COWASJP.COM – Ada banyak hal yang bisa disebut bahwa buka bersama yang digelar Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY dan Nada Emas Gemilang (NEG), Jumat (21/3/25) ini adalah bukan buka bersama biasa. Bukan sekadar buka bersama.
***
PERTAMA, lokasi buka bersama adalah Lapas Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Untuk menggelar kegiatan ini, panitia dari GIPI harus berkoordinasi dengan pihak Lapas beberapa kali. Pihak Lapas pun menyampaikan do and don’t atau SOP yang mesti ditaati oleh panitia.
Kedua, peserta buka bersama adalah warga binaan. Bukan orang bebas. Mereka juga harus mentaati prosedur. Panitia dari GIPI pun juga diminta mengikuti prosedur Lapas. Semua menu yang disajikan harus melewati pengecekan petugas Lapas. Termasuk door prize yang dihimpun panitia.
Ketiga, buka bersama ini tidak hanya berisi makan bersama dengan tausiyah atau Kultum menjelang berbuka. Melainkan ada hiburan dari musisi yang hadir langsung ke Lapas. Tidak sekadar lagu yang diputar dari Youtube ataupun Spotify.
Keempat, musisi yang hadir pun bukan musisi biasa. Dan bukan satu orang. Tapi dua orang. Mereka adalah Indra Prasta The Rain dan Ndaru Ndarboy Genk. Dua musisi dari dua genre yang berbeda. Kedua musisi yang kelompok bandnya lahir di Yogya ini memiliki basis penggemar yang tidak sedikit.
Para warga binaan pun rupanya cukup familiar dengan lagu-lagu grup band ini. Beberapa di antara mereka maju ke depan menyanyi bersama sang bintang. Tak pelak rona wajah gembira terlihat di muka mereka. Tak disangka bisa bertemu penyanyi aslinya di tempat itu.
Alasan kelima bahwa ini bukan buka bersama biasa yakni buka bersama GIPI DIY ini merupakan wujud komitmen GIPI untuk menunjukkan bahwa Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bukanlah kelompok yang termarjinalkan. Melainkan bagian dari kehidupan masyarakat. GIPI ingin mendorong para WBP bahwa masa depan tetap memiliki harapan.
Komitmen GIPI ini pun menambah bukti bahwa kegiatan ini bukan buka bersama biasa. Karena, usai buka bersama akan dilanjut dengan kesepakatan antara GIPI DIY dengan pihak Lapas. GIPI menawarkan pelatihan yang bermanfaat untuk WBP. “Nantinya akan menjadi bekal bagi mereka setelah bebas," ujar Bobby.
GIPI DIY, tambah Bobby, berusaha untuk memberikan manfaat bagi perkembangan Lapas ke depan. Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan pihak lapas untuk menyusun berbagai program pelatihan bagi WBP. Seperti pelatihan memasak oleh chef, barista, serta program terkait industri pariwisata seperti tour and travel dan pemandu wisata.
“Kami berharap dengan SDM yang dimiliki GIPI, kami bisa berkolaborasi dengan Lapas Wirogunan untuk meningkatkan kapasitas WBP agar mereka lebih berguna bagi masyarakat setelah bebas," tandas Bobby.
Kepala Lapas Wirogunan Marjiyanto menyambut baik kesempatan yang diberikan oleh GIPI DIY. Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan di acara buka bersama. Ia berharap buka bersama GIPI ini bukan kegiatan yang pertama sekaligus terakhir. “Kami berharap GIPI kembali lagi, terutama untuk para chef agar melatih juru masak di Lapas karena yang memasak memang warga binaan,“ tegasnya.
Kegiatan buka bersama oleh GIPI dan NEG ini juga diapresiasi oleh musisi yang hadir. “Terbaik!“ ungkap Indra Prasta. Indra berharap bisa bertemu kembali dalam kegiatan kebaikan lainnya.
Sedangkan Ndaru Ndarboy Genk, mengaku kegiatan di Lapas Wirogunan bukanlah kegiatan pertamanya menghibur WBP. Sebelumnya, dia pernah tampil menghibur WBP di Semarang.
"Senang bisa menghibur di bulan Ramadan ini. Semoga bisa menjadi semangat dan energi baru bagi mereka untuk lebih baik dan lebih semangat menjalani masa tahanan dan menjadi lebih baik setelah bebas nanti," ucap pelantun lagu Mendung Tanpo Udan ini. (*)