Kota Blitar Siap Buka Tahun Ajaran Baru Sekolah Rakyat (SR) yang Digagas Presiden Prabowo

Sekjen Kementerian Sosial RI, Robben Rico (kiri) saat meninjau gedung eks-SMPN 6 Kota Blitar yang akan digunakan sementara sebagai Sekolah Rakyat. (FOTO: Istimewa)

COWASJP.COM – Sekolah Rakyat (SR) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto siap dimulai di Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim), di tahun ajaran 2025-2026 ini. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI, Robben Rico, telah meninjau  gedung eks-SMPN 6, Sabtu (17/5/2025) di Blitar. 

Gedung yang sempat tak  terpakai ini, berapa bulan  lagi akan dipakai kembali sebagai ruang belajar. Di sinilah Sekolah Rakyat (SR) Kota Blitar akan memulai sejarahnya pada tahun ajaran baru (2025-2026). 

Kunjungan itu bukan sekadar inspeksi teknis. Tapi  Robben membawa kabar penting: memastikan bahwa seluruh persiapan Kota Blitar sebagai salah satu dari seratus kota pertama penyelenggara Sekolah Rakyat berjalan baik. 

Ia mengatakan, meski gedung yang diusulkan masih perlu sentuhan renovasi, secara keseluruhan dinilai cukup representatif sebagai lokasi operasional sementara.

“Hari ini saya hadir untuk memantau langsung kesiapan sarana dan prasarana di gedung sementara. Sambil menunggu pembangunan gedung baru, kita ingin memastikan dua bulan ke depan semua siap,” ujar Robben kepada jajaran pemerintah daerah yang mendampinginya.

APA MAKNA SEKOLAH RAKYAT?

Sekolah Rakyat (SR), menurut Robben Rico, bukan sekadar program pendidikan alternatif. SR adalah manifestasi dari keberpihakan negara kepada rakyat paling bawah. 

Sesuai arahan Presiden RI, Sekolah Rakyat menyasar siswa dari keluarga tidak mampu, khususnya dari desil 1 dan 2 dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

“Kami tidak ingin anak-anak dari keluarga prasejahtera kehilangan haknya untuk bercita-cita tinggi,” ucap Robben

Rencananya, pada tahap awal, SR di Kota Blitar akan membuka enam rombongan belajar (rombel): dua rombel untuk SD, dua untuk SMP, dan dua untuk jenjang SMA. 

Meski sederhana, format ini diproyeksikan menjadi fondasi kuat untuk perluasan akses pendidikan berbasis pemerataan sosial.

Robben juga mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kota Blitar. Ia menyebut, tidak semua daerah menunjukkan kesiapan administratif dan teknis seperti yang ia temukan di Blitar. Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR guna mempercepat proses pembangunan gedung permanen. 

“Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar, tapi juga merasa dihargai dengan fasilitas yang layak,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Sekolah Rakyat ( SR ) digagas kembali oleh Presiden Prabowo Subianto dan diimplementasikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Program ini bertujuan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. 

Pelaksanaannya dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) yang saat ini dijabat oleh Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, sehingga dapat memutus mata rantai kemiskinan. 

Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026, dengan target 53-55 sekolah perdana di seluruh Indonesia. 

Dengan demikian, Sekolah Rakyat adalah program pendidikan yang digagas oleh Presiden Prabowo dan dikelola oleh Kemensos untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Walikota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, menyambut positif kunjungan tersebut. Ia menilai kehadiran Sekjen Kemensos sebagai bentuk dukungan konkret pusat terhadap program pengentasan kemiskinan berbasis pendidikan. “Hari ini bukan hanya tinjauan, tapi juga afirmasi bahwa pemerintah pusat dan daerah satu frekuensi,” ujarnya.

Mas Ibin, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa selain menyiapkan gedung sementara, Pemkot Blitar juga telah menyiapkan lahan baru di Kelurahan Kauman untuk pembangunan gedung permanen SR. Ia mengungkapkan bahwa lahan tersebut sudah melalui proses survei dan telah mendapatkan persetujuan dari Kemensos. 

“Kami mohon doa dan dukungan agar semua masalah teknis yang perlu disiapkan bisa kami tuntaskan tepat waktu,” ujar Mas Ibin yang juga Wakil Sekretaris GP Ansor Pusat ini.

Lebih jauh, Mas Ibin menaruh harapan besar pada program ini. SR diharapkan tak hanya mengurangi angka putus sekolah, tetapi juga mampu menjadi titik balik anak-anak dari keluarga miskin untuk menapaki jenjang pendidikan tinggi. 

“Bayangkan, jika lulusan SR nanti bisa menjadi sarjana hebat yang mengangkat derajat keluarganya. Di situlah misi besar program ini terasa nyata,” harapnya.

Kunjungan itu berakhir dengan senyuman dan jabat tangan erat. Tapi di balik itu, pekerjaan rumah masih panjang. Dua bulan ke depan, Kota Blitar harus berpacu dengan waktu. Gedung harus disulap, rombel harus disiapkan, dan anak-anak harus dijaring.

Namun semangat itu kini telah menyala. Sekolah Rakyat bukan mimpi yang jauh. Di Kota Blitar, ia mulai tumbuh dengan harapan sederhana! Memberi ruang bagi cita-cita anak-anak yang selama ini termarjinalkan.(*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda