KO di Ronde Kedua

Saat dikunjungi dr Agus dan Mbak Nany Wijaya, di rumah.(FOTO: Dok. Nasaruddin Ismail)

COWASJP.COM – Saya KO di ronde ke 2 dari enam ronde yang dijadwalkan. Ini betul-betul KO. Sampai masuk rumah sakit. Selama lima hari.

Makan dan minum pun tidak bisa. Harus menggunakan sonde. Yaitu memasukan selang lewat lubang hidung kananku.

Lewat sonde itu pula susu dimasukkan ke perut. Untuk menyambung hidup. Selama berada di rumah sakit.

BACA JUGA: Semalam di Graha Amerta Menjalani Serial Kemo​

 Akibatnya, berat badan turun drastis 10 kg. Tubuhku tinggal tulang belulang.

Itulah perjalanan kemo yang tengah saya jalani di Graha Amerta, Surabaya.

Kenapa langsung KO di ronde awal?

Ini ada ceritanya.

BACA JUGA: Tidak Dibedah, Disuruh Kemo di Graha Amerta​

Ketika ronde pertama, fisik kelihatan prima. Usai kemo, reaksinya hanya mengalami mual-mual. 

Ronde kedua. Dokter tanya. "Bagaimana reaksinya?" Saya bilang, hanya mual. Saya masih bisa jalan sekitar 3 km, tiap pagi. Masih bisa nyetir mobil sendiri.

Dengar pengakuan saya, dokter ikut senang. Lantas memberikan obat dosis tinggi. Dengan harapan, bisa segera menanggulangi tumor yang ada di usus besar saya.

BACA JUGA: Gegara Tidak Lewat Diagnosis Laboratorium, Sakit Tak Kunjung Sembuh​

Ternyata, usia tidak bisa dibohongi. "Lihat kondisi Bapak yang prima, saya pikir bisa diberikan obat dosis tinggi. Ternyata usia tidak bisa dibohongi," kata dokter yang merawat saya.

Sekarang, saya dalam proses pemulihan. Agar bisa melanjutkan "pertandingan" yang cukup seru itu.

Dokter menganjurkan agar fisik bisa prima kembali, dosisnya paling tidak 75 persen dari sebelumnya. Baru bisa dilanjutkan.

Saya dianjurkan makan-makanan yang bergizi. Susu, buah, ikan, harus diperbanyak. Semoga minggu depan, bisa dilanjutkan ke ronde tiga.

Hari ini saya sudah bisa jalan 3 ribu langkah. Lumayan. (*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda