COWASJP.COM – Dalam suasana penuh keberkahan, Kabupaten Blitar menyaksikan penguatan spiritual yang menyejukkan jiwa.
Melalui pelantikan dan Rapat Kerja Daerah Idarah Ghusniyyah JATMAN, harapan untuk mewujudkan masyarakat yang berkeimanan teguh dan berakhlak mulia kian nyata.
JATMAN singkatan dari Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah. Yaitu organisasi badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi wadah bagi para pengamal tarekat muktabarah di Indonesia.
Tujuan utamanya adalah untuk menguatkan praktik ajaran tarekat yang sesuai dengan prinsip Ahlussunnah wal Jama'ah dan madzhab empat, serta berperan dalam pembangunan bangsa.
Struktur organisasi ini memiliki kepengurusan di berbagai tingkatan, mulai dari pusat (Idaroh Aliyah) hingga tingkat desa atau kelurahan (Idaroh Syafiyah).
JATMAN didirikan pada 10 Oktober 1957 dengan nama awal Jam'iyyah Ahlith Thariqah Allahuakbar, sebelum kemudian menjadi badan otonom NU dan menambahkan kata "an-Nahdliyyah". Penetapan ini dilakukan pada Muktamar ke-26 NU di Semarang pada tahun 1979.
Sinergi antara pemerintah dan lembaga keagamaan menjadi tonggak utama dalam menghadirkan kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh warga.
Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, MM, hadir dalam acara Pelantikan dan Rapat Kerja Idarah (Rakerda) Idarah Ghusniyyah Jam’iyyah Ahlith Thoriqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Kabupaten Blitar. Acara itu digelar di Pendopo Sasana Adi Praja pada Sabtu (18/10/2025).
Tampak hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Khusna Lindarti, S.Sos., MM, Staf Ahli Bupati, Mudir 'Aly JATMAN KH. Ali Masykur Musa, Ketua PCNU Kabupaten Blitar, serta para tokoh agama dan pengurus JATMAN dari berbagai kecamatan, disertai santunan yatim piatu.
Dalam sambutannya, Bupati Rijanto mengucapkan selamat dan sukses kepada jajaran pengurus JATMAN Kabupaten Blitar periode 2025–2029 yang baru saja dilantik.
Ia menegaskan pentingnya peran JATMAN sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama yang wajib bersinergi dengan PCNU Kabupaten Blitar untuk menjaga tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah.“
JATMAN membawa misi suci dalam menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin melalui tasawuf yang menyejukkan dan inklusif.
Di tengah geliat tantangan modernitas dan sekularisme, JATMAN hadir sebagai solusi spiritual yang memberikan ketenangan hati dan jiwa,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati meminta pengurus JATMAN di tingkat kecamatan untuk amanah dan mengembangkan ajaran thariqah mu’tabarah sebagai jalan tazkiyatun nufus. Yaitu penyucian jiwa yang menjadi fondasi ketakwaan dan kedamaian hidup.
Bupati Rijanto berharap program-program JATMAN dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Blitar, terutama dalam pendidikan karakter, keagamaan, dan sosial kemasyarakatan, demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Blitar yang religius sekaligus berkemajuan.
Sementara Mudir 'Aly JATMAN KH Ali Masykur Musa menyampaikan, apresiasi atas dukungan Pemerintah Kabupaten Blitar terhadap kegiatan JATMAN. Ia menekankan bahwa thariqah bukan hanya jalan spiritual pribadi, tetapi juga jalan untuk membangun harmoni sosial dan memperkokoh ukhuwah Islamiyah.
“Melalui thariqah mu’tabarah, kita diajarkan untuk membersihkan hati dan memperkuat rasa kasih sayang antar sesama. Agar tercipta masyarakat yang damai dan sejahtera secara spiritual maupun sosial,” ujar KH Ali Masykur Musa.
Ia mengajak seluruh pengurus dan anggota JATMAN untuk menjalankan tugas dengan penuh semangat dan keikhlasan, serta menjalin kolaborasi erat dengan pemerintah dan tokoh masyarakat demi kemaslahatan bersama.(*)