Dari Ajang FBA XVI

Dea Shafira Surabaya Menang Lomba Lukis

Proses akhir penjurian lomba lukis FBA XVI.

COWASJP.COM – Dea Shafira Aurellia menjadi salah satu pemenang lomba lukis Festival Budaya Anak Bangsa (FBA) yang digelar dalam rangka menyambut Hari Anak Se-Dunia. Bersaing dengan puluhan karya dari sejumlah anak dari seluruh Indonesia, karya siswa SD St. Mary Elementary School, Surabaya, Jawa Timur ini menjadi pemenang Harapan I.

Karya Dea bersama karya-karya terbaik dari lomba ini dipamerkan untuk dinikmati oleh seluruh pengunjung FBA XVI di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Selama pameran yang berlangsung pada 10 – 23 November 2024, pengunjung juga diajak melukis dengan media bebas di atas kertas yang disediakan panitia untuk ikut dipamerkan.

FBA XVI tahun 2024 ini memang berlangsung 10-23 November. Kendati diselenggarakan di Jakarta, kegiatan FBA  ini diikuti oleh anak-anak dari sejumlah wilayah di Indonesia. Seperti Lomba Melukis yang telah digelar pada 10 November lalu. Bertepatan dengan Hari Pahlawan dan HUT Taman Ismail Marzuki.

Keenam pemenang lomba melukis ini berasal dari enam wilayah yang berbeda. Pemenang pertama, Ni Made Dinda Maheswari berasal dari SD Negeri 5 Tonja, Bali. Pemenang kedua, Almira Naema Azkadina dari SD Negeri Kranji, Jawa Tengah dan pemenang ketiga, Maryam Sri Pangastuti dari SDIT Albiruni, Jakarta Selatan.

erwan1.jpgPenjurian lomba lukis FBA XVI

Sedangkan pemenang Harapan I adalah Dea Shafira Aurellia dari St. Mary Elementary School, Jawa Timur, Harapan II, Amelia Christine dari SD Dian Harapan, Jawa Barat dan pemenang Harapan III, Shakira Maulidia dari SDIT Muh. Gunung Terang, Lampung.

Melalui lomba melukis, para peserta diberi ruang untuk mengekspresikan kreativitas mereka.  Kompetisi melukis yang mengangkat tema kemanusiaan dimaksudkan agar peserta makin  suka melukis, jujur pada perasaannya dan  makin peduli  kepada sesamanya. 

“Sehingga walau anak-anak kini adalah digital native, pola pikir dan  perilakunya sehari-hari tetap beradab dan wajar,“ papar Ketua Yayasan Mekar Pribadi Oetari Noor Permadi, penyelenggara FBA.

Festival yang secara konsisten diselenggarakan oleh Yayasan Mekar Pribadi ini ingin menempatkan anak-anak menjadi subyek. “Pendapat dan keinginan mereka lebih kita dengarkan. Kita buatkan saluran ekspresi lewat seni dan budaya. Anak-anak bisa menyampaikan keinginannya lewat seni lukis, puisi, dan beragam workshop yang kita adakan,“ tambah Oetari Noor Permadi.

Itulah mengapa FBA ke-16 ini dibuka oleh empat anak yang membacakan puisi bersama Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Bambang Prihadi. Lewat puisi berjudul Kuingin (I want to/ I desire), ke-4 anak tersebut menyampaikan keinginannya kepada para ayah bunda, guru, maupun kepada Tuhan. 

Kepada Ayah Bunda, mereka menyampaikan keinginan untuk bisa bermain dalam hujan gerimis, mengejar kupu-kupu dan melihat pelangi. Kepada para guru, anak-anak tersebut ingin bebas bertanya dan bertanya “Mengapa?“ Mereka juga menyatakan keinginannya untuk berkelana bersama para guru mengelilingi Indonesia.

_kuingin berkelana bersamamu _

ke penjuru Indonesia, ke desa dan kampung/

ke hutan yang lebat, lewati sungai yang lebar/   

menuju pantai tempat kapal-kapal dibuat// 

Bambang Prihadi mengapresiasi upaya komunitas seperti Yayasan Mekar Pribadi  yang membuat kegiatan untuk anak. Menurutnya, tugas Dewan Kesenian Jakarta sebagai kurator kegiatan seni di ibukota sering kurang menjangkau kelompok usia muda ini. 

Dikatakannya, ketika melihat anak-anak, seakan terbayang satu jalan terbentang ke masa depan. Dan Mekar Pribadi telah merengkuh jalan tersebut. Maka, Bambang pun mengharapkan adanya kerjasama makin erat sehingga menghasilkan kegiatan festival yang lintas genre, lintas usia dan lintas seni. 

erwan2.jpgFBA XVI dibuka oleh 4 orang anak dengan pembacaan puisi.

Oetari Noor Permadi menambahkan tugas kita, orang dewasa, hanya mendorong anak-anak agar memiliki cara pikir yang jujur, kritis serta sikap peduli melalui contoh nyata dalam kehangatan rasa kasih sayang.  “Sudah saatnya kita ikut melihat dunia dari kacamata mereka dan  menikmati petualangan2 baru bersama anak-anak,“ urai penyiar TVRI era 1980-an ini. 

Tahun ini, festival yang diselenggarakan oleh Yayasan Mekar Pribadi bersama Dinas Perpustakaan DKI dan Pusat Dokumentasi HB Jassin ini memilih tema kemanusiaan: Menolong Itu Hebat. Festival tahun ini ingin menekankan pentingnya  nilai kemanusiaan, gotong royong, dan kepedulian terhadap sesama dalam setiap lapisan masyarakat, khususnya generasi muda. 

Melalui berbagai kegiatan interaktif, festival ini  mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi bakat seni, kesehatan mental  dan jiwa kemanusiaan mereka. Festival Budaya Anak Bangsa XVI menawarkan berbagai kegiatan menarik, seperti Lomba Melukis (10 November), Workshop Puisi (20 November), Workshop Melukis dan Kesehatan Mental (22 November) dan Workshop Generasi Emas bersama Pemenang Medali Emas PON XXI (23 November). *

Pewarta : Erwan Widyarto
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda