Laporan Okky dari Portugal (57)

KBRI Gelar Pasar Kuliner Indonesia 2024 di Lisabon

Antusias pengunjung Pasar Kuliner Indonesia 2024 di Kedubes RI Lisabon. (FOTO: KBRI Portugal)

COWASJP.COMKEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lisabon, Portugal, menggelar Mercado Culinário Indonésio (Pasar Kuliner Indonesia) 2024. Festival kuliner khas Indonesia. 

Mercado Culinário Indonésio merupakan langkah strategis Duta Besar RI untuk Portugal, Rudy Alfonso untuk menarik minat wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Sekaligus meningkatkan minat impor produk Indonesia di Portugal.

Menurut rilis KBRI Lisabon, festival itu digelar pada Sabtu (11/05/2024) di halaman KBRI Lisabon. Dihadiri lebih dari 550 orang pengunjung yang terdiri dari diaspora Indonesia, friends of Indonesia, warga lokal, para duta besar negara sahabat, dan anggota korps diplomatik.

Festival kuliner tersebut menampilkan para pelaku bisnis kuliner, chef, dan importer produk makanan Indonesia di Portugal. Setidaknya 30 jenis kuliner Indonesia disajikan, mulai dari nasi goreng, mie goreng, sate ayam, ayam serundeng, nasi jinggo, rendang, mie ayam, siomay, batagor, bakso, gado-gado. Juga berbagai camilan, jajanan pasar, dan jenis gorengan. Serta beragam minuman, seperti es teler, es kopyor, es cendol, es cappuccino cincau, es pisang ijo, jamu, dan es buah.

BACA JUGA: UMR Rp 14 Juta Tidak Cukup untuk Bayar Sewa 1 Kamar Apartemen di Pusat Kota Lisbon​

“Mercado Culinário Indonésio merupakan sarana yang sangat efektif untuk memperkenalkan citra positif Indonesia serta meningkatkan hubungan ekonomi dan kebudayaan antara Indonesia-Portugal,” begitu rilis Kedubes RI Portugal.

Cedric Andrade, penerima beasiswa Darmasiswa Indonesia tahun 2018 asal Portugal ikut berpartisipasi. Dia menunjukkan kemampuannya dalam mengolah kuliner Indonesia, yaitu jamu, kopi kapulaga, dan dadar gulung. “Saat ini saya bekerja sebagai private chef di Kota Lisabon, saya ingin agar makanan Indonesia lebih dikenal oleh masyarakat Portugal,” kata Cedric.

oky1.jpgDuta Besar menyambut para kolega. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Para pengunjung tak hanya menikmati aneka ragam kuliner. Mereka juga diajak menyaksikan tarian tradisional Indonesia yang dimainkan oleh Grup Tari Citraloka binaan KBRI Lisabon. Juga sajian musik lagu-lagu daerah Indonesia dan Portugal oleh pejabat/staf KBRI Lisabon. 

Festival kuliner Mercado Culinário Indonésio 2024 semakin meriah dengan diadakannya kuis pengetahuan umum tentang Indonesia. Doorprize-nya menarik, mulai dari bingkisan produk makanan Indonesia, voucher hotel di Jakarta, hingga tiket pesawat Lisbon - Istanbul - Lisbon yang dipersembahkan oleh Turkish Airlines.

BACA JUGA: Kedubes Indonesia Lestarikan Tradisi Halal Bihalal dan Sungkeman​

Mercado kali ini adalah mercado yang ke-5 bagi DoubleZ (dua anak laki-laki penulis). Meskipun sudah 5x namun tidak pernah bosan. Malah event inilah yang selalu tunggu-tunggu oleh Zirco dan Zygmund. 

KBRI Lisabon mempersiapkan para chef handal yang sudah tidak diragukan lagi kualitas makanannya. Ada yang memang disajikan sesuai dengan cita rasa Indonesia, ada juga beberapa yang tingkat kekuatan rasanya disesuaikan dengan lidah bule lokal. 

oky2.jpg

Setiap 1 porsi makanan rata-rata harganya 7 – 8 Euros atau setara Rp 120.000 – 136.000. Dengan porsi yang mungil sudah pasti belum bisa membuat kenyang perut, haha. 

Minimal per orang harus siap sedia 20 Euros (Rp. 340.000). 20 Euros bisa beli apa saja dong? Makanan pembuka batagor bandung (7 Euros), cemilan bakpao daging (3 Euros), gado-gado (7,5 Euros), es kopyor (2 Euros). Sekali makan totalnya 19,5 Euros (Rp 332.000). 

BACA JUGA: Asyiknya Bukber Bersama Teman dari Pakistan, China dan Amerika​

Sedangkan untuk papi Fariz (suami penulis), onde-onde 2 biji (2 Euros), lontong sate ayam (7 Euros), martabak manis (5 Euros), es teler (3,5 Euros). Totalnya 17,5 Euros (Rp. 298.000). 

Untuk DoubleZ ikutan makan bersama dengan porsi kami berdua ditambah dengan bakpao keju dan bakpao coklat masing-masing seharga 3 Euros. 

oky3.jpgPara pemenang doorprize foto bersama Dubes RI di Portugal, Pak  Rudy Alfonso (paling kiri). (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Selain makanan di atas juga masih bungkus 3 tempe fresh, 5 pack tempe teri kacang, bebek hitam Surabaya dalam bentuk frozen 2 kg, jajanan ciki Indonesia, bakso, siomay, dan nasi jinggo. Sepertinya kalau ditotal semuanya mencapai Rp 2.000.000 untuk tombo kangen makan jajan makanan Indonesia. Bye bye gaji ke-13, hohoho (Pembahasan gaji ke-13 Portugal telah terbit di artikel sebelumnya, jangan sampai terlewat kawan pembaca).

Warga lokal Portugis juga terlihat semakin banyak yang datang dari tahun ke tahun. Seluruh stand makanan rame pengunjung. Laris maniiiisssss. Meja dan kursi hampir semuanya terisi, tidak sedikit orang yang harus makan sambil berdiri ala prasmanan. Untungnya kami berempat mendapat kursi dan meja yang nyaman. 

TIDAK PERLU ANTRE

Dari pintu masuk KBRI sudah terlihat antrean mengular. Namun sepertinya para warga lokal mengira wajib antre di satu baris seperti terpusat begitu. Nyatanya semua stand bebas langsung didatangi. 

Mungkin adanya peta acara atau papan petunjuk bisa memudahkan para pengunjung untuk memborong makanan Indonesia. Untung para petugas KBRI dengan sigap menginfokan ke warga lokal yang sedang mengantre. Jangan sampai gegara antrean panjang para pengunjung merasa gak nyaman dan pulang. 

oky4.jpgPenampilan tarian Indonesia. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Makanan Surabaya yang sampai sekarang masih dikangeni tuh rujak cingur, tahu campur, lontong balap, penyetan sambelan, iga bakar penyet, dan lontong kikil. (Tapi kayaknya orang bule gak bakal doyan deh). Dan my favoritoo adalah lontong sate ayam dengan bumbu kacang medok ala buatan orang Madura. Itu top markotop juara deh pokoknya. Belum ada yang menandingi di Eropaah. Hahaha.

Kalau di Indonesia kulineran dua juta rupiah sudah dapat apa saja yaa? Share dong apa sih makanan favorit kawan pembaca?(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda