Presiden Prabowo Dapat Pujian dari Raja Abdullah 2 hingga Presiden Lula usai Pidato Kerasnya di PBB

Presiden Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Raja Yordania Abdullah II. Foto Kusnin Tangkapan layar TV.

COWASJP.COM – Presiden Prabowo Subianto menuai respons positif dari para pemimpin dunia setelah menyampaikan pidato perdananya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, Rabu (24/9/2025).

Usai menyampaikan pidato di hadapan para kepala negara, kepala pemerintahan, serta delegasi dari hampir seluruh negara di dunia, Prabowo langsung dikerubungi sejumlah pemimpin dunia.

BACA JUGA: Presiden Prabowo Gelar Pertemuan dengan Bill Gates, Anugerahkan Bintang Jasa Utama​

Raja Yordania Abdullah II tampak menyalami Prabowo, begitu juga dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Mereka terlihat memberikan ucapan selamat dan menyampaikan apresiasi atas pesan-pesan kuat yang disampaikan.

kusnin4.jpg

Prabowo Dapat Pelukan dari Raja Yordania hingga Presiden Lula usai Berpidato di PBB

Diketahui dalam pidatonya, Prabowo menyoroti beberapa hal penting. Di antaranya keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan swasembada beras sekaligus menyampaikan harapan agar dunia bersatu dalam perdamaian.

BACA JUGA: Dorong Solidaritas Internasional, Pidato Perdana Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB Tuai Apresiasi dan 8 Tepuk Tangan​

“Kita harus bertindak sekarang. Kita harus memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hak istimewa segelintir, melainkan hak semua. Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena kelemahannya, tetapi hidup dengan keadilan yang layak mereka terima,” ungkap Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga menegaskan kembali posisi Indonesia terhadap solusi dua negara untuk konflik Palestina.

“Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel. Hanya dengan itu kita bisa mendapatkan perdamaian sejati, perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” tegas. (*/ika)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda