Mahasiswa UNESA Hadirkan EyeSphere, Alat Portable AI dan Cloud untuk Deteksi Dini Mata dan Cegah Kebutaan

Tim pengembang inovasi ini berasal dari lintas disiplin ilmu yang berbeda terdiri dari Muhammad Raihan Fasya (S1 Sains Data), Foto: istimewa

COWASJP.COM – Kebutaan masih menjadi persoalan serius di Indonesia. Banyak masyarakat baru menyadari gangguan penglihatan ketika gejala sudah parah, sehingga penanganannya menjadi terlambat. Penyebab utama keterlambatan ini adalah biaya pemeriksaan yang tinggi, jarak rumah sakit yang jauh, dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan rutin.

Akibatnya, banyak kasus yang sebenarnya bisa dideteksi sejak dini menjadi lebih sulit diobati, meningkatkan risiko komplikasi dan hilangnya penglihatan permanen.

Untuk mengatasi hal ini, tim mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghadirkan EyeSphere, alat portabel multidiagnostik berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu mendeteksi dini penyakit mata sejak tahap awal.

Inovasi ini berangkat dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang lolos pendanaan Belmawa Dikti 2025, dan terhubung dengan aplikasi MyEyeSphere, sehingga pengguna dapat memeriksa kondisi kesehatan matanya sendiri kapan pun dan di mana pun.

Prototipe EyeSphere mampu mendeteksi tanda awal katarak, glaukoma, dan retinopati diabetik melalui klasifikasi citra retina, dilengkapi dengan aplikasi MyEyeSphere serta sistem cloud computing yang memungkinkan data hasil pemeriksaan tersimpan secara aman, dianalisis secara real-time, dan diakses kapan pun oleh pengguna maupun tenaga medis. 

Alat memiliki kamera dan lensa oftalmoskop 20D, koneksi Wi-Fi, serta analisis AI terintegrasi yang menampilkan hasil deteksi beserta rekomendasi perawatan dan tindak lanjut. Aplikasi MyEyeSphere menyediakan status alat, riwayat pemeriksaan, edukasi kesehatan mata, pencarian rumah sakit terdekat, dan panduan penggunaan, sehingga pengguna dapat memantau kesehatan mata secara mandiri.

Tim pengembang inovasi ini berasal dari lintas disiplin ilmu yang berbeda terdiri dari Muhammad Raihan Fasya (S1 Sains Data), Moh. Novil Ma’arij (S1 Teknik Informatika), Esa Maidatussohiba (S1 Teknik Informatika), Gandhi Innas Salsabil (S1 Kedokteran), dan Muhammad Syamsul Arifin (S1 Teknik Elektro), dibimbing oleh Yetty Septiani Mustar, S.KM, M.P.H. 

Prototype EyeSphere saat ini tengah dipersiapkan untuk dipresentasikan dalam Penilaian Kemajuan Program PKM (PKP2).

Tim berharap EyeSphere dapat dikembangkan hingga produksi massal agar manfaatnya lebih luas, menyelamatkan penglihatan masyarakat melalui deteksi dini, mengurangi risiko kebutaan, mengurangi biaya perawatan, dan meningkatkan kesadaran pentingnya pemeriksaan mata rutin (*)

Pewarta : M Fasichullisan
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda