Catatan Kecil dari Rumah Sakit (3)

Sedang Asyik Ngopi, Tiba-Tiba Ledakan Menggelegar, Tubuhnya Terbakar

Salah seorang ABK korban ledakan kondensat di tugboat yang diikat di kapalnya di tepi Sungai Barito. (FOTO: Nasaruddin Ismail)

COWASJP.COM – PAGI itu anak buah kapal (ABK) sedang santai. Sambil ngopi dan merokok. Tak terbayang kalau sebuah tug boat yang diikat di kapalnya di tepi Sungai Barito itu bakal terjadi sesuatu.

Suara keras menggelegar pun terdengar. Salah, seorang ABK yang sedang asyik ngopi terbakar di sekujur badannya. 

Laode Awaludin, ABK yang lain, hilang. Sampai sekarang belum diketahui keberadaan dan nasibnya.

Satu minggu Tim SAR menyisir Sungai Barito di kawasan Luwe Hulu. Tempat kejadian perkara (TKP). Tak ketemu juga. 

Sementara ABK yang lain.lengan sigap memotong tali tug boat yang diikat pada tongkangnya. Agar api tidak menjalar ke tongkang. Tug boat itu pun hanyut dibawa air yang lagi deras itu.

LAODE.jpg

Yang luka bakar sekujur badan langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Muara Teweh. Jaraknya sekitar 1,5 jam perjalanan dari Luwe Hulu.

Sekitar pukul sembilan malam telepon saya berdering. Tidak tahu dari mana mereka peroleh nomor HP ku.

Dia mengaku kakak ipar Laode yang hilang itu. Saya sulit menjelaskan. Kecuali hanya meminta agar mereka berdoa agar Laode sehat-sehat saja.

Karena tak satu pun yang tahu, apakah Laode jatuh ke sungai atau terjebak ke tug boat yang terbakar tersebut.

Keluarganya yang berada di Sulawesi sana berkali-kali menanyakan. Tapi jawaban saya tetap sama. Minta didoakan, semoga Laode tak terjadi apa apa.

Tapi di hari ketiga rasanya mereka sudah tak percaya lagi. Kebetulan baru hari ketiga itu, Tim SAR datang. Untuk melakukan pencarian.

Foto itulah yang saya kirim ke keluarganya. Kegiatan tim SAR yang tengah melakukan pencarian.

Kali ini saya juga direpotkan dengan berbagai pertanyaan dari polisi. Apakah di dalam tongkang itu terdapat kondensat yang kami angkut.

Dengan serius saya pun menjelaskan bahwa barang yang kami miliki, tidak dijual di sana.

Kalau pun di tongkang ada kondensat, pasti hasil curian. “Kami dengan berbagai upaya mengawasi agar barang yang kami angkut tidak jatuh ke tangan orang lain,” jawab saya.

Kenapa polisi curiga?

Kalau melihat ledakan di TB itu, memang ada kemungkinan menyimpan kondensat.

Sebab itu polisi wajar menanyakan. Untung saya dan pengawal yang ada di tongkang memberlakukan SOP yang cukup ketat.

Sehingga polisi hanya sebatas untuk mencari informasi.

Tapi jujur, untuk mengamankan gas tersebut memang susah. Selalu saja susut (berkurang) dalam jumlah yang banyak.

Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, untuk mengamankan tongkang yang berlayar di Sungai Barito itu bukan pekerjaan yang mudah. Banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi. Tapi, itulah resiko pekerjaan yang harus dihadapi.

Selama pekerjaan itu dilakukan dengan tulus dan jujur, pasti ada jalan.(Habis)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda