COWASJP.COM – Baru sadar kalau mudik selama dua minggu itu rasanya capek. Apalagi kalau mudiknya antar benua begini. Di tengah-tengah liburan ternyata butuh yang namanya “relaksasi liburan”.
***
KARENA ingin bersantai tetapi tetap berasa liburan maka kami pilih untuk “staycation”. Sebuah liburan singkat dan santai, menghabiskan waktu di dalam hotel tanpa berpergian jauh keluar kota. Tetap di kota wisata Batu Malang, Hotel Senyum Jatim Park 3 menjadi pilihan kami.
Selama 3 hari 2 malam (18 – 20 Juli 2025) kami puas menikmati staycation di Hotel Senyum. Ada perbedaan saat booking hotel di Eropa dan Indonesia. Saat booking hotel di Eropa, harus memasukkan jumlah dan umur anak.
BACA JUGA: Dua Jatim Park dengan Dua Setengah Jam Saja
Apabila sengaja memilih tipe kamar untuk 2 orang namun yang datang 4 orang maka pihak hotel akan meminta pengunjung untuk meng-upgrade ukuran dan harga kamar. Karena sudah terbiasa pesan family room di Eropa maka otomatis saat di Hotel Senyum juga memesan ukuran kamar untuk 4 orang.
Kaget sekali saat sudah beres check in dan menuju kamar, ternyata kamar yang didapat itu seperti apartemen mini. Tersedia 2 kamar (queen bed size), ruang tamu besar, 2 kamar mandi, ruang makan serta dapur komplit. Masya Allah. Alhamdulillah.
Mbah Kung dan Mbah Uti nyusul ke Bandara Juanda.
Desain kamarnya bagus, ukurannya bikin lega banget, view pemandangan dari lantai 7 pun ciamik soro dan sangat cocok untuk staycation. Kemungkinan kalau kamar seperti ini diisi rombongan keluarga besar kira-kira boleh tidak ya? Hmmmmm……
BACA JUGA: So Far, Batu Economic Park Cocok Jadi Destinasi Liburan, Murah Meriah
Pertama kali tiba langsung jatuh hati dengan hotel ini. Eiiits, ini tidak sama sekali mendapatkan sponsor lho yaa, hahahaha.
Ada banyak fasilitas yang bisa membuat staycation makin nyaman seperti kolam renang dewasa, kolam renang anak plus ada waterpark mini, sauna, golf mini, lapangan futsal, lapangan basket, playground indoor, meja tenis, meja bilyard, wall climbing, ninja adventure, dan perpustakaan. Seharian mainan di sini pun, anak-anak gak akan bosan.
Bertemu dengan teman seperjuangan kuliah.
Senyum World Hotel memiliki 2 gedung tinggi, berwarna kuning dan hijau. Kami berada di gedung hijau. Desain kamar yang kami pilih juga bukan yang tematik desain.
Kedua gedung hotel ini bisa memakai fasilitas yang disebutkan sebelumnya secara free. Sayangnya saat awal proses booking (melalui chat wa CS) tidak diberikan info gedung mana yang mau dituju. Pas awal datang sudah terlanjur menurunkan sebagian koper di depan lobby gedung kuning namun ternyata salah tempat tujuan, hahahha…
BACA JUGA: Total Ada Tiga Robot yang Dibeli Zirco dari Uang Tabungannya Sendiri
Pemandangan malam Kota Batu terlihat cantik sekali dari ruang tamu kamar. Zygmund senang sekali me time duduk di pinggir jendela melihat pemandangan luar.
BACA JUGA: Di Bandara Juanda, Yang Kung dan Yang Uti Langsung Menyambut di Kedatangan Domestik
Selain staycation santai, kami juga menyempatkan untuk makan malam bersama beberapa teman seangkatan kuliah K49-Teknik Kimia ITS. Menu Nusantara di restoran De Goela Jawa Malang menjadi salah satu destinasi favorit sekarang. Terimakasih Wangling, Rendy, Ninis, dan Apep yang sudahmenyempatkan waktunya untuk berbagi cerita, tawa, gosip, dan drama juga. Sampai bertemu di lain waktu ya.
DoubleZ asyik menikmati perosotan kolam renang.
Setelah puas staycation, waktunya untuk packing dan kembali ke perantauan. Mudik ke Indonesia telah usai. Waktu berjalan terasa cepat.
Alhamdulillah semua urusan birokasi administrasi telah diselesaikan. Para kakek nenek yang sudah kangen dengan cucunya selama 4 tahun juga sudah cukup terobati. Kami memang tidak bisa menetap di Indonesia karena ada prioritas lain yang keluarga kecil kami pilih. Merantau kembali ke Portugal adalah pilihan kami.
Empat koper besar, 1 koper kecil, 2 tas ransel, dan 2 tas jinjing menjadi barang bawaan kami di bandara. Yang Kung, Yang Uti, dan Tante Nugky mengantar ke bandara Juanda Surabaya dengan 2 mobil karena banyaknya koper kami.
Zygmund asik bermain basket.
Mbah Kung dan Mbah Uti juga mruput berangkat pagi dari Batu supaya tidak terlambat sampai di Juanda. Sedangkan Budhe Elok tidak ikut mengantar karena tidak sanggup menahan kesedihan. Hehehee….
Tanggal 22 Juli 2025, kami bersiap kembali ke perantauan. Suasana haru begitu sangat terasa di area pintu masuk. Air mata sudah menetes tidak bisa tertahankan lagi. Untungnya sudah siap tisu di dalam tas.
Berjauhan dengan keluarga memang tidak mudah, apalagi hingga lintas benua. Bukannya tidak cinta Indonesia, melainkan kami sedang berjuang untuk mengisi halaman per halaman cerita petualangan keluarga kecil kami. Ada pepatah berkata “Travel, as much as you can. As far as you can. As long as you can. Life is not meant to be lived in one place”.
Kami tidak langsung terbang menuju Lisbon, melainkan transit terlebih dahulu di Jakarta. Alih-alih hanya transit 1 hari, kami memutuskan untuk staycation kembali selama 3 hari 2 malam. Tujuan kami adalah re-packing koper, belanja aneka bumbu dan percikian yang diperlukan untuk merantau.
Kapasitas bagasi SBY – JKT hanya 20 kg per orang. Sedangkan JKT – IST – LIS lebih besar yaitu 30 kg. Saya juga menyempatkan pijat spa dulu doongs, recharge energi sebelum penerbangan panjang.
Berkunjung ke Naga Kemakmuran PIK Jakarta.
Tak afdol rasanya setelah tiba di Jakarta kalau belum mengunjungi PIK – Pantai Indah Kapuk. PIK adalah kawasan modern Jakarta masa kini. Karena menginap di Hotel Mercure PIK, maka untuk menuju ke kawasan modern dan tempat wisata tidak begitu jauh. Cukup 15 menit sampai.
Lumayan lah sudah bisa mencicipi Patung Naga Kemakmuran dan Pantjoran Chinese Town. Gong yang paling ditunggu-tunggu adalah menikmati Nasi Padang di Pagi-Sore Jakarta. Byuuuuh, uenaaaaak tenaaaan!!!! 3 hari di Jakarta, 2x sudah kesana. Gulai Otak favorit aku!!!
Daaaaannn… tibalah saatnya berangkat ke Bandara Internasional Soekarno Hatta T3 (24 Juli 2025). Cukup 30 menit perjalanan dari hotel ke bandara. Jalanan lancar pada saat itu.
Penerbangan dari Jakarta ke Istanbul – Turki memakan waktu 12 jam nonstop. Situasi Bandara Internasional ramai lancar. Masih banyak waktu untuk menuju gate penerbangan. Tidak perlu terburu-buru, malah sempat beli cemilan ayam kriuk, tempura, dan sweet potato di Shilin serta roti abon pedas di salah satu toko bakery. Setiap pergi ke mall selalu menyempatkan beli, maklum di Portugal tidak ada abon, hahaaha…
Ke Jakarta Wajib makan di Rumah Makan Padang Pagi-Sore.
Sama seperti penerbangan ke Indonesia 3 minggu lalu, kali ini kami menggunakan maskapai Turkish Airlines. Nyamannya kursi ekonomi bisa membuat DoubleZ tertidur pulas selama di pesawat.
Setelah beres makan malam di dalam pesawat dengan menu pasta dan bermain game sebentar mereka langsung tertidur pulas. Lampu redup di kabin seakan menjadi isyarat bahwa sekarang waktunya untuk istirahat.
Beberapa kali terjadi turbulensi, goyangan naik turun pesawat sangat terasa. Mulut tak berhenti berdoa serta hati ini rasanya sudah deg-deg-an. Alhamdulillah kami landing di Istanbul dengan selamat, sehat, dan tak kurang satu apa pun.
Sebelum melanjutkan penerbangan ke Lisbon – Portugal, kami sengaja meluangkan waktu untuk mengisi halaman petualangan DoubleZ di Istanbul - Turki. Apa yang disuka oleh mereka selama di Turki?? Nantikan keseruan keluarga kecil kami. (Bersambung/OPP)