Potensi Air Mani Beku untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak dan Kualitas Genetik

Peternakan sapi dalam negeri diharapkan semakin berkembang dan mengurangi impor. (FOTO: deppsitphotos.com)

COWASJP.COMBaru kali ini tulisan seorang guru besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya, yaitu Prof Tri Wahyu Suprayogi ditayang CoWasJP.com. Alhamdulillah. Inilah tulisan beliau:

***

KEMENTERIAN PERTANIAN (Kementan) RI melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) telah menerapkan Program Upaya Khusus Setiap Induk Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) untuk meningkatkan populasi sapi dan mengurangi ketimpangan pasokan. 

Program SIWAB sudah berjalan mulai tahun 2017 – 2019, kemudian pada tahun 2020 diganti menjadi Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN). Program ini dijalankan untuk meningkatkan kelahiran dan meningkatkan produktivitas hewan. Selain itu, program ini juga ditujukan dalam rangka meningkatkan pengendalian penyakit hewan, reproduksi, penjaminan keamanan, mutu pangan, serta menjamin proses distribusi dan pemasaran ini berjalan positif. 

Realisasi SIKOMANDAN dari tahun 2017 sampai 2020 untuk capaian akseptor yang dilakukan inseminasi telah melebihi target, yaitu sebanyak 15.095.704 ekor dari target sebanyak 12.495.007 ekor. Sementara untuk kebuntingan ternak sebanyak 8.169.470 ekor dari target ternak bunting sebanyak  8.957.130 ekor, dan untuk kelahiran ternak sapi dan kerbau sebesar 7.040.160 ekor ternak dari target sebesar 7.470.661 ekor. 

Sementara itu, realisasi kegiatan pada tahun 2021 realisasi akseptor sampai dengan 27 April 2021 sebesar 1.361.117 ekor atau setara 34,03% dari target 4.000.000 ekor akseptor. Kebuntingan ternak 834.642 ekor ternak yang bunting atau 30,98% dari target sebesar 2.714.283 ekor, dan untuk kelahiran ternak sebesar 720.034 ekor atau 29,48% dari target 2.442.855 ekor. 

Program ini didasari oleh keinginan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri dengan merangkul usaha peternakan rakyat. 

Tujuannya, selain untuk mengurangi pasokan impor secara bertahap, juga agar timbul harmonisasi pemahaman untuk besama-sama membangun dan mensejahterakan peternak yang memiliki daya saing.

SIKOMANDAN sebagai upaya menjadikan sapi-kerbau sebagai sumber bahan pangan khususnya daging bisa dilakukan secara keberlanjutan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Terlebih, sapi potong dan kerbau merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat diminati masyarakat yang sebagian besar diusahakan dalam skala kecil atau sebagai usaha sambilan. 

Sistem peternakan rakyat sebagai usaha yang terintegrasi dalam sistem usaha tani di pedesaan, mampu menjadi penopang ekonomi keluarga. Dengan banyaknya peternak yang terlibat pada usaha peternakan, diharapkan kondisi tersebut dapat mempercepat pertumbuhan populasi di samping menumbuhkan ekonomi kerakyatan terutama di pedesaan. 

Usaha peternakan juga akan mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi hulu dalam penyediaan input produksi dan ekonomi hilir dalam kegiatan distribusi, pemasaran, pengolahan hasil dan jasa keuangan. 

Permasalahan jumlah akseptor, angka kebuntingan dan angka kelahiran masih di bawah standar yang diinginkan. Program SIKOMANDAN masih berlangsung sampai sekarang bahkan diharapkan pada tahun 2026 akan mencapai hasil yang telah diharapkan, yaitu setiap induk produktif harus tiap tahun menghasilkan anak. 

Air Mani Beku Tunjang Program Sikomandan

Ada berbagai upaya untuk menunjang program SIKOMANDAN. Salah satunya dengan pembekuan air mani ternak. Pembekuan air mani adalah strategi penting untuk konservasi, produktivitas dan peningkatan sumber daya genetik ternak. Sehingga memberikan dampak yang signifikan dalam hal melestarikan keanekaragaman genetik, meningkatkan program pemuliaan, dan memberikan solusi penyimpanan jangka panjang. 

Supaya terjadi peningkatan kualitas dan efisiensi penggunaan air mani, air mani beku perlu dipromosikan dan dikembangkan dalam industri peternakan untuk meningkatkan produktivitas dan mutu genetik ternak, dan juga perlu pengembangan sistem manajemen untuk memastikan kualitas dan keamanan air mani beku.

Penelitian juga harus terus berlangsung dan kemajuan teknologi diperlukan untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan menjaga kelangsungan hidup dan kualitas sperma yang diawetkan secara krio. 

Dengan memanfaatkan kemajuan ini, industri peternakan dapat terus meningkatkan produktivitas dan kualitas genetik, memastikan masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera.

Program ini mengintegrasikan inseminasi buatan dengan pakan, kesehatan, dan pelayanan masyarakat, menunjukkan dampak ekonomi yang positif dan peningkatan produktivitas ternak. Peningkatan produktivitas dan mutu genetik ternak merupakan salah satu tujuan utama dalam pengembangan peternakan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menggunakan teknologi air mani beku. Teknologi air mani beku tidak terlepas dari teknologi inseminasi buatan (IB). Teknologi IB memiliki peran yang sangat penting dan digunakan secara meluas di seluruh dunia untuk meningkatkan populasi dan perbaikan genetik ternak.

Keberhasilan pelaksanaan IB sangat ditentukan salah satunya oleh kualitas mani beku. Mani beku berkualitas diperoleh dari pejantan unggul yang telah memenuhi standar, bebas penyakit, dan air mani diproses sesuai dengan standar produksi yang baik. 

Metode air mani beku menawarkan banyak manfaat, termasuk pelestarian keanekaragaman genetik, peningkatan program pemuliaan, dan penyimpanan jangka panjang materi genetik yang berharga. Penyimpanan plasma nutfah dalam bentuk mani beku yang telah terintegrasi teknik genetik canggih, manajemen nutrisi yang efisien, dan praktik berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas ternak dan mutu genetik.

Program SIKOMANDAN akan lebih berhasil guna bila menggunakan mani beku yang telah dipilih dan diproses untuk memastikan kualitas yang lebih baik. Dengan demikian, akan memungkinkan peningkatan produktivitas ternak, ketersediaan yang lebih luas dan mudah didapat kapan saja, dilakukan sexing spermatozoa sehingga bisa memilih jenis kelamin pedetnya jantan atau betina dengan harga yang terjangkau. Serta bisa menggunakan embryo beku dengan kualitas genetik yang unggul sehingga pedet yang dihasilkan mempunyai peetumbuhan dan perkembangan yang cepat serta tahan penyakit. (*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda