Empat Jam di Atas Meja Operasi 2 (habis)

40 Tahun Menderita

Salam komando usai operasi.

COWASJP.COMSETIAP saya masuk rumah sakit. Rasanya selalu beruntung. Selalu diberi kemudahan. Selalu dibantu orang.

Kali ini, justeru dokter yang operasi fistula ani saya. Dr Bambang SpB yang bantu saya. Baik sebelum operasi maupun paska operasi.

Dokter yang satu ini, betul-betul baik hati.

Kapan saja saya butuh informasi, tak perlu tunggu lama. Hitung detik, sudah dibalas. 

Tak hanya itu. Selalu memberi motivasi. Agar saya tetap semangat. Agar cepat sembuh.

BACA JUGA: Melacak Lubang Tikus Mabuk yang Dalam dan Bercabang

Bahkan pasiennya yang pernah beliau tangani, seperti Pak Apung, pemilik Rumah Makan Apung, di Makassar dan Jakarta yang sudah sembuh. Juga ikut memberi semangat pada saya.

Mereka ada yang 20 tahun menderita. Ada juga yang 30 tahun. Bahkan yang operasi ambeien sampai 7 kali, juga ada.

Tak hanya di Indonesia. Bahkan di Singapura, Australia, Malaysia hingga Thailnd. Namun tak kunjung sembuh.

Kata mereka. Justeru sembuhnya di Surabaya. Itulah motivasi dari sesama fitsula yang disampaikan ke saya. Membuat saya juga terus berjuang. Agar cepat sembuh.

Yang menarik. Dari sejumlah pasien Dr Bambang itu. Saya yang meraih rekor terlama menderita. Yaitu lebih 40 tahun. Dan sudah pernah dioperasi. Sekali di Surabaya. Dan satu kali lagi di sebuah klinik di Kelapa Gading, Jakarta. Puluhan tahun silam.

Karena putus asa. Pada 2012. Ketika banjir bandang di Situbondo, saya nekat. Karena tidak ada dalam ilmu medis.

Yaitu memasukan getah daun yang biasa tumbuh di tanah tandus pinggir laut. Lupa namanya.

Kata orang. Bila gigi kena getah itu, bisa rontok. Tapi saya masukkan ke dubur.

Berbulan-bulan saya lakukan. Dan akhirnya ambeien itu tak terasa sakit lagi.

Di dalam dubur, terjadi gumpalan kecil. Sehingga mati rasa.

Belasan tahun, tertolong dengan cara nekat yang dianjurkan seorang kiai di Besuki itu.

Tapi, belakangan rasa sakit kumat lagi. Bahkan lebih parah. Sehingga pilihannya harus operasi.

Penderita lainnya yang ditangani Dr Bambang, rata-rata 30 tahun ke bawah. “Pak Nasaruddin memecahkan rekor terlama menderita,” komentar Dr Bambang sembari tertawa.

Mungkin melihat terlalu lama menderita itulah. Saya salah satu pasien yang diistimewakan oleh mantan dokter ahli bedah di RSAL yang mengambil spesialis di Jerman itu.

Setiap saya kontrol, beliau sendirilah yang merawat. Mulai dari membersihkan luka, sampai mengobatinya.

Karena beliau betul-betul piawai menangani pasien jenis luka di dalam dubur ini.

Dokter Bambang, juga dikenal dokter ahli menanam rambut. Di kliniknya Jalan Dr Soetomo, Surabaya, banyak pasien yang kepalanya botak. Setelah dirawat, rambutnya tumbuh subur kembali. (habis)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda