COWASJP.COM – SAYA kalah pintar dengan Hendriyanto. Kami satu pesawat ke jurusan Jeddah. Juga satu jurusan dari Jeddah ke Madinah. Sama-sama pula naik kereta cepat.
Saya pilih kereta pukul 15.00. Kamis lalu. Mantan wartawan IndoPos itu naik yang lebih awal: pukul 13.00. Bersama istrinya.
Saya masih terpaku pengalaman lama: proses di imigrasi bandara Jeddah tidak bisa ditebak: berapa lama. Kalau naik kereta yang jam 13.00 khawatir tidak keburu.
Dan lagi saya tidak pernah cari info: di mana stasiun keretanya. Berapa jauh dari bandara. Rencana saya: mengalir saja. Santai. Toh Madinah tidak akan lari dikejar.
Pesawat berjendela dari Abu Dhabi itu ternyata sudah mendarat di Jeddah pukul 11.35. Di bandara baru. Beda dengan yang saya bayangkan: masih di bandara haji.
Di imigrasi pun saya salah lagi: proses pemeriksaan paspornya ternyata cepat. Sama dengan di mana-mana. Saudi sudah berubah. Termasuk imigrasinya.
Perubahan yang nyata adalah petugasnya: semua wanita. Pakai burqah hitam. Counter-nya banyak sekali: lebih 20. Semua yang bertugas wanita. Kini imigrasi Saudi ternyata sudah mengutamakan pelayanan.
Anda sudah tahu, dulu petugasnya banyak yang laki-laki. Saat memeriksa paspor pun sering ditinggal berbincang dengan temannya. Kadang sampai lama. Pakai upacara cipika-cipiki segala.
Tidak lagi begitu.
Kalau toh sedikit terhambat hanya karena proses sidik jari. Tidak bisa sekali jadi. Apalagi istri saya: sampai tangannyi beberapa kali disemprot cairan. Tangan saya pun sempat dipegang petugas: diarahkan. Agar posisinya lebih pas. Pun tidak berhasil.
''Mendung pada saatnya pasti bergeser''.
Gagal bisa diulangi. Sampai berhasil. Segera menuju stasiun.
Ternyata stasiun keretanya di ''situ'' saja. Jadi satu dengan bandara. Di depan tempat pengambilan bagasi.
Wartawan yang kini jadi pengusaha IT itu langsung naik kereta.
Saya termangu.
Agak lama.
''Makan,'' kata saya.
Kang Saridin, yang tahun lalu juga menjemput saya, tahu di mana makan nasi mandi dengan daging kambing yang enak. Masih pakai mobilnya yang tahun lalu.
''Saya juga baru pulang dari Madura,'' katanya.
Saridin sudah 14 tahun di Jeddah. Jadwal pulangnya ke Madura ditepatkan dengan coblosan.
Maka kami pun ngobrol soal kebiasaan lama pemilu di Madura. Yang pencopet pun bisa dirampok. Juga soal mengapa tokoh hebat Madura seperti Pak Mahfud Md bisa kalah telak pun di Madura.
Bandara baru.
Stasiun kereta cepat baru.
Stasiunnya, dengan bandaranya, sama-sama istimewa. Kini tidak hanya Tiongkok yang hebat di bidang ini.
Saya dapat gerbong 13. Paling belakang. Posisi tempat duduk kami di tengah. Berhadap-hadapan dengan penumpang lain. Ada meja di antaranya.
Hanya jendelanya berbeda. Khususnya yang duduk di dekat jendela. Dua wanita. Dari Indonesia. Rupanya ibu dan anaknyi.
Saya amati interior gerbong ini: bintang empat –Whoosh adalah bintang lima. Ketika masih baru. Saya amati layar komputer di depan itu: kecepatan maksimumnya 300 km/jam –Whoosh 350 km/jam.
Sepanjang perjalanan dari bandara Jeddah ke Madinah hanya berhenti satu kali: di kawasan ekonomi khusus Jeddah.
Di stasiun inilah rel kereta cepat yang dari Makkah ke Madinah bertemu. Juga yang dari stasiun Sulaimaniyah di pusat kota Jeddah.
Tentu sepanjang perjalanan hanya bisa melihat padang pasir dan gunung batu. Jangan bandingkan dengan indahnya pemandangan luar jendela kereta Whoosh.
Yang penting, perjalanan ini begitu efisien. Hanya 1,45 jam. Sudah sampai Madinah. Bandingkan dengan sebelum ada kereta cepat: lima jam dengan bus.
Meski kalah pintar dari wartawan itu saya masih bisa salat Asar di Masjid Nabawi –tempat tinggal Nabi Muhammad di kala hidup beliau.
Matahari sore masih tinggi. Apalagi hotel kami tepat di seberang gerbang No 316 masjid itu.
Pada saatnya nanti saya ingin merasakan kereta di bagian timur Arab Saudi: antara Buraydah–Riyadh.
Jaringan kereta di bagian timur kerajaan juga sedang dikembangkan ke berbagai kota sekitar. Kelak, jaringan barat (Makkah-Jeddah-Madinah) disambung ke jaringan rel yang di timur.
Timur-barat Saudi ini seperti terpisah oleh gurun dan gunung batu yang membentang begitu luasnya. Tanpa kota, tanpa pohon, tanpa manusia, tanpa rest area.
Sekarang ini dari Madinah ke Riyadh masih 12 jam: naik bus. Demikian juga dari Makkah ke Riyadh lewat Taif.
Dengan kereta cepat jarak itu kelak tinggal tiga jam.
Perasaan itu aneh. Sulit dimengerti. Perjalanan Jeddah-Madinah ini hanya 1,45 menit tapi rasanya lama sekali. Lebih lama dari 2,5 jam antara Abu Dhabi–Jeddah.
Lain kali saya tidak akan takut lagi memepetkan jadwal di Jeddah. Negeri ini sudah menjadi negeri yang normal.(*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 2 Maret 2024: Tersiksa Jendela
Afa
Tersiksa. Bukan jendela. Foto pakai kamera. Hape takut diperiksa. Sungguh 7i. Bukan merk xiaomi. Biarlah di ingatan terpatri. Walau diledek ahmad zuhri.
Nimas Mumtazah
Kalau kau tanya tentang rasa Ia telah lama bersemayam di dada Tak bermusim dan selalu setia Ia menunggu dan menyapa Dalam diam dan bicara Dalam gerak, diksi atau tanpa aksara Ia bukan seonggok tanpa sukma Di mayapada Ketika sepotong hati Sukma terluka Tak bergeming tak rela Jangan sia-siakan tulusnya rasa Ia penunggu raga Di dunia fana Tanpanya seperti raga tak berwarna Yakinkan diriku, rasamu masih utuh menyala
Jimmy Marta
"..pekerjaan saya bikin barang setengah jadi..", ucap pria kelima. Setelah itu ia langsung pingsan...
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Empat pria berada di ruang tunggu rumah sakit, menunggu istri yang akan melahirkan. Seorang perawat keluar, menghampiri orang pertama, dan berkata, “Selamat! Kamu adalah ayah dari anak kembar.” “Aneh,” jawab pria itu, “kok bisa pas, saya bekerja di perusahaan Twin Logistics!” Perawat lalu berkata kepada orang berikutnya, “Selamat! Kamu adalah ayah dari anak kembar tiga!” “Aneh,” jawab orang itu, “kok bisa sesuai, saya bekerja di perusahaan telekomunikasi Tri!” Perawat kemudian memberi tahu orang selanjutnya, “Selamat! Kamu adalah ayah dari anak kembar empat!” “Aneh,” jawab orang itu, “semua serba kebetulan, saya bekerja di Hotel Four Seasons!” Sebelum perawat berbicara lagi, orang terakhir mengerang dan membenturkan kepalanya ke dinding. "Apa yang salah?" yang lain bertanya. “Saya bekerja di minimarket 7-Eleven!”
Liam Then
Pak DI nih saya kasih kepekan...kalo mau kirim rayuan kayak Bang Aat. cinta tumbuh/ seiring waktu/ semai benih keterikatan/ dua hati kuat terpaut/ sampai maut sungkan memisah/ waktu seakan beku/ tiada rasa 50 tahun berlalu/ kau tetap disini/ masih milikku/ aku tetap disini/ jadi milikmu/ banyak kulihat wanita cantik/ tapi hanya kau yang jadi milikku/ 50 tahun berlalu tanpa terbetik/ miliki yang cantik selain kamu/
Liam Then
Salah satu memori saya yang paling awet, adalah potongan ingatan kala waktu SD dan beranjak remaja. Di musim liburan panjang, hampir sebulan saya habiskan di rumah paman. Seorang petani kelapa sukses. "Langkau"nya - rumah panggung pengering kopra- tiga, luas lahan kebun kelapanya luar biasa, mungkin setara 50 kali luas lapangan sepakbola, atau lebih lagi. Tumpukan kelapa tua menggunung dilapangan depan "langkau", tiap hari ia dikupas oleh 2-3 pekerja. Menjadikan gunungan kelapa kupas lain. Kemudian tibalah hari, seminggu sekali, saya bawa baskom,standby didekat pekerja pemotong kelapa, tampung "tumbong", dari belahan kelapa tua yang sudah mulai bertunas. Potongan kelapa kemudian dibawa kedalam langkau, diproses pengasapan, agar kering menjadi kopra. Masa itu sungguh istimewa, segala apa rasanya ada. Mau makan kelapa, tua muda, mangga, sirsak, sawo, pepaya, manggis ,rambutan ,cempedak, Kweni, kedongdong ,jambu batu, jambu bol putih gede yang masam itu, bahkan durian, semua ada. Bahkan rendang daging rusa, yang dijaja melintas pakai sampan di sungai kecil depan, oleh para penjerat yang beruntung di hutan. Belum lagi kegiatan menjala udang galah, ikan gabus, udang laut muara yang masuk terikut pasang, mandi sambil mengumpulkan remis, didasar sungai yang berpasir halus. Semuanya terpatri kuat dalam ingatan. Keberlimpahan itu sungguh terasa.
Mbah Mars
INTERMEZO ABG bernama Menil tiba-tiba bertanya pada ibunya: "ML itu apaan sih, Bu ? "Kok kamu tanya kayak gitu ?" "Iya, Bu. Pingin tahu. Saya kan sudah besar" "Oke. ML itu hubungan badan bla...bla...bla. Orang belum boleh melakukannya sebelum menikah" "Ooooooo", respon Menil sambil mengangguk-angguk. "Kamu tahu ML dari mana ?", tanya ibu. "Itu bu, dari botol air mineral. Kok ada 300 ml, 600 ml ?"
Gregorius Indiarto
Tersiksa Jendela. (?) Bukan.(!) Sebenarnya, yang bikin tersiksa itu, karena tidak bisa melihat lama lama yang di arah jendela, wanita cantik. yang cantiknya 7 i. Karena, kalau melihat ke arah jendela lama lama, yang di seberang meja akan melirik dan ber dehem. Itulah lirikan yang sangat menyiksa. Lirikan mantunya Pak Iskan. Judul Tersiksa Jendela hanya "modus". Mestinya, judulnya "Tersiksa Lirikan". #komen kiro kiro (remusuh) Met siang, salam sehat, damai dan bahagia.
Handoko Luwanto
"...cantiknya i5..." setara dengan yahudnya prosesor (CPU) Core i5 keluaran Intel. Apalagi yg generasi ke-13 : Generasi terbaru, menawarkan performa terbaik di antara seri Core i5 saat ini. Cocok untuk gaming high-end, editing video professional, dan aktivitas berat lainnya.
Rizal Falih
Dalam perjalanan pesawat rute Makassar-Baubau, menggunakan maskapai nasional. Pernah bertemu pramugari yang cantiknya i5, sebut saja namanya Amanda. Orangnya ramah sekali. Melayani penumpang dengan sabar. Sehingga pesawat ATR yang saya naiki pun sepertinya terbang dengan mulus, tanpa ada guncangan. Padahal paling ngeri kalau harus naik pesawa je nis ini. Membayangkan, kalau tiba-tiba balingnya berhenti berputar. Apakah masih bisa terus terbang. Selain pesawatnya tergolong kecil, sehingga jika ada gumpalan awan atau cuaca buruk akan terasa sekali guncangannya. Dipesawat tidak ada hiburan. Dikantong kursi pun, hanya ada kantong muntah dan selembar kertas yang dilaminating, berisi tata cara menghadapi kondisi darurat dan doa'doa ketika di perjalanan, menurut versi semua agama yang ada di Indonesia. Seperti yang sudah diketahui. Umumnya pesawat menyediakan aneka hiburan, film, musik, atau game. Bisa juga membaca majalah bulanan maskapai. Lumayan buat menghilangkan bosan di pesawat. Meski lebih nyaman kalau bisa langsung tidur. Juga disediakan makanan. Kembali ke Amanda, saat pesawat sudah mendarat saya selfie sebelum turun. Eh tanpa disengaja, dibelakang saya, wajah cantiknya muncul di kamera, benar-benar kebelutan, dengan senyum lesung pipitnya. Manis seperti gula. Ups. Saya jepret aja. Sampai suatu hari, istri melihat ada photo pramugari di galeri telepon. Photo tidak sengaja sebenarnya. Apes. Akibatnya fatal 3 hari saya didiamkan. Dijelasin pun percuma. Wkwk. Nasib.
Handoko Luwanto
''Mendung hitam tidak akan terus bergayut di tempat yang sama''. Demikian juga : ''Kandungan emas di perut bumi tidak akan terus ada di tempat yang sama''.
Lagarenze 1301
Apakah kursi pesawat menghadap ke belakang bikin mabuk? Dari dua tulisan CHD, tak dibahas. Berarti tidak ada pengaruhnya. Pilot Brian Dunlap menulis di situs Quora: Di pesawat, tidak ada gerak maju yang nyata ketika pesawat berada di ketinggian jelajah. Saat sudah berada di ketinggian, penumpang tidak akan merasakan perbedaan apakah pesawat sedang bergerak maju atau mundur. Kesadaran mengenai arah hanya terasa saat pesawat lepas landas atau mendarat. Mungkin saya saja yang katrok sehingga mengkhawatirkan mabuk perjalanan. Jangankan menghadap ke belakang, menghadap ke depan pun jika terbang lebih dari 4 jam saya pasti mabuk. Dari Jakarta ke Amsterdam transit Dubai, saya total minum dua obat antimabuk. Dan begitu juga perjalanan sebaliknya. Dari Jakarta ke Jeddah tanpa transit pun saya tetap minum obat yang sama. Celakanya, tetap muntah. Aduhh, katrok.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
CARA PESAN KURSI (1).. Saat usia 27 tahun, saya ikut pendidikan "SUSLAPA" di Bandung. Sedangkan pacar, saat itu juga lagi ikut pendidikan "SECAPA" di Surabaya. Maka setiap kali libur Sabtu Minggu, kalau dapat "IB" (ijin berlibur), saya usahakan ke Surabaya. Soalnya kan saat itu belum ada HP. Sesekali, saat dapat IB, saya ke Yogya. Kangen ibu. Karena saya ikut pendidikan ke Bandung itu berangkatnya dari Ambon. Jadi dah lama gak ketemu Ibu. Tapi bukan itu inti ceritera saya. Intinya, yang kayak saya banyak. Salah satu teman seangkatan saya rutin ke Semarang, karena pacarnya ada di sana.. Untuk kepraktisan dan sesuai kondisi saat itu, kami biasa naik bis malam BANDUNG CEPAT/Bandung Express. Teman saya itu "kolusi" dengan petugas tiket Bandung Cepat. Kalau ada cewek cantik pesan tempat, misal duduk di kursi A1. Maka teman saya harus diberikan tempat duduk di A2. Setiap kali petugas tiket berhasil menyandingkan dia dengan cewek cantik, teman saya kasih tip "tiga kali tip rutin". Kalau sampingnya laki-laki: tidak ada tip. Dasar teman saya itu ganteng. Jadi ya akhirnya, pacarnya banyak. Saya gak tau bagaimana teknik dan cara merayunya. Akhirnya pacar yang di Semarang putus. Dan istrinya sekarang ya yang dulu duduk di A1 itu. ### Ada-ada saja.. (ADA LANJUTANNYA)..
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
CARA PESAN KURSI (2).. Saya juga langganan bis BANDUNG CEPAT. Tapi saya tidak pernah kolusi dengan petugas tiket untuk pesan kursi supaya dapat teman sebelah cewek cantik. Meski begitu, suatu saat, dalam perjalanan dari Bandung ke Surabaya, Jumat malam, sebelah saya adalah cewek sangat cantik. Sekelas 7i. Dan penyiar berita di SCTV. Kami ngobrol gayeng. Saya seneng. Kayaknya beliau juga seneng. Saya seneng, apalagi saat beliau duduknya mepet saya. He he.. Beliau tanya saya, di Surabaya tinggal di mana. Maka saya jawab apa adanya, saya akan tinggal di mess perusahaan. Saya tidak bilang, kalau mess perusahaan itu sebelahan dengan asrama pacar saya. Yang akan saya datangi. Lha kok hari Minggu pagi, cewek 5i itu datang ke mess. Mengajak putrinya. Katanya, mau memperkenalkan putrinya ke saya. Putrinya itu 6i. Walah.. Sekitar 10 menit kemudian, pacar saya juga ke mess. Pacar saya itu 7i. Saya bingung tidak keruan. Untunglah semua berakhir aman. ### Ibunya yang 7i itu, saat itu bisa main peran, sehingga semua aman. Ibu berumur 40 tahun itu rupanya sadar situasi. Dan cukup berpengalaman. Akhirnya kami semua berteman. Sampai puluhann tahun kemudian..
Xiaomi A1
Bill Gates, Mark Zuckenberg, Rihanna hadir dalam acara pra nikah Anant Ambani, putera Mukesh Ambani. Pesta akbar pernikahannya sendiri baru akan digelar nanti bulan juli. Level pergaulan konglomerat India terbukti sudah tingkat dunia..
Johannes Kitono
Logikanya di pesawat tidak ada jendela yang menyiksa penumpang. Penumpang merasa tersiksa karena ada gadis Arab putih yang cantik duduk disana. Dilihat terus takut dosa oleh halusinasi mesum laki-laki lansia. Apalagi duduk dikawal terus oleh Ibu negara. Tidak dilihat sayang, peluang emaspun hilang. Jendela jadi kambing hitam saja. Interior design pesawat tidak banyak berubah. Makanan tetap disajikan secara manual oleh pramugari. Seolah tidak terganti oleh teknologi. Padahal di outlet Genki Sushi. Makanan sudah disajikan secara otomatis oleh mesin. Tinggal pencet menu dan makanan pasti tiba. Hal yang sama bisa dilakukan di interior pesawat. Bikinlah nampan gantung di rel dekat locker cabin. Yang siapkan sajikan menu pesanan penumpang saat breakfast, lunch dan dinner. Otomatis akan kurangi loadwork pramugari. Yang suatu saat akan diganti oleh Robot cantik made in China. Itu kalau Aeronautical Engineernya cukup kreatip. Ironisnya, ada Aeronautical Engineer Indonesia. Yang memilih jadi Pedagang Grosir Pita di Pasar Asemka, Jakarta. Kalau tidak mau tersiksa Jendela, kenapa tidak berangkat malam hari saja.
thamrindahlan
Tersisa jendela
Mas Kam
Saya pilih yang dipisahkan meja. Bisa tetap saling lihat –setidaknya saling lirik. Untuk ngobrol memang agak sulit. Berjarak. Sedikit mengeraskan suara akan mengganggu penumpang lain. Lihat sekali lagi foto itu. Sulit kan? Untuk saling berbisik? Kalo saya amati sebenarnya tetap bisa mengobrol dengan umi. Ini hanya kalimat penegasan untuk beliau, kalo dalam perjalanan 2,5 jam tidak mengajak ngobrol karena ada batas. Padahal alasan utamanya, karena Abah sibuk melihat jendela yang katanya ada wanita 5i. Padahal nyatanya brewok. Saya curiga mulai disorientasi hihihihi
DeniK
Selamat menunaikan ibadah umroh. Sebagai pengguna moda transportasi udara Abidin hanya kebagian kelas LCC. Untuk mensiasati nya setiap check in pasti berburu deretan kursi emergency exit agar bisa selonjor.pun jendela adalah pilihan tempat duduk paling favorit.
djokoLodang
--o-- Dengarkan keluhan panah yang dilepaskan dan terpisah dari busurnya ... "Sejak terpisah dari busur, aku menderita. Dan sekian banyak orang yang menderita, karena aku." "Kuceritakan kisah penderitaanku kepada mereka. Kepada mereka yang sedang berduka-cita. Kepada mereka yang sedang bersuka-ria. Mereka mendengarkan aku. Bahkan memberi tanggapan sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Tetapi, tak seorang pun yang merasakan penderitaanku." (Jalaluddin Rumi). Ungkapan rasa yang indah sekali. Sebatang anak-panah pun ikut menderita bersama mereka yang berduka-cita karena terpanah olehnya. Rasa empati yang luar biasa. Tetap merasa menderita pula, walau pun yang memanah sedang bersuka ria bersama pasukannya. Karena sudah berhasil mengalahkan lawannya. Hanya Rumi yang bisa mengungkapkan itu. --jL--
Ummi Hilal
Dengarkan pula kesedihan sebatang bambu yang terpisah dari rumpunnya. Kesedihan sebatang bambu yang telah jadi seruling malah kadang bisa jadi pelipur lara. -- Murid Syamsudin Tabriz --
tiviboxsaya android
@Jo Neca, akhir 80 an itu sampai awal 90 an juga ada jins merk TIRA. Harganya waktu itu memang dibawah dikit dari Lea atau Levis ori, tapi cukup membuat kepala pusing juga. Sayangnya dia gak ada versi kw nya. Akhirnya saya gak pernah memilikinya. Sampai sekarang ha ha nasib...
tiviboxsaya android
Betapa menyenangkan sebenarnya perjalanan Abah. Duduk di kelas bisnis, dapat pemandangan yang indah, cantik putih apalagi pakai tujuh i .Tidak semua orang bisa mendapatkannya. Mestinya Abah nggak usah takut. Menikmati atau mengagumi itu termasuk kategori normal dan diijinkan. Tentu sebatas mengagumi saja, bukan untuk dimiliki. Saya sendiri kalau ke toko HP sering terkagum-kagum dengan iPhone 15 Pro max. Atau Samsung S24 ultra. Tapi saya sadar, saya tidak bisa memilikinya. Karena setelahnya saya harus pergi ke pasar.
Fiona Handoko
selamat pagi bro / sis siti?, bp jo, bp jm, ka ummi. karena sebagian atas body nya terlihat, maka si "imron" terjaga terus? padahal si "iman" ingin (pura2) tidur?
siti asiyah
Betul ..... sangat betul bahkan saking tersiksanya saya pun bisa merasakan yang Abah DI rasakanm bukan hanya tersiksa tapi juga menegangkan ....... sangat2 menegangkan sebagaimana yang pernah saya alami.Pada suatu waktu saya ada perlu ke Jember dan karena istri minta ikut maka pilihan rasionalnya ya naik KAI kelasnya ekonomi dengan durasi perjalanan lebih kurang 6 jam berangkat dari stasiun Nganjuk.Perjalanan KAI selama 6 jam dikelas ekonomi seharusnya jadi perjalanan romantis bersama istrim tempat duduknya begitu tegak dan dekat dan 2 kursi di depan kami masih kosong saat kami berangkat.Akan tetapi masalah yang menyiksa itu datang tak lama berselang saat tiba di stasiun Jombang, naiklah mbak2 cantik, riasan nya yang sederhana menambah cantiknya karena gaunnya pun sederhana hingga terlihat sebagian atas body-nya........mo gak dilihat tapi pasti terlihat , mo ngelihat .....ibu negara ada disamping saya. maka jalan tengahnya pura2 tidur tapi pasti gak tertidur makin tersiksa dan menegangkan ( dan ketegangan serta siksaan saya 3x lebih lama dari abah )
Ahmad Zuhri
Wartawan kl gabut menghasilkan tulisan.. Perusuh kl gabut menghasilkan komentar, kadang malah komentar ga jelas hihihi.. Si 'anu' kl gabut malah nambah anak wkwkwkwkw .. Semua butuh 'penyaluran' versi masing-masing...
Liam Then
Hahaha Mbah Mars, Bu Sumilah asam garam sudah makan lebih banyak dari Mbah Mars, jembatan yang pernah diseberangi mungkin lebih panjang dari jalan yang pernah dilangkahi Mbah Mars. Jelas tak mau.
Mbah Mars
Pagi-pagi sambil ngopi, komen ah. Suatu ketika di tahun 2014 saya dapat tugas sebagai tour leader umrah. Pesawat yang kami tumpangi pergi pulang Indonesia-Saudi adalah Sri Lankan. Kami harus transit semalam di Colombo. Keesokan harinya, baru terbang dari Colombo ke Jedah. Sudah mengenakan kain ihram karena mau ambil miqat Makani (tempat memulai umrah) di Bandara King Abdul Azis Jedah. Laki-laki dalam foto di atas juga sudah berkain ihram. Entah kalau Abah, apa ambil miqat di Jedah atau miqat makani lain. Singkat cerita, umrah lancar jaya. Saat kepulanganlah inti cerita ini. Bu, Sumilah, seorang nenek sepuh jamaah saya rebutan kursi pesawat. Satu kursi dimiliki oleh dua penumpang. Akhirnya, Bu Sumilah disuruh turun dari pesawat. Saya menyusulnya. Meyakinkan bahwa seandainya dia harus tertinggal maka saya akan menemaninya. Suasana tegang kira-kira 20an menit. Tiba-tiba pramugari menyuruh kami masuk pesawat. Bu Sumilah ditempatkan di kursi first class bersama bos-bos berdasi. Saya bilang ke Bu Sumilah, "Menawi mboten sreg ten riki, monggo ijolan kursi kalih kula". Jika tidak merasa nyaman di sini, mari tukar kursi dengan saya. Bu Sumilah menjawab, "Kula ten mriki mawon". Hmmmm... ora isa diakali.
Mbah Mars
Memang sudut pandang cerita itu tergantung pengalaman dan karakter yang bercerita. Yang baru pertama naik pesawat, cerita tentang toilet pesawat. Bingung di mana lobang pipisnya. Bagaimana cara menyiramnya. Maka pernah ada kejadian lantai toilet bau pesing karena ada yang kencing di lantai. Bingung berikutnya adalah membuka dan menutup pintu toilet. Karena takut nanti terkunci di dalam toilet, maka si penumpang minta temannya jaga pintu. Xixixixi. Bagi orang yg sudah langganan terbang dengan pesawat, ceritanya ya seperti Abah ini. Tentang yang 7i, lha itu terkait sesuatu yang menjadi obsesi hati. Persis cerita seseorang pada Buya Hamka. "Di Mekah, PSK itu bercadar", kata orang itu. Buya Hamka menimpali, "Saya barusan dari New York Amerika. Di sana tidak ada PSK". "Tidak mungkin di New York tidak ada PSK, sedang di Mekah saja ada", sahut orang itu. Buya menjawab, "Di manapun orang itu berada akan bertemu dengan sesuatu yang ingin ia cari dengan bantuan manusia dan setan"
Jokosp Sp
Tulis saja sejujur-jujurnya, kan sudah tidak ada Pak Pry. Apapun sajian tulisannya kan pasti dicomplain juga. Palingan nanti Si Galuh Banjar yang bemuha masam ( mbesengut jawanya ). Tapi Si Galuh Banjar sudah tau kok dan hapal dah sifat Abah seperti apa kalau lihat ada yang cuantik. Gara-gara ada yang 7i saja sampai sudah turun pesawat masih saja dilihat ke jendelanya. Serius ini untuk Indonesia apa sampai di 5i saja Abah? #versi ojok dibanding-bandingke Farel Prayogo
Handoko Luwanto
Jurnal Prusuh Disway Edisi: Depan Belakang (Jum,01-03-2024) #.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain:meReplyOrangLain] #1. (1;78) #2.Afa (1;24)★ [0:1] #3.Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (8;483)★ [7:0] #4.Ahmad Zuhri (1;7) [1:0] #5.Amat K. (2;88)★★ [2:1] #6.Azza Lutfi (1;11) [0:1] #7.Bahtiar HS (1;151)★ [1:0] #8.bitrik sulaiman (2;10) #9.Dasar Goblik (3;41)★ [0:2] #10.Dedy Ananta (1;17) #11.DeniK (2;69)★ [1:0] #12.djokoLodang (10;526)★★ [5:1] #13.Dwi Marfuji (1;112)★ #14.Em Ha (3;223)★ [5:1] #15.Er Gham (1;97) [1:0] #16.Eyang Sabar56 (1;54) [1:0] #17.Fiona Handoko (2;63)★ [0:2] #18.Gianto Kwee (6;72) [1:0] #19.Gregorius Indiarto (1;29)★ #20.Handoko 2018 (1;70) #21.Handoko Luwanto (4;308)★ [0:1] #22.Ibnu Shonnan (1;40) #23.Ibnu Ukkasyah (2;135) #24.Jimmy Marta (8;299)★ [2:3] #25.Jo Neca (7;196) [6:4] #26.Johannes Kitono (1;166)★ #27.Jokosp Sp (5;596)★★★⭐️ [2:3] #28.Juve Zhang (8;410) [1:7] #29.Kang Sabarikhlas (2;157) [1:0] #30.Lagarenze 1301 (5;318)★★⏰ [5:1] #31.Lègég Sunda (1;7) #32.Leong Putu (24;474)✒️⚽️ [11:6] #33.Liam Then (20;1722)★★★⭐️ [8:8] #34.M.Zainal Arifin (16;195)★⚾️ [1:12] #35.Madison Madison (2;19) [3:0] #36.Mbah Mars (4;210)★★ [7:0] #37.Mew Mixue (1;53)★ #38.MULIYANTO KRISTA (9;56) [0:9] #39.Nimas Mumtazah (3;172) [0:1] #40.Pedro Patran (1;5) #41.rid kc (1;13)★ #42.Rihlatul Ulfa (7;683)★★ [0:1] #43.Rizal Falih (7;464)★ [2:1] #44.Sutikno tata (1;15) #45.Terus Jalan (10;215)★ [1:6] #46.thamrindahlan (2;164) [1:0] #47.tiviboxsaya android (1;143)★ #48.Udin Salemo (9;215)★★ [1:3] #49.Ulil Abshor (1;36) #50.Ummi Hilal (1;82) [1:0] #51.Warung Faiz (1;7) [0:1] #52.WIRA (1;31)★ [1:0] #53.Xiaomi A1 (2;40) #54.yea aina (1;18) [0:1] #55.Yellow Bean (3;153) [0:2] Total: 221 Komentar dengan 37★ dari 27 Orang ✏️: Rookie per 30Sep2023 ✒️: Komentar Terbanyak ★: Komentar Pilihan ⭐️: Komentar Pilihan Terbanyak ⚽️: Terbanyak Direply ⚾️: Terbanyak Mereply ⏰: Pertamax
Bahtiar HS
Ada beberapa tanda-tanda pikun. Dua di antaranya yg paling umum: hilang ingatan dan kesulitan berkonsentrasi. Pertama: Hilang ingatan. Misalnya, di awal bilang: Saya duduk di samping wanita entah siapa di foto itu. Rupanya beliau hilang ingatan. Lalu setelah ngomong ke sana kemari, baru kemudian ingat ketika bercerita dapat rumah tusuk sate di Tenggilis Mejoyo: Tidak Sial. Bahkan bisa membuat saya hidup rukun 50 tahun dengan wanita di foto itu: nanti 20 Agustus. Rupanya ingatannya sedikit kembali. Tapi hilang ingatannya jg makin kentara ketika mau lihat pohon yang lari dari jendela. Rupanya beliau hilang ingatan bahwa sedang di pesawat. Dikiranya lagi naik bus. Hahaha. Cucu2nya pasti ketawa mendengar ini. Kedua: Kesulitan berkonsentrasi. Misalnya, ketika mau nyari pohon lari di jendela, eh ada wanita Arab, putih, cantik sekali dengan 7i, duduk di dekat jendela itu. Yang duduknya berlawanan menghadap ke depan. Setiap beliau menatap jendela mesti menatap matanyi. Nah, di sinilah beliau sukar berkonsentrasi. Kalau sering2 nengok pohon di jendela, dikira naksir dia. Tp kalau nggak ditengok, kasihan pohonnya. Hahaha. Selamat ultah pernikahan emas Abah Mochammad Dhalan: nanti 20 Agustus. Semoga keturutan jadi presiden. Presiden negeri para perusuh.
Rihlatul Ulfa
Ada cheff terkenal yang lagi di rujak di media sosial X. Karena mencoba merincikan jika program makan siang gratis 15 ribu per anak, bisa makan apa aja. Cheff itu merincikan, harga telor 17 ribu/500 gram, harga 1 kg ayam 20 ribu/kg. Sampai saat ini postingan itu sudah dibaca 5,7 juta kali, sayangnya saat anda berani untuk berkomentar tetapi anda tidak mau belajar, itu akan menjadi sesuatu yang memalukan bagi anda nantinya
Beny Arifin
Lebay ah, mentang mentang sudah lama nggak miskin. Kursi menghadap ke belakang masih ada sampai hari ini di kereta ekonomi. Dan nggak bikin mabuk karena kereta jalannya relatif smooth dibanding mobil atau bis yg bolak balik ngerem dan gas. Kelebay an kedua terkait jendela. Pesawat kalau sudah terbang 37.000 kaki ga banyak yg bisa dilihat diluar jendela selain awan, laut, atau padang pasir.