Luka Jateng

Benarkah PDI-Perjuangan kehilangan partner partai dan bakal kalah di Jatim dan Jateng? (FOTO: Dok. Istimewa - liputan6.com)

COWASJP.COMDUA baliho besar menyambut kedatangan saya dari Amerika. Satu baliho bergambar Jokowi-Prabowo. Ada logo Projo di bagian atas. Lalu ada tulisan 'Bersama Rakyat' di bagian bawah.

Satunya lagi: Gambar Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Tanpa identitas siapa pemasangnya. Tulisan di bagian bawahnya: bersama rakyat Jatim.

Di sepanjang jalan ternyata banyak terlihat baliho yang dipasang Projo seperti itu: berarti baliho itu menyambut Anda juga.

Lama saya mikir: apa maksud baliho Jokowi-Prabowo itu. Ke mana arahnya?

Sampai di rumah pun tidak muncul jawabannya.

Akankah itu pengondisian bahwa Pak Jokowi akan menjadi pimpinan Gerindra? Lalu Gerindra akan jadi partai tengah yang besar?

"Partai Tengah" yang saya maksud adalah partai tengah dalam konteks Indonesia. Bukan partai tengah secara keilmuan politik.

Lebih mudahnya: yang nasionalis religius, atau religius nasionalistik. Tidak harus di tengah benar. Boleh kiri-dalam atau kanan-dalam.

Baliho-baliho besar ProJokowi itu mungkin sebagai langkah satria berkuda juga. Di bidang politik masa kini. Terutama setelah Jokowi berpisah kian jauh dari Megawati.

Pidato Ketua Umum PDI-Perjuangan di rakernas bulan lalu memang menyiratkan kian jauhnya jarak mereka berdua. Jokowi jangan berharap lagi untuk bisa diterima di PDI-Perjuangan seperti dulu-dulu.

Berarti akan ada pertempuran berikutnya: di Pilkada. Terutama di Jatim, Jateng dan  DKI.

Maka setidaknya Jokowi-Prabowo itu tidak hanya sekadar beredar di baliho. Mereka juga akan kompak di Pilkada.

Di Jatim, praktis tinggal PDI-Perjuangan yang tidak mencalonkan Khofifah-Emil menjadi gubernur Jatim. Selebihnya sudah bergabung ke Khofifah-Emil.

Maka di Jatim, posisi politik PDI-Perjuangan pun terisisihkan di Pilkada. Harus cari calon sendiri. PDI-Perjuangan bisa maju sendiri tanpa dukungan partai lain. Seperti di Pilpres. 

Kalau itu yang akan terjadi maka PDI-Perjuangan hanya akan mencalonkan kadernya sendiri.

Tapi tidak banyak pilihan. Terutama kalau yang dihadapi Khofifah-Emil. Kalau dipaksakan rasanya hanya akan buang banyak uang.

Pun di Jateng. Partai-partai non PDI-Perjuangan sudah gabung ke satu pasangan. Kuat sekali. Siapa? Masyarakat di Jateng sudah tahu: ia mantan Kapolresta Surakarta. Pernah juga menjabat Wakapolda Jateng. Dan sekarang ia masih menjabat Kapolda provinsi itu.

Baru menyebut mantan Kapolresta Surakarta saja sudah bisa ditebak siapa di balik calon gubernur itu.

Ia kini bintang dua polisi. Begitu panjang masa tugasnya di Jateng. Saat jadi Kapolresta Surakarta, Jokowi sudah menjadi Presiden Indonesia. Saat menjabat Wakapolda dan kini Kapolda presidennya masih sama.

Anda pun sudah tahu nama calon gubernur Jateng di luar PDI-Perjuangan itu: Ahmad Lutfi. Ia jenderal polisi bintang dua yang bukan lulusan Akpol. Ia jadi sarjana dulu baru masuk polisi. Lewat Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS).

Ahmad Lutfi, Arek Suroboyo, juga punya adik seorang jenderal. Bintang satu. Angkatan Darat. Sekarang menjabat Danrem di daerah kunci juga: Korem Pamungkas --yang membawahi Yogyakarta dan Magelang. Namanya: Zainul Bahar.

Kalau pun di Jateng PDI-Perjuangan akan maju dengan calon kader internalnya, maka pilihannya tinggal dua: Wali Kota Semarang saat ini atau Ketua DPRD Jateng yang sekarang.

Tidak terlalu seru.

Maka apa yang terjadi di Pemilu dan Pilpres yang lalu bisa terulang kembali: kandang banteng akan kembali porak-poranda.

Atau justru akan sebaliknya? Misalnya: semua banteng di Jateng merasa terluka lalu mengamuk habis-habisan?

Di Jabar sudah pasti PDI-Perjuangan tidak bisa banyak bicara. Pun di DKI-Jakarta.

Maka di Pilkada nanti bisa terjadi tsunami politik yang kedua bagi PDI-Perjuangan.

Mungkin situasi seperti itu yang membuat Megawati membakar semangat kader-kadernyi dengan orasinyi yang lantang bulan lalu.

Tapi kenyataan di lapangan tidak cukup diatasi dengan orasi.(*)

Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 13 Juni 2024 Berjudul: Satria Vertikal

thamrindahlan

Langkah kuda dalam permainan catur berbentuk Huruf L. Inilah satu satunya keistimewaan bidak kuda yang ketika skak tidak bisa tutup oleh bidak lain. Selain itu gerakan kuda mampu menyerang 4 arah sehingga dikenal dengan istilah skak ster. Langkah Menkes langkah satria berkuda. Arogansi dokter senior tersepak atau tertendang. Apakah langkah ini akan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Vertikal? Jawaban nya ada disaku Budi Gunadi Sadikin karena pasti ada 2 kuda lain warna hitam dipihak lawan. Permainan catur di dunia birokrasi seru sungguh sangat seru. Disana berseteru banyak kepentingan yang ujung ujungnya duit (UUD). Tantangan Satria Berkuda terpulang para perilaku pelaku di RS VERTIKAL apakah masih mengamalkan secara moral Sumpah Hipokrates Salamsalaman

Johannes Kitono

Ketika Menkes Budi Gunadi Sadikin diangkat oleh Presiden Jokowi. Ini adalah langkah Kuda. Budi Gunadi bukan anggota IDI. Tidak ada ikatan emosional maupun senioritas profesi. Secara organisasi Menkes otomatis atasan IDI. Posisi Kuda selalu disamping Benteng.Jurus pamungkas yang mematikan di Xianggi / catur China. Adalah kombinasi Kie/ Benteng + Ma/ kuda + Phau/Meriam. Satria berkuda masih perlu didukung oleh Benteng dan Meriam. Untuk melakukan Skak Mat mengakhiri pertandingan ini. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

Gregorius Indiarto

* Hari ini jumlah pasien ada berapa? + 20 dokter. * Saya dikasih berapa? + 5 dokter. * Apa dasarnya kamu kasih saya 5 dari 20? + Logika dokter, karena jumlah dokter ada 4. * Kamu harus tahu, mereka bertiga adalah murid saya. Mereka yunior saya. Di dunia kedokteran itu ada senior dan yunior. -----*----- * Ada dokter baru, dr DK, masukkan lamaran kerja kesini? + Iya dokter, sudah di terima, kemarin sudah memperkenalkan diri. * DK itu, mau masuk sini tidak ijin sama saya, DK itu murid saya. Dimana sopan santun dia sama senior! Suruh dia menghadap saya! + Siap dokter! Tidak sampai sebulan kemudian, dr DK pamit, mengundurkan diri, dengan alasan di terima di RS lain. Diatas adalah 2 cerita kawan, yang kerja di RS, sebagai petugas administrasi. - Cerita Anda ini terjadi sebelum Pak Budi S jadi menteri? + Ya, jauh sebelum. - Setelah Pak Budi? + Podo ae Bro, ora kacek. Pak menteri lho disana, kami di sini.

Mirza Mirwan

Kanjeng Raden Mas Tumenggung Oen Boen Ing Darmahusada. Beliau lahir pada 3 Maret 1903 di tengah keluarga kaya raya, saudagar tembakau di Salatiga. Karena waktu kanak-kanak suka menginap di rumah kakeknya, seorang sinshe yang suka menolong orang, sejak AMS beliau bercita-cita ingin menjadi dokter. Keinginan itu ditentang ayahnya. Sang ayah tak ingin Oen mencari uang dari penderitaan orang. Tetapi Oen bersikukuh ingin menjadi dokter agar bisa menolong orang seperti kakeknya --- tidak memungut bayaran, hanya menaruh kotak di tempat prakteknya: yang mampu silahkan masukkan uang, yang tidak mampu jangan dipaksakan. Sang ayah pun luluh. Oen diterima di STOVIA Batavia. Di kemudian hari beliau memang mengikuti jejak kakeknya. Hanya menaruh kotak di tempat prakteknya, di rumahnya. Kalau melihat pasien yang kelihatannya miskin, beliau bertanya tadi naik apa. Kalau dijawab naik becak, beliau akan memberi ongkos becaknya bila pulang. Periksa dan obat gratis. Dokter Oen biasa mulai melayani pasien pukul 03.00 dinihari. Tiap hari sekitar 200 pasien yang dilayaninya. Lebih dari setengahnya pasien tidak mampu (tidak mengisi kotak). Rugi dong? Tidak. Dokter Oen percaya dengan ajaran sang kakek: "Tuhan memberi rezeki kepada kita selama tangan kita melayani, selama hati kita penuh kasih." Dokter berjiwa sosial itu meninggal pada 30 Oktober 1982 -- saya baru mengetahuinya di awal 1987 setelah pulang kampung. "Tugas dokter adalah menolong," kata Dokter Oen.

Mirza Mirwan

Di bawah sana Bung Amat K. bertanya umur berapa Anda tahu ada tempat di Wales...dst. Tempat yang dimaksud Bung Amat itu adalah sebuah desa di Pulau Anglesey yang dipisahkan Selat Menai dengan bagian utara Wales. Tetapi Bung Amat tidak menulisnya lengkap, masih kurang 19 huruf lagi. Nama desa dalam bahasa Wales (Welsh) itu adalah: LLANFAIRPWLLGWYNGYLLGO- GERYCHWYNRDROBWLLLLANTYSILW- GOGOGOCH (57 huruf). Bagaimana mengejanya? LLAN-VIRE-POOLL-GUIN-GILL-GO-GER-U-QUEERN-DROB-OOLL-LIANDUS-ILIO- GOGO-GOCH (diucapkan mirip ejaan Inggris). Dalam bahasa Inggris nama desa itu artinya "Santa Maria Church in the Valley of White Hazel Trees near the whirlpool and Santo Tysilio Church of the Red Cave" --- Gereja Santa Maria di lembah pepohonan Hazel Putih dekat pusaran air deras dan Gereja Santo Tysilio Gua Merah. Kalau suatu ketika nanti Anda ke Inggris, sempatkanlah ke desa wisata itu.

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Kesatria berkuda putih hendak pergi berperang. Khawatir istrinya tidak setia, ia memasangkan sabuk kesucian. Sang kesatria menitipkan kunci kepada sahabatnya. Hanya kunci itu yang bisa membuka sabuk. "Kamu satu-satunya orang yang aku percaya. Jika dalam satu tahun aku tidak kembali dari medan perang, kamu bisa membuka sabuk itu," pesannya. Kesatria itu pergi bersama pasukannya, tapi satu jam kemudian ia mendengar derap kaki kuda dari belakang. Si sahabat muncul di sampingnya. "Aku senang bisa menyusulmu," katanya. "Kamu memberikan kunci yang salah."

Amat K.

Jadi di umur berapa Abah tahu bahwa gabungan kata "kasur rusak" kalau dibalik tetap "kasur rusak"?

Amat K.

Lalu di umur berapa Abah tahu bahwa "Sutarman" jika dibalik jadi 600?

Amat K.

Apa Abah tahu bahwa satu tahun di Indonesia setara dengan 12 bulan di Amerika?

Amat K.

Di umur berapa Abah tahu bahwa ikan juga bisa kehausan?

Lagarenze 1301

Kasus pemukulan terhadap anjing oleh sekuriti Plaza Indonesia beberapa hari lalu memberi pelajaran penting untuk kita semua. *Bahwa video viral di media sosial tak selalu mencerminkan kejadian sebenarnya. Bisa jadi ada fakta lain yang dihilangkan. *Bahwa komentar netizen tak selalu menyuarakan kebenaran. Malah bisa menyesatkan. Ceritanya, Nasarius terekam kamera pengunjung sedang memukul kepala anjing di Plaza Indonesia. Video ini viral setelah diunggah ke media sosial dan semakin viral setelah dikomentari negatif oleh pesohor Robby Purba. Plaza Indonesia pun dirujak netizen. Alhasil, manajemen Plaza Indonesia memutuskan kerja sama dan Nasarius dipecat. Fakta selanjutnya berkata lain. Polisi turun ke lapangan melakukan penyelidikan. Anjing yang dipukul itu adalah anjing K9. Dari rekaman CCTV terlihat anjing K9 itu sebelumnya hendak menerkam anak kucing. Nasarius melakukan pemukulan sebagai tindakan koreksi untuk mengendalikan anjing K9, dengan kekuatan wajar dan masih sesuai SOP. Hasil pemeriksaan medis, anjing itu sehat dan tidak luka apapun. Polisi lalu memediasi dengan mempertemukan semua pihak terkait, termasuk mendatangkan Robby Purba. Happy ending, manajemen Plaza Indonesia menyambung kembali kerja sama dengan vendor anjing K9 dan Nasarius tidak sampai kehilangan pekerjaan. Netizen, oh, netizen....

Ummi Hilal

Di saat engkau mempelajari ilmu SYARI'AT,, maka engkau akan berperang dengan PIKIRANMU SENDIRI. ↪️Di saat engkau mempelajari Ilmu Tarekat,, maka engkau akan selalu menganggap JIN & SETAN adalah MUSUHMU. ↪️Di saat engkau mempelajari ilmu HAKEKAT,, maka engkau akan mulai mengerti bahwa MUSUH yang NYATA adalah DIRIMU SENDIRI. ↪️Di saat engkau mempelajari ilmu MA'RIFAT,, maka engkau tidak lagi menemui semua itu.

Dasar Goblik

Semua Perusuh Lelaki...adalah Satria Horisontal. Anda sudah tahu.

Handoko 2018

Tanda tangan dokter itu mahal. Surat keterangan sehat di puskesmas itu total harus ditebus Rp. 30K. 30K itu duit. Bukan daun-daun kering dari pepohonan yang bisa dipakai sebagai penukarnya. Itu-pun juga format tandatangan dokternya fotocopyan. Goals/peruntukkanya pun bagi pencaker (pencari kerja) belum pasti diterima kerja !. Jadi serba duit. Banyak faktor u/mencapai suksesnya. Tidak mudah seperti membalikkan tangan. Mesti mempertimbangkan persaingan banyaknya pelamar. Menjamurnya Praktik-praktik Ordal. Belum bagi loker ''PSEUDO'' (Semu) yang dikeluarkan ''Negara'' atau instansi Plat Merah. Pura2nya dibuka loker dengan kebutuhan banyak tenaga kerja. Tetapi hasilnya sudah ada sebelum seleksi dimulai. Yang lolos seleksi yaitu orang2 itu juga. Jadi merit system itu, ah sudahlah.

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda