COWASJP.COM – Gaji UMR di Lisbon, Portugal, 820 Euro = Rp 14,1 juta per bulan apakah cukup menggiurkan bagi para fresh graduate Indonesia? Kalau saja gaji 14 juta rupiah itu di Jakarta atau di kota-kota lain di tanah air, tentu sangat menyenangkan bagi para lulusan anyar perguruan tinggi.
Tapi, apakah gaji sebesar itu sudah cukup bagi orang yang hidup di Portugal?
Sulit membandingkannya karena saat ini tidak gampang memperoleh pekerjaan di Indonesia. Lapangan pekerjaan formal di Indonesia masih sekitar 40 persen dari jumlah pencari kerja. Selebihnya di sektor informal dan mayoritas masuk usaha kecil dan mikro.
So, keputusan hidup merantau di luar negeri bukan sekadar mengikuti tren. Namun perlu perhitungan sangat matang.
Apa risiko yang harus dihadapi para single atau yang sudah berkeluarga hidup jauh dari tanah air?
BACA JUGA: Tidak Ada THR, tapi Pekerja Terima 14 Kali Gaji per Tahun
UMR di Portugal per bulan 820 euros = Rp 14,1 juta, sedikit mengalami kenaikan dari tahun lalu yang hanya 790 euros.
Berarti dengan gaji Rp 14 juta per bulan di Portugal, baru di level pas-pasan. Kalau memilih tinggal di pusat kota Lisbon, gaji Rp 14 juta nggak cukup. Untuk sewa satu kamar saja di apartemen tidak cukup!
Harga sewa apartemen di Lisbon sudah melonjak tinggi. Di atas 1000 euros = di atas Rp 17,2 juta per kamar per bulan.
Terus bagaimana yang gajinya hanya UMR? Mereka harus mencari apartemen yang berbentuk sharing rumah dengan orang lain atau tinggal di kawasan jauh dari pusat kota.
BACA JUGA: Kedubes Indonesia Lestarikan Tradisi Halal Bihalal dan Sungkeman
Pengeluaran bulanan di Portugal dibagi menjadi beberapa sektor : biaya sewa apartemen, grocery, transportasi, belanja baju/sepatu/keperluan pribadi, bayar utiliti (gas, air, listrik, internet), dan social life (hangout di restoran/café, nonton bioskop, olahraga, dkk). 40% dari gaji sudah dipakai untuk bayar apartemen yang jauh dari pusat kota.
Jadi untuk penghasilan UMR kira-kira maksimal alokasi bayar apartemen sekitar 330 Euros (Rp. 5.500.000).
Mau healing ke pantai cukup naik mobil 15 menit. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Grocery bulanan dan transportasi sudah mengambil jatah 35% gaji atau sekitar 280 Euros (Rp. 4.900.000). Nilai ini berbeda masing-masing individu karena disesuaikan dengan gaya hidup. Bisa saja hemat karena masak sendiri dan pergi ke kantor jalan kaki. Atau selalu makan di luar dan bayar bulanan tiket transportasi (bus dan kereta) sekitar 40 euros/bulan (Rp.700.000). Sisa 210 Euros bisa digunakan di pos yang lain.
Untuk gaji di bawah UMR tidak dikenakan pajak.
Jika ingin hidup agak nyaman di Lisbon bagi single minimal 1.200 Euro lah (Rp.20.500.000). Net sekitar 800 Euro untuk hidup di luar biaya apartemen. Karena memang biaya apartemen ini sungguh mencekik dompet.
Untuk yang sudah berkeluarga maka segala pengeluaran juga tinggal dikalikan dengan jumlah keluarganya. Misal, punya 2 anak. Maka pasti harus memilih apartemen minimal 2 kamar. Kalau anak-anak sudah besar dan memiliki privasi sendiri-sendiri maka tinggal di kamar sendiri.
Biaya makan, transportasi, hiburan juga bertambah. Sedangkan untuk biaya sekolah publik gratis (ulasan detail terkait biaya pendidikan Portugal baca artikel sebelumnya).
BACA JUGA: Asyiknya Bukber Bersama Teman dari Pakistan, China dan Amerika
Menurut website numbeo.com untuk sewa apartemen dengan 3 kamar di pusat kota lisbon sudah mencapai 1600 Euros (Rp. 27.500.000) per bulan. Itu apartemen kosongan, artinya tidak ada perabotan sama sekali. Namun biasanya kitchen set seperti kompor, sink, oven, microwave sudah termasuk. Untuk utiliti bulanan seperti listrik, gas, air, internet bisa di atas 150 euro per bulan (Rp. 2.500.000). Kalau musim winter, maka bersiap tagihan listrik melonjak. Karena butuh pemanas untuk menghangatkan ruangan.
Biaya hangout weekend untuk makan di luar minimal butuh 30 euros (Rp. 510.000) untuk 1 keluarga. Itupun untuk menu fast food di pujasera mall. Kalau memilih ke restoran bisa butuh 2x lipat. Sebisa mungkin memasak setiap hari supaya bisa kontrol keuangan. Kalau setiap weekend makan di luar bisa bangkrut nih. Hohoho.
Range gaji di Portugal mulai UMR hingga maksimal 12.000 euros (Rp. 204.000.000) per bulan. Nilai median gaji di Portugal di angka 2500 euros (Rp 42.500.000). Sumber: www.housinganywhere.com.
Range potongan pajak sesuai dengan penghasilan tahunan.
Sedangkan rata-rata gaji di Lisbon 1600 Euros. Sebelum pajak. Ada potongan pajak penghasilan dengan range 18 – 48 % dan 11% pajak sosial security. Jadi, meskipun gross gaji tahunan besar, yang diterima pun berkurang banyak. Semakin tinggi gaji, potongan pajak semakin tinggi. Selebihnya lihat tabel.
Ada case khusus juga untuk mendapatkan potongan pajak tahunan apabila memiliki keahlian khusus pada suatu bidang, misalnya bidang engineering.
Standar gaji di Portugal dibagi beberapa sektor dan keahlian. Selengkapnya baca tabel.
Tidak sedikit orang di Indonesia beranggapan bahwa hidup di luar negeri itu serba mewah. Pasti gajinya besar, tabungannya banyak, pokoknya banyak uang lah. Padahal sebenarnya semua perantauan sedang berjuang hidup di negeri orang. Berusaha keras untuk bisa sedikit menabung dengan banyaknya pengeluaran. Apalagi sejak inflasi, harga semua bahan pokok naik.
List perkiraan gaji dengan berbagai pekerjaan di Portugal.
Dengan kenyataan seperti itu, apa yang membuat sebagian orang ingin hidup merantau di Eropa? Jawabannya: di Eropa kualitas hidup yang seimbang dan lebih baik. Waktu bekerja dan waktu di luar kerja seimbang. Pressure kerja pasti ada, namun jatah liburan juga ada. Ada kalanya liburan, ada kalanya bekerja.
Contoh simple adalah, saat mengambil cuti tak perlu membawa laptop ke mana-mana. Waktu liburan ya liburan sepenuhnya.
Budaya kerja yang santai. Yang penting beres banyak diterapkan di Eropa. Memiliki kesempatan mengontrol emosi dan stres lebih baik.
Hidup di Eropa juga bisa merasakan bersihnya air, udara, dan lingkungan sekitar. Stress karena macet berkurang, karena pergi ke sekolah atau kantor hanya 15 menit naik mobil. Mau healing ke pantai nggak repot karena Portugal berbatasan langsung dengan Samudera Atlantic. Well, begitulah suka duka tinggal merantau. Terima nyamannya, terima juga perjuangannya.
Bagaimana menurut kawan pembaca? Masih tertarik mencari pekerjaan di luar negeri?(*)