COWASJP.COM – Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan susunan kabinetnya, Ahad malam 20 Oktober 2024. Ia menunjuk Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA menjadi Menteri Agama.
Pengumuman menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 dilakukan usai pelantikan presiden dan wakil presiden. Pelantikan dilakukan Ahad pagi 20 Oktober di Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara MPR/DPR RI, Senayan. Sedangkan pengumuman menteri dilakukan malam harinya di Istana Kepresidenan Jakarta.
Lantas seperti apa sosok Prof. Dr KH Nasaruddin Umar MA? Berikut profilnya yang disadur dari laman resmi Masjid Istiqlal.
Prof. Nasaruddin Umar merupakan tokoh agama Islam di Indonesia. Ia memiliki pengaruh luar biasa, baik di dalam maupun luar negeri.
Selain dikenal sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ia pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia pada 2006-2012.
Pada 2011-2014 Nasaruddin Umar menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI.
Sebagai sosok yang berpengaruh, ia banyak menciptakan karya yang berguna untuk perkembangan Islam di Indonesia. Beliau menjadi Wakil Ketua Rais Aam PB NU masa khidmad saat ini pimpinan KH Miftahul Achyar.
Nasaruddin Umar lahir pada 23 Juni 1959 di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan. Banyak mengenyam pendidikan di pesantren.
Imam Besar Masjid Istiqlal ini merupakan lulusan IAIN Alauddin Ujung Pandang sebagai Sarjana Muda pada 1980, dan Sarjana Teladan pada 1984. Kemudian, Nasaruddin Umar melanjutkan jenjang S2 dan S3-nya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama menjalani studi doktor, putra Sulsel ini sempat menjalani Program PhD di Universitas McGill, Montreal, Kanada (1993-1994) dan Program PhD di Universitas Leiden, Belanda (1994-1995).
Pada 1995, ia juga pernah mengikuti Sandwich program di Paris University, Prancis.
Nasaruddin Umar dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Tafsir di Fakultas Ushuluddin Syarif Hidayatullah pada 2002 lalu. Kini, dirinya masih tercatat sebagai dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai Rektor Universitas PTIQ Jakarta.
Nasaruddin Umar juga menjadi pegiat agama dan berkontribusi dalam bidang sosial serta politik. Pria kelahiran 1959 itu juga pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog Antar Umat Beragama.
Beliau diangkat menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal pada 2016 lalu. Pada 2020, ia kembali dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk mengemban amanah tersebut.
PROFIL
Nama lengkap: Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
Tempat/Tanggal Lahir: Ujung-Bone, 23 Juni 1959
Alamat: Jl. Ampera 1 No. 10 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta.
PENDIDIKAN
SDN 6 tahun, di Ujung-Bone, Sulsel 1970
Madrasah Ibtida’iyah 6 tahun, di Pesantren As’adiyah Sengkang 1971.
PGA 4 tahun, di Pesantren As’adiyah Sengkang 1974,
PGA 6 tahun, di Pesantren As’adiyah Sengkang 1976
Sarjana Muda Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang 1980
Sarjana (Sarjana Teladan) Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang 1984
Program S2 (tanpa tesis) IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1990-1992.
Program S3 (alumni terbaik) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi tentang ”Perspektif Jender dalam Al-qur’an, 1993-1998.
Visiting Student di Mc Gill University Kanada, 1993-1994
Visiting Student di Leiden University Belanda, 1994/1995
Mengikuti Sandwich Program di Paris University Prancis, 1995
Pernah melakukan penelitian kepustakaan di beberapa perguruan tinggi di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Belanda, Belgia, Italia, Ankara, Istanbul, Srilanka, Korea Selatan, Saudi Arabia, Mesir, Abu Dhabi, Yordania, Palestina, Singapura, Kuala Lumpur, Manila.
Pengukuhan Guru Besar di bidang Tafsir di Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 12 Januari 2002.
RIWAYAT PEKERJAAN:
Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (2022-sekarang)
Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta (2000- sekarang)
Anggota Komnas Perempuan (1999-sekarang)
Pembantu Rektor III UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2000-sekarang)
Ketua Program Studi Agama dan Perempuan, bidang kajian wanita program pascasarjana Universitas Indonesia (2001-sekarang)
Staf pengajar Yayasan Wakaf Paramadina (1993-sekarang)
Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII Jakarta (1997-sekarang)
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (2006-2012)
Wakil Menteri Agama RI (2011-2014)
Imam Besar Masjid Istiqlal (2016-sekarang)
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an (PTIQ)
Indonesian Islamic News Agency (IINA).(*)