Satu Jam dalam Tabung MRI, Tidak Boleh Bergerak

Pasien yang siap masuk tabung MRI. (FOTO: halodoc.com)

COWASJP.COM – Kamis pagi 14 November 2024, saya menjalani pemeriksaan MRI di RS Adhi Husada, Undaan Wetan, Surabaya.

MRI adalah singkatan dari Magnetic Resonance Imaging. Merupakan prosedur pemeriksaan medis untuk menampilkan citra dari struktur rangka tubuh atau organ dalam pasien. Dari pemeriksaan MRI, dokter akan mendapatkan gambar bagian tubuh pasien yang dipindai untuk menentukan langkah tindakan medis berikutnya.

Bagaimana pelaksanaannya? 

Saya harus berada di dalam tabung yang lumayan besar selama 1 jam. Lubangnya pas sebesar tubuh saya. Tidak lebih. Pun tidak kurang. Dalam posisi berbaring, tingginya tidak sampai sejengkal dengan kepala. Mepet sekali.

Karena itu, operator alat canggih itu bertanya. "Pak Nasaruddin apa takut masuk ke ruang sempit ?".

Saya jawab sambil senyum. "Tidak". 

Dalam benak saya teringat toh saya pernah berlayar dengan kapal selam. Ruangannya juga sempit. Tapi, tidak sesempit ini.

Saya diminta untuk tidur di atas tempat tidur. Dengan posisi lurus. Setelah berbaring rasanya saya mau pipis. Maklum baru 4 bulan operasi prostat. "Monggo," jawab operator.

Di tangan sudah dipasang jarum infus. Saya pun turun jalan ke toilet. Tak jauh dari ruangan itu. Pipisku sangat sedikit. Mungkin terasa pipis karena ada rasa takut saat mau masuk ke tabung bundar itu.

Selesai pipis baru operator menjelaskan bahwa badan tidak boleh bergerak di dalam tabung. Nanti hasilnya jelek. Harus diulangi lagi. Kalau diulangi. Waktunya lama.

"Siap," sahut saya. "Gimana kalau saya ngompol?"

"Ya janganlah," pintanya, sambil tersenyum.

Secara otomatis alat itu menarik tempat saya berbaring ke dalam tabung.

Namun, sebelumnya, beberapa alat diletakkan di atas perut. Beratnya lebih dari 2 kg.

Di telinga dipasang headset agar tidak bising. Sekaligus untuk mendengar lagu dan aba-aba dari operator.

Setelah semuanya siap, tempat tidurku secara otomatis tertarik ke dalam. 

Di telinga terdengar suara: "Dimulai."

nasaruddin.jpg1.jpgSebelum masuk MRI harus mengenakan pakaian khusus. (FOTO: Dok. Nasaruddin Ismail)

Lagu barat pun terdengar. Saya tidak tahu apa judul lagunya. Tapi, enak didengar. 

Tidak tahu berapa judul lagu yang diputar selama satu jam itu. Sampai-sampai saya ngantuk. Hampir tertidur. Tapi, tak boleh tidur. Khawatir bergerak.

Setelah 45 menit ada aba-aba lagi. Akan disuntik kontras. Di tangan sudah dipasang jarum infus.

Tempat tidur pun nongol keluar. Lalu disuntik ke jarum infus.

Lalu tanpa disentuh tempat tidur langsung tertarik ke dalam tabung. Selama 15 menit.

Lumayan juga lamanya. Tidak bergerak sama sekali. Selama satu jam.

Untung dalam kondisi puasa selama 10 jam. Hingga tidak bolak-balik ke toilet. Seperti biasanya.

MRI ini untuk mengetahui lubang fistula di dubur. Apa ada cabang yang lain, selain yang sudah dioperasi itu.

Dr Med Bambang Soegianto SpB, yang tabah merawatku tiap hari, penasaran.

Sebab, masih ditemukan nanah yang keluar dari lubang fistula itu.

Semoga tidak ada lubang lain, sehingga tidak menyulitkan perawatannya.

Dan cepat sembuh. Aamiin.

Hasilnya baru diketahui Jumat 15 November 2024.

Semoga aman. Aamiin.(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda