COWASJP.COM –
JOHN kelihatan sedih. HP di tangannya. Itu hari ketiga saya tinggal di rumahnya. Tidak lagi di rumah lamanya di Hays. Ia sudah pindah. Masih di Kansas tapi sudah jauh lebih ke timur: Lawrence.
Setelah istrinya pensiun sebagai dosen bahasa Spanyol ia pilih tinggal satu kota dengan anak-anak dan cucunya.
Pagi itu saya baru selesai senam satu jam. Sendirian. Di teras lantai dua.
Rumah John Mohn di atas bukit. Pun tidak dari teras, sudah bisa melihat perumahan dengan lebih banyak taman dan pohonnya di perbukitan yang lebih rendah.
"Ada apa kelihatan sedih John?"
"Saya dapat panggilan dari pengadilan".
"Kenapa?"
"Untuk jadi juri di pengadilan".
"Kapan?"
"Pagi ini wawancara".
"Jadi jurinya kapan?"
"Biasanya langsung setelah wawancara. Mungkin nanti sore".
"Kenapa kelihatan sedih?"
"Saya tidak bisa menemani Anda. Tiap hari saya harus ke pengadilan. Biasanya sepanjang hari."
"Seandainya saya tidak di sini apakah ditunjuk jadi juri itu senang?"
"Biasa saja. Tidak senang tidak juga sedih. Saya kan sudah tidak bekerja lagi."
"Saya ikut. Ingin tahu."
"Mungkin tidak boleh ikut masuk."
"Gak apa-apa. Di luar saja juga gak masalah".
Saya pun bergegas bikin oatmeal. Yang quick cook. Bukan yang instan. Tiga sendok. Pakai tepak tanpa tutup. Saya tuangi susu yang cukup. Tidak pakai tambahan air. Hanya itu.
Tepak saya masukkan microwave. Pertama 30 detik. Lalu 30 detik lagi. Tidak langsung satu menit agar didihnya tidak sampai tumpah.
Saya ambil juga tomat. Tiga buah. Saya masukkan tepak bertutup. Dimasukkan microwave satu menit. Kalau tepak tidak ditutup ledakan tomatnya bikin microwave kotor. Itulah yang terjadi di hari pertama. Letusan tomat ke mana-mana.
Di Surabaya tomat itu dikukus oleh istri. Di Lawrence harus masak sendiri.
Saya sudah akrab dengan sistem dapur Amerika. Pun di mana saja alat-alat dapurnya diletakkan: piring, sendok, wajan tevlon, sotil, entong. Susunannya rapi. Tetap di situ. Sejak di rumah John yang di Evanville, Indiana, di rumah Hays maupun di Lawrence ini.
Cara bagaimana menghidupkan kompor listrik juga bisa. Kompor itu besar. Tombolnya banyak. Sekaligus ada digital air fryer-nya. Juga sekaligus sebagai oven besar. John selalu bikin roti di oven besar itu. Pakai 'wajan' tebal, wajan warisan yang sudah berumur 150 tahun.
Hanya tomat tiga biji dan oatmeal itulah sarapan saya. Setiap hari.
"Tidak bosan?" tanya perusuh imajiner. Saya membayangkan itu Nimas.
"Justru ngangeni," jawab saya dalam hati.
Anda masih ingat: apa beda oat dan wheat (gandum).
Saya pernah tanya ke John. Bijinya hampir sama. Tanamannya mirip sekali. Karena sulit menjelaskan secara IPB, John pilih penjelasan populer: "wheat itu makanan manusia, oat itu makanan kuda".
"Tapi semua presiden Amerika sarapannya oat," katanya.
Siangnya makanan saya juga itu-itu saja. Tidak mau ganti. Juga bikin sendiri: burito.
Saya sudah masuk kelas mahir bikin burito. Toh bahannya ada semua: lembaran tortila, bayam Amerika, kubis, lembaran daging kalkun, batang sledri besar, asinan buah olive, bawang bombai.
Semua bahan itu ditabur di atas lembaran tortila. Lalu diciprati mustard. Tortila-nya lantas dilipat kanan-kiri. Lalu digulung. Jadilah burito.
Makan malamnya John yang masak. Makan bersama. Bertiga. Meski sudah pensiun suami istri itu siang masih sibuk sendiri-sendiri. Saya pun sibuk kerja sendiri.
"Bolehkah menolak jadi juri?"
"Akan dikenakan pasal contempt of court. Menghina pengadilan", katanya.(*)
Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 26 Mei 2024 Berjudul Mengalir Jauh
herry isnurdono
Jampidsus (Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus) itu pejabat Eselon 1 di Kejagung. Setara Jenderal Bintang 2 di TNI/Polri. Menangani Kasus2 Korupsi. Di Kejagung juga ada Jampidmil (Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer) Jenderal TNI Aktif Bintang 2. Kejadian dibuntuti Jampidsus, oleh 'diduga oknum Densus 88/Polri, pejabat Kejagung dikawal ADC (Ajudan), pengawalan PM (Polisi Militer) TNI. Karena dapat bantuan pengawalan dari Jampidmil. Nyali oknum Densus 88 termasuk 'pede juga, dikira pejabat Kejagung, merupakan Target Operasi Kasus Terroris. Selama ini salah satu bidang tugasnya penanganan Terorrisme. 'Apesnya sewaktu menguntit Jampidsus di Restaurant, dapat ditangkap tangan oleh pengawal PM. Di berita Sosmed, sudah disebar identitasnya, pangkatnya Brigadir Dua Polisi (Brigda). Tidak mungkin inisiatif sendiri. Sistem kerja adalah komando. Ada atasannya, ada yg memerintahkan. Pastilah Perwira (Komandannya). Kejagung dibandingkan KPK saat ini, khalayak dan rakyat puas dengan kinerja Kejagung. Kasus BTS/Kominfo, Pejabat BPK RI (40 M) kasus BTS, Asabri, Jiwasraya dan sekarang Kasus Timah Rp. 271 T. Jadi kalau ada 'oknum Densus 88 ditangkap anggota PM, dimana sesama aparat negara/hukum yg memegang senjata, kita tunggu aja adegan film Holliwood....dor....dor....pembela koruptor/mafia dan aparat hukum.....cuma saat kejadian Jampidsus dibuntuti, si 'oknum Densus 88 dapat ditangkap tanpa letusan senjata.
djokoLodang
-o-- Pembantu di rumah Triman sering diejek dan diprovokasi teman-temannya. Sesama teman satu profesi. "He, Bojog. Kamu kok begitu kerasan bekerja di rumah pak Triman? Sudah banyak teman kita yang dulu bekerja di tempatmu pada minta keluar." Bojog nama panggilan. Nama sebenarnya Bejo. (Yang belum tahu arti kata "bojog", boleh tanya Bli Leong) "Tidak apa-apa menderita sedikit. Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian." jawab Bojog, yang waktu sekolah dulu menyukai pelajaran bahasa Indonesia. Dan sekarang, tiap hari baca CHDI. Hingga tahu bahwa "nyi" bukan salah ketik. "Apa yang membuat kamu kerasan?" "Aku mau dijodohkan sama Neng Ranti, putri mereka." "Ha ha ha ... hi hi hi ..." serentak mereka tertawa. "Bojog, Bojog ... Apa yang membuatmu yakin?" "Nona Ranti cantik sekali. Tapi tabiatnyi bandel. Ayah ibunyi sudah sering menegur. Gak digubris. Akhirnya, pak Triman bilang. Kalau tidak berubah juga, akan dikawinkan dengan aku." "Tidak apa-apa aku bersabar. Tiap hari aku berdoa, supaya Neng Ranti tetap bandel, tidak berubah ...". --jL- * apakah doanya akan terkabul?
djokoLodang
-o-- AH.. MOSOOOK... ... Pun ke nama-nama yang selama ini sulit tersentuh seperti RBT atau RB atau apa pun singkatannya. Juga ke jenderal bintang empat yang sudah purnawirawan berinisial B. ... * "Ah! ...Masaaa ..." seru mereka yang tidak percaya. "Aah...Mosoook.. " teriak para gadis remaja. * Ada ceritanya. Asal mulanya kosakata "masaaa" berubah menjadi "mosooook". Seorang pemuda sedang berada di suatu pesta kebun. Saat mau ambil minuman dia melewati sekumpulan gadis remaja yang sedang tertawa haha hihi. Rupanya mereka sedang membahas sesuatu yang lucu. Pemuda berhenti sejenak, lalu bertanya: "apa yang sedang kalian bicarakan?". Yang tertua di antara mereka bilang: "Beritahu atau tidak, ya...." "Kasi tahu ajaaaa ...", sahut mereka. "Begini, Dik. Baru saja kami tahu, bila mau tahu panjangnya anu seorang laki-laki, lihat saja jari telunjuknya. Dari pangkal jempol sampai ujung telunjuk. Itu lah panjang "anu" nya. " "Ha ha ha ... hi hi hi ...!!!," mereka kembali tertawa. Si pemuda terdiam. Berpikir beberapa saat. "Oh, ituuu.... Ada juga cerita lainnya...", demikian sahutnya. "Apa itu?" tanya mereka. "Teman-temanku bilang. Kalau ingin tahu lebarnya anu wanita, perhatikan mulutnyi. Kalau mulutnyi lebar, pasti lah anu-nyi juga lebar. ..." "Ah!... Ma... Mosoooook. ...." --jL-
Pryadi
Yaah..., dua perusuh sdh jadi pengemis...
Johannes Kitono
Jendral bintang empat itu pasti bukan bernama Bagong. Semua apalagi Disway pasti sudah tahu cuma dibikin berputar-putar saja. Seperti kembang- kembang dalam permainan kungfu sebelum menotok atau menikam lawannya.Pergesekkan antara Jampidsus dan Densus saat Injury time. Adalah konflik yang tertunda dari kasus Timah. Kalau mau dibuka secara Terang Benderang. Bukankah " uang timah " itu mengalir juga ke Partai. Bukan hanya ke para Petinggi APH. Jelas aliran dananya bisa dilihat di PPATK. Konon, ada titpan Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo. Menteri atau pejabat yang layak dipertahankan. Sebagai trade off Presiden Jokowi juga harus bersih-bersih. Pejabat dan instansi yang bermasalah. Biarpun harus meninggalkan Legacy dicap sebagai Presiden Tega. Apa boleh buat, semuanya itu demi kebaikan NKRI. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.
Lagarenze 1301
Dua pengemis berhari-hari menunggu di jalan yang biasa dilewati Juragan kaya yang terkenal murah hati. Mereka berharap sang Juragan melihat mereka dan memberikan sedekah. Mereka mengucapkan doa yang berbeda. Pengemis 1: "Ya Allah, anugerahkan rezeki kepadaku dari kemurahan hati-Mu." Pengemis 2: "Ya Allah, semoga Juragan murah hati itu memberikan rezeki untukku." Juragan yang akhirnya tahu keberadaan mereka dan doa yang dipanjatkan, memberi sedekah yang nilainya berbeda. Pengemis 1 diberi uang Rp 100.000. Pengemis 2 diberi dua bungkus nasi-ayam yang di dalamnya diselipi uang Rp 500.000 Melihat hanya dua bungkus nasi-ayam di tangannya, tanpa uang, pengemis 2 kecewa. Ia pun menawarkannya ke pengemis 1. "Beli saja nasi bungkus ini. Kamu lebih memerlukan ini untuk anak-anakmu di rumah," kata pengemis 2. Pengemis 1 mengikhlaskan uangnya dan mengambil dua nasi bungkus itu. Selama 10 hari berturut-turut, Juragan memberi sedekah yang sama. Dan, pengemis 2 selalu menjualnya ke pengemis 1. Pada hari ke-10, Juragan memanggil pengemis 2. "Apakah kamu sudah menikmati uang pemberianku?" "Memangnya Juragan memberikan uang kepadaku?" ujar pengemis 2. "Uang Rp 500 ribu," kata Juragan. "Itu tidak benar. Juragan hanya memberikan dua bungkus nasi-ayam. Aku menjualnya ke pengemis 1 dengan harga Rp 100 ribu." Juragan tersentak. Ia pun tersadar dan mengingat perbedaan doa kedua pengemis itu. Yang satu berharap kepada Allah, yang satu berharap kepada manusia.*
Fiona Handoko
selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp dg, bp jimmy, bp mza dan teman2 rusuhwan. jend B, yg menurut abah bukanlah jend anak mas emak. tentu sangat sakti. pastilah buku hitam yg dipegang jend B. lebih bertaji dari buku hitam sambo. ketika layar lebar anuland sudah menyajikan film action. yang kita pikir hanya bisa terjadi di ekuador. kapolri diam. jaksa agung diam. menkopolhukam diam. pleciden diam, malah angon cucu di jogja. tidak ada satu pun otoritas yg memberikan klarifikasi. apakah negosiasi di balik layar sedang terjadi. antara para elit anuland, pangeran anuland dan jend B? bpk mahfud dalam debat capres lalu sudah mengingatkan. bahwa banyak aparat yg jadi beking tambang ilegal. kalau jend B beraksi sendiri. tentu mudah bagi kapolri untuk menggulungnya. masalahnya, penjahatnya terlalu banyak. dan merata di semua kubu. ditambah bonus episode untuk memperpanjang alur cerita. seperti pemilihan PEGI / stuntman di kasus vina. hilangnya uang milyaran di rumdin walikota medan. yg lalu diklarifikasi menjadi hilangnya sembako 3 kg. bagaimana ending layar lebar ini? biasanya sih happy end. jend B tidak diungkit ungkit lagi. biarlah hanya abah dan bpk sitorus yg tahu. kapolri dan jaksa agung konpers bersama. jabat tangan dan salam komando di depan wartawan. menjelaskan bahwa terjadi miskom yg sudah diselesaikan dengan baik. kita yang jadi penonton. pastikan tidak ada barang yg ketinggalan di gedung bioskop.
hikends
Abah Iskan Putra, saya mau tanya 271T, si ganteng Asabri, si ayu Jiwasraya itu saja kalau untuk menggantikan UKT berapa PTN yang bisa digendongnya dan bisa berapa periode masa kuliah ? Ah saya tidak berharap Abah untuk menjawabnya Seperti saya tidak berharap Abah untuk peduli dengan peristiwa kemanusiaan Gaza, meskipun sudah dilambari agama sempit, nasionalisme sempit Tapi saya tetap berharap Abah bisa seperti sekarang ini perusahaan dimana mana ada, uang apalagi kata anskmuda unlimited Tetap saya berharap Abah bisa seperti ini semata karena manjur mustajab makbul do'a seorang ibu, bukan karena kenekadan minggat dari Magetan ke Samarinda
M.Zainal Arifin
Janji para koruptor: Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh. Janji para pemberantasan korupsi; Bersatu kita kuat, Bercerai kita pantang. Janji rakyat semua: Bersatu kita berkuasa, Bercerai kita dijajah.
Liam Then
"jadilah seperti tokay yang hanyut dibawa arus, mengalir sampai jauh, dan kemudian terlupakan - Wong Sin Ting.
M.Zainal Arifin
Mengalir sampai jenderal?
iwan
Biasa lah, setiap selesai pemilu, komposisi berubah, semua berubah pasti akan ada sedikit gesekan, nanti semua akan membentuk keseimbangan baru.
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Seorang industrialis berpengaruh dan temannya, seorang menteri, menghadiri resepsi. Sang industrialis bertanya ke menteri: “Bolehkah saya meminta bantuan Anda?” "Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?" jawab menteri. “Ini soal anak bungsu saya. Dia sekarang berusia 27 tahun dan masih kuliah. Seharian dia hanya berpesta dengan teman-temannya yang tidak baik. Ia bahkan terlalu malas untuk mencari pekerjaan. Bisakah Anda menemukan pekerjaan untuknya?” "Tentu!" jawab menteri. “Bagaimana kalau saya mengangkatnya menjadi asisten sekretaris dengan gaji Rp 50 juta per bulan?” Industrialis: “Itu terlalu bagus untuknya. Ia harus belajar untuk berusaha, bukan?” “Lalu, bagaimana dengan asisten kepala departemen dengan gaji bulanan Rp 25 juta?” kata menteri. “Masih terlalu bagus. Ia harus belajar menghargai uang. Apa yang saya inginkan adalah ia memulai dari bawah dan menerima gaji Rp 5 juta sama seperti orang lain. Ia harus berada di pekerjaan yang menuntut prestasi sebelum mendapat kenaikan gaji atau promosi," sang industrialis menjelaskan. "Wah, maaf sobat!" kata sang menteri. “Saya khawatir tidak ada yang bisa saya lakukan untuk membantu Anda.” "Mengapa tidak?" tanya industrialis terkejut. “Untuk pekerjaan seperti itu, ia harus lulus tes terlebih dahulu.” jawab menteri.*
Muh Nursalim
Ketika tukang sihir Firaun bertanya kepada sang raja, "Apa nanti kita dapat upah bila berhasil memenangkan pertarungan dengan Musa?". Firaun menjawab singkat, "Iya, kalian nanti menjadi orang-orang dekat saya". Ternyata janji upah menjadi orang dekat raja itu cukup bagi para tukang sihir. Dekat dengan raja itu bisa diamplifikasi menjadi apa saja. Bisa jadi uang, bisa jadi untuk menakut-nakuti orang bahkan bisa juga untuk dipakai ilmu kebal. Kebal hukum maksudnya". tidak perlu jadi raja, cukuplah menjadi orang dekatnya. Sejarah kuasa ternyuata sama saja. Sejak jaman Musa sampai jaman Ali Baba.
Handoko Luwanto
Merespon komen kak iya nok di bawah : "Jurnal komen dibikinkan jalur sendiri di codingme.id/chd. Sekalian menggunakan algoritma baru dalam membaca isi CHD ini. Agar isi codingme.id/chd bisa selalu update otomatis dg isi CHD, dibutuhkan relawan untuk tiap pagi mengisi FileID pada baris kedua di webpage codingme.id/chd. FileID adalah 6 digit kode CHD tiap hari, misalnya hari ini kodenya 787683." Respon di atas semoga bisa sekaligus menjawab komen pak Agus Suryonegoro III beberapa hari lalu. Terima kasih banyak atas kebaikan beberapa teman sesama Prusuh Disway yang sudah meluangkan waktu mengisi FileID tiap pagi.
Mirza Mirwan
Sebenarnya perih hati saya bila harus menulis tentang Perang Israel-Hamas berdasarkan berita dari berbagai media Timur-Tengah dan Barat. Tetapi masih saja ada pembaca senyap yang "menuntut" saya untuk menuliskannya. Apa boleh buat. Israel, kita sebut saja Benyamin Netanyahu (Bibi), benar-benar sudah gila. Makin hari semakin tak peduli dengan tekan internasional. Resolusi DK-PBB, perintah ICJ, protes di berbagai kota besar di AS, Kanada, dan Eropa barat, bahkan di Israel sendiri, bukannya membuat Bibi introspeksi, tetapi justru menambah kegilaannya. Dengan dalih memburu Hamas, tiap hari IDF membombardir berbagai kamp pengungsi. Rumah Sakit yang masih beroperasi tak bisa menghidupkan generator listrik karena ketiadaan bahan bakar. Kelaparan merajalela karena truk pengangkut bantuan pangan dari WFP dihalangi. Lebih dari 500 ton bahan pangan menjadi kadularsa karenanya. Dan Bibi kian hilang kewarasannya setelah Norwegia, Irlandia, dan Spanyil mengakui kedaulatan negara Palestina. Tenda pengungsi dari Rafah jadi sasaran bom juga. Padahal mereka meninggalkan Rafah atas perintah IDF. Ya Allaaah, kenapa negeri tempat lahirnya para nabi itu menjadi ajang pertumpahan darah tanpa henti? Sampai hari ke-232 kemarin jumlah korban tewas sudah 35.984 jiwa, sementara korban terluka 80.643 orang. Jumlah korban tewas dan terluka itu tidak termasuk yang terkubur di reruntuhan bangunan, pun yang di Tepi Barat.
Johannes Kitono
Presiden Jokowi langsung tanggap. Hari ini Menkopolkam langsung panggil Jagung dan Kapolri untuk meredakan keributan antar instansi.Polri dan Kejagung. Ironisnya, keduanya sama-sama APH. Kesan publik, satu serius selidiki dan investasi kasus Timah. Satunya lagi justru melindungi.Maklum nilai angkanya ratusan Trilyun. Kasus ini tidak sehat dan bisa melebar menjadi politik Puting Beliung. Saat injury time ini Presiden Jokowi harus berani pakai politik Sapu Jagat. Sapu bersih APH yang terlibat korupsi. Dengan banyaknya Auditor negara yang tertangkap transaksi WTP. Cepat rubah UU nya. Politisi Senayan tidak boleh jadi anggota. Pakai Sapu kotor hasilnya pasti kotor juga. Anggota BPK seharusnya hanya pejabat karir yang sudah teruji integritasnya. Komisaris KPK harus dari non polisi atau jaksa. Segera ubah UU nya. Bukankah berdirinya KPK karena kedua instansi itu mandul dan macet kinerjanya ? Melihat kelakuan Polisi dan Jaksa di KPK.Kesannya seperti Jeruk makan Jeruk saja.Lihat saja kasus Mentan yang dipalak Ketua KPK. Presiden Jokowi harus berani sapu jagat saat transisi ini. Agar kedepannya politik Indonesia. Bisa mengalir lancar. Dari hulu kehilir seperti air sungai Kapuas di Kalimantan Barat. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.