COWASJP.COM – Tiga tahun tidak ada gelaran Pencakdor (Open Bar) di Wilayah Kediri karena Covid 19. Maka, begitu pergelaran Gebyar Pencakdor dilaksanakan pada Sabtu malam 8 Juni 2024, puluhan ribu penggemar datang menyaksikan dari berbagai pelosok wilayah eks Karesidenan Kediri. Bahkan dari daerah lain juga hadir. Antara lain dari Ponorogo, Jombang, Mojokerto, Lamongan, Magetan, dan Malang.
Gebyar PencakDor dihelat di Lapangan Desa Duwet Wates, Kabupaten Kediri. Pergelaran ini juga dihadiri oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, didampingi Kapolres AKBP Bimo Ariyanto, S.H, tim Forpimda Kediri. Hadir pula Gus Badrul Huda Zainal Abidin, keluarga KH Maksum Jauhari ( Gus Maksum) dari Lirboyo, juga Stack Pocogati -- pendekar dan mantan petinju profesional yang baru terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Blitar dari PKB.
"Tiga tahun lebih gak ada gelaran akibat Covid 19. Alhamdulillah malam ini bisa digelar. Pemirsanya mbludag kurang lebih 20 ribu penonton malam ini," ujar Suwondo yang didapuk MC malam itu.
Suwondo menjelaskan bahwa pergelaran ini bertajuk "No Tawuran, Prestasi Yes." Para pesertanya juga bukan pemain yang unyu2. Tapi para juara di daerahnya masing-masing.
Itulah sebabnya pergelaran ini punya daya magnet yang tinggi bagi para pencintanya.
Gebyar PencakDor dihadiri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Forpimda. (FOTO: Panitia For Cowas JP)
Panitia menampilkan 16 pasang partai utama, di samping puluhan partai tambahan.
Hal senada diungkapkan Moh. Sobiri (pendekar ternama dari Blitar). Beliau adalah sesepuh Padepokan Jodhi Pati di Desa Bakung, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Beliau mengungkapkan bahwa gelaran ini timingnya tepat. Karena lama tidak ada gelaran. Selain itu cuacanya bagus, tempatnya luas, dan pas hari libur sekolah. Jadi para pelajar yang hobi beladiri bisa datang menyaksikan.
"Alhasil, banyak yang datang baik sebagai petarung maupun penonton," kata Mbah Biri -- panggilan akrabnya di lingkungan para pencinta Pencakdor.
Pergelaran Pencakdor ini tidak pilih-pilih aliran beladiri. Semua aliran boleh berpartisipasi. Asal mentaati aturan yang ditentukan oleh Panitia dan peladang (wasit). " Salah satunya tidak boleh menggigit. Selain itu apabila lawan jatuh tidak boleh diserang. Baik ditendang atau digejoh (diinjak)," tambah Kang Basori, salah sorang peladang (wasit) Pencakdor.
Pencakdor berlangsung mulai 20.00 Wib hingga sekitar pukul 24.00. Selama pertarungan berlangsung ada yang berdarah-darah dan pingsan.Tapi tidak apa-apa. "Itu sih biasa-biasa saja. Tidak sampai memancing keributan. Kalau toh kalah bisa latihan lebih keras lagi untuk pertandingan mendatang. Di PencakDor ada sesanti atau motto: "Di Atas Lawan dan Di Bawah Kawan". Artinya saat bertanding main keras sampai KO tidak apa-apa."Tapi kalau sudah tidak tanding kita berteman lagi. Makan bersama, minum teh atau kopi bersama lagi sambil bersenda gurau," pungkasnya.
Banyak larangan dan imbauan dari panitia. Seperti dilarang membawa benda keras atau sajam. Juga dilarang membawa dan mengonsumsi miras dan narkoba.(*)