Laporan Okky dari Portugal (73)

Orang Indonesia Selalu Terkagum-kagum Melihat Salju yang Turun Pertama

DoubleZ bermain lempar bola salju. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

COWASJP.COM – Do you wanna build a snowman? Come on, let’s go and play! Mana suaranya warga Surabaya yang sudah mengunjungi Trans Snow World Surabaya di Jalan Ahmad Yani? 

Tercatat 1.200 pengunjung per hari selama pekan liburan Natal dan Tahun Baru. Angka ini meningkat 200 – 300 orang dibanding hari biasa. Pengalaman spesial sebagai warga tropis ingin merasakan salju tanpa jauh ke luar negeri. Tak mau kalah ternyata DoubleZ (dua anak penulis: Zirco dan Zygmund) juga sempat merasakan liburan bersalju di Eropa. Meskipun hanya 1 hari. Hah? Di Eropa cuma turun salju satu hari?

Portugal merupakan negara di Eropa yang hangat. Meskipun punya musim dingin, tetapi tidak sampai turun salju. Hanya ada 1 daerah di Portugal yang memiliki salju, yaitu di Pegunungan Serra da Estrela. Terletak di Portugal paling utara, 300 km dari Lisbon. Naik mobil dibutuhkan waktu 4 jam. Kalau traveling bersama anak-anak kemungkinan 5 jam diselingi mampir sebentar untuk istirahat.

Di hari sebelum terakhir di Lausanne, kami bertiga jalan santai sendiri. Tidak janjian dengan siapa pun karena sudah punya agenda sendiri. Pagi hari setelah mandi dan sarapan langsung menuju Danau Ouchy. Danau ini memisahkan Swiss dengan Prancis. Jadi kalau ingin menginjakkan kaki ke Prancis sejenak cukup naik boat 30 menit. 

BACA JUGA: Rezeki Tak Terduga, Mbak Rizka Bawa Bekal Dua Kotak Nasi Kuning Komplit untuk Kami​

Karena cuaca mendung tak mendukung, maka jadwal transportasi boat terbatas di musim dingin. Zirco nostalgia dengan warung es gelato yang sering dibeli dulu saat musim panas. Sayang waktu itu masih tutup, entah masih tutup atau tutup sementara pada musim dingin.

Zygmund senang sekali keinginannya naik metro dan bus berulang kali. Destinasi selanjutnya adalah café cheese cake kesukaan Zirco. Toko kue yang menjual aneka jajan ala Jepang. Dari cheese cake, strawberry short cake, dorayaki, matcha cake, dan lain-lain. 

oky1.jpgKe Danau Ouchy mau lihat boat di hari yang mendung. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Namanya “Osio Japanese Bakery”. Recommended banget bagi kawan pembaca yang liburan ke Lausanne bisa mencobanya. Hampir 1,5 jam kami duduk menikmati cheese cake, matcha cake, dan dorayaki di café tersebut. 

Tiba-tiba Zygmund berkata “Mami lihat, lagi hujan”. Seketika saya dan Zirco melihat jendela dan ternyata itu saljuuuuuuuu!! Bukannya untuk berteduh lebih lama di dalam café, Zirco malah buru-buru mengajak untuk bersiap keluar. Salju yang turun pertama kali masih berupa gumpalan es. Jadi masih sangat basah. Serasa hujan air biasa. 

Berteduh di bawah terowongan sejenak untuk menunggu salju yang turun semakin besar dan lebat. Setelah puas mengumpulkan beberapa butir salju di payung, kami putuskan untuk kembali ke hotel. Cukup naik kereta 1x sekitar 10 menit sudah sampai hotel. 

Sepanjang perjalanan DoubleZ merengek untuk minta main salju lagi. Karena belum sempat membuat boneka salju, serasa belum sah kalau main salju. 

Akhirnya diputuskan untuk makan siang dulu di hotel sebelum berpetualang kedinginan -5 derajat Celcius. Istirahat 1,5 jam di hotel langsung gas pol menuju taman Parc de Milan yang sudah dikunjungi kemarin. 

Suasana benar-benar berbeda. Kemarin masih terlihat daun-daun berwarna kuning, orange, dan coklat. Sekarang semua sudah putiiiiih tiiiiih tertutup salju lebat. Dalam waktu kurang dari 3 jam hujan salju sukses membuat jalanan dan pohon menjadi putih.

Jiwa ndeso kegirangan langsung muncul. Meskipun ini bukan salju pertama kali buat kami, tetapi tetap berkesan melihat salju langsung. Masya Allah. 

Zygmund yang hanya melihat salju dari TV sekarang benar-benar melihat langsung. Saya yakin 3 tahun lalu saat Zygmund masih berumur 1 tahun masih belum bisa mengingat. Sedangkan Zirco langsung dengan sigap mengajak adiknya bermain lempar bola salju. Tidak ada pengunjung sama sekali di taman, sehingga serasa private park. Hihihihi. 

Untung ada orang lewat sehingga bisa minta tolong untuk foto bersama. Yeeeey…. DoubleZ punya foto bersalju terbaruuu….
Hampir 1 jam bermain salju dengan suhu -5 derajat Celcius. Peralatan jaket winter, syal, topi, sarung tangan sudah proper untuk bermain salju. Tetapi tidak dengan sepatu DoubleZ. Dengan running shoes biasa jelas membuat sepatu hingga kaos kaki basah kuyup. Meskipun mereka sudah terasa dingin, namun tetap tak mau berhenti. 

Mogok diajak pulang, padahal tangan maminya sudah kaku mati rasa karena memvideo dan memfoto mereka tanpa menggunakan sarung tangan. Sakit dan perih rasanya tangan ini, tapi menjepret momen mereka tertawa lepas dan senyum Bahagia rasanya tak mau melewatkannya.

oky2.jpgCheese cake kesukaan Zirco. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Salju seindah mimpi, tapi dinginnya menusuk tulang. Di balik putih yang memukau, ada perjuangan melawan suhu yang membekukan. Tapi percayalah, meski orang Indonesia sudah bertahun-tahun tinggal di negeri salju, hati tetap tak pernah berhenti terkagum. Kagum saat melihat salju pertama kali turun, kagum akan dinginnya, kagum akan effort nya untuk bisa berhasil membuat Olaf – si boneka salju. Itu tidak mudah!

November 2021 adalah waktu di mana kami pertama kali melihat salju turun di kota Lausanne - Swiss dengan mata kepala sendiri. Girangnya gak karuan. Jiwa ndeso bener-bener keluar. Videonya pun masih tersimpan. Hahahaha. Dan Masya Allah, hal itu terulang kembali November 2024 menjadi momen salju turun pertama kali di Lausanne. Dan kami merasakannya lagi. 

Kalau jadi judul film mungkin “Salju Lausanne memanggil DoubleZ untuk bernostalgia”.

Satu minggu di Swiss lengkap sudah petualangan kami. Terik sinar matahari, mendung mencekam, hujan deras, angin kencang, dan indahnya salju telah dilewati dalam waktu singkat. 

Saatnya DoubleZ kembali ke negara hangat, yaitu Portugal. Dari minus derajat Celcius disambut landing di Portugal dengan 19 derajat Celcius. Alhamdullilah DoubleZ menikmati perjalanan udara kembali ke Lisbon menggunakan Swissair. Karena tidak mendapatkan makan siang di pesawat, kami membeli bekal pizza di bandara sebelum terbang. Dan lumayan ternyata di pesawat dapat 1 botol minum dan coklat gratis, hihihi.

oky3.jpgSiap meninggalkan Swiss. Portugal, we are coming. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Enak mana tinggal di Swiss atau Portugal??

Hmmmmm, di Portugal suhu lebih bersahabat, lebih hangat, cantiknya pemandangan pesisir pantai, dan banyak mall. Kalau di Swiss gaji bulanan lebih tinggi, transportasi juara, indahnya serasa berada di negeri dongeng, tapi kudu siap mendekam di rumah berbulan-bulan karena dinginnya udara luar. Jadi aku pilih Portugal saja, 

Alhamdulillah, selalu bersyukur dengan rezeki yang diberikan Tuhan! Tapi kalau boleh bermimpi, paling enak tuh dapat gaji Swiss, tetapi tinggal di Portugal. Yuuuk semoga papi bisa penugasan lagi paling nggak 1 tahun ke Swiss. Hahahahahaahahaha……. 

Terimakasih untuk seluruh kawan pembaca yang telah setia mengikuti Perjalanan Keluarga Kecil Kami (FOZZ – Fariz Okky Zirco Zygmund) selama 3,5 tahun ini. Tanpa support kalian semua, saya tak akan mampu menulis artikel ini. Selamat Tahun Baru 2025. Semoga tahun 2025 memberikan keberkahan untuk kita semua. Aamiin.(*)
IG: @okkyputri: 

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda