COWASJP.COM – Setelah menggelar Rapat Koordinasi Nasional Banser di Jakarta 15-16 Oktober, Gerakan Pemuda (GP) Ansor menggelar Konferensi Besar (Konbes) XXVII di Hotel Harris Sentul City, Kecamatan Babakan, Kabupaten Bogor, 17-18 Oktober 2024.
Kegiatan ini merupakan konsolidasi Ansor untuk Indonesia Maju yang dihadiri para pengurus Ansor pusat dan para pimpinan Ansor di daerah se-Indonesia.
Dalam pidato pembukaan Konbes, Ketua Umum GP Ansor H. Addin Jauharuddin mengawalinya dengan menyebut nama tempat Hambalang, daerah kediaman Prabowo Subianto.
"Mudah-mudahan pertemuan hari ini kita mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, dan mudah-mudahan apa yang kita bahas, bagian dari agenda-agenda strategis," ujar Gus Addin panggilan akrabnya.
"Dan apa yang kita sampaikan, kita bahas, bunyinya, toanya, nyampe 10 menit dari sini, itu Hambalang," kelakar Addin yang langsung direspon tawa peserta Konbes.
Tidak lupa, Addin juga menyampaikan selamat ulang tahun ke 73 kepada Presiden terpilh Prabowo Subianto. Meskipun Konbes XXVII ini tidak dihadiri presiden terpilih tersebut.
"Pak Prabowo ulang tahun tepat pada hari Kamis 17 Oktober," ucap Addin.
"Mudah-mudahan kita bisa mengawal secara positif, berkontribusi maksimal dan menuju Indonesia maju ke depan," sambung Addin yang juga Komando Tertinggi Banser Nasional ini.
Setelah membuka acara, Addin menjelaskan bahwa konferensi besar Ansor yang ke-27 ini memiliki dua agenda.
"Yang pertama adalah soal agenda-agenda internal, yang kedua rekomendasi eksternal," tambah Addin.
Di antara rekomendasi eksternal yang dibahas di Konbes ini, Ansor dan Banser akan mengawal pemerintahan Prabowo ke depan.
"Tadi kaitannya dengan agenda eksternal ya, nanti kami akan menyusun rekomendasi tapi salah satunya adalah seluruh anggota Ansor dan Banser se-Indonesia dalam satu barisan, satu komando. Kita akan mengawal pemerintahan Prabowo ke depan," tegas Addin.
"Kemudian menjalankan program-program, dan yang pasti dengan jejaring luas kita sampai ke desa-desa, ini akan menjadi jembatan yang efektif untuk menggerakkan program-program pemerintahan ke depan sampai ke akar rumput," kata Addin.
SOROTI LEMAHNYA EKONOMI NASIONAL & BANYAKNYA PHK
Di dalam forum permusyawaratan tertinggi kedua itu, PP GP Ansor akan membahas sejumlah program strategis untuk lima tahun mendatang. GP Ansor juga menyoroti situasi terkini, termasuk lemahnya perekonomian nasional dan pengangguran yang semakin bertambah.
Ketua Umum GP Ansor H Addin Jauharuddin mengatakan, Konbes adalah ruang bagi para kader untuk menyelaraskan arah gerakan sesuai dengan Peraturan Perkumpulan (Perkum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), sekaligus merumuskan rekomendasi untuk sejumlah mitra organisasi.
"Termasuk kita menyusun PO (Peraturan Organisasi) baik dalam rangka harmonisasi dengan aturan di atas kita, yaitu Perkum PBNU maupun membuat putusan-putusan terkait soal rekomendasi eksternal, yang kita lakukan demi organisasi tercinta ini," terang Addin.
Addin menjelaskan, GP Ansor melalui Konbes kali ini akan membuat sejumlah rekomendasi eksternal, sebagai respons terhadap situasi nasional. Khususnya pada aspek perekonomian di masyarakat yang kian melemah. Hal itu ditandai karena ada banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengangguran yang makin bertambah.
"Dalam konteks nasional saat ini banyak PHK, ekonomi menurun, pengangguran bertambah dan segala macam. Lalu yang harus kita lakukan sebagai organisasi adalah konsolidasi," sambungnya.
Menyikapi situasi semacam itu, GP Ansor perlu melakukan konsolidasi politik, sosial dan ekonomi. Konsolidasi itu, menurut Addin, sebagai pijakan awal untuk membangun gerakan masif yang lebih besar.
Ia melanjutkan, peran kader GP Ansor dalam aspek politik adalah sebagai penggerak dan pengawal politik kebangsaan. Baginya, politik kebangsaan merupakan politik yang berpijak dan berpihak kepada nilai, ideologi, serta kebijakan yang berorientasi semata kepada masyarakat.
Addin juga mendorong dilakukannya konsolidasi ekonomi tiap kader. Agenda ini dapat menopang usaha tiap-tiap kader sekaligus berpotensi menambah perekonomian kelas menengah karena berbasis gotong royong.
"Ini semua butuh keteladanan, seiya-sekata dengan apa yang kita ucapkan," kata Addin.
Ia mengajak para peserta untuk memperkokoh fondasi sosial. Para kader yang memiliki jabatan di level lokal maupun nasional diharapkan dapat menebar manfaat bagi masyarakat di mana pun mereka berada.
"Kader GP Ansor mengemban tanggung jawab dan mandat sejarah yang besar dari Nahdlatul Ulama," pungkas Addin.(*)