COWASJP.COM – Alhandulillah,
Direktur Teknik PSSI Kaltim, Jacksen F. Tiago resmi menjadi mualaf setelah menyebut dua kalimat Syahadat. Mualafnya pesepakbola asal Brazil ini disambut ucapan syukur ratusan netizen di media sosial.
Dengan dibimbing Ustadz H. Nasikhin di Pondok Pesantren Nabil Husein, Samarinda, Jacksen melafalkan dua kali kalimat Syahadat.
Kabar ini pertama kali ditayangkan instagram putra Jacksen, Hugo Samir, melalui akun instagramnya @hugosamir28. Postingan video dan foto ketika Jacksen menyebut kalimat Syahadat diunggah Selasa (15/10/2024).
Terlihat Jacksen mengenakan gamis berwarna coklat, duduk berhadapan dengan Ustadz H. Nasikhin. Keduanya berjabat tangan. Ustaz H. Nasikhin memandu mengucapkan kalimat Syahadat.
"No words can describe my feelings right now dad. I love you Mr Samir Fereirra Tiago. (Tidak ada kata-kata yang bisa menjelaskan perasaanku saat ini, ayah. Aku menyayangimu Mr Samir Ferreira Tiago)" tulis Hugo pada keterangan fotonya.
Momen ini tampaknya dilakukan di dalam masjid. Selain Jacksen dan Ustadz Nasikhin, tampak juga puluhan santri yang ikut menyaksikan prosesi ini.
Usai mengucapkan kalimat syahadat, beberapa orang menyambutnya dengan kalimat syukur.
"Alhamdulillah," kata beberapa orang sebagaimana terlihat dalam video.
Ratusan netizen juga turut berbahagia dengan kabar ini. Tampak kolom komentar dipenuhi kalimat syukur netizen.
"Alhamdulillah papa Jacksen Tiago, semoga selalu sehat dan selalu dimudahkan rezeki papa dan keluarga. Aamiin allahumma aamiin." ujar salah seorang netizen.
"MasyaAllah, big coach, Alhamdulillah," sahut netizen lain.
"Assalamualaikum sedulurku.. moga istiqomah dalam menjalankan perintah Allah," ujar netizen lainnya.
Tampak pada postingan ini telah mendapat lebih dari 11 ribu likes dan lebih dari 800 komentar.
Sebelum memeluk Islam, Jacksen dikenal beragama Kristen. Namun isteri dan anak-anaknya adalah pemeluk Islam.
Jacksen adalah mantan pelatih Persipura Jayapura yang kini menduduki jabatan sebagai Direktur Teknik PSSI Kaltim.
BIODATA JACKSEN F. TIAGO
Nama: Jacksen Ferreira Tiago.
Lahir di Rio de Janeiro, Brasil pada 27 Mei 1968.
Isteri: Nadira Bajamal WNI asal Surabaya. Dikaruniai dua orang anak laki-laki, salah satunya Hugo Samir.
Data ini dari berbagai sumber termasuk dari situs transfermarkt.
Istri dan dua anaknya Hugo Samir dan Nadira diketahui menganut agama Islam. Waktu berbeda keyakinan, hal itu tidak menjadi permasalahan. Bahkan mereka saling mendukung satu sama lain.
Bahkan, Jacksen F Tiago mendukung pilihan Hugo Samir untuk menjadi seorang hafidz Al-Qur'an alias penghafal Al-Qur'an.
Pelatih berpaspor Brazil itu juga sempat membagikan video sang anak saat melantunkan ayat suci Al-Qur'an dan mendirikan sholat melalui akun Instagram pribadinya.
KARIER JACKSEN SEBAGAI PEMAIN
Sebelum membahas perjalanan karier Jacksen F. Tiago di dunia kepelatihan, tidak ada salahnya jika kita membahas perjalanan kariernya saat masih aktif bermain sebagai pemain profesional.
Seperti kebanyakan pemain Brazil lainnya, Jacksen F Tiago memulai kariernya di negara asalnya. Pria bertinggi 1,70 meter ini sempat menimba ilmu sepakbola di Akademi Flamengo di usia 7 tahun tepatnya pada 1975 silam.
Di tim muda Flamengo Jacksen F Tiago bermain delapan tahun hingga kelompok umur U-20. Namun pada 1984, pihak klub memilih untuk menjual sang pemain ke klub Bonsucesso.
Di Brazil, dirinya kerap berpindah klub, antara lain Confiança, Madureira, Botafogo, Americano, Noroeste hingga Valeriodoce-MG.
Selepas itu, ia melanjutkan karier sepakbola di Asia Tenggara, tepatnya di Indonesia pada tahun 1994. Sebelumnya sempat berstatus tanpa klub pada Januari hingga Juli 1994.
Petrokimia Putra menjadi pelabuhan pertama bagi Jacksen F Tiago di Indonesia. Di laga debutnya, ia tampil trengginas. Di lini depan bersama Widodo Cahyono Putro sukses mengantarkan timnya ke partai final Liga Indonesia musim 1994-1995. Sayangnya, di laga final harus mengakui keunggulan Persib Bandung, kalah 0-1.
Sebelum direkrut Persebaya Surabaya pada 1996, Jacksen F Tiago tercatat pernah berseragam PSM Makassar selama semusim.
Kala membela Persebaya, Jacksen F Tiago andil mengantarkan Green Force Persebaya juara Liga Indonesia musim 1996-1997. Bersama pemain-pemain top di eranya seperti Aji Santoso, Uston Nawawi dan Bejo Sugiantoro mengandaskan Bandung Raya dengan skor cukup telak 3-1 di partai final.
Laga final Liga Indonesia 1996-1997 menjadi laga final ketiga bagi Jacksen F Tiago. Sebelum itu pria asal Brazil itu sempat tampil di final bersama dua tim sebelumnya Petrokimia Putra dan PSM Makassar.
Jacksen F Tiago menjadi mesin gol Persebaya Surabaya di Liga Indonesia musim 1996-1997. Ia mengemas 26 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak di musim tersebut dan meraih sepatu emas.
Setelah itu Jacksen F Tiago melanjutkan kiprahnya di Liga Singapura, bergabung klub Geylang United pada musim 1998-1999. Semusim berselang dia pulang ke Indonesia dan kembali berseragam Persebaya Surabaya.
Sebelum gantung sepatu di tahun 2002 di usia 34 tahun, Jacksen F Tiago sempat membela, GZ Matsunichi, Home United dan klub pertamanya di Indonesia, Petrokimia Putra.
KARIER JACKSEN SEBAGAI PELATIH
Usai gantung sepatu pada musim 2002, pria kelahiran Rio de Janeiro itu memulai kariernya di dunia kepelatihan. Klub pertama yang dilatih adalah ASGS (Assyabaab Salim Group Surabaya) pada 2002.
Kemudian Jacksen melatih mantan klubnya, yakni Persebaya Surabaya pada musim 2002-2004. Pelatih berpaspor Brazil itu sukses mengantarkan Green Force memenangkan Divisi I pada musim 2002-2003 dan Liga Indonesia musim 2003-2004.
Dengan prestasi yang diraihnya itu wajar jika Jacksen mendapatkan tawaran melatih dari klub elit Indonesia. Ia tercatat menahkodai beberapa klub seperti Persita Tangerang (2006), Persiter Ternate (2007), Mitra Kukar (2008), dan Persitara Jakarta Utara (2008).
Kegemilangan karirnya saat meraih tiga trofi Indonesia Super League (2008-2009, 2010-2011, dan 2012-2013), runner-up musim 2010 dan lolos untuk pertama kalinya ke babak 16 besar Liga Champions Asia 2011 bersama Persipura Jayapura.
Atas keberhasilannya melatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago dipercaya menggantikan posisi pelatih Timnas Indonesia pada Juni 2013 yang sebelumnya dipegang Luis Manuel Blanco dan Nil Maizar.
Namun sayang, di laga perdananya melatih skuad Garuda, tepatnya pada laga uji coba kontra Belanda, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan telak dari Belanda dengan skor 0-3.
Jacksen baru mencapai hasil positif di laga kedua. Yaitu di laga persahabatan kontra Filipina. Di laga yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu ia dan anak asuhnya sukses memenangkan laga 2-0.
Namun, catatan Jacksen F Tiago dan Timnas Indonesia di laga babak penyisihan Grup C Kualifikasi Piala Asia 2014 jauh dari kata memuaskan. Skuad Garuda hanya mampu meraih satu hasil seri dari China Taipei 1-1 dan dua kali kalah dari China (1-0) dan Iraq (0-2). Serta sempat meraih kemenangan telak 4-0 di laga persahabatan melawan Kyrgyzstan.
Setelah tidak lagi menukangi Timnas Indonesia, Jacksen F Tiago meneruskan kariernya di Liga Malaysia. Melatih klub Penang FC tepatnya pada musim 2014.
Dua musim berselang keluar buntut dari kekalahan yang didapat di laga terakhir.
Dia kembali ke Indonesia dan kali ini melatih Barito Putera di musim 2016. Ia menangani klub berjuluk Laskar Antasari itu selama tiga musim dan memimpin 75 laga.
Setelah itu, dirinya kembali bereuni dengan Persipura Jayapura di musim 2019-2020. Ini menjadi periode kedua bagi eks pelatih Timnas Indonesia itu menukangi skuad Mutiara Hitam yang sebelumnya pernah terjadi pada musim 2008-2014.
Jacksen F Tiago berhasil mengangkat performa Persipura Jayapura. Pada musim 2019-2020 Persipura berhasil finis di peringkat keempat klasemen Shopee Liga 1 Indonesia.
Kekalahan yang dialami Persipura Jayapura membuat Jacksen F Tiago lengser. Posisinya digantikan Ridwan Bauw. November 2021, Jacksen F Tiago kemudian menukangi Persis Solo. Dia pun sukses membawa Laskar Sambernyawa ini naik ke Liga 1.
Petualangan Jacksen F Tiago di Persis Solo harus berhenti pada 19 Agustus 2022. Serangkaian hasil negatif yang didapat menjadi alasan dirinya mundur dari kursi kepelatihan. Kini Jacksen menjadi Direktur Teknik PSSI Kalimantan Timur.(*)