COWASJP.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, akibat robohnya bangunan musalla pada Senin (29/9/2025) sore. Peristiwa tersebut menimpa sejumlah santri yang sedang melaksanakan salat Asyar berjamaah.
Gus Yahya, sapaan akrabnya, bersama Wakil Ketum PBNU H Amin Said Husni dan Sekretaris PC NU Sidoarjo H. Agus Junaidi,meninjau langsung lokasi dan mendengarkan kronologi yang disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoziny KHR Abdus Salam Mujib.
BACA JUGA: Tragedi Musalla Roboh Tambah Dua Orang Meninggal, 38 Diduga Orang Masih Terjebak Reruntuhan
“Dalam kunjungan tersebut, kami mendengarkan langsung penjelasan beliau, meninjau lokasi kejadian,” ujar Gus Yahya di Sidarjo Selasa (30/9/2025).
Gus Yahya menyampaikan simpati kepada para wali santri yang menunggu evakuasi dengan penuh kecemasan atas kabar putra-putrinya yang masih dalam pencarian di bawah reruntuhan. Ia mengajak seluruh pihak untuk berdoa bersama agar para santri yang masih proses pencarian dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.
“Mari kita panjatkan doa bersama, semoga seluruh santri yang masih dicari diberikan keselamatan oleh Allah swt. Amin ya Rabb al-‘Alamin,” ujarnya.
BACA JUGA: Wagub Emil dan Bupati Subandi Langsung Tinjau Lokasi Musalla Roboh Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Hal Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa duka atas musibah di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo.
“Kita semua berduka, kita semua prihatin bahwa ada kejadian seperti ini pasti kita semua akan melakukan proses evakuasi. Bagaimana ruang yang bisa memberikan tempat yang aman bagi semua santri, bagi peserta didik,” ujar Khofifah di Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) malam.
Ia menyampaikan bahwa proses evakuasi secara menyeluruh dilakukan secara bersama-sama. Khofifah juga mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong agar proses pertolongan dapat cepat tertangani, khususnya para santri yang masih berada di dalam bangunan.
“Mudah-mudahan semua diberi kesabaran, keluarga-keluarga yang sedang menunggu ini pasti mereka berharap sesegara mungkin bisa mendapat kabar dan tentu para putra putri ada yang ponakannya mudah-mudahan semua bisa ditemukan selamat. Pesantren juga semua bisa mendapatkan satu hasil yang bisa memberikan hasil yang baik semua,” ujarnya.
Khofifah juga mengajak doa bersama agar proses evakuasi berjalan lancar dan korban dapat ditemukan dengan selamat.
“Mohon do'a semuanya semoga proses evakuasi lancar semua dan semua ditemukan selamat. Relawan sehat. Keluarga sabar kuat. Pihak pesantren juga sabar kuat,” ucap Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulam (NU) itu.
Informasi hingga pukul
pukul 11.20 Wib 98 santri menjadi korban. Mereka tersebar di tiga rumah sakit utama: RSUD Sidoarjo,RSI Siti Hajar dan RS Delta Surya. Ada dua nama tambahan korban yang meninggal Muhammad Mashufulhaq ( 14 ),asal Dukuh Pakis, Surabaya dan Muhammad Soleh (22),asal Tanjung Pandan Bangka Belitung.Sedang yang meninggal pada hari pertama Maulana Alfan Abrahimafik ( 15 ) asal Surabaya dan diduga 38 korban masih terjebak dalam reruntuhan.Imam Kusnin Ahmad.