Jelang Buka Pendaftaran MoRA The Air Fund, Kemenag Sosialisasi di UIN KHAS Jember

Ruchman Basori, saat Sosialisasi program MoRA The Air Fund di UIN Jember.

COWASJP.COM – Ambil dan ikuti kesempatan ini bagi para dosan dilingkungan Kemenag.Sebab,Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal, Kementerian Agama mensosialisasikan program Riset Indonesia Bangkit atau dikenal MoRA The Air Fund kepada para dosen UIN Kyai Haji Achmad Siddiq Jember.

Sosialisasi program MoRA The Air Fund di UIN Jember dilaksanakan jelang pendaftaran pada tanggal 13 Oktober 2025 dan mulai applay pendaftaran melalui aplikasi eRISPRO Kementerian Keuangan, tanggal 23 Oktober 2025.

BACA JUGA: Kepengurusan MES Vakum, Tim 9 Penyelamat MES Desak Erick Tohir Mundur dan Segera Gelar Munaslub​

Kepala Puspenma Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Ruchman Basori mengajak para Dosen UIN KHAS Jember untuk mengambil kesempatan mendapatkan pendanaan riset kolaboratif ini. “Program MoRA The Air Fund nominal pendanaannya lima kali lipat daripada pendanaan riset yang selama ini dikembangkan oleh PTKIN dan Kementerian Agama, ayo manfaatkanlah”, pada kegiatan Sosialisasi Program MoRA The Air Fund 2025 di UIN KH. Ahmad Sidiq Jember, pada Jumat (10/10/2025).

Sejak tahun 2024, LPDP memberikan amanah Rp50 miliar per tahun kepada Kemenag sebagai anggaran bantuan riset. Anggaran ini untuk dimanfaatkan para dosen yang diberi nama Riset Indonesia Bangkit MoRA The Air Fund. Anggaran yang sama juga telah dialokasikan untuk 2026.

Alumni IAIN Walisongo ini mengatakan tidak tanggung-tanggung nilai anggaran yang dialokasikan 2 milyard, untuk bidang sains dan teknologi; Sementara untuk bidang sosial humaniora, ekonomi dan lingkungan, dan bidang kebijakan agama dan keagamaan masing-masing maksimal senilai Rp500 juta.

Dihadapan para dosen UIN Jember Ruchman memaparkan tema-tema bidang sainstek dengan pendaan maksimal 2 milyard ini diantaranya berkaitan dengan hilirisasi sains dalam bidang pengembangan teknologi, kedokteran dan kesehatan; pertanian dan ketahanan pangan; kemaritiman; transportasi; keragaman hayati; kebencanaan; pertahanan dan keamanan; dan jaringan, data dan  keamanan informasi.

Tema lainnya yang tak kalah penting adalah berkaitan dengan saintifikasi jamu dan herbal, teknologi produksi pigmen alami, etnomedisin (daun, akar, umbi, batang, buah), pengembangan teknologi biosimilar, biosintesis, dan biorefinery untuk produksi bahan obat; penguatan agroindustri berbahan baku sumber daya lokal; pemanfaatan kearifan lokal dalam proses pemuliaan bibit tanaman, ternak dan ikan; dan pengembangan teknologi big data. 

Program MoRA The Air Fund adalah satu diantara program yang ditangani Puspenma. Selain itu Adalah Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), Program Indonesia Pintar pada Pendidikan Dasar dan Menengah Keagamaan, KIP Kuliah dan pelbagai investasi Pendidikan lainnya.

“Pasca sosialisasi ini saya minta kepada LP2M untuk mengkoordinasikan kepesertaan para dosen, dikelompokan berdasarkan keilmuan, booleh lintas prodi, fakultas bahkan perguruan tinggi”, kata Ruchman.

Wakil Rektor Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN KHAS Jember Khusna Amal  mengatakan pendanaan riset ini baru dan fleksibel dari sisi pelaksanaanya yang multi years, karenanya saya minta para dosen pro aktif mengajukan proposal di tahun ini.

“Anggaran penelitian pada UIN KHAS Jember biasanya sekitar 25 juta rupiah tapi MoRA The Air Fund menganggarkan antara 500 juta hingga 2 milyar sebuah nilai yang fantastic dan sangat cukup untuk riset-riset yang berkualitas,” kata Husna Amal. 

Nara sumber lain yang memberikan materi adalah Tim Kerja Investasi Pendidikan, Kerjasama dan Riset Hendro Dwi Antoro. Sosialisasi dipandu oleh Kepala LP2M Zainal Abidin dan dihadiri oleh unsur pimpinan UIN Jember, para Dekan, Ketua Lembaga, Kepala Pusat dan segenap dosen. (*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda