COWASJP.COM – Asian Youth Games (AYG) 2025 di Bahrain menjadi momen bersejarah bagi pencak silat Nusantara. Untuk pertama kalinya tampil sebagai cabang olahraga (cabor) resmi dan merebut medali.
Asian Youth Games 2025 menghadirkan 14 negara peserta di cabor pencak silat.
Atlet Indonesia menunjukkan kehebatan dengan meraih medali emas dan perak.
Adalah Furgon Habbil Winata menjadi nama yang bersinar dengan meraih medali emas di kelas 51-55 kg putra.
Ia mengalahkan wakil Bahrain di final dengan skor 81-10. “Alhamdulillah, sangat senang, serasa mimpi jadi kenyataan. Kerja keras selama ini terbayarkan,” ujarnya penuh haru.
Selain itu, pesilat putri Qiken Dwi Tata Olifia menyumbang medali perak. Ia bersaing ketat dengan pesilat Filipina. Atlet seperti Dina Putri dan Raka Wijaya juga tampil menginspirasi dengan penuh dedikasi..
Pelatih Timnas Agus Santoso mengatakan,
“Disiplin dan semangat para atlet muda ini memberi harapan cerah bagi masa depan pencak silat di dunia internasional.”
Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras dan diplomasi panjang antara Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat), Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), dan PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) yang dipimpin Presiden Indonesia, Bapak Prabowo Subianto.
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengatakan,
“Keberhasilan pencak silat sebagai cabang resmi dan penyumbang medali di Asian Youth Games 2025 bukan hanya kemenangan atlet muda berbakat. Sukses ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi dan diplomasi olahraga Indonesia yang membuahkan hasil di level Asia."
Pencak silat bukan sekadar olahraga tradisional, namun identitas bangsa yang kini berdiri sejajar dengan cabor lain di kancah internasional.
NOC Indonesia berkomitmen terus mendorong pencak silat agar semakin mendunia, dan menjadi cabang resmi Olimpiade di masa depan.”
Mantan Ketua Harian Persilat, Benny Sumarsono, menambahkan, “Ini adalah buah dari kerja keras dan diplomasi panjang. Persilat bersama NOC Indonesia meyakinkan panitia AYG dan tuan rumah bahwa pencak silat layak menjadi bagian dari pesta olahraga remaja Asia. Kini, pencak silat telah resmi menjadi cabang olahraga medali.”
Diplomasi dan Peran Strategis Presiden Prabowo
Dukungan Presiden Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum PB IPSI menjadi energi strategis dalam diplomasi internasional, dan pengembangan sumber daya manusia pencak silat Indonesia.
Saat dilantik, beliau menegaskan,
“Kita harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pembina pencak silat dengan penuh kehormatan. Pencak silat harus terus diperjuangkan agar bisa tampil di pentas Olimpiade masa depan.”
Penyebaran dan Pengakuan Pencak Silat Kian Meluas
Selain Indonesia, Uzbekistan, Filipina, Bahrain, Kirgiztan, Kamboja, Iran, Kazakhstan, dan Malaysia juga mendapatkan medali.membuktikan pencak silat semakin diterima dan kompetitif di Asia.
Keberhasilan ini menjadi bukti kolaborasi antara Persilat, NOC Indonesia, dan PB IPSI dalam membawa pencak silat ke panggung dunia. Target utamanya menjadikan pencak silat sebagai cabor resmi Olimpiade di masa depan.
Melalui kolaborasi tokoh besar, pembina strategis, dan semangat juang atlet muda, pencak silat Indonesia menunjukkan eksistensinya di pentas internasional.
Momentum AYG 2025 menjadi pijakan untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa lewat olahraga dan budaya warisan leluhur.(*