Luar Biasa! Kakak Beradik Penyandang Disabilitas Wisuda Bareng di Unesa

RR Savira Ayu Mukti sang kakak yang diwisuda dari Prodi S-2. (FOTO: Istimewa)

COWASJP.COM – Kisah haru mewarnai panggung wisuda ke 117 Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Selasa 11/11/2025, di Graha Unesa Kampus 2 Lidah Wetan Surabaya. 

Perguruan tinggi yang ramah kepada penyandang disabilitas ini secara langsung mewisuda 1.503 orang, termasuk di dalamnya mahasiswa penyandang disabilitas. 

Wisudawan disabilitas yang dilantik itu adalah: 

1. Fariha dari Prodi S-1 Pendidikan Tata Busana.

2. Okticha Farra Nabilla Elingga dari Prodi S-1 Pendidikan Tata Boga.

3. Alisa Sidqi Maulida dari Prodi S-1 Pendidikan Tata Rias.

4. R. Muhammad Fajar Santoso dari Prodi S-1 Pendidikan Sejarah.

5. RR. Savira Ayu Mukti dari Prodi S-2 Pendidikan Bahasa dan Sastra.

Perjuangan mereka tak hanya tentang mencapai gelar akademik, tetapi bagaimana mereka bisa melampaui keterbatasan. 

Dari lima wisudawan disabilitas tersebut, dua di antaranya merupakan kakak beradik, yakni RR Savira Ayu Mukti dan R Muhammad Fajar Santoso yang menjalani wisuda bersamaan. 

ambari1814d6.jpgR Muhammad Fajar Santoso dari Prodi S-1. (FOTO: Istimewa)

Perjalanan keduanya sampai di panggung wisuda tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sejak kecil, keduanya memiliki keterbatasan fisik (tunadaksa - karena kondisi tubuh, sulit bergerak). 

Kendati demikian, keterbatasan tersebut tidak sedikit pun menurunkan semangatnya untuk belajar dan berkembang. 

“Tantangannya memang menuntut kami beradaptasi dengan lingkungan. Termasuk ketika kuliah harus beradaptasi dengan materi kuliah. Selain itu, tantangannya yaitu membagi waktu, karena saya juga bekerja jadi editor,” ucap Savira. 

Ia merasa senang bisa mempersembahkan toga magisternya kepada orang tuanya. Kesuksesan ini merupakan buah dari perjuangan dan dukungan kedua orang tua dan orang-orang terdekat. 

Sang Ibu, Edi Kristanti tak bisa membendung air mata melihat kedua anaknya naik ke panggung wisuda. Sejak kecil, anak-anaknya memang suka membaca, dan belajar otodidak. 

“Kami sebagai orang tua terus mendukung perkembangan dan jalan studi maupun karier mereka,” tuturnya. 

Kristanti merasa senang dan bangga dengan pencapaian anak-anaknya, yang tidak banyak mengeluh. Mereka memilih untuk terus belajar dan mengembangkan potensinya. 

“Saya bangga luar biasa. Dari kecil, mereka saya tekankan harus percaya diri dan mandiri. Saya selalu support secara maksimal,” ujarnya. 

Keberhasilan Savira dan Fajar menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk berprestasi. Melalui dukungan keluarga dan lingkungan kampus yang adaptif, keduanya berhasil menunjukkan semangat belajar sepanjang hayat. 

Rektor Unesa, Cak Hasan -- panggilan akrab Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. -- mengapresiasi perjalanan dan pencapaian studi keduanya. Menurut Cak Hasan, kesuksesan bukanlah milik mereka yang tidak memiliki keterbatasan, tetapi milik mereka yang terus belajar dan berjuang. 

REKTOR TAWARKAN BEASISWA STUDI LANJUT

Sebagai apresiasi, Cak Hasan menawarkan beasiswa studi lanjut program doktor kepada Savira, dan beasiswa studi lanjut magister kepada Fajar. 

“Ini harus menjadi motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk meraih prestasi. Di balik prestasi ada perjuangan, dan Unesa akan terus mengapresiasi setiap perjuangan mahasiswanya,” tutup Cak Hasan.(*)

Pewarta : M Fasichullisan
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda