukan keluarga tetap ada pengaruhnya. Namanya keluarga. Dan, Jokowi ini sangat mendengarkan keluarga keluarga trahnya MBah Noto itu,’’ terang Chica.
Dari awal, lanjut Pram, orang melihat ketidakpantasan ketika Gibran menjadi walikota Solo, karena itu sudah masuk dinasti politik.
PARTAI JUGA CARIKAN LAWAN BONEKA UNTUK GIBRAN
‘Memangnya apa yang terjadi di Solo Pram?’’ tanya Hussein.
Pram mengatakan, jadi begini. Ini sebenarnya informasi lama waktu Gibran akan menjadi Walikota Solo. Waktu itu Jokowi datang menemui FX Rudy, eks walikota Solo yang juga Ketua DPC PDIP Cabang Solo. Jokowi minta FX Rudy untuk mendukung Gibran jadi calon walikota Solo.
Tapi, Rudy yang saat itu sebagai pertahana Walikota Solo mengatakan, tidak bisa karena PDIP Solo sudah punya calonnya, yaitu Purnomo. Dan FX Rudy saat itu bilang: ‘Kalau tidak ada perintah dari ketua umum PDIP tidak akan mengubah keputusannya’, jawab Rudy.
Tapi, kemudian kita tahu ada manuver yang membuat pengurus pusat PDIP akhirnya mau mencalonkan Gibran. Bukan hanya memberi tiket pada Gibran, bahkan memberikan lawan untuk Gibran.
‘’Yang calon boneka itu ya Pram,’’ ledek Hussein.
Jadi, lanjut Pram, saat itu ada beberapa petinggi PDIP bercerita bahwa Gibran meminta supaya dia tidak melawan kotak kosong. Pingin terlihat ada jerih payah dalam meraih kursi walikota.
Maka dibikinlah lawan calon independen. PDIP begitu bekerja keras mengumpulkan KTP supaya calon independen ’yang dibikin’ itu bisa memenuhi syarat maju sebagai calon walikota Solo. ‘’Chica kan baru dari Solo jadi tahu semua itu,’’ ujar Pram balik memancing.
‘’Di Solo gua langsung ketemu FX Rudy dan Senogede. Membenarkan cerita Pram soal itu. Dan satu lagi, mereka bercerita bahwa calon independen itu seorang penjahit yang memang tidak berkampanye untuk melawan Gibran. Jadi, sengaja mengalah. Ada satu detail lagi soal petemuan FX Rudy dengan Jokowi di Loji Gandrung. Jokowi meminta Rudy untuk dibantu. Kan di situ ada buntutnya. Buntutnya itu, ini permintaan dari Ibu (Iriana),’’ jelas Chica.
‘’Ibu niku sinten nggih (Ibu itu siapa ya),’’ tanya Pram dengan mimik jenaka.
‘’Ibu negara. RI 0,’’ jawab Chica seraya tertawa.
‘Ini cerita Rudy ketika kami bertemu di Solo,’’ tambah Chica.
Makin menarik infonya. Makin kelihatan, lanjut Pram, bahwa Iriana memang seperti yang sudah kita sebutkan punya peranan yang besar terhadap majunya Gibran sebagai cawapres.
‘’Cukup strategis ya lah peran Bu Iriana karena menemui banyak orang. Menkonsolidasi keluarga,’’ tambah Chica..
***
‘’Naiknya Gibran jadi cawapres bukan keinginan Bu Iriana semata, apakah juga ada keinginan Jokowi?’’ tanya Pram.
‘’Ya.Tentu,’’ jawab Chica.
Jadi lanjut Pram, tidak serta merta ini murni keinginan Bu Iriana, tapi Jokowi juga berkeinginan mempertahankan kekuasaan.
Kalau kita lihat mulai perpanjangan masa jabatan, penundaan pemilu, presiden tiga periode. ‘’Ini kan sudah menunjukkan bahwa Jokowi ingin berkuasa lebih lama. Dan, menurut beberapa orang, Jokowi ini sudah mengembalikan "kultur" orde baru untuk berkuasa lebih lama lagi,’’ papar Pram.
‘’Ya betul. Ada satu cerita lagi. Ini cerita dari salah satu muridnya Gus Karim atau Abdul Karim. Gus Karim guru ngajinya Jokowi. Sebulan lalu, salah satu muridnya didatangi Gibran. Gibran bercerita kepada salah satu muridnya Gus Karim bahwa soal politik Pak Prabowo ini sudah berjanji kepada Jokowi untuk dua tahun. Pertama kalau menang sebagai presiden, akan fokus melanjutkan apa yang tidak selesai di era Jokowi menjelang 2024. Kenapa dua tahun? Karena dihitung dari masa Covid yang semua kegiatan politik dan ekonomi stagnan. Dua tahun pertama jika menang dipakai untuk menuntaskan IKN tahap pertama,’’ terang Chica.
‘’Proyek yang sebenarnya tidak ada gunanya itu ya. Itu banyak orang yang bilang begitu,’’ celethuk Pram.
Kenapa saya cerita itu. Karena keinginan Jokowi untuk meneruskan jabatan salah satunya itu karena dia khawatir proyek proyeknya (baca proyek strategis nasional (PSN)) tidak selesai.
‘’Dengar dengar juga ada rencana menjadikan Gibran petinggi Gerindra. Bagaimana ini?’’ tanya Pram.
Hussein mengungkapkan soal ini pernah disebutnya beberapa episode sebelumnya. Yakni, Gibran sebagai wakil ketua Gerindra. Tapi, sekarang ini lebih tinggi jabatannya. ‘’Kabarnya, bahkan menjadi posisi Ketua Umum Gerindra,’’ terang Hussein.
JOKOWI BAKAL JADI KETUA UMUM GERINDRA?
‘’Wouw..,’’ ujar Pram seakan tak percaya.‘’Gibran atau bapaknya (Jokowi) jadi Ketua Umum Gerindra,’’ tanya Hussein.
‘’Wuih..enak tenan,’’ seloroh Pram.
‘’Setelah Prabowo nanti jadi presiden partai ini (Gerindra) kan bisa dikelola keluarga Solo,’’ tambahnya.
‘’Kenapa Gibran tidak masuk Golkar saja,’’ tanya Pram.
Hussein katakan, iya kita juga dapat fotonya. Kabar jaket Golkar sudah disiapkan untuk Gibran, bahkan ada namanya segala. Nah, ini menarik kenapa tidak di Golkar. Karena di Golkar banyak faksinya. Jadi tidak ada pemegang saham tunggal di Golkar. Misalkan, Gibran jadi ketua umum nanti bisa digoyang para pemegang saham. Dan, tergantung komisaris utama. Di Golkar kondisinya seperti itu. Komisarisnya utamanya kan presiden.
Sekarang Ketua umum Golkar adalah Airlangga, tapi komisaris utamanya adalah Jokowi. Kapan pun, siapa pun (baca: ketua umum) bisa diganti Jokowi. Dengan pertimbangan seperti itu Gibran lebih aman di Gerindra.
‘’Kalau di Gerindra partai komando tidak ada faksi dan lebih tenang. Makanya, lebih baik di Gerindra,’’ beber Hussein.
Menurut Pram, di kepengurusan Golkar pernah juga ditulis Tempo bahwa Jokowi punya andil besar dalam menentukan ketua umum. Di PPP juga sempat muncul nama Romy, PAN dan juga Golkar oleh Jokowi. Setya Novanto saat itu didukung dan akhirnya diganti Airlangga Hartarto. Bambang Susatyo (Bamsut), kini Ketua MPR, saat itu ingin melawan Airlangga. Lalu ada utusan Jokowi yang datang ke Bamsut untuk minta tidak mau melawan Airlangga. Nanti akan dapat posisi sebagai Ketua MPR.
‘’Itu sudah kita tulis di Tempo, dan kuasa Jokowi itu memang sangat besar ya. Mengatur partai, mengatur negara. Presidensiilnya sudah meluas ke mana mana,’’ ujar Pram.
‘’Soalnya presiden,’’ celetuk Husein.
‘Ya.. presiden bukan lurah,’’ timpal Pram.
Ditambahkan Chica, soal Gerindra gue cek di DPC Gerindra Solo mereka mengkonfirmasikan bahwa ada keluarga Iriana yang masuk Gerindra, tapi melalui DPP. ‘’Oh ya kemarin kita sedang cek namanya, karena masuknya lewat DPP,’ terang sumber DPC Gerindra Solo.
Berkaitan hubungan Jokowi dengan PDIP, lanjut Hussein, kenapa banyak diisukan hubungan keluarga Iriana masuk Gerindra karena ingin mengurangi kursi DPRD PDIP di Jateng? ‘’Bahkan Koalisi Indonesia Maju antara Gerindra dan Golkar saling bersaing untuk mengambil ceruk suara PDIP. Supaya bisa menambah suara DPR bagi Gerindra maupun Golkar.’’
‘’Kira kira bisa tidak mereka merebut dari suara banteng?’’ tanya Pram.
‘’Bisa iya, tapi juga bisa tidak! Kalau seluruh kekuatan alam, udara, air dan tanah (baca: negara) untuk itu. Kalau tidak, hitung hitungannya berat lah,’ ujar Hussein.
Kata Pram, kalau lihat posisi sekarang ada pengerahan alat alat negara. Di satu sisi banteng sekarang lagi sibuk, lagi dipojokkan, lagi menangis, kebanyakan air mata. Antara pecat, tidak, pecat, tidak. Kelamaan. Kalau memang pecat, pecat saja! Mengapa harus mengumbar drama drama seperti itu.
‘’Kalau menurut saya lawan saja. Tapi, sekarang makin susah mau menyerang lewat mana?’ tanya Pram.
‘’Karena semua dinasti,’’ celetuk Hussein.
‘’Apakah ada parpol yang menyebut ini ada dinasti. Tidak ada. SBY dinasti, PAN juga ada, Golkar apalagi, PDIP juga begitu. Kalau begitu masak Anda mau menyerang Jokowi dengan isu dinasti. Nggak bisa!’’ simpul Pram.
‘’Ini dinasti diciptakan Jokowi dalam konteks mendinastikan posisi tertinggi Indonesia atau nasional (cawapres),’’ terang Hussein.
Ditambahkan Chica, nah keistimewaan adanya dinasti ini terbukti saat dia jalan jalan di Solo yang saat ini banyak event. Kotanya juga semarak. Megah. Ramai lah dan gua jalan jalan di beberapa tempat banyak sekali logo logo perusahaan BUMN. Banyak tulisan ‘Sport by BUMN’ . ‘’Masalahnya ketika gua datang ke beberapa lokasi sekitar Solo dan ngobrol dengan kepala daerah sekitar Solo Raya, mereka banyak grenengan (membicarakan) dari para kepala daerah bahwa keistimewaan Solo itu tidak ada efek dominonya untuk kota kota penyangga. Dalam arti mereka kesulitan sekali ketika meminta bantuan CSR BUMN. Maksudnya harusbbutuh effort lebih. Tidak ada efek domino ekonomi Solo. Tidak merembes ke kota-kota penyangga. Bukan tidak ada sama sekali. Tapi, kecil... Sedikit. Bahkan ada bahasa seorang kepala daerah: ’ini seperti kanibal’. Keistimewaan di Solo ini terpusat di Solo saja. Tidak menetes ke kota penyangga ,’’ keluh para kepala daerah penyangga Solo.
Ditambahkan Pram, keistimewaan Solo saat ini tidak lepas dari dinasti politik. Apalagi, kalau bukan itu. Karena semua sumber daya hanya diarahkan ke Solo. Dan itu pernah ditulis majalah Tempo. Soal pembangunan Mangkunegara dan berbagai proyek lain.
‘’Itu pasti efek dinasti,’’ tegas Hussein.
‘’Politik dinasti tidak akan menghasilkan demokrasi dan pemilu yang adil. Never,’’ tegas Pram.
Ditambahkan Hussein, soal politik dinasti saat ngobrol dengan para politisi, ada kesan Jokowi ingin menyimpulkan bahwa politik dinasti itu bagus dengan cara pembangunan kota Solo. Secara market dengan banyaknya pembangunan dan event, dinilai sebagai positif kan. Tapi, coba bandingkan Solo dengan kota kota lain yang terjadi dinasti politik, seperti Banten dan kota lain yang terjadi dinasti politik. Keluarga yang anaknya jadi walikota atau bupati pembangunannya minim.
‘’Kini, orang mulai dipaksa berfikir bahwa dinasti bisa bagus kok. Contohnya di Solo tadi. "Seakan ingin membenarkan pola pola itu sudah terjadi. (Padahal tidak).’’
Kemarin Hasyim Djojohadikusuma, adik Prabowo, lanjut Pram, menyebutkan bahwa kalau nggak suka ya jangan pilih Prabowo- Gibran.
Lagi lagi ini bukan soal suka atau tidak suka. Tapi tanggungjawab parpol dan perannya adalah mengkader . ‘’Lalu ikut mendukung terciptanya dinasti politik. Ini kan nggak benar. Sama saja lu yang berbuat kesalahan lalu lu minta mengembalikan kepada publik. Seolah olah tidak terjadi kesalahan apa pun. Padahal, itu sudah jelas politik dinasti itu salah.Tidak memberi kesempatan yang adil dan memberikan pertarungan yang adil dalam pemilu. Pada akhirnya, memunculkan KKN,’’ terang Pram.
Ditambahkan Hussein, ini makin menarik dengan konstelasi politik makin memanas. Ada juga petarungan politik, entah intrik politik. Tapi, pertarungan pemasangan baliho makin panas. Lucu. Jadi, misalnya ada pasangan A pasang baliho di titik mana gitu? Tiba tiba ada orang yang punya kewenangan punya dana berlebihan bahkan tidak terbatas itu ngontak orang yang punya wewenang tadi. ‘Gua berani bayarin dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Kalau rasional harganya dibayar. Makanya. Banyak baliho menjamur,’’ terang Hussein.
‘’Yang menjamur kan hanya baliho pasangan Prabowo- Gibran,’’ sela Pram.
‘’Juga PSI,’’ tambah Hussein.
Kenapa pertarungan ini secara kanvas dianggap orang orang makin terdominasi untuk Prabowo-Gibran, Presiden Jokowi dan lain- lain. Makanya, sampai saat ini banyak muncul narasi ’Kita Menang Satu Putaran! Satu Putaran! Satu Putaran!’
Gimana caranya menang satu putaran kan.
‘’Target mereka itu merebut suara sekitar 60 persen. Karena kalau 60 persen ruang lu untuk menggugat itu tertutup. Andai pasangan lain hanya dapat 20 persen dan 20 persen sekian menggugatnya gimana? Akan kesulitan kalau akan menggugat kecurangan dan lainnya. Makanya, dipaksakan untuk 60 persen lebih,’’ papar Hussein
‘’Tapi, di Solo sendiri menjadi salah satu battleground (medan perang)?’’ tanya Pram.
Diterangkan Chica, memang di Solo Raya mayoritas warganya PDIP. Tapi, PDIP di Solo Raya sebenarnya sudah terpecah pecah. Ada PDIP ideologis, ada PDIP pendukung Jokowi. Ada trik trik menarik dari pendukung Gibran dan Prabowo. Jadi, pendukung Prabowo dan Gibran saat berkampanye tidak secara masif atau menggelar event secara massal. Tapi dengan mendatangi kantong kantong massa kandang banteng. Mengumpulkan 50 orang, seratus orang. Tapi, difokuskan pada pentholan atau tokoh tokoh masyarakatnya.
Nah, mereka inilah nanti yang bergerak sampai akar rumput. ‘’Jadi pergerakannya ini semi semi senyap. Kenapa? Kalau mereka mengadakan acara yang massif dan besar bisa terjadi chaos atau bisa dikerjai. Jadi, mengantisipasi itu lah,’’ terang Chica.
GIBRAN BANTAH IBUNYA MULUSKAN JADI CAWAPRES
CAWAPRES Gibran Rakabuming Raka membantah kabar bahwa ibunya, Iriana Joko Widodo, dikatakan turut cawe-cawe atau ikut campur demi memuluskan jalannya dalam Pilpres 2024.
Gibran menepis informasi bahwa ibunya bertemu dengan relawan dari kelompok pengusaha. "Enggak benar. Tanya saja ke relawan, pernah enggak ketemu," ujar Gibran ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2023) malam.
"Oh, (relawan) Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) apalagi, enggak pernah," ucap putra sulung Presiden Jokowi itu.
Dia lantas bertanya siapa yang menghembuskan isu tentang Iriana turut cawe-cawe tersebut. Gibran pun mengakhiri sesi wawancara dengan awak media dan meninggalkan area TIM Cikini.
Sebelumnya, disebutkan adanya peran Iriana di balik gagasan pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo.
Iriana juga melobi keluarga besarnya di Solo dan Yogyakarta untuk mendukung Gibran.
Bantahan yang sama juga dikatakan Gibran saat ditemui wartawan di tempat lain. Gibran menyebut kabar dirinya maju menjadi cawapres merupakan keinginan atau dorongan dari sang ibu, Iriana Jokowi. Itu gosip, kata Gibran.
"(Cawapres keinginan Ibu?) Nggak. (Dorongan Ibu?) Nggak juga," kata Gibran dilansir detikJateng, Senin (20/11/2023).
Gibran juga menyebut isu tersebut hanya gosip dan meminta publik tidak membesar-besarkan.
"Yang tentang ibu itu, saya kira hanya gosip, nggak perlu dibesar-besarkan," ujarnya.
Juga ada isu yang menyebutkan Iriana tidak menyukai PDIP hingga soal istrinya, Selvi Ananda yang tidak setuju dirinya maju sebagai cawapres. Namun kedua itu dibantah Gibran.
"(Isu Selvi nggak setuju cawapres?) Ya itu gosip itu dengar dari mana toh. (Ibu tidak suka PDIP?) Suka-suka saja," tuturnya.
Gibran menyebut istri dan ibunya mendukung dan mendoakannya maju cawapres. "Dukungan dalam bentuk doa. Jangan dipercaya (gosip), jangan langsung dijadikan berita, gosip ya hanya sekadar gosip," pungkasnya.
Sanggahan yang sama juga disampaikan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, mengaku sakit hati saat ibunya, Iriana Joko Widodo, disebut punya andil atau cawe-cawe terhadap diusungnya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres mendampingi capres Prabowo Subianto.
Kaesang yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI membantah hal tersebut. Ia meminta bukti valid kepada para pihak menuduh ibunya melakukan cawe-cawe terhadap pencalonan Gibran, sang kakak.
"Terus kalau ada yang ngomong, ini info A1, buktinya mana sini," kata Kaesang dikutip dari acara Podcast Kiky Saputri Official, Jumat, 8 Desember 2023.
Kaesang mengaku, Iriana yang juga Ibu Negara itu senantiasa mendoakan terbaik bagi anak-anaknya, termasuk Gibran yang maju sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Namun, Kaesang membantah sang ibu sampai harus turun menemui relawan-relawan dan juga melobi HIPMI untuk memenangkan Gibran. "Dibilang ibu saya punya kontribusi sangat besar dengan mas Gibran menjadi cawapres, itu saya rasa iya. Karena, ibu saya yang mendoakan kakak saya. Tapi, bukan sampai yang dibilang ke HIPMI, ke relawan, itu saya harus ngomong, enggak," kata Kaesang.
Kaesang mengaku harus siap dengan segala resiko ketika sudah terjun ke politik. Termasuk, sang ayah yaitu Presiden Jokowi. Namun dia sudah menyadari konsekuensi ketika banyak yang menghujat dan mengkritik Jokowi. Tapi ia merasa sakit hati ketika ibunya malah yang diseret-seret ke dalam politik.
"Karena gini, balik lagi ketika bapak masuk ke politik itu ada konsekuensi yang harus dihadapin. Dan kita juga dari keluarga harus sudah siap, kalau ada apapun terjadi dengan bapak, katakan lah di fitnah seperti itu ya kita harus siap. Cuma ya kita kadang sebagai anak juga pasti ada rasa. Kalau ke bapak aku udah gak ada rasa. Tapi ketika kalau sampai ke ibu, ada rasa sakit hati, pasti ada," jelasnya
Sementara Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) kembali mengacungkan jempol, saat ditanya terkait majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto, dalam Pilpres 2024.
Hal itu terjadi saat Iriana berkunjung ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakis III Surabaya, Kamis (26/10/2023). Mulanya Ibu Negara Iriana melambaikan tangan sembari tersenyum ke arah jurnalis.
Lalu, dia berlalu, diikuti sejumlah Paspampres di sampingnya. Kemudian, Iriana kembali menoleh ke arah jurnalis ketika ditanya terkait Gibran yang menjadi cawapres Prabowo. Dia membalasnya dengan mengacungkan jempol.
Setelah itu, Iriana masuk ke dalam mobiI dan pergi bersama rombongan OASE Kabinet Indonesia Maju.(BERSAMBUNG)