COWASJP.COM – Musyawarah Provinsi (Musprov) XV Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur (Jatim) digelar di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jatim pada Sabtu, 5 Oktober 2024. Musprov ini menjadi salah satu momentum penting dalam perkembangan pencak silat di Jatim.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang mewakili berbagai lembaga dan institusi di wilayah Jatim. Yang menjadi sorotan utama adalah kehadiran Wakil Ketua Umum PB IPSI, Muchamad Nabil Haroen (M Nabil). Beliau hadir mewakili Ketua Umum PB IPSI, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, untuk membuka Musprov tersebut.
Turut hadir dalam Musprov XV ini antara lain Ketua Umum KONI Jatim Muhammad Nabil Husin, Ketua Umum IPSI Jatim Supratomo, perwakilan Pj. Gubernur Jatim Jaenal, Perwakilan Polda Jatim Kompol Wahyu Norman, serta perwakilan Kodam V Brawijaya Letkol Adi Saputra. Tak ketinggalan, pimpinan perguruan pencak silat dari berbagai daerah di Jatim serta utusan dari Pengkab/Pengkot IPSI.
Musprov XV IPSI Jatim ini sangat diharapkan berhasil merumuskan langkah-langkah strategis bagi pencak silat di masa depan.
NABIL BAWA AMANAH PRABOWO
Dalam sambutannya, M. Nabil mengungkapkan kebanggaan dan kehormatan yang ia rasakan dapat mewakili Ketua Umum PB IPSI, Prabowo Subianto, di acara Musprov XV ini. Ia menekankan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga bela diri, tetapi juga lambang dari persatuan dan warisan budaya bangsa Indonesia yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
"Jawa Timur adalah tanah para pahlawan. Dari zaman Majapahit, perjuangan Pangeran Diponegoro hingga momen bersejarah 10 November 1945 di Surabaya, tanah ini melahirkan pejuang-pejuang tangguh yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Begitu pula pencak silat harus menjadi alat untuk memperjuangkan persatuan, kebersamaan, dan perdamaian. Tidak boleh ada perpecahan di antara kita," tegas M Nabil dalam sambutannya.
Mengacu pada situasi terkini, M. Nabil menekankan bahwa pencak silat di Jatim harus menjadi contoh dalam menjaga kerukunan antarperguruan. “Beda bendera perguruan, tapi satu bendera pencak silat Indonesia. Musuh kita bukan sesama perguruan, tapi ketidaktahuan, kemunduran, dan perpecahan. Mari kita tunjukkan bahwa pencak silat Jawa Timur adalah yang terbaik dalam menjaga persatuan. Karena itu adalah kekuatan terbesar kita,” ujarnya.
TRANSFORMASI DIGITAL: LANGKAH STRATEGIS MENUJU OLIMPIADE 2036
Salah satu poin penting yang disampaikan M Nabil dalam sambutannya adalah mengenai pentingnya transformasi digital dalam memajukan pencak silat. Di era modern ini, digitalisasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal promosi dan pengelolaan organisasi pencak silat.
“Kita harus bergerak cepat dalam menyesuaikan diri dengan era digital. Ini bukan pilihan, tetapi kebutuhan. Pencak silat harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, termasuk dalam hal promosi melalui platform digital. Dengan digitalisasi, kita bisa memperluas jaringan internasional, meningkatkan eksposur pencak silat, dan menarik minat generasi muda,” ujar M Nabil dengan tegas.
Lebih lanjut, M Nabil menekankan bahwa transformasi digital ini akan menjadi salah satu kunci dalam upaya membawa pencak silat menuju Olimpiade 2036.
Menurutnya, promosi melalui media digital dapat menjadi sarana efektif untuk mengenalkan pencak silat di level global. “Kita harus memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan pencak silat di seluruh dunia. Olimpiade 2036 adalah target besar kita. Ini bukan hanya impian, tetapi bisa kita wujudkan dengan kerja keras dan kolaborasi. Sak kuat-kuate perahu, yen diayomi kabeh awak, bakal tekan pelabuhan bareng. Begitu pula pencak silat, jika kita bersatu dan bekerja sama, kita akan mencapai target itu bersama-sama,” jelasnya.
Tak hanya menekankan transformasi digital, M Nabil juga mendorong IPSI Jatim untuk lebih aktif dalam menyelenggarakan event-event pencak silat, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Menurutnya, Jatim sebagai salah satu basis besar pencak silat di Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat pengembangan pencak silat yang dapat dikenal dunia.
“Kita perlu memperbanyak event-event yang bisa mempromosikan pencak silat, mulai dari kejuaraan lokal hingga internasional. Ini adalah cara efektif untuk memperkenalkan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa dan memperkuat posisinya di kancah internasional,” imbuhnya.
SELAMAT HUT TNI KE 79
Dalam kesempatan tersebut, M Nabil juga menyampaikan ucapan Selamat Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ke-79. Ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh prajurit TNI yang selama ini telah menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sebagai bangsa yang besar, kita patut berbangga memiliki TNI yang tangguh dan berdedikasi. Selamat HUT TNI ke-79. Semoga TNI selalu jaya dan menjadi pelindung rakyat Indonesia. Sinergi antara pencak silat dan TNI juga harus terus diperkuat demi menjaga keamanan dan persatuan bangsa,” ucap M. Nabil dengan semangat.
Sementara itu, Ketua Umum IPSI Jatim, Supratomo, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran M Nabil yang mewakili PB IPSI dalam Musprov XV ini. Ia menegaskan komitmen IPSI Jatim untuk terus memperbanyak kegiatan dan kejuaraan pencak silat di wilayahnya.
“Kami guyub rukun, maju prestasi. Kehadiran M. Nabil memberikan semangat tambahan bagi kami untuk terus memperkuat pencak silat di Jawa Timur,” ujar Supratomo.
Ketua Umum KONI Jatim Muhammad Nabil Husin juga turut mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil IPSI dalam memajukan pencak silat, serta mendukung penuh program-program strategis yang dihasilkan dalam Musprov XV ini. Ia menyebut bahwa Jatim memiliki potensi besar untuk menjadi barometer pencak silat nasional.
Musyawarah Provinsi XV IPSI Jatim ini tidak hanya menjadi ajang perumusan program-program strategis bagi masa depan pencak silat, tetapi juga menjadi momen penting untuk memilih kepemimpinan baru yang akan membawa IPSI Jatim ke arah yang lebih baik. Dalam sambutannya, M Nabil berharap agar Musprov ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat dan membawa kemajuan bagi pencak silat di wilayah tersebut.
“Kita di sini bukan hanya untuk menjaga tradisi, tetapi untuk membangun masa depan pencak silat yang lebih cemerlang. Dengan persatuan, kerja sama, dan semangat Jawa Timuran, kita akan bisa membawa pencak silat ke panggung dunia,” tutup M Nabil dengan penuh semangat.
Acara ini ditutup dengan penuh antusiasme dan harapan besar dari seluruh peserta Musprov. Para peserta bersepakat untuk terus menjaga persatuan dan berkolaborasi dalam memajukan pencak silat. Tidak hanya di tingkat Jatim tetapi juga di level nasional dan internasional. (*)